Professional Documents
Culture Documents
Filsafat Ilmu - Kedok Gigi Unsrat
Filsafat Ilmu - Kedok Gigi Unsrat
jiwa badan
Prinsip2 silogisme
a. P. Identitas – S negatif cth. Pertama
b. P. Pebedaan (diskrepansi) cth. kedua
Secara geometris :
S afirmatif M ada dakan T
t ada dalam M
t ada dalam T
S negatif M bukan dalam T
t ada dalam M
t bukan dalam T
Hukum-hukum proposisi
1. Tidak dihasilkan kesimp dr 2 premis negatif
Binatang bukan batu
Malaekat bukan bintang
Jadi?
2. Premis2 afirm – kesimp afirm = p. Identitas
3. Kesimp selalu mengikuti premis lebih lemah
kontraris
A E
Semua man terpelajar Tak ada man terpelajar
I O
sub kontraris
Bbrp man terpelajar Bbrp man bukan
terpelajar
Premis lebih lemah antara :
a. A dan E ialah E sebab :
kalau salah satu premis -, kesimp harus –
(p.diskrep)
E : tidak ada man yg menjadi malaekat
A : semua filsuf manusia
E : tidak ada filsuf yg menjadi malaekat
b. A dan I ialah I sebab :
kalau salah satu premis partikular, kesimp harus
partikular.
A : Semua man dapat mati M dalam T
I : Beberapa ciptaan man Bbrp t dalam M
I : Bbrp ciptaan dapat mati Bbrp t dalam T
c. A dan O ialah O sebab :
kalau salah sau premis A, yg lain O, harus O :
partikular & negatif
A : Semua man dapat mati
O : Beberapa ciptaan tidak dapat mati
O : Beberapa ciptaan bukan manusia
d. E dan I ialah O: kesimp harus negatif – partikular
E : Tidak ada man yg menjadi malaekat
I : Beberapa ciptaan manusia
O : Beberapa ciptaan bukan malaekat
4. 2 premis partikular tidak dapat ditarik kesimp.
Beberapa man bukanfilsuf
Beberapa filsuf orang Italia
Beberapa orang Italia bukan man??
Silogisme Hipotetis = premis mayor prop. Hipotetis
a. S. kondisional = premis mayor prop kond.
Bentuk I : minor memuat syarat
Bentuk II : minor memuat yg disyaratkan
Hukum :
* dari pembenaran syarat, dibenarkan yg disyaratkan,
bukan sebaliknya. Kalau yg disyaratk dibenarkan,
tidak mutlak syarat harus dibenarkan, sebab yg
disyaratk dapat dibenarkan karena alasan lain.
Dari penyangkalan yg disyaratkan, disangkal
syarat,
bukan sebaliknya. Sebab kalau yg disyaratkan
tidak
dibenarkan berarti syarat tidak dipenuhi.
Bentuk I : Afirmatif
Kalau Petrus berpikir, maka ia hidup
Petrus berpikir
Jadi ia hidup
Bentuk I : negatif
Kalau Petrus berpikir, maka ia hidup
Petrus tidak berpikir
Jadi ia hidup ??
Bentuk 2 : Afirmatif
Kalau Petrus berpikir, maka ia hidup
Petrus hidup
Jadi ia berpikir ??
Bentuk 2 : negatif
Kalau Petrus berpikir, maka ia hidup
Petrus tidak hidup
Jadi ia tidak berpikir
b. Silogisme konyungtif = premis mayor
prop konyungtif
* Afirmatif – negatif = kesimp tepat
* negatif – afirmatif = kesimp tidak tepat
Cth. Afirmatif – negatif
Kartu tidak mungkin sekaligus putih dan hitam
Kartu itu putih
Jadi kartu itu bukan hitam
Negatif – afirmatif
Kartu tidak mungkin sekaligus putih dan hitam
Kartu itu bukan putih
Jadi kartu itu hitam
c. S. Disyungtif = premis mayor prop disungtif
2 kemungkinan seperti sil. Konyungtif
Cth. Afirmatif – negatif
Paulus atau tetap berdiri atau berjalan
Paulus tetap berdiri
Jadi Paulus tidak berjalan
Negatif – afirmatif
Paulus atau tetap berdiri atau berjalan
Paulus tidak tetap berdiri
Jadi Paulus berjalan
S. Hipotetis dapat diredusir menjadi sil.kategoris
Cth. Hipotetis
Paulus atau tetap berdiri atau berjalan
Paulus tetap berjalan
Jadi Paulus tidak berdiri
Kategoris
Barang siapa tetap berdiri tidak berjalan
Paulus tetap berdiri
Jadi Paulus tidak berjalan
2. Silogisme kurang sempurna
Memiliki lebih/kurang dari 3 proposisi
Entymena = tarik kesimp dg premis minor
sbg penyebab
C = B karena C = A
Paulus dapat mati karena ia adalah manusia
Epicherema = tambah ket pd salah satu atau
kedua premis
Polisilogisme = kesimp sil.1 jadi premis mayor
dari sil yg lain
Sorites : S-P – S-P – SP ...dst = kesimp
Dilema
Hukum Penyimpulan kategoris
1. Di antara 2 hal sama, jika yg satu sama dg hal ke-3,
maka yg lain pun pasti sama.
Jika semua makhluk berakal budi, dan semua yg
berakal budi berbudaya, maka semua man berbudaya
2. Di antara 2 hal sama, jika sebagian yg satu
termasuk dlm hal ke-3, maka sebagian yg lain pun
termasuk di dalamnya.
Jika yg dimaksud rakyat Indo ialah menjadi WNI,
dan sebagian WNI beragama Islam, maka
sebagian
rakyat Indo beragama Islam.
3. Di antara 2 hal, jika yg satu sama dan yg lain
berbeda dg hal ke-3, maka 2 hal itu berbeda.
Jika semua yg berbudaya ad man, dan semua man
bukan keturunan kera, maka semua yg berbudaya
bukan keturunan kera.
4. Jika sst diakui sbg sifat yg sama dg keseluruhan,
maka diakui pula sbg sifat oleh bgn2 dalam
keseluruhan itu.
Jika WNI keturunan Cina ad rakyat Indo, & setiap
rakyat Indo punya kedudukan sama dlm bid. hukum &
pemerintahan, maka WNI ketur Cina pun punya
kedudukan sama dlm bid hukum & pemerintahan
5. Jika sst hal diakui sbg sifat yg sama dg bgn dari
keseluruhan, maka diakui pula sbg bgn dari
keseluruhannya itu.
Jika sbgn makhluk ad man, dan semua manusia
berbudaya, maka sbgn makhluk berbudaya.
6. Jika sst hal diakui sbg sifat yg meliputi keseluruhan,
maka meliputi pula bgn2 dr keseluruhan itu.
Jika semua warga di pulau itu ad rakyat Indo, dan
semua rakyat Indo harus berKetuhanan YME, maka
semua warga di pulai itu berKTYME
7. Jika sst hal tidak diakui oleh kesweluruhan, maka
tidak diakui pula oleh bgn2 dlm keseluruhan itu.
Jika setiap wargadi pulau itu adalah WNI, dan semua
WNI tidak boleh beraliran komunis, maka setiap
warga di pulau itu tidak boleh beraliran komunis.
SELAMAT BELAJAR