Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 79

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

“SISTEM PANCAINDERA”

DOSEN PEMBIMBING
MIRA FEBRINA,M.SC.,APT

KELOMPOK 7 SI-IVC
DHEA ANANDA (1601095)
S R I R A H AY U S U P R A P T O ( 1 6 0 1 1 2 0 )
ELISA PERTIWI ( 1601097)
WINDA SARI( 1601130)
S U L A S TA R I C A H YA N I ( 1 6 0 1 1 2 3 )
R O B Y F E R I A N S YA H ( 1 6 0 1 1 1 5 )
L I Z A E LV I R A ( 1 6 0 1 1 0 5 )
Penglihatan adalah indera yang paling dominan.
Mata adalah bola yang analog dengan camera
obscura biasa dan berkontraksi untuk
melaksanakan fungsi-fungsi baik optik maupun
sensorik.
B O L A M ATA

Lapisan luar (Fibrosa)

Sklera sebagai dinding bola mata


merupakan jaringan yang kuat tidak
bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira
1mm. Dibagian anterior, sklera
bersambung dengan membrane epitelium
yang jernih, yaitu kornea. Sinar cahaya
masuk melalui kornea untuk sampai
mencapai retina. Kornea di bagian
anterior tampak cembung dan berfungsi
dalam membiasakan sinar cahaya untuk
difokuskan pada retina
Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal)

Koroid melapisi lima perenam posterior


permukaan dalam sclera. Cahaya masuk
melalui pupil, menstimulasi reseptor di retina
dan kemudian di absorbs oleh koroid.

 Badan siliaris melekat pada ligament suspensori


yang bagian ujung lainnya, melekat pada kapsul
yang membungkus lensa.

 Badan siliaris di persarafi oleh cabang parasimpatik


dari saraf kranial ketiga yaitu nervus okulomotor.

 Stimulasi menyebabkan kontraksi otot siliriaris dan


akomodasi mata. Kontraksi dan relaksasi otot siliaris
mengubah ketebalan lensa, membelokan sinar
cahaya yang masuk ke mata untuk memfokuskan
pada retina.
CON’T
Lapisan tengah (vaskuler dan traktus uveal)

Berada di belakang kornea dan di depan lensa mata.


Pada bagian tengahnya terdapat aperture (celah) yang disebut pupil.
Iris dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis,stimulasi parasimpatik mengonstriksi
pupil sedangkan stimulasi simpatik mendilatasi pupil.
Lapisan dalam (jaringan saraf) Retina merupakan lapisan terdalam dinding
mata.

Retina melapisi sekitar tiga perempat dari bola


mata dan paling tebal pada bagian
belakangnya.

Retina merupakan bagian mata yang


fotosensitif.

Sel saraf peka cahaya yaitu sel batang dan sel


kerucut. Sinar cahaya menyebakan perubahan
kimiawi pigmen peka cahaya di sel ini dan
perubahan ini menyebabkan bangkitnya impuls
saraf yang dikonduksikan ke lobus oksipital
melalui saraf optic. Sel batang lebih peka
cahaya daripada sel kerucut. Sel ini distimulasi
oleh cahaya yang memiliki intensitas rendah
atau redup misalnya cahaya redup di ruang
gelap. Sel kerucut peka terhadap sinar terang
dan warna. Panjang gelombang cahaya yang
berbeda menstimulasi pigmen fotosensitif di
sel kerucut menyebabkan persepsi warna yang
berbeda.
Lensa mata

Merupakan badan bikonveks


yang sirkular yang sangat elastis
yang berada di belakang iris.
Terdiri atas serat yang
dibungkus di dalam kapsul dan
melekat pada badan siliaris
oleh ligamentum suspensorik.

