Koset

Kelompok 6 :
1. Anisa Rahmah B
(11654200963)
2. Bayu Fajar Perdana
(11554102880)
3. Supri yanto
(11554100741)
4. Widya Sri Ayuni
(11554)
 Teorema 3.1

Diberikan 𝐺 grup dan 𝐻 subgrup dari 𝐺 .

Didefinisikan suatu relasi kanan dengan notasi
~𝑅 dan relasi kiri atau ~𝐿 pada G dengan
aturan :
1. 𝑎 ~𝐿 𝑏 jika dan hanya jika 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻
2. 𝑎~𝑅 𝑏 jka dan hanya jika 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻

Maka ~𝑅 dan ~𝐿 merupakan relasi ekuivalen.

 Bukti :
Perhatikan ~L pada Teorema 3.1 perlu diklaim
bahwa ~R dan ~L pada merupakan suatu relasi ekivalen.
Sehingga pada akan terjadi partisi, yaitu akan terbentuk
kelas-kelas yang saling asing. Katakan untuk setiap, maka:
𝑎𝐻 = Kelas yang diwakili oleh 𝑎
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥~𝐿 𝑎
Jelas bahwa 𝑎 ∈ 𝑎𝐻 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑎~𝐿 𝑎
𝑎𝐻 = 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥~𝐿 𝑎
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥 −1 𝑎 ∈ 𝐻
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥 −1 𝑎 = ℎ ∈ 𝐻 untuk suatu ℎ ∈ 𝐻
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑎 = 𝑥ℎ untuk suatu ℎ ∈ 𝐻
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥 = 𝑎ℎ−1 untuk suatu ℎ−1 ∈ 𝐻
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥 = 𝑎ℎ′ untuk suatu ℎ′ ∈ 𝐻
𝐻𝑎 = 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑎
= 𝑥 ∈ 𝐺 𝑥~𝑅 𝑎
Jelas bahwa 𝑎 ∈ 𝑎𝐻 sebab 𝑎~𝑅 𝑎
 Defenisi 3.1

Diberikan 𝐻 suatu subgroup dari 𝐺 dan

𝑎 ∈ 𝐺, maka :
𝐻𝑎 = ℎ𝑎 ℎ ∈ 𝐻 disebut koset kanan
dari 𝐻 dalam 𝐺.
𝑎𝐻 = 𝑎ℎ ℎ ∈ 𝐻 disebut koset kiri
dari 𝐻 dalam 𝐺.
 Karena 𝐻 subgroup dari grup 𝐺 , maka
𝑒 ∈ 𝐻 dengan suatu elemen identitas sehingga
𝐻𝑒 = ℎ𝑒 ℎ ∈ 𝐻 = ℎ dan 𝑒𝐻 = 𝑒ℎ ℎ ∈ 𝐻 =
𝐻. Hal ini berarti 𝐻 merupakan suatu koset
kanan atau koset kiri dari 𝐻 . Demikian pula,
karena 𝑒 ∈ 𝐻, maka 𝑒𝑎 ∈ 𝐻𝑎 yaitu 𝑎 ∈ 𝐻𝑎 dan
𝑎𝑒 ∈ 𝑎𝐻 , yaitu 𝑎 ∈ 𝐻𝑎. Ini berarti 𝐻𝑎 maupun
𝑎𝐻 memuat sekurang-kurangnya satu elemen
atau dengan kata lain, tidak ada koset kiri dan
koset kanan yang merupakan himpunan kosong.
 Sehingga jika 𝐺 suatu grup abelian, berarti koset
kiri dari suatu subgroup merupakan koset kanan dari
subgroup itu. Atau dengan kata lain, apabila 𝐺 grup
abelian maka 𝑎ℎ = ℎ𝑎 untuk setiap 𝑎, ℎ ∈ 𝐻. Akibatnya
dalam grup abelian selalu berlaku 𝑎𝐻 = 𝐻𝑎 untuk setiap
𝑎 ∈ 𝐻.
Apabila 𝐺, + merupakan grup dan 𝑆 subgroup
dari 𝐺 maka koset kiri dan koset kanan dalam ditulis
sebagai :
𝑎 + 𝑆 = 𝑎 + 𝑠 𝑠 ∈ 𝑆 dan 𝑆 + 𝑎 = 𝑠 + 𝑎 𝑠 ∈ 𝑆
Dan apabila 𝐺,× merupakan grup dan
𝑆 subgroup dari 𝐺 maka koset kiri dan koset kanan
dalam ditulis sebagai :
𝑎𝑆 = 𝑎𝑠 𝑠 ∈ 𝑆 dan 𝑆𝑎 = 𝑠𝑎 𝑠 ∈ 𝑆
 Contoh 3.1
1. Diberikan grup 𝐺 = {1,2,3,4,5,6} terhadap
operasi perkalian modulo 7. Dan 𝐻 = {1,6}
merupakan subgroup dari 𝐺. Maka koset kanan –
koset kanan 𝐻 dalam 𝐺 adalah :
𝐻 = 𝐻1 = 𝐻6 = 1,6
𝐻2 = 𝐻5 = {2,5}
𝐻3 = 𝐻4 = {3,4}
Jadi, koset kanan-koset kanan dari 𝐻 dalam G
adalah 𝐻1, 𝐻2 𝑑𝑎𝑛 𝐻3. Tampak disini bahwa
𝐻1, 𝐻2 𝑑𝑎𝑛 𝐻3 membentuk suatu partisi atau
kelas pada 𝐺 yaitu 𝐻1⋃𝐻2⋃𝐻3 = 𝐺 dan
irisan setiap dua koset kanan itu adalah suatu
himpunan kosong.
2. Diberikan suatu grup simetri tingkat 3, yaitu 𝑆3 =
{ 1 , 1 2 , 1 3 , 2 3 , 1 2 3 , 1 3 2 } dan 𝐻 =
1 , 2 3 adalah subgroup dari 𝑆3 . Koset kanan-
koset kanan dari H dalam adalah :
𝐻=𝐻 1 , 2 3 = 1 , 2 3
𝐻 1 2 =𝐻 1 3 2 = 1 2 , 1 3 2
𝐻 1 3 =𝐻 1 2 3 = 1 3 , 1 2 3
Jadi, koset kanan-koset kanan dari H dalam 𝑆3 adalah
𝐻, 𝐻 1 2 dan 𝐻 1 3 . Sehingga terlihat bahwa koset
kanan-koset kanan dari H dalam 𝑆3 . Sedangkan koset
kiri-koset kiri dari H dalam 𝑆3 adalah :
𝐻= 1 𝐻= 2 3 𝐻= 1 , 2 3
1 2 𝐻= 1 2 3 𝐻= 1 2 , 1 2 3
1 3 𝐻= 1 3 2 𝐻= 1 3 , 1 3 2
Jadi koset kiri-koset kiri dari H dalam 𝑆3
adalah 𝐻, 1 2 𝐻, dan 1 3 𝐻. Koset kiri-
koset kiri dari H dalam 𝑆3 juga membentuk
suatu partisi pada 𝑆3 . Terlihat bahwa
𝐻 1 2 ≠ 1 2 𝐻 dan 1 3 ≠ 1 3 𝐻 .
Hal ini disebabkan karena 𝑆3 bukan grup
abelian.Lebih lanjut akan diberikan beberapa
sifat koset yang disajikan dalam bentuk
teorema-teorema.
 Teorema 3.2

