Overview STH Chairil Anwar

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 105

Overview SOIL-TRANSMITTED HELMINTHS

(STH)

Chairil Anwar*

*Bagian Parasitologi FK Unsri


*P4I Cabang Palembang

Sosialisasi dan Advokasi Kecacingan


Dinas Kesehatan Prov Sumsel

Hotel Horison Ultimate


29 Maret 2018
KECACINGAN
• Nematoda (Bulat Panjang):
Usus: STH, Non-STH
Jaringan: Filaria

• Trematoda (Pipih Seperti Daun):


Usus, Hati, Paru, Darah

• Cestoda (Pita):
Intestinal
Extra intestinal
Soil Transmited Helminths (STH)
• Ascaris lumbricoides (Cacing Gelang)
• Trichuris trichiura (Cacing Cambuk)
• Hookworms (Cacing Tambang):
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
• Strongyloides stercoralis (Cacing Benang)
• Trichostrongylus sp.
Ubiquity of co-infection
Hall et al., 2008
Neglected Tropical Diseases (NTDs)
-Buruli ulcer - Leprosy (Hansen’s Disease)
-Chagas disease - Lymphatic filariasis*
-Cycticercosis - Onchocerciasis*
-Dracunculiasis (Guinea Worm Disease)* - Rabies
-Echinococcosis - Schistosomiasis
-Human African Trypanosomiasis (African - Soil Transmitted Helminths
(Ascaris,
Sleepin Sickness) Hookworm and Trichuriasis)*
-Fascioliasis - Trachoma*
-Leishmaniasis - Yaws
Summary of Parasitic Diseases
Prevalence -2011
Infections/year Death/year
 Malaria 225 million 781.000
 Schistosomiasis 207 million 200.000
 Ascariasis 1 billion 20.000
 Hookworm 740 million 50-60.000
 Trichurasis 795 million low
 Filariasis 120 million low
 Onchocerciasis 37 million low
 Trypanosomiasis
- South American 10 million 10.000
- African 70.000 5.000
 Leishmaniasis 12 million 5.000
Intestinal Nematodes
As Neglected Tropical Diseases
Routes by which Humans Acquire Parasitic
Infections
Highest Worm Burdens
in School-aged Children
Mean Worm Burden

0 10 20 30 40
Mean Age (years)
Growth Curve of Child
with Soil-transmitted Infection
17
Percentiles 97
16
90
15
75
14
50
13
25
10 12
3 11

Weight (kg)
10
9

8
7
6
5
4
Thiabenazole for 2 days
3
2
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27
Age (months)
Estimates of High Intensity
Intestinal Nematode Infections

• Ascariasis – age dependent, 20-40 worms


• Trichuriasis – age dependent, 250-500 worms
• Hookworm – age dependent, 80-160 worms
Guatemalan Children with
Soil–Transmitted Helminth Infections

• Stunting, anemia, loss


of IQ, diminished
school performance.

• Many years of lost


primary schooling
attributable to STH.
Risk Factors
• Poverty and poor living conditions
• Inadequate sanitation and water supplies
• Soil quality and climate
• Poor personal and environmental
hygiene
• Poor health awareness
Layers of Soil from Top to Bottom

• Lack of vegetation, sandy layer


• Topmost layer: vegetation, plant detritus
• Very light clay particles: shimmering layer
• Loose structure with incorporation of clay
• Progressively lighter elements of gravel
• Heavier elements: stones, pebbles, gravel
Cut Away of Soil
Soil Qualities and Textures

• Soil Qualities
- texture
- structure
- consistency

• Soil Textures
- sandy
- loam
- clay
Various Soils and Clay Composition
Important Soil Interactions

• Temperature
• Rainfall
• Humidity
• Poor Sanitation
Soil-Transmitted Nematodes Environmental Interactions

• Feces- containing eggs


• Soil-properties and characteristics
• Rain
• Temperature
• Human behavior
Ascaris lumbricoides
• Most common soil-transmitted nematode,
1-2 billion people infected in the world.
• Eggs become infective in the soil in 2-3 weeks.
• Transmitted by ingestion of infective eggs.
• Larvae migrate from intestine to liver to lungs and
grow.
• Larvae return to intestine from lungs and grow to
adults.
• Takes about 60 days from ingestion of infective eggs
until adult worms develop and mate in intestine.
• Large numbers of eggs excreted in feces, 200.000.
• Worms can live in intestine for about a year.
Life Cycle of Roundworm
• Pre-patency:
2 months
• Pneumonitis:
4 – 16 days after
infection,
short duration
(~3 wks)
Löeffler Syndrome (Pneumonitis)
Ascaris lumbricoides Adult
Ascaris
(roundworm):
The only
nematode
ever
coughed or
vomited up
Ascaris lumbricoides
• Larval phase: eosinophilia, pneumonitis