Saat otot siliaris berkontraksi otot bergerak kedepan melepaskan tarikannya pada
lensa dan lensa meningkatkan ketebalannya.
Semakin dekat objek yang di pandang semakin tebal lensa untuk memungkinkan
pemfokusan.
Lensa membiaskan sinar cahaya yang direfleksikan oleh objek di depan mata 
dengan mengubah ketebalannya.
Saat otot siliaris relaksasi ke belakang tarikan pada ligamentum suspensori meningkat
membuat lensa semakin tipis dan hal ini dapat memfokuskan objek yang jauh pada
retina
cairan aqueous

≈ Bagian anterior mata yakni ruang antara kornea dan lensa di bagi menjadi dua bilik yakni bilik
anterior dan bilik posterior oleh iris.
≈ Kedua bilik mengandung cairan bening yaitu suatu cairan aqueous.
≈ Cairan ini terus diproduksi dan di alirkan.
≈ Cairan aqueous membawa nutrient dan menyingkirkan zat sisa dari struktur bening di depan mata
yang tidak memiliki suplai darah yaitu kornea, lensa dan kapsul lensa.
Badan vitreus

Terletak dibelakang lensa dan bagian posterior (rongga) bola mata.


Merupakan substansi bening ,halus tidak berwarna dan menyerupai jelly
yang terdiri atas 99% air, beberapa garam dan mukoprotein.
Fungsi : mempertahankan tekanan intraokuler yangcukup untuk
menunjang retina pada koroid dan mencegah kolapnya dinding bola mata.
No. Nama otot Fungsi otot
Otot-otot pada bola mata
1. M. Levator Mengangkat
palpebralis kelopak mata
sup, et. Inf.
2. M.Orbikulariso Menutup mata
kuli
3. M. Mengangkat bola
Rektusokuliinfe mata kebawah
rior
4. M. Gerakanmatakearah
Rektusokulime medial
dial
5. M. Rektus okuliGerakkanmatakeara
lateral hlateral
6. M. Rektus okuliMengangkatbola
superior matakeatas
7. M. Oblique
Gerakanbola
inferior matakebawahdanke
dalam
8. M. Oblique Memutar mata
superior keatas, kebawah,
dan arah luar
O R G A N A K S E S O R I S M ATA

Alis

 Adalah dua jembatan melengkung dari tepi


supraorbital tulang frontal.
 Fungsi alis mata adalah untuk melindungi
bola mata dari keringat,debu dan materi
asing lainnya

Kelopak

₪ Merupakan dua lipatan jaringan yang dapat


digerakan.
₪ Pada bagian tepinya terdapat rambut yang
pendek dan melengkung yang disebut bulu
mata.
Konjungtiva

‽ Merupakan membrane bening


yang halus dan melapisi kelopak
mata serta bagian depan bola
mata.
‽ Terdiri atas epitelium berlapis
avascular, yakni epitelium yang
tidak mengandung pembuluh
darah.
‽ Saat kelopak mata menutup
konjungtiva menjadi kantong
(sakus) yang tertutup.
‽ Fungsi : melindungi kornea yang
halus dan bagian depan mata.
Tepi kelopak mata

 Disepanjang tepi kelopak mata terdapat banyak kelenjar sebasea, sebagian disertai
duktus yang mengandung folikel rambut bulu mata dan sebagian bersambung ke tepi
kelopak mata di antara rambut.

 Fungsi kelopak mata dan bulu mata adalah melindungi dari cedera penutupan reflek
kelopak mata saat konjungtiva atau bulu mata bersentuhan dan saat objek mendekat ke
mata atau saat cahaya terang menyinari mata (reflek kornea),berkedip dengan interval 3-
7 detik untuk menyebarkan air mata dan sekresi di sepanjang kornea yang bertujuan
mencegah kekeringan.
Apparatus lakrimalis

ᵜ Tiap mata terdiri dari satu kelenjar lakrimalis . dan duktusnya,dua kanalikuli
lakrimalis dan satu duktus nasilakrimalis.
ᵜ Kelenjar lakrimalis merupakan kelenjar eksokrin yang tepat dibelakang tepi
supraorbital.
ᵜ Fungsi : Kelenjar menyekresikan air mata yang terdiri dari air, garam mineral,
antibody, dan lisozim suatu enzim bakterisida.
ᵜ Air mata keluar dari kelenjar lakrimalis melalui beberapa duktus kecil dan melalui
bagian depan mata di bawah kelopak mata menuju kantus medialis dimana air
mata mengalir ke dua kanalikuli lakrimalis.
PEMBULUH DARAH YANG MEMPERDARAHI MATA

Mata diperdarahi oleh


darah arteri yang berasal
dari arteri siliaris dan arteri
retina

Vena yang memperdarahi


mata adalah vena retina
sentral yang akhirnya
bermuara ke sinus vena
profunda.

