ABSTRAK Latar Belakang : Hendren (1987) : Metode Anoplasti Sederhana : Pasien-pasien menggunakan anoplasti Hendren sejak 2009-2015 Hasil : Anoplasti dilakukan terhadap 7 pasien pada usia rata-rata 8 bulan. 4 diantaranya tidak membutuhkan/ membutuhkan sedikit laksatif, 2 pasien membutuhkan laksatif harian namun gejala terkontrol baik Kesimpulan : Malformasi anorektal letak rendah dapat dikoreksi menggunakan anoplasti sederhana dengan hasil baik PENDAHULUAN Istilah “fistula rektoperineal” saat ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah keadaan dimana anus membuka ke arah anterior dari lokasi normal mekanisme spingter, melewati anterior mekanisme spingter, atau secara parsial melewati mekanisme spingter. Anus pada lesi ini biasanya bersifat stenotik. Keadaan paling minor dengan letak proksimal mungkin dapat diperbaiki dengan anoplasti sederhana, sedangkan fistula dengan lokasi lebih jauh biasanya diatasi melalui prosedur relokasi rektum di dalam spingter. ALAT DAN METODE
Kasus-kasus penulis pada anoplasti Hendren
dari 2009-2015. Follow up data didapat dari kunjungan kantor, telepon, maupun dari dokter layanan primer. Pertanyaan-pertanyaan terstandar telah ditujukan kepada anggota keluarga yang telah diwawancara. TEKNIK PEMBEDAHAN
c HASIL
Dari 7 pasien tidak ada yang berkembang
menjadi stenosis setelah operasi. Empat pasien tidah mengalami atau hanya sesekali mengalami konstipasi, dua masih membutuhkan lakstif harian tetapi gejala mereka terkontrol dengan baik DISKUSI
Keunggulan dari Hedren’s simple anoplasty:
Tidak ada disseksi sirkumferensial dari anus
Risiko yang rendah terjadinya sikatrik pada
orifisium anal yang baru Tidak ada pembagian yang irreversibel pada otot spingter manapun Tidak dibutuhkan dilatasi postoperatif
Cocok untuk pasien rawat jalan
DISKUSI (LANJUTAN)
PSARP minimal: irisan otot dari sphincter
eksternal dibagi dalam gambaran yang jelas, orificium anal yang menyimpang direlokasi serta otot dijahit bersama-sama dengan sempurna. PSRAP minimal membutuhkan diseksi melingkar serta relokasi dari pembukaan anus pada semua kasus dan dilatasi dibutuhkan pada periode pasca operasi. DISKUSI (LANJUTAN) Pada kontras, anoplasty hendren menahan anocutaneous secara alami pada persimpangan dalam lingkar anus bagian anterior dan anus baru tidak memberikan gambaran seperti bekas luka melingkar. Kami meresepkan jalan pintas dari postoperatif anal dilatasi untuk pasien pertama kita, akan tetapi secepatnya tinggalkan cara ini karena tidak penting. Sebagai tambahan, prosedur ini adalah untuk durasi pendek dan cocok untuk operasi rawat jalan DISKUSI (LANJUTAN) Ahli bedah, ketika berhadapan dengan seorang pasien, harus memutuskan prosedur mana yang akan ditawarkan. Kita harus mengerjakan anoplasti dimana fistula rektoperineal yang terbuka secara minimal dipindahkan dan dimana ada kemungkinan untuk memindah dinding belakang posterior ke bagian tengah dari kontraksi otot anus tanpa ada kesulitan atau pembelokan (gambar a). Untuk pasien dengan fistula yg lebih ke anterior kita gunakan PSARP (gambar b) DISKUSI (LANJUTAN)