• Adult phase:
– Malnutrition, Impaired Physical Growth
– Mild abdominal discomfort → → Small bowel obstruction
(in children, few as 60 worms)
– Wandering ascaris: biliary tract obstruction, cholangitis,
pancreatitis, liver abscess

• Treatment: Albendazole x 1 dose


Trichuris trichiura
“Whipworm”
Trichuris trichiura Lifecycle
Whipworm
• Clinical Features:
– Asymptomatic
– Physical Weakness, Anemia
– Stunted Growth, Cognitive Deficits
– Stool frequency (12+/day), nocturnal stooling
– Trichuris dysentery syndrome
– Trichuris colitis
– Rectal prolapse

• Treatment: Albendazole x 3 days.


Hookworms
Ancylostoma duodenale
(Old-world hookworm)

Necator americanus
(New-world hookworm)
Life Cycle of Hookworm
• Pre-patency:
months - year
Hookworm Disease
At-Risk Populations for Hookworm Disease

• Women and Children: Low Iron Stores


• Children:
– Physical growth stunting
– Cognitive deficits and intellectual retardation
• Women of Child-bearing age
– Puberty
– Menstruation
– Pregnancy
• Increased Maternal Mortality (anemia)
• Low Birthweight
• Infant Mortality
Strongyloides stercoralis
(Cacing Benang)
Strongyloides stercoralis
Life cycle
X-ray of Patient with Strongyloides

• Vietnamese male, in
US for 8 years,
developed fever, rash
and pneumonia after
being placed on
steroids for uveitis.
STH pada Murid SD, DES 2017
ABSTRAK

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SD
NEGERI 200 KELURAHAN KEMAS RINDO KECAMATAN KERTAPATI
KOTA PALEMBANG

(Siti Hanifahfuri Silverrikova, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya,


Desember 2017, 74 halaman)

Latar Belakang: Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan kelompok nematoda usus yang dapat menyebabkan infeksi
pada manusia melalui kontak dengan parasit atau larva yang berkembang di dalam tanah. Cacing akan mengambil sari
makanan yang penting bagi tubuh seperti protein, karbohidrat dan zat besi. Orang-orang yang terinfeksi STH dapat
mengalami penurunan kesehatan fisik dan intelektual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan infeksi STH
dengan prestasi belajar pada siswa SD Negeri 200 Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati Kota Palembang.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pada penelitian ini
didapatkan 107 sampel dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Data diambil dari nilai
rapor terakhir dan pemeriksaan feses di Laboratorium Parasitologi FK Unsri menggunakan metode Kato Katz dan Harada
Mori modifikasi. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Dari 107 subjek, terdapat 29 (27,1%) subjek yang terinfeksi STH. Infeksi T.trichiura positif pada 23 (79,3%) subjek
dan infeksi A.lumbricoides 6 (20,7%) subjek. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara infeksi
STH dan prestasi belajar (p=0,016; OR=3,188; CI 95%: 1,320-7,697)
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi STH dan prestasi belajar pada siswa SD Negeri 200
Kelurahan Kemas Rindo Kecamatan Kertapati Kota Palembang.

Kata kunci: Cross sectional, Infeksi STH, Prestasi Belajar, Kemas Rindo.
STH & Gizi pada Murid SD, DES 2017
• Hubungan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) dengan Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 200 Kelurahan Kemasrindo
• Kecamatan Kertapati Kota Palembang

• Saraswati Annisa1, Dalilah2, Chairil Anwar2

• 1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya,
• 2. Bagian Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya,
• Jl. Dr. Mohammad Ali Komplek RSMH Palembang KM. 3,5, Palembang, 30126, Indonesia