Arteri dan vena terbungkus


di dalam saraf optic yang
masuk ke mata pada diskus
optic.
F I S I O L O G I P E N G L I H ATA N

Gelombang cahaya berjalan dengankecepatan 300.000km/dtk. Cahaya direfleksikan


ke mata oleh objek di dalam lapang pandang.

Cahaya yang masuk ke mata ditangkap oleh kornea dilanjutkan ke lensa mata lalu
difokuskan pada retina yaitu pada macula fovea lalu merangsang sel batang dan sel
kerucut yang dapat mengeksitasi sel saraf lalu dilanjutkan ke cortek cerebri.

Saat terpajan dengan cahaya terang rhodopsin dalam sel batang yang peka cahaya
mengalami degradasi.

Saat rhodopsin beregenerasi di dalam sel batang saat rhodopsin teregenerasi


penglihatan kembali normal adaptasi gelap.
AKOMODASI MATA

Akomodasi adalah kemampuan lensa


untuk menambah kecembungan.
Agar objek yang dekat dapat di
fokuskan yakni jarak sekitar 6 meter.

Konstriksi pupil

Konstriksi pupil membantu akomodasi dengan


mengurangi lebar berkas cahaya yang masuk
ke mata sehingga berkas cahaya melalui bagian
lengkung sentral lensa.
Konvergens

₰ Konvergens (pergerakan bola mata) sinar cahaya yang berasal dari objek yang dekat masuk
ke dua mata pada sudut yang berbeda untuk dapat melihat jelas.
₰ Sinar ini harus menstimuli area yang berfungsi pada dua retina.
₰ Otot ekstrinsik menggerakan bola mata dan untuk mendapatkan bayangan yang jelas otot
ini merotasikan mata sehingga mata berpusat pada objek yang terlihat.
₰ Saat terdapat gerakan volunteer mata kedua mata bergerak dan konvergen di pertahankan.
Semakin dekat suatu objek dengan mata semakin besar rotasi mata yang diperlukan untuk
mencapai konvergensi.

Mengubah daya lensa

Perubahan dalam ketebalan lensa dilakukan untuk memfokuskan cahaya pada


retina.
Jumlah penyesuaian tergantung pada jarak objek dari mata yakni lensa semakin
tebal untuk penglihatan dekat dan semakin tipis saat berfokus pada objek yang
jaraknya lebih 6 meter.
PENYAKIT PADA MATA

 Presbiopi
Presbiopi adalah penyakit mata karena proses penuaan, disebut juga mata tua. Pada anak-anak, titik dekat
mata bisa sangat pendek, kira-kira 9 cm untuk anak umur 11 tahun. Makin tua, jarak titik dekat makin
panjang. Sekitar umur 40-50 tahun terjadi perubahan yang menyolok, yaitu titik dekat mata sampai 50 cm,
oleh karena itu memerlukan pertolongan kaca mata untuk membaca berupa kaca mata cembung (positif).
Hal ini disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa
rangkap.

 Hipermetropi
Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak. Hipermetropi disebabkan bola mata terlalu
pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi ini tidak dapat melihat
benda yang dekat atau biasa disebut rabun dekat.

 Miopi
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebabkan oleh bola mata terlalu panjang sehingga bayang-
bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina. Pada penderita miopi ini orang tidak dapat
melihat benda yang jauh biasa disebut rabun jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jaraknya dekat.
Untuk cacat seperti ini orang dapat ditolong dengan lensa cekung (negatif). Miopi biasa terjadi pada anak-
anak.
PENYAKIT PADA MATA
 Astigmatisma
Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata
mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-bayang
jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk menolong orang yang cacat seperti ini dibuat lensa
silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

 Katarak
Katarak adalah cacat mata, yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi
karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan menjadi kabur
dan daya akomodasi berkurang.

 Imeralopi
Imeralopi atau rabun senja adalah kelainan yang menyebabkan penderita menjadi rabun pada senja
hari.

 Xeroftalxni
Xeroftalxni adalah kelainan pada mata, yaiut kornea menjadi kering dan bersisik.

 Keratomealasi
Keratomealasi adalah kelainan pada mata yaitu kornea menjadi putih dan rusak.
Anatomi telinga
Telinga luar (auris eksterna) : Daun telinga,
liang telinga

Telinga tengah ( auris media): membran


timpani,tulang telinga, tuba eustachius.

