Sindrom pernapasan akut parah (SARS) adalah bentuk serius pneumonia yang disebabkan oleh virus jenis coronavirus (SARS-CoV). Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2003 di China dan menyebabkan distress pernafasan akut dan kematian pada beberapa kasus. SARS ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi melalui droplet dari batuk atau bersin. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, dan kesulitan bernapas. Diagnosis did
Sindrom pernapasan akut parah (SARS) adalah bentuk serius pneumonia yang disebabkan oleh virus jenis coronavirus (SARS-CoV). Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2003 di China dan menyebabkan distress pernafasan akut dan kematian pada beberapa kasus. SARS ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi melalui droplet dari batuk atau bersin. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, dan kesulitan bernapas. Diagnosis did
Sindrom pernapasan akut parah (SARS) adalah bentuk serius pneumonia yang disebabkan oleh virus jenis coronavirus (SARS-CoV). Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2003 di China dan menyebabkan distress pernafasan akut dan kematian pada beberapa kasus. SARS ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi melalui droplet dari batuk atau bersin. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, dan kesulitan bernapas. Diagnosis did
Muhammad Taufan Akbar Definisi • Sars adalah sebuah bentuk serius dari pneumonia yang disebabkan oleh virus jenis coronavirus (SARS-CoV). • Virus ini ditemukan tahun 2003 di provinsi Guangdong China. Infeksi dengan SARS menyebabkan distress pernafasan akut (sesak nafas berat) dan beberapa meninggal. Penyebab • Corona virus (RNA virus)
• Famili Coronaviridae
• Mempunyai selubung (envelope)
dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan yang panjang berbentuk daun bunga (petal).
• Merupakan genom terbesar di
antara semua virus yang ada.
• Ukuran 27-32 kb / 80 – 220 nm
(diameter virion)
• Beruntai tunggal (single-stranded)
dan membentuk suatu nukleokapsid helikal yang fleksibel dan panjang. Cara penyebaran • Droplet adalah cara menular paling sering ke orang dekat yang terkena sars • Juga dapat dengan sentuhan tangan atau menyentuh permukaan atau benda yang telah terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata. • Masa hidup virus selama 4 hari, dan dapat hidup berbulan bahkan tahun dalam suhu dingin dibawah 0 atau beku. WHO menetapkan... Seseorang merupakan Kasus tersangka (suspect case) SARS, apabila: A. Setelah 1 November 2002, pasien dengan riwayat demam tinggi (>38oC) DAN batuk atau kesulitan bernapas DAN satu atau lebih riwayat terpapar (dalam 10 hari sebelum timbul gejala) : kontak erat dengan kasus tersangka ataupun probable case SARS, baru saja melakukan perjalanan ke daerah SARS, tinggal di daerah SARS. B. Pasien dengan penyakit saluran pernapasan akut yang tidak diketahui penyebabnya (unexplained acute respiratory illness) yang diikuti dengan kematian (setelah 1 November 2002) dimana tidak dilakukan otopsi DAN satu atau lebih riwayat terpapar (dalam 10 hari sebelum timbul gejala) : kontak erat dengan kasus tersangka ataupun probable case SARS, baru saja melakukanperjalanan ke daerah SARS, tinggal di daerah SARS. WHO menetapkan... • Seseorang merupakan Kasus kemungkinan (probable case) SARS, apabila: 1. Kasus tersangka dengan gambaran radiografis pada foto toraks berupa infiltrat seperti pada pneumonia dan sindrom distres respirasi (Respiratory Distress Syndrome/RDS). 2. Kasus tersangka dengan uji positif Coronavirus pada satu atau lebih asai (assay). 3. Kasus tersangka dengan hasil otopsi yang cocok dengan gambaran patologis RDS tanpa causa yang dapat diidentifikasi. Gejala • Umumnya gejala SARS muncul dalam waktu 2-7 hari setelah terkena dengan (virus) penyakit, tetapi masa inkubasinya berkisar 10 hari. • Gejala pasti : batuk, susah bernafas, demam lebih dari 38 oC, • Gejala umum : kedinginan, menggigil, batuk 2 – 3 hari setelah tanda yang lain, pusing, nyeri otot. • Kadang disertai : batuk berdahak (sputum), diare, pusing, mual muntah, hidung meler, nyeri tenggorokan Pemeriksaan • Pada pemeriksaan auskultasi ditemukan suara abnormal paru • Pada beberapa pasien sars ditemukan hasil CT- Scan dada memperlihatkan pneumonia, tes untuk diagnosis sars: tes darah arteri, tes penggumpalan darah, tes kimia darah, CT- scan dada, Foto X-ray dada, hitung darah lengkap. Diagnosis Tes untuk deteksi dini virus SARS (i) Tes antibodi dengan enzyme liked immunosorbent assay (ELISA), (ii) Tes antibodi dengan immunofluorescence assay (IFA) (iii) Metode polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi virus. Penatalaksanaan • Pasien dengan suspect sars harus diletakkan diruang isolasi di RS • antibiotik untuk menangani bakteri penyebab pneumonia • Antiviral, walaupun terdapat bukti bahwa antiviral seperti ribavirin tidak bekerja. • Steroid dosis tinggi untuk menurunkan edema paru • Oksigen untuk mendukung pernafasan (ventilasi mekanik) • Terapi dada • Tidak ada bukti kuat untuk tatalaksana yang terbaik. Komplikasi • Gagal nafas • Gagal hati • Gagal jantung Prognosis • Rata rata kematian penderita SARS 9-12 % dari yang terdiagnosis. • Orang usia diatas 65 tahun memiliki angka kematian yang lebih tinggi 50%. • Penyakit ini lebih ringan pada pasien yang lebih muda. • Banyak pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan bahkan lebih banyak orang harus pergi ke rumah sakit dan dirawat di unit perawatan intensif. Pencegahan • Hindari kontak dengan penderita SARS • Hindari bepergian ke tempat yang endemis SARS • Kebesihan tangan adalah cara paling baik dari pencegahan sars. Cuci tangan dengan alkohol / hand sanitizer. • Tutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk karena droplet tersebar saat seseorang bersin dan batuk. • Memakai masker kesehatan. Pencegahan • Jangan berbagi makanan, minuman, dan alat perabot rumah tangga, bersihkan barang- barang yang tersentuh dengan desinfektan. • Menjalani pola hidup yang sehat. Lakukan diet yang seimbang, olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup serta jangan merokok. Referensi • World Health Organization. WHO guidelines for the global surveillance of severe acute respiratory syndrome (SARS). ). Geneva: World Health Organization; 2004. • World Health Organization. Management of severe acute respiratory syndrome (SARS). Geneva: World Health Organization; 2003. • Anderson LJ. Coronaviruses. in: Goldman L, Ausiello D, eds. Cecil Medicine. 23 ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007: chap 389. McIntosh K, Perlman S. Coronaviruses including severe acute respiratory distress syndrome (SARS) –associated coronavirus. in: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds. Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of infectious disease. Ed-7. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2009: chap 155. • Departemen Kesehatan RI. Infeksi Saluran Pernapasan Sangat Akut (SARS) Langkah-Langkah Pencegahan