Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

JOURNAL READING

An Evaluation of Thyromental Distance-based Method or Weight-


based Method in Determining the Size of the Laryngeal Mask
Airway Supreme
A Randomized Controlled Study

Pembimbing:
dr. M.F. Susanti Handayani, Sp.An

Oleh :
Rinaldy Agung Kurnia

KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD SAYANG CIANJUR
2018
Pendahuluan
LMA Supreme menyatukan LMA Proseal, LMA Fastrach dan LMA Unique ->
perangkat sekali pakai untuk drainase pengisapan isi lambung.

ukuran

Malposisi dan gagal ventilasi

Keberhasilan metode
penyisipan

cuff sealing
Hipotesis

Kelompok Thyromental : kelompok berat

Ventilasi yang lebih baik Penempatan lebih mudah Ventilasi yang lebih baik

volume tidal yang lebih waktu yang lebih singkat


Lebih tinggi OLP
tinggi di bawah tekanan untuk penyisipan LMA
positif yang sama
Metode
Pernyataan etik

Disetujui Institution Review Board of Fudan University Shanghai Cancer Center,


Shanghai, Cina. Terdaftar dalam study Chinese Clinical Trial Registry (ChiCTR) dan
inform consent tertulis dari semua pasien

Studi Populasi • usia <18 atau> 70 tahun


• BB <30 kg atau BMI > 30 kg / m,
ASA I dan II • risiko tinggi regurgitasi atau aspirasi
direncanakan operasi • Riw. kesulitan jalan napas yang sulit
elektif. 10 juni – 31 • Patologi saluran pernapasan,
oktober 2014 • Adanya penurunan kepatuhan paru atau dinding
dada,
Kriteria ekslusi • sakit tenggorokan pra operasi,
• waktu operasi> 2 jam, dan
• posisi tengkurap selama operasi.
Pengacakan

Kelompok Thyromental Kelompok BB

• LMA Supreme no. 4 :


“Jika lebar 4 jari • LMA Supreme no. 3 :
(telunjuk, jari tengah, BB <50 kg,
manis, dan kelingking)” • LMA Supreme no. 4 :
• LMA Supreme no. 3: BB 50 - 70 kg, dan
“jika lebar 3 jari (jari • LMA Supreme no. 5 :
telunjuk, tengah, dan BB >70 kg.
manis)”

Pengacakan dilakukan melalui amplop tertutup, yang


dibuka dan direkam oleh asisten
Desain Studi

1 hari sebelum Terlentang Preoksigenasi 3 1 menit setelah


operasi dan tidak dimeja op, kepala menit dan suksinokolin,
dipremedikasi semisniffing induksi anaestesi LMA dimasukan
Manipulasi:
Cuff LMA dg
posisi kepala dan Ventilasi manual
udara dg tekanan
leher dan angkat PPV < 15 CM H20
60 cm H2O
rahang
Dikontrol:
tek. Ins: 10 cm H20
Setelah LMA VT= VE/RR
evaluasi oleh Waktu ins: 2 detik
Supreme RR: 8/menit pada menit
Drager Primus
terpasang Rasio ins: eks=1:2 pertama

OLP diukur sesuaikan dg gas VT =8 mL/kg:


Auskultasi epigastrium luar biasa
takut terjadi inflasi 3 L/menit, kaup APL diatur
max, tingkat kebocoran gas VT 4-8 mL/kg :
lambung dapat diterima
diorofaring

Ventilasi mekanik Fentanyl jika RR


Anestesi 50% 02 dengan diberikan > 15 x/menit dan
dipertahankan 50% sevolurane menggunakan PCV, TD meningkat 10-
tanpa relaksan 20%
Dipindahkan Alat salauran Hipoksemia, aspirasi,
ketika pasien nafas diperiksa laringospasme dan
Akhir operasi bronkospasme dicatat
sadar dan jalan apakah terjadi
nafas protektif komplikasi di postanetseia

Sakit tenggorokan, disfonia, disfagia 45 menit


Komplikasi lain: lingual nerve palsy, dislokasi kemudian pasien
kartilago arytenoid diwawancara
Analisa Statistic

■ Hasil -> efficacy ventilasi


■ Sampel dihitung melalui uji noninferiority dari VT antar kedua
kelompok dengan α=0,05 dengan tingkat keprcayaan 80%. Yang
dibutuhkan 36 per group tetapi yang direkrut 40 paisen per group
ditakutkan dropouts.
■ Distribusi data dengan analisis kolmogrov – smirnov
■ Data parametrik dengan student t test
■ Data nonparametik dengan mann-whitney test atau Chi-square test
■ Analissis data -> SPSS 16 dengan P<0,05 -> significant
Hasil
Diskusi

■ Keamanan LMA pada PPV masih banyak komplikasi -> penempatan


yg kurang tepat dan pengaturan ventilator.
■ LMA Supreme 900 lebih kaku -> dibandingkan LMA classic sehingga
pada orang yg obesitas/leher pendek menunjukan jarak yang lebih
jauh dari ujung masker ke struktur miring.
■ Pd penelitian ini -> metode thyromental -> ventilasi yang lebih baik
dan lebih cepat
■ Komplikasi yang terjadi seperti iritasi mukosa intraoral tidak ada
perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok studi.
■ Keterbatasan studi ini:
 hanya melibatkan pasien ASA I dan II yang akan menjalani operasi
elektif hasilnya mungkin akan berbeda jika pasien yang obesitas
dan kesulitan jalan nafas.
 Hanya pada pasien dewasa dan jalan nafas normal, dan hasilnya
mungkin tidak diterapkan untuk anak-anak
Kesimpulan

Untuk menjamin ventilasi tekanan positif yang lebih baik, memfasilitasi


penempatan LMA, dan pharyngeal yang dapat diandalkan penyegelan,
metode berdasarkan jarak thyromental dapat dipertimbangkan sebagai
opsi yang lebih baik dibandingkan dengan metode berbasis berat untuk
pilihan ukuran LMA Supreme.
TERIMA KASIH

You might also like