• E-mail: srswtannisa@gmail.com

• Abstrak

• Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing golongan nematoda usus yang dalam siklus hidupnya
membutuhkan media tanah untuk proses pematangan telur atau larva menjadi bentuk yang infektif, terjadi terutama pada anak usia
prasekolah dan anak usia sekolah. Infeksi ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia, termasuk Indonesia. Infeksi STH
tersebar luas baik di daerah beriklim tropis maupun subtropis. Personal hygiene yang rendah, sanitasi lingkungan yang buruk serta status
sosial ekonomi yang rendah merupakan faktor yang berperan dalam peningkatan kejadian infeksi ini. Infeksi ini adalah salah satu penyebab
dari kekurangan gizi pada anak karena dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan dan asupan makanan sehingga dapat menyebabkan
konsekuensi yang merugikan seperti penurunan kecepatan pertumbuhan, lemahnya kesehatan fisik, hingga lemahnya fungsi kognitif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan infeksi cacing STH dengan status gizi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 200 Kelurahan
Kemasrindo Kecamatan Kertapati Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross
sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 107 siswa yang dipilih dengan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner, pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mendapatkan satus
gizi yang kemudian diklasifikasikan dengan menggunakan kurva pertumbuhan CDC 2000, dan pemeriksaan feses menggunakan metode Kato
Katz dan Harada Mori modifikasi yang dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Hasil
yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square. Hasil penelitian didapatkan dari 107 siswa, proporsi infeksi STH
sebesar 27,1% (29 siswa) dengan rincian infeksi tunggal A. lumbricoides ditemukan pada 6 (20,7%) siswa dan infeksi
tunggal T. trichiura pada 23 (79,3%) siswa. Proporsi status gizi kurang ditemukan sebesar 43,9%. Dari hasil uji statistik
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi STH dan status gizi (p=0,036; OR=3,167; CI 95%: 1,163-
15,237). Terdapat hubungan antara infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) dan status gizi pada siswa SDN 200
Kelurahan Kemasrindo Kecamatan Kertapati Kota Palembang.

Telur Cacing pd Sayur, 2017
Distribusi Frekuensi Soil Transmitted Helminths pada Sayur Selada Air, Kubis, dan Kemangi yang Dijual di Pasar Tradisional Sekip dan Pasar Modern
Palembang Trade Center di Kota Palembang

Anita Pradiastuti1, Dalilah2, Muhaimin Ramdja2

1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Jln. Dr. Moh. Ali Komp. RSMH Km 3,5, Palembang, 30126, Indonesia
2 Bagian Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Jln. Dr. Moh. Ali Komp. RSMH Km 3,5, Palembang, 30126, Indonesia

E-mail: anitapradias@gmail.com

Abstrak

Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan Neglected Tropical Diseases (NTDs), yaitu penyakit yang belum mendapatkan perhatian cukup
dari komunitas peduli kesehatan sehingga angka kejadian cacingan di Indonesia masih cukup tinggi. Penyakit ini terjadi karena banyak faktor, salah
satunya dikarenakan kebiasaan masyarakat Indonesia mengkonsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci bersih sebagai bahan lalapan. Secara
morfologi, daun selada air memiliki jarak yang sangat dekat dengan tanah. Masyarakat seringkali beranggapan bahwa sayuran yang dijual di pasar
modern lebih terjamin kebersihannya dibandingkan pasar tradisional, padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Oleh sebab itu,
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi Soil Transmitted Helminths pada selada air, kubis, dan kemangi yang dijual di Pasar
Tradisional Sekip dan Pasar Modern Palembang Trade Center di Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Lokasi tempat
pengambilan sampel adalah Pasar Tradisional Sekip dan Pasar Modern PTC, sedangkan tempat pengolahan data sampel adalah Laboratorium
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Sebanyak 41 sampel yang terdiri dari 6 ikat selada air, 23 buah kubis, dan 12 ikat kemangi
berasal dari Pasar Tradisional Sekip dan Pasar Modern PTC. Dari 16 sampel sayur yang berasal dari Pasar Tradisional Sekip, 9 sampel
menunjukkan hasil positif STH yaitu pada 2 ikat selada air (50%), 5 buah kubis (71,4%), dan 2 ikat kemangi (40%). Dari 25 sampel sayur yang
berasal dari Pasar Modern PTC, 6 sampel kubis menunjukkan hasil positif STH (37,5%), sedangkan untuk sampel selada air dan kemangi
menunjukkan hasil negatif. Dari 15 sampel yang positif STH, hanya ditemukan telur Ascaris lumbricoides yang jumlahnya berkisar antara 1-2
telur cacing pada masing-masing sampel. Terdapat kontaminasi STH pada sayur yang dijual di pasar tradisional maupun pasar modern di Kota
Palembang.