Misalkan G grup dan H subgroup dari G, maka berlaku :

 𝑎 H=H jika dan hanya jika 𝑎∈H
 𝑎 H=bH jika dan hanya jika 𝑎 −1 b∈H
Bukti:
 (⟹) Diketahui 𝑎𝐻 = 𝐻 , karena 𝑎 = 𝑎𝑒 ∈ 𝑎𝐻 dan 𝑎𝐻 = 𝐻
maka 𝑎𝐻 ∈ 𝐻
(⟸) karena 𝑎 ∈ 𝐻 , dibentuk 𝑎𝐻 . Diambil sebarang 𝑥 ∈ 𝑎𝐻 ,
maka 𝑥 = 𝑎𝐻 , untuk suatu ℎ1 ∈ 𝐻 , karena 𝑎1 ℎ1 ∈ 𝐻 maka 𝑥 =
𝑎ℎ1 ∈ 𝐻, jadi 𝑎𝐻 ⊂ 𝐻. Sebaliknya , ambil sebarang ℎ ∈ 𝐻 , karena
𝑎 ∈ 𝐻 , maka 𝑎−1 ℎ ∈ 𝐻 .Akibatnya 𝑎−1 ℎ = ℎ2 untuk suatu ℎ2 ∈
𝐻.Diperoleh :
𝑎−1 ℎ = ℎ2 ⟺ 𝑎 𝑎−1 ℎ = 𝑎ℎ2
⟺ 𝑎𝑎−1 ℎ = 𝑎ℎ2
⟺ 𝑒ℎ = 𝑎ℎ2
⟺ ℎ = 𝑎ℎ2 ∈ 𝑎𝐻
Jadi 𝐻 ∈ 𝑎𝐻. Oleh karena 𝑎𝐻 ⊂ 𝐻 DAN 𝐻 ⊂ 𝑎𝐻 maka dapat
disimpulkan bahwa 𝑎𝐻 = 𝐻
 ⟹ Diketahui 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 , dan akan ditunjukkan 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻.
Karena 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 maka:
𝑎−1 𝑎𝐻 = 𝑎−1 (𝑏𝐻)
𝑎−1 𝑎 𝐻 = 𝑎−1 𝑏𝐻
𝑒𝐻 = 𝑎−1 𝑏𝐻
𝐻 = 𝑎−1 𝑏𝐻 karena 𝑒 ∈ 𝐻 maka 𝑎−1 𝑏 = 𝑒 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻
Jadi 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 ⟹ 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻

