Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 72

JEJAS, ADAPTASI, DAN

KEMATIAN SEL

Dr. Nurwiyeni, SpPA, MBiomed


SEL
Berdasarkan fungsi sel secara umum, sel dibagi
menjadi 4 golongan besar :

1. Sel epitel
2. Sel jaringan penghubung
3. Sel jaringan otot
4. Sel jaringan syaraf
Jaringan ikat elastis dan kolagen
Sel Jaringan Otot
• Dibagi atas : otot skelet/ otot lurik (kerangka tubuh),
otot jantung, otot polos, dan mioepitel
Sel Jaringan Syaraf
• Tersebar di seluruh jaringan tubuh, menyusun jaringan konduksi
impuls perifer-pusat.
JEJAS SEL
Jejas / Injury

• Rangsangan terhadap sel hingga terjadi perubahan fungsi dan


bentuk sel.
• Cedera menyebabkan hilangnya pengaturan volume pada
bagian-bagian sel.
RESPON TERHADAP JEJAS

• Dimulai dengan perubahan molekul dan struktur sel dan akan


mengakibatkan:
Adaptasi
Jejas reversibel (tidak menetap)
Jejas ireversibel (menetap) dan kematian sel.
• Kematian sel dapat terjadi dalam dua pola yaitu apotosis atau
nekrosis.
RESPON TERHADAP JEJAS
Dalam bereaksi terhadap
tekanan yang progresif,
Sel akan:

Terjadi jejas
Menyesuaikan yang dapat pulih
Mati
diri Kembali
(reversibel)
Sebab-sebab Jejas, kematian dan adaptasi
sel?????
Penyebab jejas, kematian dan adaptasi sel

Hipoksi
Penuaan
Bahan kimia & obat

Ketidakseimbangan
Agen fisika
Nutrisi

Agen mikrobiologi
Cacat genetika
Mekanisme imun
SEBAB-SEBAB JEJAS, KEMATIAN
DAN ADAPTASI SEL
1. HIPOKSIA
• Paling penting
• Etiologi hipoksia :
A. Penyakit vaskuler atau bekuan darah (paling sering)
B. Kegagalan kardiorespirasi
C. Berkurangnya kemampuan darah dalam mengangkut oksigen
( anemi, keracunan karbonmonoksida )
• Contoh : penyempitan arteri femoralis akan menyebabkan atrofi otot skelet
tungkai.
SEBAB-SEBAB JEJAS, KEMATIAN
DAN ADAPTASI SEL
2. BAHAN KIMIA (TERMASUK OBAT-OBATAN)
• Preparat terapeutik
• Racun
• Polutan lingkungan
• Stimuli sosial (alkohol serta narkotik)
SEBAB-SEBAB JEJAS, KEMATIAN
DAN ADAPTASI SEL
3. AGEN FISIK
• Trauma
• Panas atau dingin yang luar biasa
• Perubahan tekanan atmosfir
• Radiasi
• Sengatan arus listrik dll
SEBAB-SEBAB JEJAS, KEMATIAN
DAN ADAPTASI SEL
4. AGEN MIKROBIOLOGI
• Contoh : virus dan ricketsia merupakan parasit obligat intra sel
• Virus : - menyebabkan kematian sel (sitolisis)
- Merangsang replikasi sel sehingga menjadi tumor (onkogen)
• Tidak semua agen mikrobiologi menyebakan kerusakan, ada yang menguntungkan. Contoh :
E. Coli merupakan flora normal pd usus yang merupakan sumber vitamin K.
• Stafilokukus dapat menyebabkan enteritis stafilokokus kmd terjadi bakterimia dan
akhirnya kematian
SEBAB-SEBAB JEJAS, KEMATIAN
DAN ADAPTASI SEL
5. MEKANISME IMUN
• Penyakit autoimun
• Jejas sel sebagai respons terhadap infeksi
6. GANGGUAN GENETIK
• Mutasi genetik akan mendasari transformasi sel kanker
• Abnormalitas genetika menyebabkan penyakit pada keluarga.
contoh: anemi bulan sabit
7. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI
• Avitaminosis
• Defisiensi protein kalori
• Obesitas : menyebabkan aterosklerosis
ADAPTASI SEL
ADAPTASI SEL TERHADAP JEJAS

