Sprain

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN SISTEM


MUSKULUSKELETAL “SPRAIN”

Di Susun Oleh: 1. Abd Koddas


2. Devi Nurliana
3. Eklesia
4. Molina
Definisi
Sprain atau keseleo merupakan keadaan
ruptura total atau parsial pada ligamen
penyangga yang mengelilingi sebuah sendi.
Biasanya kondisi ini terjadi sesudah gerakan
memuntuir yang tajam (Kowalak, 2011).
Klasifikasi
• Sprain derajat I (kerusakan minimal)
• Sprain derajat II (kerusakan sedang)
• Sprain derajat III (kerusakan kompit
pada ligamen)
Etiologi
 Beberapa faktor sebagai penyebab sprain yaitu:
1. Umur
2. Terjatuh atau kecelakan
3. Pukulan
4. Tidak melakukan pemanasan
Manifestasi Klinis

• Nyeri lokal (khususnya pada saat menggerakkan sendi)


• Pembengkakan dan rasa hangat akibat inflamasi
• Gangguan mobilitas akibat rasa nyeri
• Perubahan warna kulit akibat ekstravasasi darah ke dalam jaringan
sekitarnya.
• Sama dengan strain (kram) tetapi lebih parah
• Edema, perdarahan dan perubahan warna yang lebih nyata.
• Ketidakmampuan untuk menggunakan sendi, otot dan tendon.
• Tidak dapat menyangga beban, nyeri lebih hebat dan konstan.
Patofisiologi
Strain adalah kerusakan pada jaringan otot karena trauma
langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera
ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang
salah,kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi
kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian
bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bisa
menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan
membengkak.
Pemeriksaan Penunjang
 Foto rontgen/ radiologi.
 MRI ( Magnetic Resonance Imaging)
 Stress radiography
 Artrografi
 Artroskopy
 Laboraturium
Penatalaksanaan Sprain

Prinsip utama penatalaksanaan sprain adalah mengurangi


pembengkakan dan nyeri yang terjadi. Langkah yang paling tepat
sebagai penatalaksanaan tahap awal (24-48 jam) adalah prinsip RICE
(rest, ice, compression, elevation), yaitu :
1. Rest (istirahat)
2. Ice (es)
3. Compression (penekanan)
4. Elevation (peninggian)
Komplikasi

 Dislokasi berulang akibat ligamen yang ruptur tersebut


tidak sembuh dengan sempurna
 Gangguan fungsi ligamen
 Strain yang berulang
 Tendonitis
kasus
Seorang atlet sepak bola bernama Hardianto yang kuliah di
Fakultas MIPA berumur 20 tahun. Dia mengalami cedera ankle pada kaki
kanannya. Ketika Hardianto mengikuti pertandingan sepak bola,
Hardianto melakukan pemanasan tetapi belum maksimal sehingga di
tengah pertandingan kaki kanannya keseleo. Tetapi Hardianto tetap
melanjutkan pertandingannya sampai selesai. Hardianto pun terjatuh di
tengah lapangan ketika pertandingan telah selesai dan pada saat itu dia
merintih kesakitan, dan tidak dapat menggerakkan kakinya.
Setelah kejadian itu, dibiarkan saja kakinya. Beberapa hari
kemudian, Hardianto melanjutkan aktivitas seperti biasa. Tetapi, rasa
nyeri, dan bengkak masih terasa sehingga Hardianto sedikit cemas,
kemudian membawanya ke rumah sakit. Kemudian dilakukan
pemeriksaan radiologis.
Pengkajian
 Nama pasien : Tn.H
 Umur : 20 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Suku/ bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Pendidikan : Mahasiswa
 Pekerjaan :-
 Alamat : Pumpumngan, Surabaya
 Tgl pengkajian : 12/11/2017
1. KeluhanUtama
Px mengatakan nyeri pada kaki kanannya.P = saat bergerak, Q =
menusuk-nusuk, R = kaki kanan S = 4-6 (sedang), T =saat melalukan
aktivitas.
2. Riwayat Penyakit
 Riwayat penyakit sekarang
Px mengatakan. Pada saat mengikuti pertandingan sepak bola, Hardianto
melakukan pemanasan tetapi belum maksimal sehingga di tengah
pertandingan kaki kanannya keseleo Px mengatakan pada saat pertandingan
telah selesai dan pada saat itu dia merintih kesakitan, dan tidak dapat
menggerakkan kakinya

 Riwayat penyakit dulu


Px belum pernah mengalami sakit ini sebelumnya
A : Alert (pasien sadar) Lanjutan…
V : Verbal ( - )
P : Pain ( - )
U : Unconscious ( - )

3. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital :
 GCS = composmentis eye : 4 verbal: 5 motorik: 5
 TD : 100 / 90 mmhg
 RR : 22 x/menit
 N : 80 x / menit
 S : 36,5o C
 Kekuatan Otot 5 5
5 5
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan


Spasme otot
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
Nyeri
Intervensi
Terima Kasih…

You might also like