Morbili: Oleh: Rostika Ayu Fhany EL Shara

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 30

MORBILI

Oleh :
Rostika Ayu
Fhany EL Shara
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Morbili/Campak

measles dalam bahasa Inggris, merupakan penyakit


infeksi virus akut, yang ditandai dengan 3 stadium,
yaitu stadium prodromal, stadium erupsi dan stadium
konvalesens
 Etiologi
virus RNA yang termasuk famili paramiksoviridae, genus
morbiliviru
 Epidemiologi
- Menyerang anak <15 tahun
- Perkotaan >pedesaan
- balita yang tidak mendapat imunisasi campak mempunyai
risiko 5 kali lebih besar
- anak berumur 9 bulan sampai dengan 6 tahun yang status
gizinya kurang mempunyai risiko 4,6 kali untuk terserang
campak
•Stadium inkubasi berkisar antara 2 sampai 4 hari
demam yang diikuti dengan batuk, pilek, faring
stadium I : merah, nyeri telan, stomatitis dan konjungtivitis.

•Timbulnya ruam makulopopular yang bertahan 5-


Stadium II 6 hari.

•Ruam kulit akan menjadi kehitaman dan


mengeluos yang akan menghilang selama 1-2
Stadium III minggu.
Diagnosis campak biasanya cukup ditegakkan
berdasarkan gejala klinis. Pemeriksaan
laboratorium jarang dilakukan
TATALAKSANA

• Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis


1
• vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun
dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun. Vitamin A
diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas
2 yang rusa

• Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai. Jenis


makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan
3 ada tidaknya komplikasi
PENYULIT PADA PENYAKIT CAMPAK

a) Bronkopneumonia
 Penyulit tersering pada infeksi campak ialah
bronkopneumonia. Dapat disebabkan oleh invasi langsung
virus campak maupun infeksi sekunder oleh bakteri
(Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan
Haemophyllus influenza)
b) Encephalitis
 Tanda dari encephalitis yang dapat muncul adalah : kejang,
letargi, koma, nyeri kepala, kelainan frekuensi nafas,
twitching dan disorientasi.
c)Subacute Slcerosing Panencephalitis (SSPE)
 Merupakan suatu proses degenerasi susunan syaraf
pusat dengan karakteristik gejala terjadinya
deteriorisasi tingkah laku dan intelektual yang
diikuti kejang
 d) Diare
 Diare dapat terjadi akibat invasi virus campak ke
mukosa saluran cerna sehingga mengganggu fungsi
normalnya maupun sebagai akibat menurunnya daya
tahan penderita campak
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama/Kelamin/Umur : FH/Laki-laki/10tahun
Pekerjaan/pendidikan : pelajar
Alamat : Balai Baru

Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-


lingkungan keluarga

Status Perkawinan : Belum menikah


Jumlah Saudara : 1 orang
Status Ekonomi Keluarga: cukup mampu
Kondisi Rumah :
Rumah permanen, perkarangan ada, cukup
luas
Ventilasi dan sirkulasi udara baik
Listrik ada
Sumber air : PDAM
Kamar mandi/WC ada 1 buah, di dalam rumah
Sampah dibuang ke TPA

Kesan : hygiene dan sanitasi baik


Kondisi Lingkungan Keluarga :
Jumlah penghuni rumah 4 orang terdiri dari
ayah, ibu, adik pasien dan pasien.
Lingkungan sekitar cukup bersih

Aspek Psikologis di keluarga


Hubungan dengan keluarga baik
Faktor stress di keluarga (-)
Riwayat Penyakit Sekarang

Ruam-ruam kemerahan di wajah,


leher, belakang telinga, punggung,
perut, dan kedua lengan dan kaki
sejak 2 hari yang lalu. Awalnya
timbul ruam-ruam kemerahan di
belakang telinga, leher dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Demam sejak 3 hari yang lalu,
tinggi, terus menerus, tidak
mengigil, tidak berkeringat.
Batuk sejak 2 hari yang lalu, tidak
berdahak dan tidak berdarah.
Flu sejak 2 hari yang lalu, berwarna putih,
tidak dipengaruhi oleh cuaca
Mata merah sejak 2 hari yang lalu, riwayat
trauma pada mata tidak ada.
Teman bermain pasien ada yang menderita
keluhan yang sama seperti pasien
Buang air besar dan kecil biasa.
Riwayat Penyakit dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya
Riwayat alergi tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit seperti ini
Riwayat
Kehamilan/kelahiran/imunisasi:
 Selama hamil ibu tidak pernah
menderita penyakit berat, ibu
tidak pernah mengkonsumsi obat-
obatan, tidak ada kebiasaan
merokok dan minum alkohol,
kontrol ke Puskesmas teratur,
hamil cukup bulan.