Telinga dalam ( labirin ) : cochlea, vestibuli


(sacula, utricula), canalis semisirkularis.
Sistem pendengaran manusia terbagi menjadi telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga tengah

Telinga luar Telinga dalam


Pilin/ulir daun
telinga;Heliks (Helix)

Antiheliks Lekuk segitiga


(Antihelix) (Trianguler
fossa)
Cekungan
(Conca) Pinngiran
telinga luar
Takik tragus (crus of helix)
(Intertragic
notch) Takik depan
(Anterior notch)

Antitragus
Tragus

Ekor heliks
(Tail of helix)
Liang dengar
(Acoustic meatus)
Cuping (Labule)
Ossicula
auditus

 Telinga tengah merupakan Membran


tympani
ruang di dalam tulang pelipis,
yang dilapisi jaringan mukosa,
terdiri 3 tulang pendengaran
(ossicula auditus), yaitu : Tulang landasan
(Incus)
maleus (martil)
incus (landasan)
stapus (sanggurdi)

Tulang sanggurdi
Tulang martil (Stapes)
(Malleus)
Saluran
Saluran
setengah
setengah
lingkaran atas /
lingkaran
Superior
bawah /
semicircular
Posterior
canal
semicircular
canal
Saraf serambi /
Saluran Vestibular
setengah nerve
lingkaran datar /
Lateral Saraf rumah
semicircular siput /
canal Cochlear
nerve

Serambi / Rumah siput /


Vestibule Cochlea
Saluran setengah Saluran setengah Saluran setengah
STRUKTUR SISTEM lingkaran datar/ Lateral lingkaran bawah / lingkaran atas /
INDERA semicircular canal Posterior Superior
semicircular canal semicircular canal
PENDENGARAN
Saraf serambi /
Vestibular nerve
Ossicula
Lateral auditus Saraf rumah
siput /
Posterior
Cochlear
Superior nerve

Vestibular nerve

Cochlear nerve

Ossicula
Ear canal Liang dengar / Acoustic
Rumah siput /
Ear drum meatus / Analis auditoris
Tingkap bundar / Cochlea
eksternal / External
Round window auditori meatus / Ear Round window
canal Tuba
Vestibule Eustachius
Selaput gendang /
Cochlea
Tympanic membrane / Serambi /
Eustachius Ear drum Vestibule
FISIOLOGI TELINGA
Telinga Luar
• Daun telinga menangkap bunyi suara dari
berbagai arah ke dalam liang telinga.
• Kanalis auditorius juga memproteksi membran
timpani daripada trauma langsung dari luar.

Telinga Tengah
• Membran timpani berfungsi memfokuskan bunyi
yg masuk ke dalam liang terlinga dan berfungsi
sbg amplifier.
• Tulang2 pendengaran berfungsi dengan sistem
daya pengungkit/tuas untuk meningkatkan
amplifikasi dari bunyi suara yg menggetarkan
membran tympani.
Fisiologi Pendengaran
Fisiologi Pendengaran
Bunyi ditangkap daun telinga  membran
timpani tulang pendengaran  fenestra ovale
 menggerakkan perilimfe pada skala vestibuli
 melalui membran reissner mendorong
endolimfe menimbulkan gerak relatif membran
basilaris dan membran tektoria  defleksi
stereosilia sel rambut  kanal ion terbuka 
terjadi pertukaran ion  depolarisasi sel
rambut  pelepasan neurotransmiter 
potensial aksi saraf auditorius  nukleus
auditorius  korteks pendengaran di lobus
temporalis
Suara yang bisa didengar

1. Berintensitas : 0 s/d 120 dB


2. Berfrekuensi : 25 s/d 16000 Hz
KESEIMBANGAN

 Kanalis semisirkularis, sakulus dan utrikulus


 Kanalis semisirkularis berperan pada gerakan
kepala berputar  gerakan endolimfe dalam
kanalis semisirkularis yang merangsang sel-sel
rambut
Fisiologi Keseimbangan
 Informasi keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor
vestibuler, visual dan propioseptik.
 Dari ketiga jenis reseptor tersebut, reseptor vestibuler yang
punya kontribusi paling besar ( >50% ) disusul kemudian
reseptor visual dan yang paling kecil konstibusinya adalah
propioseptik. bila ada gerakan atau perubahan dari kepala
atau tubuh  perpindahan cairan endolimfe di labirin  hair
cells menekuk.
 Tekukan hair sel  menyebabkan permeabilitas membran sel berubah sehingga ion
Kalsium menerobos masuk kedalam sel (influx)
 Influx Ca  menyebabkan depolarisasi dan juga merangsang pelepasan NT eksitator
(glutamat)  saraf aferen (vestibularis)  pusat-pusat keseimbangan di otak .
Lidah terletak pada dasar mulut

