Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

Masa

Kehamilan
Fase Harapan

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Retirement Stage
Couples stop full-time Beginning Stage
work & adjust to having Couples work to establish
more FREE TIME! a home & marriage

Middle Age/“Empty Nest” Stage


Couples renew their relationship Expanding Stage
& prepare for retirement Couples prepare to adjust to parenthood

Launching Stage Developing Stage


Children gradually Parents work to meet children’s
leave home to support themselves needs & help them
with the help of parents develop independence

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
PRONATALISM
WHY HAVE CHILDREN ?
For love, To safety nurturance
companionship, needs through love
stimulation, and fun and care for children
To extend the family To express adult
line : genes, name, status, social identity,
traditions and maturity
To accomplish
To relive one’s own personal and social
childhood goals through
children
Ready for
To improve a parenthood: couple
marriage stability, financial
security
ANTINATALISM
WHY NO CHILDREN ?

To avoid financial costs of childbearing and


child rearing
To avoid curtailment of wife’s career and
fulfillment
To escape decades of hard work and
anxiety of child care
To prevent interference with the marital
relationship
ANTINATALISM
WHY NO CHILDREN ?

To choose more challenging and less demanding


responsibilities

To help control population

Don’t like children


Have had enough childrearing with younger
siblings raised
Alcoholic, drug-addicted, or otherwise unfit for
parenthood
Fase ini…
• Dimulai saat
menyadari
kehamilan istri
hingga kelahiran anak
pertama
• Fase ini tidak lama,
hanya sekitar 9
bulan, namun
membutuhkan tugas
dan tanggung jawab
dari pasangan suami-
istri
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Fase ini…
• Mulai terjadinya
keakraban (intimacy)
antarpasangan bersamaan
dengan kesiapan
menyambut kehadiran
anak
• Terjadi penyesuaian
kehamilan (adjusting to
pregnancy) dan
menyiapkan peran baru
sebagai orangtua

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Fase ini…
• Menggembirakan vs.
merepotkan/mengganggu
• Reaksi yang timbul saat
mengetahui kehamilan:
– Suami-istri menerima
dengan sukacita
– Suami istri menolak,
kurang lama hidup
berdua saja
– Suami menerima, istri
menolak
– Istri sangat gembira,
suami kurang antusias

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
“ Aincreases
woman’s risk of abuse by her husband
during pregnancy, particularly
during the first trimester
FACTS!

6% of pregnant women are abused


(Sadock & Sadock, 2008)

Nearly 3,500 pregnant 1 in 14 women reported


women in Utah experience that they were victims of
emotional, physical or sexual abuse during pregnancy
abuse each year by a current or (Utah Department of Health)

former husband or partner


(Utah Department of Health)

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Tugas
Perkembangan:
Komplementer
vs.
Konflik

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Komplementer
Ayah yang diharapkan Ibu yang diharapkan
& Konflik
Keluarga Pemula: Keluarga Pemula: Komplementer:
• Merencanakan • Merencanakan kehadiran Bekerjasama untuk menjadi
kehadiran anak pertama anak pertama orangtua
• Belajar menjadi ayah • Belajar menjadi ibu
• Mendukung istri selama • Mempersiapkan diri
kehamilan & kelahiran selama kehamilan &
kelahiran

• Menjadi seorang laki-laki • Menjadi seorang wanita Konflik:


dalam dunia laki-laki dalam dunia wanita Suami terlalu asyik dengan
• Menemukan jati dirinya • Menjalin komunikasi dunia laki-laki, sebaliknya
di antara teman laki-laki dengan teman/tetangga wanita juga sangat
• Melanjutkan aktivitas wanita menikmati pergaulannya
dengan teman laki-laki, • Bertukar pengalaman dengan teman wanita
tanpa melibatkan istri kewanitaan dengan
teman wanita

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Komplementer
Ayah yang diharapkan Ibu yang diharapkan
& Konflik

• Bertangung jawab • Mempersiapkan diri Komplementer:


sebagai kepala keluarga sebagai ibu sekaligus istri bekerjasama untuk
• Bekerja keras mencari • Semakin memperhatikan membangun sarang
uang kehamilannya
Konflik:
Suami makin banyak
beraktivitas di luar,
sedangkan istri makin
berorientasi ke dalam
menyambut kehadiran bayi

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Tugas
Perkembangan
Child Bearing Family

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
1. Merencanakan perawatan fisik bagi calon bayi
2. Mengembangkan pola baru dalam mengelola keuangan
keluarga
3. Menghitung kembali prosedur untuk menentukan siapa
mengerjakan apa dan dimana (berbagi peran)
4. Melakukan penyesuaian hubungan seksual selama
kehamilan
5. Mengembangkan sistem komunikasi dan mengantisipasi
kebutuhan emosional
6. Reorientasi hubungan dengan keluarga besar/kerabat
7. Mengadaptasi hubungan dengan teman, kolega dan
aktivitas masyarakat sesuai dgn kondisi kehamilan
8. Mencari pengetahuan mutakhir yg berhubungan dengan
kehamilan, kelahiran dan pengasuhan bayi
9. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
YME

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Tantangan
1. Rumah harus diadaptasi/renovasi untuk menyambut
kehadiran bayi, misal : perlu kamar tambahan untuk
menampung barang-barang keperluan bayi
2. Pengeluaran bertambah, sementara istri harus
mengurangi aktivitasnya bahkan tidak jarang terpaksa
harus berhenti bekerja
3. Suami-istri belum siap memerankan peran baru
sebagai orangtua. Suami yang kurang siap tidak dapat
meluangkan waktu untuk sekedar mendengar keluhan
istri, sebaliknya istri yg belum siap menganggap
kehamilan membebani dan mengganggu aktivitasnya
4. Istri sering mengalami ketidakseimbangan emosi
pada awal kehamilan, maka suami harus memaklumi
hal tersebut
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Tantangan (2)
5. Pasangan baru seringkali harus hidup jauh dari
orangtua dan saudara, sehingga harus melakukan
segala sesuatu secara mandiri, termasuk
mempersiapkan persalinan; hal ini bisa membuat
stres
6. Ketidaktahuan, mitos dan nilai-nilai budaya yang
bertentangan dengan prinsip kesehatan modern,
akan membingungkan pasangan muda
7. Ketakutan terhadap pengalaman melahirkan
8. Kehamilan tidak direncanakan dan bayi yang akan
dilahirkan merupakan anak yang tidak diinginkan

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Kehamilan Tidak Diinginkan
(Unintended Pregnancy)
“ Kehamilan yang terjadi baik karena alasan waktu yang tidak
tepat (mistimed) atau karena kehamilan tersebut tidak
diinginkan (unwanted)

Penyebab pada pasangan suami-istri


• Psikis perempuan yang belum
siap untuk mengalami kehamilan
• Kegagalan alat kontrasepsi
TERIMA KASIH

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor

You might also like