Kata kunci: Soil Transmitted Helminths, selada air, kubis, kemangi, pasar tradisional, pasar modern.
Lalapan, Warung, FK Unsri/RSMH, Des 2017

• ABSTRAK
• IDENTIFIKASI TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA LALAPAN YANG DISEDIAKAN DI WARUNG MAKAN
SEKITAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRI KAMPUS MADANG DAN RSMH PALEMBANG

• (Febby Astria, Desember 2017, 58 halaman)
• Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

• Latar Belakang. Soil Transmitted Helminths (STH) adalah adalah cacing golongan nematoda usus yang dapat
menginfeksi manusia, ditransmisikan melalui tanah yang terkontaminasi. Kejadian kecacingan di dunia masih
sangat tinggi. Lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia telah terinfeksi STH. Kontaminasi STH
dapat terjadi melalui berbagai cara, salah satunya melalui sayuran mentah yang tidak dicuci dengan baik. Proses
pengolahan dan pencucian sayuran mentah siap makan yang kurang baik, mempermudah transmisi telur cacing
ke manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi telur Soil Transmitted Helminths pada lalapan yang
disediakan di warung makan sekitar Fakultas Kedokteran Unsri Madang dan RSMH Palembang,
• Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripif. Sampel didapat dari 9 warung yang menyediakan
lalapan dan pengambilan sampel dilakukan setiap minggu selama 5 minggu sehingga didapatkan total 45 sampel.
Lokasi pengambilan sampel adalah di warung makan sekitar Fakultas Kedokteran Unsri dan RSMH Palembang,
sedangkan tempat pengolahan data sampel adalah Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.
• Hasil. Hasil didapatkan 15 sampel (33,3%) terkontaminasi oleh telur cacing Ascaris lumbricoides.
• Kesimpulan. Terdapat kontaminasi STH pada lalapan yang disediakan di warung makan sekitar Fakultas
Kedokteran Unsri dan RSMH Palembang.

• Kata kunci: Soil Transmitted Helminths, lalapan, kontaminasi
Januari 2017
Anak A 11 bulan MRS dg diare +
muntah, muntah keluar cacing,
dehidrasi + underweight, Lab RSMH
tinja cacing (-), Lab Parasitologi telur
Ascaris lumbricoides (+), beri obat
cacing keluar cacing, pulang sehat.
Telur Ascaris lumbricoides
Kato Katz
Harada Mori
Telur dan Larva
CUTANEOUS LARVA MIGRANS, 2017

• Outbond, Pramuka

• Pasir, Tanah

• Kucing, Anjing

• Ancylostoma braziliensis
• Ancylostoma caninum
TERIMA KASIH
Specific Results of
Intestinal Nematode Infections
• Ascariasis -
- cognitive abilities, ages 5-14 years
- blockage of intestine from worm mass
• Trichuriasis -
- cognitive abilities, ages 5-14 years
- dysentery, rectal prolapse
• Hookworm -
- cognitive impairment, psychomotor
development, anemia
Clinical manifestations
Strongyloidiasis
• Disseminated disease
– Gastrointestinal manifestations
• Diarrhea
• Abdominal pain
• Paralytic ileus
– Extraintestinal manifestations
• Pneumonia
• Pulmonary hemorrhage
• Meningitis
• Peritonitis
• Sepsis
• Shock
• Granulomatous hepatitis
Strongyloides stercoralis
Global Distribution
Intestinal Nematodes
As Neglected Tropical Diseases
• Norman Stoll – 1947, This Wormy World
• Infect more than one billion people today
• Quality of prevalence or absence data
• Morbidity is related to intensity of
infection
• Specific morbidity estimates problematic:
- role of light, moderate, heavy infections
- co-infections of various other parasites
- co-morbidity assessment
Useful Current References- 1
Neglected Nematode Diseases
1.Brooker S. Estimating the global distribution
and disease burden of intestinal nematode
infections: Adding up the numbers – A
Review.
Internat J Parasitol, 2010, 40:1137-1144
2.Brooker S, PJ Hotez, DAP Bundy. The Global
Atlas of Helminth Infection: Mapping the way
forward in Neglected Tropical Disease Control.
PLoS Negl Trop Dis 4(7):e779.
doi:10.1371/journal.pntd.0000779
Useful Current References – 2
Neglected Nematode Diseases

• Payne L, JR Fitchett. Bringing neglected


tropical diseases into the spotlight. Trends
Parasitol, 2010, 26:421-423.
• Hotez PJ et al. Rescu
ing the bottom billion
through control of neglected tropical diseases.
Lancet, 2009, 373:1570-1575.
• Hotez P et al. Control of neglected tropical
diseases. New Eng J Med, 2007, 357: 1018-1027
Hookworm Lifecycle
Life Cycle of Ascaris lumbricoides

You might also like