Pembuluh darah dan saraf


(masuk dan keluar) pada
pangkalnya

Ujung serta pinggiran lidah


bersentuhan dengan gigi
bawah.

Lidah sebagian besar terdiri dari


dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik untuk melakukan
semua gerakan halus, dan otot
ekstrinsik untuk mengaitkan
lidah pada bagian
sekitarnya,melakukan gerakan-
gerakan kasar dan untuk
mendorong lidah ke faring.
Permukaan atas lidah terasa kasar dikarenakan ditutupi papila yang terdiri dari :

Papila Sirkumfalata, ada 8 hingga 12 dari jenis ini yang terletak pada bagian
dasar lidah. Papila ini adalah papila yang terbesar dan masing- masing
dikelilingi lekukan seperti parit.
Papila Fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan
berbentuk jamur.
Papila foliformis, adalah yang tebanyak dan meyebar pada seluruh permukaan
lidah.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir
papila, terdiri dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel
pengecap.

13 reseptor kimia yang ada pada sel pengecap, yaitu


2 reseptor natrium,
2 reseptor kalium,
1 reseptor klorida,
1 reseptor adenosin,
1 reseptor inosin,
2 reseptor manis,
2 reseptor pahit,
1 reseptor glutamat,
1 reseptor ion hidrogen.
SENSASI PENGECAP
U TA M A :
Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh asam, yakni karena konsentrasi ion hidrogen. Semakin asam suatu
makanan , maka semakin kuat pula sensasi asam yang terbentuk.

Rasa Asin
Rasa asin dihasilkan dari garam yang terionisasi,terutama karena konsentrasi ion natrium.

Rasa Manis
Rasa manis tidak dibentuk dari satu zat kimia saja, beberapa zat kimia yang menyebabkan
rasa manis mencakup gula, glikol, alkoohol, aldehid, keton, amida, ester, asam amino, protein,
asam sulfonat, asam halogenasi, dan asam-asam organik dari timah dan belirium.

Rasa Pahit
Rasa pahit hampir seluruhnya disebabkan oleh substansi organik. Golongan substansi organik
tersebut yaitu substansi organik rantai panjang yang mengandung nitrogen dan substansi
organik alkaloid.

Rasa Umami
Rasa umami adalah rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Didapatkan dari
makanan yang mengandung L-glutamat seperti pada ekstrak daging dan keju lama.
TASTE BUD

Taste bud ditemukan pada tiga tipe papila


lidah.
Sebagian besar taste bud terletak didinding
saluran yang mengelilingi papila
sirkumvalata, yang membentuk garis v
dipermukaan lidah posterior.
Sejumlah taste bud lain terletak di papila
fungiformis diatas anterior lidah dan pada
papila foliata yang terdapat di lipatan
sepanjang lateral lidah.
Taste bud tambahan terletak pada palatum,
pilar tonsil, epiglotis, dan esopagus
proksimal.
Ujung-ujung luar sel pengecap tersusun disekitar pori-pori pengecap yang sangat kecil.
Dari ujung setiap sel pengecap, beberapa rambut pengecap (mikrovili) akan menonjol
keluar menuju pori-pori pengecap untuk mendekati rongga mulut,mikrovili di
permukaan merupakan reseptor indera pengecapan.
MEKANISME PERANGSANGAN P E N G E C A PA N

