Professional Documents
Culture Documents
Presentation 1
Presentation 1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA sdr. Y
V. FISIK
• Keadaan umum : baik, GCS = 456, kesadaran kwantitatif : composmentis
kwalitatif : berubah
• Tanda vital :
Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
Nadi : 88 x/m
Suhu : 36.7 C
Pernafasan : 20 x/m
• Ukur:
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 64kg Kg
• Keluhan fisik: tidak
• Jelaskan : Pasien tidak mengeluh rasa sakit yang di rasakan saat ini
• Pemeriksaan fisik
a) Kepala : edema (-) dan nyeri (-), rambut tidak disisir, dan berbau
b) Wajah : wajah simetris, tidak ada lesi dan edema tidak ada nyeri tekan
c) Mata : simetris, tidak ada nyeri tekan, isokor, tidak ikterik, anemis (-)
reflek pupil terhadap cahaya +/+
d) Hidung : simetris, tidak ada nyeri tekan
e) Telinga : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema
f) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada lesi pada lidah, lidah bengkak, mulut
berbau, bibir kering
g) Leher : kelenjar tiroid dalam batas normal, lain-lain :
h) Dada : simetris, normal chest, tidak ada tarikan dinding dada, tidak terdapat
nyeri tekan
i) Paru : suara napas vasikuler RH (-), Wz (-), pengembangan paru simetris
j) Abdomen : tidak ada asites, ada nyeri tekan, simetris, tidak ada penumpukan
cairan
k) extremitas:
Atas kanan : tidak ada lesi, terdapat bekas operasi ,tidak odem, terpasang fiksasi
Atas kiri : lengan bawah di balut kassa karena ada bekas oprasi jahitan
VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Konsep diri
a. Citra tubuh : tidak dapat di kaji karena pasien
tidak kooperatif
b. Identitas : tidak dapat di kaji karena pasien
tidak kooperatif
c. Peran : tidak dapat di kaji karena pasien
tidak kooperatif
d. Ideal diri : tidak dapat di kaji karena pasien
tidak kooperatif
e. Harga diri : tidak dapat di kaji karena pasien
tidak kooperatif
Diagnosa Keperawatan : tidak dapat di tegakkan
Genogram
29th
• Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, pasien
tinggal bersama ibu dan ayahnya, pasien dekat dengan
bapaknya
• Pola asuh : pasien sejak kecil dan dirawat ibu dan
bapaknya
• Pola komunikasi :Proses penyampaian pesan melalui
tatap muka langsung, ketika minum obat
pasien selalu ingin di temani bapaknya
tetapi keluarga mengatakan jika pasien
tidak pernah bercerita tentang masalah
yang di alaminya.
• Orang yang terdekat : pasien mengatakan orang terdekat nya
adalah bapaknya
• Penentu kebijakan : Jika menginginkan sesuatu seperti jalan
jalan, merokok dan minum obat pasien
meminta pada bapaknya
• Stressor dalam keluarga :merokok
Hubungan sosial
• Hubungan terdekat
bapak pasien, pasien selalu ingin di temani dan
minum obat dengan bapak pasien
• Peran serta dalam kelompok/ masyarakat
keluarga mengatakan pasien bermain dengan
tetangga dan teman sebayanya
• Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Keluarga pasien mengatakan pasien susah akrab
dengan orang yang baru di kenalnya, manum
sangat akrab dengan orang yang sudah di
kenalnya
Spiritual
• Nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam, keluarga pasien mengatakan
tabah dan menerima sakit yang di derita anaknya
yang merupakan cobaab dari Allah SWT
• Konflik nilai/ keyakinan/ budaya
Keluarga pasien mengatakan selama di RS pasien
tidak shalat karena tampak gelisah
• Kegiatan ibadah
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak shalat
selama di RS namun di rumah pasien sering di ajak
untuk berjamaah sama bapak pasien walaupun
terkandang tidak mau
Diagnosa Keperawatan: tidak ada masalah
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)
• Makan : bantuan minimal
• BAB/BAK : Bantuan minimal
• Mandi : bantuan total
• Berpakaian : bantuan minimal
• Istirahat dan tidur :
Tidur siang lama : pasien jarang tidur siang. jika tidur siang
30 menit – 1 Jam
Tidur malam lama : pasien tidur larut mlam, 24.00 – 07.00
(7jam)
Aktivitas sebelum : merokok
sesudah tidur : makan dan minum obat
• Penggunaan obat : bantuan total
• Pemeliharaan kesehatan
perawatan lanjutan : ya
sistem pendukung : ya
• Aktivitas di dalam rumah
Mempersiapkan makanan :Ya
Menjaga kerapihan rumah :Tidak
Mencuci pakaian :Tidak
Pengaturan keuangan :Tidak
• Aktivitas diluat rumah
belanja : tidak
transportasi : tidak
Diagnosa keperawatan : mekanisme koping
individu inefektif