ATROFI
HIPERTROFI
HIPERPLASIA
METAPLASIA
DISPLASIA
ATROFI

Pengecilan ukuran sel , bisa atau tanpa diikuti pengecilan organ /


jaringan
Sel yg atrofi lbh kecil dr sel normal tp msh viable (hidup)
Bisa fisiologis atau patologis
ATROFI
• Fisiologis
 Jaringan / struktur yang mengalami atrofi sesuai pertambahan usia
 Misal : thymus
• Patologis
 Penurunan beban kerja
 Penurunan suplai darah
 Nutrisi tdk adekuat
 Penurunan stimulasi hormon
 Aging
 Stres fisik (misal : penekanan)
CONTOH ATROFI
HIPERTROFI

• Peningkatan ukuran sel yg meneybabkan peningkatan ukuran organ


• Bisa fisiologis atau patologis
• Peningkatan kebutuhan fungsional: otot skelet akibat latihan, otot
jantung akibat hipertensi kronik
• Stimulasi hormon : uterus akibat estrogen
CONTOH HIPERTROFI
HIPERPLASIA

• Peningkatan jumlah sel dalam organ / jaringan

• Bisa bersamaan dg hipertrofi, bisa tidak

• Bisa fisiologis atau patologis


HIPERPLASIA
FISIOLOGIS PATOLOGIS

Stimulasi hormon :  Stimulasi hormon


mammae pd saat berlebihan :
pubertas,hamil hipertiroid, BPH
Kompensasi akibat  Stimulasi
kehilangan jaringan: pertumbuhan yang
kulit saat berlebihan: Wart
penyembuhan luka (kutil) akibat HPV
Hiperplasia prostat
METAPLASIA
• Perubahan dr satu tipe sel matur ke tipe sel matur lainnya (epitel atau mesenkim)
• Reversibel
• Lebih kepada suatu mekanisme protektif dibanding perubabahn premaligna
Contoh Metaplasia
• Bronchial (pseudostratified, ciliated columnar) to squamous epithelium
• E.g., respiratory tract of smokers
• Endocervical (columnar) to squamous epithelium
• E.g., chronic cervicitis
• Esophageal (squamous) to gastric or intestinal epithelium
• E.g., Barrett esophagus
Akumulasi Intraselular

 Kelebihan ( misal produksi , penurunan / metabolisme inadekuat)


Misal : akumulasi lemak pd hepatosit
 Gangguan metabolisme atau ekskresi (misal : storage disease , defisiensi
alpha-1-AT )
 Ketdkmampuan sel utk metabolisme atau mentransportasikannya ( misal :
karbon, silika)
Lipids (Lemak)
• Steatosis ( fatty change)
 Akumulasi lipid dlm hepatosit
 Penyebab : alcohol>>, drugs, toxins,DM,malnutrition

• Kholesterol
 Plak arterosklerosis pd arteri
 Akumulasi dlm makrofag (disebut “foamy” macrophages) – terlihat pd
xanthomas, areas of fat necrosis, cholesterolosis in gall bladder
Steatosis
Slide – Fatty liver
Protein
• Akumulasi bisa akibat ketidakmampuan sel2 utk mempertahankan
metabolisme
• Peningkatan reabsorpsi protein pd tubulus renalis  eosinophilic, glassy droplets
in cytoplasm
• Defek protein folding
• Misal defisiensi alpha-1-AT  intracellular accumulation of partially folded
intermediates
• Dpt menyebabkan toksisitas– misal bbrp penyakit neurodegeneratif
Alpha-1-antitrypsin accumulation -- micro
Glycogen
• Akumulasi glikogen
intraselular
• Bisa normal (misal hepatosit),
atau patologis (misal glycogen
storage diseases)
• Plg bagus terlihat dg
pewarnaan PAS – deep pink
to magenta color
Pigments
• Eksogen
 Anthracotic (carbon) pigment in the lungs
 Tattoos
• Endogen
 Lipofuscin (“wear-and-tear” pigment)
 Melanin
 Hemosiderin
Slide – Anthracotic lymph node

