Professional Documents
Culture Documents
Fiqih Kemenangan Dan Kejayaan Islam
Fiqih Kemenangan Dan Kejayaan Islam
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia
benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan
menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan
Aku.
Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang
yang fasik. (QS. An Nuur, 24:55)
Hakikat iman: Bahwa iman adalah yang dibenarkan dalam
hati, diucapkan pada lisan, dan diamalkan dalam
perbuatan.
Atau iman adalah keyakinan, ucapan dan perbuatan, Tiga
hakikat tersebut harus selalu beriringan dan menjadi satu
kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Dengannya Allah menerima segala perbuatan dan
mewujudkan janji-janji Allah berupa kemenangan.
Syarat Kemenangan: mewujudkan keimanan dengan
berbagai nilai-nilainya yang terdapat di dalamnya dan
komitmen dengannya, serta menghindar dari yg
merusaknya.
Al-Qur’an al-karim dan sunnah nabawiyah telah
menjejaskan secara rinci tentang makna iman, rukun-
rukun, syarat-syarat dan tuntutan-tuntutan yang terdapat
di dalamnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman
ialah mereka yang bila disebut nama Allah,
gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat
dan yang menafkahkan sebagian dari rezki
yang Kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya”. (Al-Anfal:2-4)
A. Perintah Mengambil Sebab (ikhtiar) dan
Anjuran Al-Qur’an untuk Persiapan
B. Sebab-sebab Maknawi
C. Sebab-sebab Material