Creep Failure

Anggota Kelompok

 SYAFIUDIN (2311100011)
 Sarah Duta (2311100069)
 Fitra Diani Trisnawati (2311100121)
 NURCAHYO NUGROHO (2311100135)
 KEVIN ESMUNALDO (2311100193)
 Pengertian Creep

 Deformasi permanen suatu material yang dikenakan gaya atau

tekanan secara konstan pada fungsi waktu tertentu.
 Creep biasa terjadi ketika material ditempatkan pada tempat
yang bersuhu tinggi dan terkena tekanan mekanik. (misalnya :
turbine rotors in jet engines)
 Creep adalah kejadian yang tidak dikehendaki, dan sering
menjadi batas umur alat.
 Creep terjadi pada semua tipe material. Pada logam menjadi
sangat penting pada pengaruh suhu. Pada material plastic dan
rubber sangat sensitive terhadap creep deformasi.
 Contoh Permasalahan Creep
Creep sering terjadi pada:

 Nuclear Power Plants,

 Jet Engines
 Heat Exchanger
 Steam Power Plant
 GENERALIZED CREEP BEHAVIOR

 GENERALIZED CREEP BEHAVIOR

 Creep test dapat dilakukan dengan
mengamati deformasi pada sebuah
material terhadap waktu dengan
beban dan temperatur yang konstan.
Deformasi dapat diukur dan diplot
sebagai fungsi waktu
Creep curve
 STRESS AND TEMPERATURE EFFECTS

 Antara temperature dan

pengaruh tekatan pada
karakteristik creep adalah
1. Pada temperature < 0.4 Tm, dan
setelah awal deformasi,
ketegangan tidak dipengaruhi
oleh waktu
2. Peningkatan tekanan atau
temperature, akan diikuti oleh :
 Secara spontan tegangan
meningkat
 Kecepatan terjadinya creep
meningkat
 Persamaan Matematis laju Creep

Hubungan antara
laju creep dengan stress
yang diberikan
where and n are material constants. A plot of the logarithm of
versus the logarithm
of yields a straight line with slope of n korelasinya diberikan
pada plot Stress (logarithmic scale) versus steady state creep
rate (logarithmic scale) for a low carbon–nickel alloy at three
temperatures.
Hubungan antara
laju creep dengan stress
yang diberikan beserta
temperature

where K2 and Qc are constants; Qc is termed the

activation energy for creep
Stress (logarithmic scale) versus
steady state creep rate (logarithmic
scale) for a low carbon–nickel alloy
at three temperatures.
Stress (logarithmic scale)
versus rupture lifetime
(logarithmic scale) for a low
carbon–nickel alloy at three
temperatures.
Metode Extrapolasi Data

Metode Extrapolasi ini ditujukan untuk melakukan creep test/ creep rupture test
pada temperatur tertentu, perode waktu yang lebih pendek dan tingkat stress
yang sebanding melalui persamaan berikut :

where C is a constant (usually on the order of 20), for

T in Kelvin and the rupture lifetime (tr) in hours.

Korelasinya berdasarkan plot grafik Logarithm stress

versus the Larson–Miller parameter for an S-590 iron
 Logarithm stress
versus the Larson–
Miller parameter for
an S-590 iron.
Creep: STRESS AND TEMPERATURE EFFECTS
 Logarithm stress
versus the Larson–
Miller parameter for
an S-590 iron.
Creep: ALLOYS FOR HIGH-TEMPERATURE USE

 Beberapa faktor yang mempengaruhi karakteristik creep :

 Melting temperature
 Modulus elastisitas
 Ukuran grain
Creep: ALLOYS FOR HIGH-TEMPERATURE USE

Pada umumnya,
Semakin besar titik leleh (melting temperature)
Semakin besar modulus elastisitas
Semakin besar ukuran grain
Maka semakin baik ketahanan material terhadap
creep
Namun semakin banyak lapisan grain akan
menghasilkan laju creep yang lebih besar
Efek ini tentu bertentangan dengan pengaruh
ukuran grain terhadap kelakuan crep pada
temperatur rendah dengan contoh kenaikan
kekuatan dan toughness
Creep: ALLOYS FOR HIGH-TEMPERATURE USE

 Material yang pada umunya memiliki ketahanan

terhadap creep pada suhu tinggi:
 Stainless steels,
 the refractory metals,
 the superalloys.

 Ketahanan terhadap creep pada paduan logam

kobalt dan nickel dapat ditreatment melalui:
 by solid-solution alloying,
 and by the addition of a dispersed phase that is virtually
insoluble in the matrix.
Creep: ALLOYS FOR HIGH-TEMPERATURE
USE
 Teknologi terkini dalam mengatasi permasalahan creep:
 Melalui directional solidification,. Yang menghasilkan pemanjangan grain atau
komponen tunggal kristal
 Cara lainnya melaui controlled unidirectional solidification Dari paduan
yang mempunyai komposisi design yang dihasilkan dari komposit dua fase
 Creep: ALLOYS FOR HIGH-TEMPERATURE
USE

(a) Polycrystalline turbine blade that was produced by a conventional casting technique.
(b) High-temperature creep resistance is improved as a result of an oriented columnar
grain structure produced by a sophisticated directional solidification technique.
(c) Creep resistance is further enhanced when single-crystal blades are used.
(Courtesy of Pratt & Whitney.)