Anthracotic pigment in macrophages --


micro
Lipofuscin
• Results from free radical
peroxidation of membrane lipids
• Finely granular yellow-brown
pigment
• Often seen in myocardial cells
and hepatocytes
Melanin
• The only
endogenous brown-
black pigment
• Often (but not
always) seen in
melanomas
Hemosiderin
• Derived from hemoglobin – represents
aggregates of ferritin micelles
• Granular or crystalline yellow-brown
pigment
• Often seen in macrophages in bone
marrow, spleen and liver (lots of red
cells and RBC breakdown); also in
macrophages in areas of recent
hemorrhage
• Best seen with iron stains (e.g., Prussian
blue), which makes the granular pigment
more visible
Hemosiderin
KALSIFIKASI
• PROSES PENGENDAPAN KALSIUM DLM JARINGAN
• TERBAGI ATAS:
1. Kalsifikasi fisiologis : proses kalsifikasi tulang
2. Kalsifikasi patologis :
- kalsifikasi distrofik
- kalsifikasi metastatik
Kalsifikasi Distrofik
• Tjd pd daerah yg nonviabel
atau jaringan mati dg kalsium
serum normal
• Jg tjd pd aging, atau
kerusakan katup jantung dan
plak atreosklerosis
• Gross: Hard, gritty, tan-
white, lumpy
• Micro: Deeply basophilic on
H&E stain; glassy, amorphous
appearance; may be either
crystalline or noncrystalline
Slide – Ganglioneuroblastoma
with calcification
Dystrophic calcification in wall of stomach
-- micro
Kalsifikasi Metastatik
• Bisa tjd pd jaringan normal,
jaringan viabel yg mengalami
hiperkalsemia, akibat
sejumlah penyebab
• Calcification most often seen
in kidney, cardiac muscle and
soft tissue

Metastatic calcification of lung in pt with hypercalcemia -- micro


Metaplasia

• Perubahan reversibel dimana satu sel dewasa berubah menjadi


bentuk sel dewasa lain.
KEMATIAN SEL
Kematian sel
• Bisa berupa nekrosis atau apoptosis
• Nekrosis
• Kematian sel pada jaringan hidup akibat degradasi enzim sel
yang mengalami jejas
• Jika oleh enzim lisosomnya: autolisis, jika oleh enzim sel
imigran: heterolisis.
• Autolisis  nekrosis koagulatif; heterolisis  nekrosis
liquefactive
• Perubahan morfologi setelah beberapa jam
Morfologi sel yang nekrosis

• Sitoplasma:
• Eosinofilik (karena RNA turun dan reaksi eosin dengan protein yang denaturasi)
• Lebih bening (karena kehilangan glikogen)
• Bervakuol (karena degradasi organela oleh enzim)
• Kalsifikasi
• Inti: (3 kemungkinan)
• Karyolisis (basofilia inti hilang karena kerja DNAase)
• Pyknosis (karena inti mengkerut)
• Karyorhexis (fragmentasi inti)
Normal Nekrosis
Sitoplasma lebih
eosinofilik dan bening
Inti sebagian lisis
Pewarnaan H&E
menunjukkan edema antar
serabut miokardia

Pewarnaan untuk enzim LDH


menunjukkan area yang tak
terwarnai
Nasib massa sel nekrotik:
1. Nekrosis koagulatif:
 Outline sel nekrosis dipertahankan sementara
 Karakteristik untuk semua nekrosis karena
hipoksia, kecuali pada otak
 Terjadi karena enzim
lisosom juga ikut rusak
2. Nekrosis liquefaktif:
 Terjadi karena autolisis dan heterolisis
 Karakteristik pada infeksi bakteri (nanah) dan nekrosis hipoksik pada
otak
3. Nekrosis gangrenosa:
 nekrosis koagulatif yang terinfeksi dan berubah
menjadi nekrosis liquefaktif
4. Nekrosis kaseosa
 Bentuk khusus nekrosis koagulatif, pada tbc.
 Makroskopik mirip “keju”
 Mikroskopik: massa amorf, granuler, diselubungi sel radang
Apoptosis
• Terjadi pada keadaan fisiologis dan patologis
• “Programmed cell death” pada embriogenesis, involusi organ yang hormon
dependent, kematian sel pada tumor, dll)
• Morfologi:
• Sel mengkerut
• Kondesasi kromatin
• Pembentukan gelembung dan apoptotic bodies
• Fagositosis oleh sel di sekitarnya
TERIMA KASIH

You might also like