• Gigi sulung vital • Ada mobilitas patologik. • Tidak ada tanda keradangan • Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, • Gigi dapat dipertahankan kalsifikasi pulpa, resorpsi akar interna maupun PULPOTOMI VITAL • Panjang akar gigi lebih dari 2/3 eksterna. • Tidak ada kelainan patologis pulpa (klinis & • Keadaan umum yang kurang baik rontgenologis) • Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa.
• Gigi sulung dengan pulpa vital yang terbuka
karen karies atau trauma. • Kerusakan gigi bagian koronal yang besar • Pada pasien yang tidak dapat dilakukan sehingga restorasi tidak mungkin dilakukan. PULPOTOMI DEVITAL anestesi • Infeksi periapikal, apeks masih terbuka. • Pada pasien dengan perdarahan yang • Adanya kelainan patologis pulpa secara klinis abnormal misalnya hemofili. maupun rontgenologis. • Pasien tidak kooperatif.
• Gigi sulung non vital
• Resorpsi lebih dari 1/3 akar tetapi masih diperlukan sebagai space maintainer. PULPOTOMI NON VITAL • Gigi sulung yang telah mengalami dento - alveolar kronis. • Gigi sulung patologik karena abses akut ( abses harus dirawat dahulu)