Sel reseptor pengecap


mempunyai muatan
negatif dibagian dalam dan
positif di bagian luar. Perubahan ini disebut
Pemberian suatu zat pada potensial reseptor untuk
rambut pengecap akan pengecapan
menyebabkan hilangnya
potensial negatif, sehingga
mengakibatkan
depolarisasi.
Dengan pengikatan zat kimia
kecap pada molekul reseptor
protein yang dekat atau
Zat kimia kecap secara bertahap menonjol melalui membran
dibersihkan oleh saliva sehingga akan vilus. Hal ini akan membuka
menghilangkan rangsangan. Tipe kanal ion , sehingga ion natrium
protein reseptor disetiap vilus pengecap yang bermuatan positif masuk
menentukan tipe rasa yang akan dan mendepolarisasi
diterima. kenegatifan normal didalam sel.
TRANSMISI SINYAL PENGECAP KE SISTEM SARAF PUSAT
Impuls pengecapan dari dua per tiga anterior lidah mula-mula diteruskan ke saraf lingualis

Kemudian melalui korda timpani menuju nervus fasialis dan menuju traktus solitarius di batang otak

Sensasi pengecapan dari papila sirkumvalata dan dari posterior rongga mulut dan tenggorokan

Akan ditransmisikan nervus glasovaringeus juga ke traktus solitarius

Sinyal pengecap dari dasar lidah dan faring ditransmisikan oleh nervus vagus dan diteruskan juga ke traktus solitarius

Semua serabut pengecap bersinaps di batang otak bagian posterior nukleus traktus solitarius

Dari traktus solitarius, sebagian besar impuls pengecapan kemudian ditransmisikan ke batang otak itu
sendiri ke nukleus salivatorius inferior dan superior

Dan akan mentransmisikan sinyal ke glandula submandibularis, sublingualis dan parotis untuk
mengendalikan sekresi saliva.
Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida
albicans.. gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih
yang dapat dikerok.

Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik


seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang
paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak
ditemukan pada penderita anemia.

KELAINAN Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-


pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila
PADA parah akan dikelilingi pita putih tebal.

Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.


LIDAH
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana
lidah terasa sakit dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan
gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak
disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan
pada syaraf.
Indera Peraba (Kulit)
• Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada
bagian luar menutupi dan melindungi permukaan
tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang
melapisi rongga-rongga lubang-lubang masuk. Pada
permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan
kelenjar mukosa.

• Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis


dan lapisan dalam atau lapisan dermis.
1. Anatomi kulit

1. Epidermis
• Epidermis adalah lapisan bagian terluar kulit yang
tersusun dari jaringan epitel, dimana pada lapisan
ini tidak terdapat pembuluh darah dan sel syaraf.

• Epidermis tersusun dari beberapa lapisan tipis


(epitel skubmosa) yang mengalami tahap
diferensiasi pematangan (keratinisasi), dari luar ke
dalam lapisan tersebut adalah :
a. Stratum corneum  selnya sudah mati, tidak
mempunyai inti sel dan mengandung zat keratin.

b. Stratum lucidum  Selnya pipih, sel-selnya sudah


banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih dan tembus cahaya, hanya terdapat pada
telapak tangan dan telapak kaki.

c. Stratum granulosum  terdiri dari sel-sel pipih ,


Dalam sitoplasma terdapat butir-butir keratohialin yang
berfungsi dalam pembentukan keratin.
d. Stratum spinosum  Disebut juga stratum
acanthosum. merupakan lapisan yang paling tebal dan
dapat mencapai 0,2 mm. Lapisan ini terdiri dari 5-8
lapisan. Sel-selnya disebut spinosum karena jika dilihat
dengan miskroskop bahwa sel-selnya terdiri dari sel yang
bentuknya poligonal dan mempunyai tanduk (spina).
Disebut acanthosum karena sel-selnya berduri.

e. Stratum basalis  sel-selnya terletak di bagian


basal (dasar), dan merupakan sel-sel induk yang akan
mengganti sel-sel yang berada diatasnya. Bentuk
silindris dengan inti lonjong.
2. Dermis

