Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 27

Tugas Indikator Kesehatan (Kelompok 3)

• Muhammad Faisal Amin - 1161050233


• Meike Sisca - 1261050042
• Fidella Dary Raizza - 1261050070
• Shinta Ismaharani P. Saing - 1261050117
• Lydia Permata Hilman - 1261050142
• Ruth Natanelya - 1261050236
• Senopati Dwi Prahasiwi - 1361050144
• Clara Dwi Retno Kumororini - 1361050202
• Cindy Fransisca Ticoalu - 1361050284
Indikator Kesehatan Ibu &
Anak (KIA)
Akses Pelayanan Antenatal
Definisi Operasional
Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal
oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu.

Formula Jumlah ibu hamil yang pertama kali


mendapat pelayanan oleh Nakes
X 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui
Proyeksi, dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil dengan
menggunakan rumus :

1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir


CBR kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan
Pusat Statistik (BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR
kabupaten/kota tidak ada maka dapat digunakan angka terakhir CBR
propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh juga dari buku Data Penduduk
Sasaran Program Pembangunan Kesehatan.
Contoh

Untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di desa/kelurahan


X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2 .000 jiwa
dan angka CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk, maka :

Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x 2.000 = 59,4.

Jadi sasaran ibu hamil di desa/kelurahan X adalah 59 orang.


Tujuan

Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan


pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam
menggerakkan masyarakat.
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil

Definisi Operasional
Cakupan Pelayanan Ibu Hamil adalah cakupan ibu hamil yang telah
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit
empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke 1, 1 kali
pada trimester ke 2, dan 2 kali pada trimester ke 3 disuatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
Formula

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan


antenatal min 4 kali sesuai standar
X 100%
Jumlah sasaran ibu hamil di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun

Tujuan
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal
secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu
yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil
disuatu wilayah, disamping menggambarkan kemampuan manajemen
ataupun kelangsungan program KIA.
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Definisi operasional
Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.
Jumlah persalinan yang ditolong oleh
Formula tenaga kesehatan kompeten
X 100%
Jumlah sasaran ibu bersalin di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun dihitung dengan rumus:
1,05 x angka kelahiran kasar x jumlah penduduk

Tujuan
Memperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga
kesehatan sehingga menggambarkan kemampuan manajemen program
KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar
Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga
kesehatan (KF3)
Definisi Operasional
Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan
42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan
distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14 hari dan 36 – 42 hari setelah
bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Formula

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali


pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X 100%

Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja


dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu nifas sama dengan jumlah sasaran ibu bersalin.
Tujuan
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara
lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang
ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu nifas, di samping menggambarkan kemampuan
manajemen ataupun kelangsungan program KIA.
Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)
Definisi Operasional
Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
pada 6 - 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu

Formula Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan


sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir
X 100%
Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu
wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan
jumlah perkiraan (angka proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu
dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate x jumlah penduduk

Tujuan
Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan
kesehatan neonatal.
Indikator Keluarga Berencana
(KB)
Cakupan peserta KB Baru
Definisi Operasional
Peserta KB baru adalah PUS yang baru pertama kali menggunakan
metode kontrasepsi termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah
melahirkan atau pasca istirahat minimal 3 bulan.

Formula

Jumlah peserta KB baru


X 100%
Jumlah PUS
Tujuan
Menilai kinerja program KB dengan melihat pencapaian per bulan/ per
tahun dan membandingkannya dengan target masing-masing wilayah
Cakupan Peserta KB Aktif
(Contraceptive Prevalence Rate/CPR)
Definisi Operasional
Peserta KB aktif (PA) adalah peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk menjarangkan
kehamilan atau mengakhiri kesuburan

Formula
Jumlah peserta KB aktif
X 100%
Jumlah PUS
Tujuan
• Indikator ini menunjukkan berapa besar pasangan usia subur yang
berpotensi hamil yang terlindungi dari kejadian kehamilan
• Indikator ini digunakan untuk menilai kinerja program KB dengan
melihat pencapaian per bulan / per tahun dan membandingankannya
dengan target masing-masing wilayah
Presentase Komplikasi
Definisi Operasional
Peserta KB baru atau lama yang mengalami gangguan kesehatan
mengarah pada keadaan patologis, sebagai akibat dari
pemasangan/tindakan/pemberian alat kontrasepsi seperti

Perdarahan, infeksi/abses, flour albos patologis, perforasi,


translokasi, hematoma, dll
Formula
Jumlah Peserta KB yang Komplikasi
X 100%
Jumlah peserta KB yang aktif

Tujuan: Agar semua kasus komplikasi dapat diidentifikasi dan


tertangani dengan baik.

Indikator ini digunakan untuk menilai kualitas pelayanan KB dengan


melihat kasus perbulan atau pertahun dan membandingkannya dengan
angka toleransi yang telah ditetapkan oleh para ahli di wilayah masing-
masing
Bila angka mencapai >3% kualitas pelayanan KB perlu ditigkatkan
Presentase Kegagalan Kontrasepsi
Definisi operasional
Kegagalan kontrasepsi adalah kasus terjadinya kehamilan pada akseptor
KB aktif yang pada saat tersebut menggunakan metode kontrasepsi

Formula

Jumlah peserta KB yang mengalami kegagalan


X 100%
Jumlah peserta KB aktif
Tujuan
Menilai kualitas pelayanan KB dengan melihat kasus per bulan/tahun
dan membandingkannya dengan angka toleransi di masing-masing
wilayah

Apabila angka tinggi (>0,2%)  pelayanan KB harus ditingkatkan


Cakupan PUS –miskin ber KB
Definisi Operasional
Pus Miskin adalah PUS yang memenuhi kriteria sebagai keluarga miskin
(gakin) menurut BPS.

Formula
Jumlah PUS Gakin ber KB
X 100%
Jumlah PUS Gakin
Tujuan
• Indikator ini digunakan untuk menilai akses keluarga miskin untuk
ber-KB. Untuk menilai akses tersebut maka indikator ini dianalisis dan
disajikan per bulan/ per tahun dan membandingkannya dengan targer
masing-masing wilayah.
• Bila angka yang diperoleh rendah atau menurun, hal ini dapat
menunjukkan akses keluarga miskin untuk ber-KB rendah. Rendahnya
akses ini dapat disebabkan rendahnya promosi KB, tindak lanjutnya
perlu ditingkatkan upaya promosi terutama untuk kelompok gakin.
Terimakasih

You might also like