⇐ Diketahui 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻. Akan ditunjukkan 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻. Oleh

karena 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻 maka menurut bukti sebelumnya
𝐻 = 𝑎−1 𝑏𝐻 sehingga:
𝑎𝐻 = 𝑎 𝑎−1 𝑏𝐻
𝑎𝐻 = 𝑎 𝑎−1 𝑏𝐻
𝑎𝐻 = 𝑒 𝑏𝐻
𝑎𝐻 = 𝑏𝐻
Jadi , 𝑎𝐻 = 𝑏𝐻 jika dan hanya jika 𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐻
 Teorema 3.3

Jika 𝐻 subgrup dari grup 𝐺, maka 𝑏 ∈ 𝐻𝑎 jika dan

hanya jika 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏.

Bukti :
(⇒) Diketahui bahwa 𝑏 ∈ 𝐻𝑎, akan ditunjukkan 𝐻𝑎 =
𝐻𝑏 . Karena 𝑏 ∈ 𝐻𝑎 maka 𝑏𝑎−1 ∈ (𝐻𝑎)𝑎−1 atau
𝑏𝑎−1 ∈ 𝐻, menurut teorema jika 𝑏𝑎−1 ∈ 𝐻, maka
𝐻𝑏𝑎−1 = 𝐻
𝐻𝑏𝑎−1 𝑎 = 𝐻𝑎
𝐻𝑎 = 𝐻𝑏
(⇐) Diketahui 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 , akan dibuktikan 𝑏 ∈ 𝐻𝑎 .
Oleh karena 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏, maka jelas bahwa 𝑏 ∈ 𝐻𝑎. Jadi
diperoleh 𝑏 ∈ 𝐻𝑎 jika dan hanya jika 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏.
 Teorema 3.4

Jika 𝐻 subgrup dari grup 𝐺, maka :

 𝐺 adalah gabungan semua koset kanan 𝐻𝑎
dengan 𝑎 ∈ 𝐺
 Untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺 maka 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 atau
𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 ≠ 𝜙 , atau dengan kata lain jika
𝐻𝑎 ≠ 𝐻𝑏 maka 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 = 𝜙.
 Bukti :

 Akan dibuktikan bahwa 𝐺 = ⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎. Cara

yang digunakan adalah dengan menggunakan
kesamaan dua himpunan.
1. Diambil sebarang 𝑥 ∈ 𝐺 adalah 𝐻𝑥 koset
kanan dari 𝐻 dalam 𝐺, 𝑒 ∈ 𝐻 dan 𝑒𝑥 ∈ 𝐻𝑥.
Karena 𝑒𝑥 = 𝑥, maka 𝑥 ∈ 𝐻𝑥 dan 𝑥 ∈
⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎, jadi 𝐺 ⊂ ⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎
2. Diambil sebarang 𝑦 ∈ ⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎, berarti terdapat
𝑝 ∈ 𝐺 sehingga 𝑦 ∈ 𝐻𝑝. Berarti ada ℎ1 ∈ 𝐻 dan
𝑦 = ℎ1 𝑝. Jika ℎ1 ∈ 𝐻 maka ℎ1 ∈ 𝐺. Karena ℎ1 ∈
𝐺 dan 𝑝 ∈ 𝐺 , maka ℎ1 𝑝 ∈ 𝐺 atau 𝑦 ∈ 𝐺. Jadi
⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎 ⊂ 𝐺 . Oleh karena 𝐺 ⊂ ⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎 dan
⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎 ⊂ 𝐺 maka diperoleh 𝐺 = ⋃𝑎∈𝐺 𝐻𝑎.
 Akan dibuktikan bahwa untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐺,
maka 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 atau 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 ≠ ∅. Diambil
𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 ≠ 𝜙. Berarti terdapat 𝑐 ∈ 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏,
maka 𝑐 ∈ 𝐻𝑎 dan 𝑐 ∈ 𝐻𝑏. Menurut teorema
diperoleh
𝑐 ∈ 𝐻𝑎 jika dan hanya jika 𝐻𝑎 = 𝐻𝑐
𝑐 ∈ 𝐻𝑏 jika dan hanya jika 𝐻𝑏 = 𝐻𝑐
Berarti 𝑐 ∈ 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 maka 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏 = 𝐻𝑐
Jadi 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 ≠ 𝜙 ⇒ 𝐻𝑎 = 𝐻𝑏
Kontraposisi dari implikasi ini benar, yaitu jika
𝐻𝑎 ≠ 𝐻𝑏 maka 𝐻𝑎 ∩ 𝐻𝑏 = 𝜙.