Dermis disusun oleh jaringan ikat dan matriks


mengandung serat kolagen yang bertautan dengan
serat elastik. Tersusun dari dua lapisan yaitu bagian
luar yang disebut stratum papilaris dan lapisan
dalam disebut stratum reticularis.
Lapisan dermis terdiri dari :
• Saraf rangsang, berfungsi sebagai sensor peraba.
• Pembuluh darah
• Zat melanin, berfungsi sebagai penangkal sinar
ultraviolet yang berbahaya dan sebagai zat warna pada
permukaankulit.
• Jaringan lemak, berfungsi mengendapkan air di kulit
agar kulit tetap lembab.
• Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat.
• Kelenjar minyak, berfungsi melumasi kulit agar tidak
kering.
Lapisan dermis terletak di bawah epidermis dan
banyak mengandung pembuluh darah. Pada bagian
kulit terdapat reseptor khusus untuk dapat
membedakan sentuhan, tekanan, temperatur
(panasdan dingin), serta rasa sakit atau nyeri.
Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan
dermis.
reseptor dalam kulit ada :
1. Ruffini peka terhadap rangsangan suhu panas
2. Krause peka terhadap rangsangan suhu dingin
3. Paccini peka terhadap rangsangan tekan dan
sentuhan
4. Meissner peka terhadap rangsangan tekanan dan
sentuhan
5. Ujung saraf bebas, peka terhadap rangsangan
tekanan ringan dan rasa sakit.
• Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk
sentuhan, panas, dingin, sakit atau nyeri, dan tekanan.
2. Fisiologi kulit

1. Kulit sebagai pelindung


 melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma
dan terhadap invasi oleh mikroorganisme, Kulit mengandung
pigmen melanin yang melindungi kulit terhadap sinar
ultraviolet sinar matahari.

2. sebagai alat pengatur suhu tubuh

3. sebagai tempat penyimpan


 Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai tempat
penyimpanan air, jaringan adiposa di bawah kulit merupakan
tempat penyimpanan lemak yang utama dari tubuh.
4. sebagai alat arbsorpsi
Kulit dapat mengabsorpsi Sinar ultraviolet yang beraksi atas
prekusor vitamin D yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tulang dan juga Obat-obatan tertentu yang
digunakan seperti salep.

5. sebagai alat ekskresi


 Zat berlemak, air dan ion-ion, seperti Natrium di eksresikan
melalui kulit.

Pelengkap Kulit (Deveritif kulit): Rambut, Kuku, Kelenjar kulit.


3. Mekanisme Kerja Kulit Sebagai Peraba

• Kulit mampu menerima rangsangan yang bisa dirasakan


oleh ujung permukaan jari dan juga bibir. Rangsangan itu
berupa rasa panas, rasa dingin, tekanan dan juga nyeri.

 kulit menerima rangsangan oleh sel reseptor kulit.


 Sel reseptor meneruskan rangsangan yang diterimanya
ke otak melalui urat syaraf
 Otak menerima rangsangan tersebut kemudian
mengolahnya
 Otak akan mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk
menggapi rangsangan tersebut.
4. Kelainan pada kulit
Eksim(ekzema)

gejala : kulit kemerah-merahan, bersisik, pecah-pecah, terasa gatal terutama


pada malam hari, timbul gelembung kecil yang berisi air atau nanah,
bengkak, melepuh, berwarna merah, sangat gatal dan terasa panas.

Penyebabnya karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu, maupun


kepekaan terhadap makanan tertentu seperti udang, ikan laut.

Pencegahan : Menghindari hal-hal atau bahan-bahan yang dapat


menimbulkan alergi.
Kudis (Skabies)
Gejala : timbul gatal hebat di malam hari, terutama di sela-sela jari tangan,
di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerole (sekeliling
puting payudara), dan permukaan depan pergelangan.
Kudis mudah menular ke orang lain baik secara langsung maupun tidak
langsung (handuk dan pakaian).

Kurap
Penyebab : jamur
Gejala : kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran-lingkaran, bersisik, lembab,
berair, dan terasa gatal. kemudian timbul bercakkeputihan.
Pencegahan : jaga kebersihan kulit terutama di area tengkuk, leher, dan
kulit kepala.
Campak (Rubella)
Gejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek,
sakit kepala, badan terasa lesu, tidak nafsu makan,
dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala
tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah
besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh.

Penyakit kulit lainnya seperti Panu, Jerawat,


Ketombe, biang keringan dll.
1. ANATOMI INDERA PENCIUMAN

Hidung adalah indera yang digunakan untuk mengenali


lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Di dalam
hidung terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.

Hidung terdiri atas hidung luar dan hidung dalam. Hidung luar
menonjol pada garis tengah diantara pipi dengan bibir atas, struktur
hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian yaitu: paling atas kubah
tulang yang tak dapat digerakkan, dibawahnnya terdapat kubah kartilago
yang sedikit dapat digerakkan dan yang paling bawah adalah lobolus
hidung yang mudah digerakkan.
Struktur dari indra penciuman adalah :
• Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel
• Sel-sel pembau (sel olfaktori) yang berupa sel saraf
sebagai reseptor.

