Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Sokletasi

Disusun oleh :
 Ankeu Delistiani
 Siti Nurhalimah
SOXHLETASI
Soxhletasi adalah salah suatu metode atau proses
pemisahan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat
dengan cara penyaringan berulang ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen
yang diinginkan akan terisolasi.
Komponen – komponen alat
soklet
1. Kondensor : sebagai
pendingin, dan juga untuk
mempercepat proses
pengembunan
2. Timbal : sebagai wadah
untuk sampel yang ingin di
ambil zatnya.
3. Pipa F : sebagai jalannya
uap, bagi pelarut yang
menguap dari proses
penguapan.
4. Sifon : sebagai perhitungan
siklus, bila pada sifon
larutnya penuh kemudian
jatuh ke labu alas bulat
Prinsip kerja Soxhletasi

Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang


di dapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif
sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai, maka
pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat
yang tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu
pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan
senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut,
tetapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
Metode sokletasi sokletasi digunakan pada
pelarut
seakan merupakan
penggabungan antara organik tertentu. Dengan cara
metode maserasi dan pemanasan, sehingga uap
perlokasi. Jika pada yang
metode pemisahan timbul setelah dingin secara
minyak atsiri (distilasi kontinyu akan memasahi
uap), tidak dapat sampel,
digunakan dengan baik secara teratur pelarut
karena persentase tersebut
senyawa yang akan dimasukan kembali kedalam
digunakan atau yang labu
akan diisolasi cukup dengan membawa senyawa
kecil atau tidak kimia
didapatkan pelarut yang yang akan diisolasi tersebut.
diinginkan untuk Pelarut yang telah membawa
maserasi ataupun senyawa kimia pada labu
perlokasi ini, maka cara distilasi
yang terbaik yang yang diuapkan dengan rotary
didapatkan untuk evaporator sehingga pelarut
pemisahan ini yaitu tersebut dapat diangkat lagi
Syarat – syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi

a) Pelarut yang mudah menguap


seperti : heksan, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol
b) Titik didih pelarut rendah
c) Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan
d) Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi
e) Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat
setelah pengocokan
f) Sifat sesuai dengan senyawa yang akan
diisolasi, polar atau non-polar.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan secara
berurutan pelarut pelarut organik dengan
kepolaran yang semakin meningkat. Dimulai
dengan pelarut heksana, eter, petroleum eter,
atau kloroform untuk memisahkan senyawa
senyawa terpenoid dan lipid. Kemudian
dilanjutkan dengan alkohol dan etil asetat untuk
memisahkan senyawa senyawa yang lebih
polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali
tidak menghasilkan pemisahan yang sempurna
dari senyawa senyawa yang ekstraksi.
Cara menghentikan sokletasi adalah
dengan menghentikan pemanasan yang
sedang berlangsung. Sebagai catatan,
sampel yang digunakan dalam sokletasi
harus dihindarkan dari sinar matahari
langsung. Jika sampai terkena sinar
matahari , senyawa dalam sampel akan
berfotosintesis hingga terjadi penguraian
atau dekomposisi. Hal ini akan
menimbulkan senyawa baru yang disebut
senyawa artefak. Hingga dikatakan sampel
tidak alami lagi.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah
Syarat syarat pelarut yang digunakan
dalam proses sokletasi

a) Pelarut yang mudah menguap


seperti : heksan, eter, petroleum eter, metil
klorida dan alkohol
b) Titik didih pelarut rendah
c) Pelarut tidak melarutkan senyawa yang
diinginkan
d) Pelarut terbaik untuk bahan yang akan
diekstraksi
e) Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat
setelah pengocokan
f) Sifat sesuai dengan senyawa yang akan
diisolasi, polar atau non-polar.
Sokletasi dihentikan apabila

• Pelarut yang digunakan tidak berwarna lagi


• Sampel yang diletakkan diatas kaca arloji tidak
menimbulkan bercak lagi
• Hasil sokletasi diuji dengan pelarut tidak mengalami
perubahan yang spesifik
Keuntungan

1. Sampel terekstraksi dengan sempurna karena dilakukan


berulang ulang

2. Proses ekstraksi lebih cepat

3. Pelarut yang digunakan sedikit.

4. Jumlah sampel yang diperlukan sedikit

5. Pelarut organik dapat mengambil senyawa organik berulang kali.


Kelemahan
1. Tidak baik dipakai untuk mengekstraksi bahan bahan
tumbuhan yang mudah rusak atau senyaawa senyawa yang
tidak tahan panas karena akan terjadi penguraian

2. Harus dilakukan identifikasi setelah penyarian, dengan


menggunakan pereaksi meyer, Na, wagner, dan reagen
reagen lainnya.

3. Pelarut yang digunakan mempunyai titik didih yang rendah,


sehinnga mudah menguap.

You might also like