Riwayat Kelahiran:
 Lahir spontan ditolong oleh Bidan,
cukup bulan, saat lahir langsung
menangis kuat, berat badan lahir
3100 gram, panjang badan 50 cm,
langsung menangis.
Riwayat Imunisasi:
BCG : 1x, usia 2 bulan
DPT : 3x, usia 2,3,4 bulan
Polio : 3x, usia 2,3,4 bulan
Hepatitis B : 3x, usia 1 ,2,6 bulan
Campak : -
Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap

Riwayat Tumbuh Kembang:


Perkembangan fisik
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 8 bulan
Berjalan : 12 bulan
Perkembangan Mental
Tidak ada kelainan
Kesan : Perkembangan fisik dan mental normal.
PEMERIKSAAN UMUM

 Keadaaan Umum : baik


 Kesadaran : CMC
 Tekanan Darah : -
 Nadi : 94x/menit
 Nafas : 20x/menit
 Suhu : 38°C
 Tinggi Badan : 120 cm
 Berat Badan : 26 Kg
 BMI : normoweight
 Kulit : papul eritem generalisata
 Kelenjar Getah Bening : tidak teraba pembesaran KGB
 Mata : Konjungtiva : hiperemis (+/+),
Pupil : reflek cahaya (+/+), isokor 3mm/3mm, sekret (-/-)
 Telinga : tidak ada kelainan
 Hidung : deformitas (-), secret (+) serous
 Tenggorokan : Faring hiperemis (+). Tonsil T1/T1
Dada
Paru
Inspeksi : simetris kiri=kanan dalam keadaan
statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kiri=kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

Jantung = dalam batas normal


Abdomen = inspeksi : tampak bintik kemerahan pada
seluruh tubuh
Genitalia : tidak diperiksa
Anggota gerak : reflex fisiologis +/+
reflex patologis -/-
Oedem tungkai -/-

Diagnosis Kerja :Morbili

Diagnosis Banding :
-Rubela
-Eksantema Subitum
-Demam Berdarah Dengue
Manajemen
Preventif :
 Diet tinggi kalori tinggi protein
 Istirahat yang cukup 6-8 jam sehari
 Menjaga kebersihan lingkungan
 Menjelaskan mengenai etika batuk yang berguna
untuk menurunkan penularan penyakit dengan cara
menutup mulut dengan lengan atau sapu tangan.
 Mengurangi kontak dengan anggota keluarga lain dan
gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit
kepada anggota keluarga lainnya
Promotif :
 Menjelaskan kepada keluarga ini campak
disebabkan oleh virus dan dapat menular melalui
udara sehingga pasien harus mengurangi kontak
dengan orang lain untuk sementara waktu.
 Jika ada disekitar lingkungan pasien menderita
penyakit yang sama seperti pasien maka sebaiknya
disarankan untuk segera berobat.
 Mejelaskan komplikasi yang bisa timbul jika
penyakitnya tidak tuntas diobati,
Kuratif:
 Parasetamol (3 x 1/2 tab/hari)
 Ambroxol tab (3 x 1/2 tab/hari)
 Cholfheniramin tab 4 mg (3 x 1/2 tab/ hari)
 Vitamin A 200.000 UI (1 x 1 tab/hari)

Rehabilitatif :
 Jika obat yang diberikan telah habis dan kondisi pasien belum pulih
sebaiknya orang tua pasien membawa kembali pasien ke Puskesmas .
DISKUSI

 Dari anamnesis didapatkan pasien laki-laki usia 10 tahun


datang dengan keluhan ruam-ruam kemerahan di wajah,
leher, belakang telinga, punggung, perut, dan kedua lengan
dan kaki sejak 2 hari yang lalu. Awalnya timbul ruam-ruam
kemerahan di belakang telinga, leher dan menyebar ke
seluruh tubuh. Demam sejak 3 hari yang lalu, tinggi, terus
menerus, tidak mengigil, tidak berkeringat. Batuk sejak 2 hari
yang lalu, tidak berdahak dan tidak berdarah. Flu sejak 2
hari yang lalu, tidak dipengaruhi oleh cuaca. Mata merah (+).

Morbili Stadium II
 Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi: 94x/ menit, RR: 20x/
menit, suhu: 38º C (axila). Kulit terdapat papula eritema
generalisata, pada konjungtiva terdapat hiperemis, sekret (-/-
), pada hidung sekret serous (+), faring hiperemis, Dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai
dengan teori pada tinjauan pustaka yang disebutkan
mengenai tanda dan gejala Penyakit campak.
Terapi
•paracatamol 3 x setengah tablet sebagai obat penurun panas, ambroxol dan
Vitamin A 1 x 200.00

•Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan fungsi kekebalan tubuh menurun,


sehingga mudah terserang infeksi
•Defisiensi Vit A dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang berakhir
dengan kematian

•vitamin A disebut vitamin anti infeksi.


•Suplementasi vitamin A menurunkan morbiditas dan mortalitas campak
•Suplementasi vitamin A mengatur respon antibodi terhadap campak dan
meningkatkan total limfosit

You might also like