Bulbus olfaktorius adalah sistem saraf kranial yang


terdapat pada saraf kranial yang terdapat pada otak
yang berfungsi sebagai otak yang berfungsi sebagai
pengatur sistem penciuman pengatur sistem
penciuman manusia.
Bagian-bagian hidung

Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian


rongga yang sama besar yang di sebut
dengan nostril. Dinding pemisah di sebut dengan
septum, septum terbuat dari tulang yang sangat
tipis. Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan
membran yang mensekresi lendir lengket.
1. Rongga hidung (nasal cavity) berfungsi untuk
mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju
paru paru. Rongga hidung ini di hubungkan dengan
bagian belakang tenggorokan. Rongga hidung di
pisahkan oleh langit-langit mulut yang di sebut
dengan palate.
Di rongga hidung bagian atas terdapat sel-sel reseptor
atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf
pembau ini timbul bersama dengan rambut-rambut
halus pada selaput lendir yang berada di dalam rongga
hidung bagian atas. Struktur konka yang berfungsi
sebagai proteksi terhadap udara luar . Sel silia yang
berperan untuk mlemparkan benda asing ke luar
untuk membersihkan jalan napas
2. Mucous membrane, berfungsi menghangatkan
udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat
mucus (lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil
lainnya yang dapat merusak paru-paru.
2. Fisiologi Indera Pembau
1. Sebagai jalan nafas,Udara masuk melalui
nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media
dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring,
dan seterusnya. Pada ekspirasi terjadi hal
sebaliknya.
2. Alat pengatur kondisi udara,  Mukus pada
hidung berfungsi untuk mengatur kondisi udara
3. Penyaring udara, Mukus pada hidung
berfungsi sebagai penyaring dan pelindung udara
inspirasi dari debu dan bakteri bersama rambut
hidung, dan silia.
5. Untuk resonansi suara, Fungsi sinus paranasal
antara lain sebagai pengatur kondisi udara, sebgai
penahan suhu, membantu keseimbangan kepala,
membantu resonansi suara, sebagai peredam
perubahan tekanan udara, membantu produksi mukus
dan sebagainya.

6.Reflek nasal. Apabila ada gangguan pada indera


pembau, maka tidak dapat mengecap dengan baik.
Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan
terasa hambar rasanya dan tidak dapat mencermati bau
dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau
dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma
makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak
dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh
lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda
dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
3. Mekanisme Kerja Indra Penciuman

Rangsang (bau) > lubang hidung > epitelium


olfaktori > mukosa olfaktori > saraf olfaktori >
talamus > hipotalamus > otak.
4. Gangguan Pada Penciuman /
Pembau
• Polip
Polip adalah jaringan berlebih yang tumbuh di dalam
hidung. Biasanya ada di hidung bagian atas dan
dapat tumbuh membesar. Semakin membesarnya
polip dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan
ditandai dengan semakin sering bernafas dengan
mulut, berkurangnya kemampuan membau, dan
ingusan. Operasi diperlukan apabila polip sampai
menghalangi jalan udara saat Anda bernafas.
• Rhinitis
Pembengkakan dan peradangan pada jaringan lendir
inilah yang disebut rhinitis. Rhinitis yang akut biasa
disebabkan oleh virus sedangkan pada yang ringan,
ini bisa terjadi karena alergi. Gejalanya bisa berupa
hidung tersumbat, bersin, demam ringan, mata
berair dan batuk. Penggunaan humidifier bisa
meringankan gejala rhinitis ini. Sedangkan
pengobatan lainnya adalah untuk mengatasi
peradangan dan pemyumbatan.
. Gangguan Sinus ( Penyakit sinusitis)
Sinusitis atau peradangan sinus terjadi pada
rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan
dengan rongga hidung.

Gejala :
 Terasa sakit di wajah, khususnya sekitar mata, terlebih
lagi ketika anda mengetuk tulang atau menundukkan
kepala.
 Hidung sering tersumbat karena adanya nanah atau
ingus yang kental.
 Terkadang gejala yang timbul tersebut disertai dengan
panas.

You might also like