Flu Burung

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

FLU BURUNG

(H5N1)
KELOMPOK :
1.FIQIH FAZAD AZIZAH
2.GILANG RAMADHAN
3.HUSNUL INAYAH
4.JUNAEDI NASIR
5. LILI PUSPITA DEWI
Apakah yang dimaksud flu burung ?

Flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini ditemukan pada burung dan unggas.
influenza A (H5N1) adalah bagian dari jenis virus influenza tipe A. Burung-burung
liar adalah tempat tinggal alami dari virus ini, maka dinamakan flu burung atau
“avian influenza”.
Struktur virus flu burung (H5N1)
Bagaimanakah penularan flu burung ?
1. Kontak langsung 2. Melalui makanan/minuman
Cara isolasi virus flu burung (H5N1)
Alat & Bahan
Alat/ mesin : Bahan :
1. BSC ( Biosafety 1. Spesimen/sampel
Cabinet) organ
2. Mortar 2. Buffer saline (PBS)
3. Blender
4. Homogenizer
5. Sentrifuge
6. Cryo tube atau vial
Proses isolasi
1. Inokulasi
virus ditanam pada telur SPF ( Spesific Pathogen Free)
berembrio dengan masa inkubasi 9-12 hari sebanyak 0,1
sampai dengan 0,3 ml/butir. Penentuan umur inkubasi telur
itu tergantung hasil dari optimasi, karena masing-masing
virus mempunyai karakteristik yang berbeda

2.Inkubasi
Telur yang sudah ditanam virus diinkubasi di inkubator telur
dengan suhu 37°C dengan kelembaban 50 sampai 60%
3. Observasi (candling)
Lakukan observasi telur (candling) untuk melihat kematian
embrio, kematian embrio akibat virus AI biasanya anatara 17 jam
sampai 30 jam post inoklasi. Disini perlunya memperhitungkan
waktu inokulasi supaya telur yang mati untuk segera di chilling
(disimpan pada suhu 4°C) karena telur yang mati terlalu lama di
inkubator akan merusak virus dan mungkin juga kematian virus.

4.Uji Agglutinasi
Sebelum dilakukan pengambilan cairan allantois yang
mengandung virus
AI terlebih dahulu masing-masing telur dlakukan uji agglutinasi
(rapid test) dengan cara mencampur 1 bagian cairan allantois
dengan 1 bagian red bloodcell (RBC) 10%,
Cairan allantois yang mengandung virus AI akan terjadi
agglutinasi (butiran darah) pada saat dicampur dengan RBC.
5. Panen (harvest)
Sebelum cairan alantoisnya dipanen, telur terlebih dahulu
disimpan di cool room suhu 4 derajat celcius (chilling) untuk
meminimalisir terbawanya darah pada saat cairan allantois
dipanen.
Ambil semua cairan allantois dengan menggunakan syringe 5 ml
atau 10 ml dan tampung dalam tabung sentrifus, cairan allantois
yang dipanen hanya telur yang menunjukan adanya agglutinasi

6. Sentrifugasi
Untuk membersihkan cairan allantois hasill panen dari kotoran
(debris sel/partikel lainnya) lakukan setrifugasi selama 10 menit
dengan 6000 rpm dan suhu 4°C. ambil supernatanya
Distribusi (aliquot) dan penyimpanan
Supernatan (allantois berisi virus) hasil sentrifus di aliquot
kedalam cryogenic tube (vial) sebanya @ 1 ml dan disimpan di
suhu -86°C (deep freezer) sebagai stok virus

You might also like