Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

Sindrom pernapasan

akut parah
(Severe Acute
Respiratory
Syndrome/SARS)

Muhammad Arif Fahmi


Muhammad Taufan Akbar
Definisi
• Sars adalah sebuah bentuk serius dari
pneumonia yang disebabkan oleh virus jenis
coronavirus (SARS-CoV).
• Virus ini ditemukan tahun 2003 di provinsi
Guangdong China. Infeksi dengan SARS
menyebabkan distress pernafasan akut (sesak
nafas berat) dan beberapa meninggal.
Penyebab • Corona virus (RNA virus)

• Famili Coronaviridae

• Mempunyai selubung (envelope)


dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan
yang panjang berbentuk daun
bunga (petal).

• Merupakan genom terbesar di


antara semua virus yang ada.

• Ukuran 27-32 kb / 80 – 220 nm


(diameter virion)

• Beruntai tunggal (single-stranded)


dan membentuk suatu
nukleokapsid helikal yang fleksibel
dan panjang.
Cara penyebaran
• Droplet adalah cara menular paling sering ke
orang dekat yang terkena sars
• Juga dapat dengan sentuhan tangan atau
menyentuh permukaan atau benda yang telah
terkontaminasi dan kemudian menyentuh
mulut, hidung, atau mata.
• Masa hidup virus selama 4 hari, dan dapat
hidup berbulan bahkan tahun dalam suhu
dingin dibawah 0 atau beku.
WHO menetapkan...
Seseorang merupakan Kasus tersangka (suspect case)
SARS, apabila:
A. Setelah 1 November 2002, pasien dengan riwayat
demam tinggi (>38oC) DAN batuk atau kesulitan
bernapas DAN satu atau lebih riwayat terpapar
(dalam 10 hari sebelum timbul gejala) : kontak erat
dengan kasus tersangka ataupun probable case
SARS, baru saja melakukan perjalanan ke daerah
SARS, tinggal di daerah SARS.
B. Pasien dengan penyakit saluran pernapasan akut
yang tidak diketahui penyebabnya (unexplained
acute respiratory illness) yang diikuti dengan
kematian (setelah 1 November 2002) dimana tidak
dilakukan otopsi DAN satu atau lebih riwayat
terpapar (dalam 10 hari sebelum timbul gejala) :
kontak erat dengan kasus tersangka ataupun
probable case SARS, baru saja melakukanperjalanan
ke daerah SARS, tinggal di daerah SARS.
WHO menetapkan...
• Seseorang merupakan Kasus kemungkinan
(probable case) SARS, apabila:
1. Kasus tersangka dengan gambaran
radiografis pada foto toraks berupa infiltrat
seperti pada pneumonia dan sindrom distres
respirasi (Respiratory Distress Syndrome/RDS).
2. Kasus tersangka dengan uji positif Coronavirus
pada satu atau lebih asai (assay).
3. Kasus tersangka dengan hasil otopsi yang
cocok dengan gambaran patologis RDS
tanpa causa yang dapat diidentifikasi.
Gejala
• Umumnya gejala SARS muncul dalam waktu 2-7
hari setelah terkena dengan (virus) penyakit,
tetapi masa inkubasinya berkisar 10 hari.
• Gejala pasti : batuk, susah bernafas, demam
lebih dari 38 oC,
• Gejala umum : kedinginan, menggigil, batuk 2 – 3
hari setelah tanda yang lain, pusing, nyeri otot.
• Kadang disertai : batuk berdahak (sputum),
diare, pusing, mual muntah, hidung meler, nyeri
tenggorokan
Pemeriksaan
• Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan suara
abnormal paru
• Pada beberapa pasien sars ditemukan hasil CT-
Scan dada memperlihatkan pneumonia, tes
untuk diagnosis sars: tes darah arteri, tes
penggumpalan darah, tes kimia darah, CT-
scan dada, Foto X-ray dada, hitung darah
lengkap.
Diagnosis
Tes untuk deteksi dini virus
SARS
(i) Tes antibodi dengan enzyme liked
immunosorbent assay (ELISA),
(ii) Tes antibodi dengan immunofluorescence
assay (IFA)
(iii) Metode polymerase chain reaction (PCR)
untuk deteksi virus.
Penatalaksanaan
• Pasien dengan suspect sars harus diletakkan diruang
isolasi di RS
• antibiotik untuk menangani bakteri penyebab
pneumonia
• Antiviral, walaupun terdapat bukti bahwa antiviral
seperti ribavirin tidak bekerja.
• Steroid dosis tinggi untuk menurunkan edema paru
• Oksigen untuk mendukung pernafasan (ventilasi
mekanik)
• Terapi dada
• Tidak ada bukti kuat untuk tatalaksana yang terbaik.
Komplikasi
• Gagal nafas
• Gagal hati
• Gagal jantung
Prognosis
• Rata rata kematian penderita SARS 9-12 % dari
yang terdiagnosis.
• Orang usia diatas 65 tahun memiliki angka
kematian yang lebih tinggi 50%.
• Penyakit ini lebih ringan pada pasien yang
lebih muda.
• Banyak pasien yang membutuhkan bantuan
pernapasan bahkan lebih banyak orang harus
pergi ke rumah sakit dan dirawat di unit
perawatan intensif.
Pencegahan
• Hindari kontak dengan
penderita SARS
• Hindari bepergian ke tempat
yang endemis SARS
• Kebesihan tangan adalah cara
paling baik dari pencegahan
sars. Cuci tangan dengan
alkohol / hand sanitizer.
• Tutup mulut dan hidung ketika
bersin dan batuk karena droplet
tersebar saat seseorang bersin
dan batuk.
• Memakai masker kesehatan.
Pencegahan
• Jangan berbagi makanan,
minuman, dan alat perabot
rumah tangga, bersihkan
barang- barang yang tersentuh
dengan desinfektan.
• Menjalani pola hidup yang
sehat. Lakukan diet yang
seimbang, olahraga yang teratur
dan istirahat yang cukup serta
jangan merokok.
Referensi
• World Health Organization. WHO guidelines for the global
surveillance of severe acute respiratory syndrome (SARS).
). Geneva: World Health Organization; 2004.
• World Health Organization. Management of severe
acute respiratory syndrome (SARS). Geneva: World
Health Organization; 2003.
• Anderson LJ. Coronaviruses. in: Goldman L, Ausiello D,
eds. Cecil Medicine. 23 ed. Philadelphia, Pa: Saunders
Elsevier; 2007: chap 389.
McIntosh K, Perlman S. Coronaviruses including severe
acute respiratory distress syndrome (SARS) –associated
coronavirus. in: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds.
Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice
of infectious disease. Ed-7. Philadelphia, Pa: Saunders
Elsevier; 2009: chap 155.
• Departemen Kesehatan RI. Infeksi Saluran Pernapasan
Sangat Akut (SARS) Langkah-Langkah Pencegahan

You might also like