Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

CARPAL TUNNEL SYNDROME

Oleh
NADYA NURBANY RAFMAN

Preseptor
dr. Rini Kartika, M.Kes

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
PUSKESMAS SIMPANG KAWAT
2018
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama/Jenis Kelamin/Umur : Ny. M/Perempuan/54 tahun
Pekerjaan/Pendidikan : IRT/SD
Alamat : RT.03 Payo Lebar

Latar belakang sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-


keluarga
Status perkawinan : Sudah menikah
Jumlah anak : 3 orang
Status ekonomi keluarga : Menengah ke atas
Kondisi Rumah

▪ rumah permanen luas ± 10 x 7 m2


▪ lantai rumah keramik dan dinding terbuat dari tembok
▪ listrik berasal dari PLN
▪ Pencahayaan dan ventilasi cukup
▪ keperluan sehari-hari air PDAM
▪ jamban leher angsa  septic tank

Kondisi Lingkungan di Sekitar rumah :


 tidak terlalu padat, berjarak 1 m
dengan rumah tetangga

3
Anamnesis
Keluhan Utama :
▪ Kedua telapak tangan dan ujung-ujung jari tangan sering mengalami kesemutan sejak
± 2 minggu yang lalu.

• Kesemutan hilang timbul 1 bulan


dan berkurang bila
dikibas-kibaskan • rasa sedikit tebal dan
• nyeri yang tidak menjalar kebas pada jari tengah,
pada pergelangan telunjuk, dan ibu jari
tangan dan kebas pada tangan kanan dan kiri
kedua tangan sampai ke sebagian
telapak tangan

2 minggu

4
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit dengan keluhan yang sama (+) 2 bulan yang lalu
Riwayat trauma disangkal
Riwayat DM disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga yang memiliki keluhan yang sama (-)
Riwayat alergi makanan dan obat (-)

5
Aspek Perilaku dan Psikologis Keluarga
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan
kegiatan sehari – hari mengerjakan pekerjaan rumah seperti
memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Pasien
mengatakan bahwa ia sering menggiling cabai menggunakan
batu gilingan ketika memasak, pasien juga sering menggosok
baju setiap harinya.

6
PEMERIKSAAN FISIK DAN GENERALISATA
Pemeriksaan Generalisata
Kepala : dbn
Pemeriksaan Fisik Mata : dbn
Keadaan Umum : tampak sakit sedang Telinga : dbn
Kesadaran : compos mentis Hidung : dbn
Tekanan Darah : 120/70 mmHg Mulut : dbn
Nadi : 82 x/i Leher : dbn
Jantung : dbn
Pernafasan : 20 x/menit
Pulmo : dbn
Suhu : 36,5°C Abdomen : dbn
Berat Badan : 70 kg Ekstremitas : dbn
Panjang Badan : 157 cm
Status Gizi : Baik
CRT : < 2 detik
STATUS NEUROLOGIS

Fungsi luhur : Tidak dilakukan


Tanda rangsangan meningeal : dbn
Nervus kranialis : dbn
Refleks fisiologis : dbn
Refleks patologis : dbn
Sensibilitas : Telapak tangan dan jari jari (+/+)
Koordinasi dan keseimbangan : Tidak dilakukan
Pemeriksaan nyeri :
Tinel’s sign : (+/+)
Phalen’s test : (+/+)
Reverse Phalen’s test : (+/+)
Flick’s sign : (+/+)
Pressure test : (+/+)
Wrist extension test : (+/+)
Thenar wasting : (-/-)
Lutty sign : (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

▪ GDS : 110 mg/dL


▪ Kolesterol : 130 mg/dL

▪ Darah Rutin:
▪ WBC: 5x109/L
▪ HGB: 13 g/dL
▪ RBC: 4x1012/L

9
Pemeriksaan Penunjang Anjuran

▪ Foto Rontgen wrist join dextra sinistra


AP/lat

10
Diagnosa Kerja
▪ Carpal tunnel syndrom
bilateral ICD X G56.01

Diagnosis Banding
▪ Cervical radiculopati ICD X M54.12 Radiculopathy, cervical
region
▪ Pronator teres syndrome ICD X G56.80 Other specified
mononeuropathies of unspecified upper limb
11
MANAJEMEN

Promotif :
▪ Menjelaskan pada pasien mengenai carpal tunnel syndrome serta penanggulangannya.
▪ Menjelaskan cara penggunaan obat yang benar.

12
MANAJEMEN

Preventif Kuratif

▪ Mengistirahatkan tangan Non Farmakologi


dari aktivitas yang berulang ▪ Kibas-kibaskan tangan selama kurang lebih 15
▪ Menjaga kesehatan dengan kali kibas selama ½ jam lakukan 3 kali sehari
mengkonsumsi makanan ▪ Melakukan gerakan Nerve gliding secara rutin
yang bergizi
▪ Rajin olahraga serta Farmakologi :
mengkonsumsi vitamin ▪ Natrium diclofenac 2x 50 mg
▪ Ranitidine 3x 150 mg
▪ Vitamin B1 3x1 tablet
13
MANAJEMEN

Rehabilitatif
▪ Pasien disarankan untuk kontrol ulang ke puskesmas atau rumah sakit bila keluhan timbul
kembali, tidak berkurang atau memberat.

14
OBAT TRADISIONAL

▪ Daun jambu
mede: 1 x 1 sachet
(10 g serbuk)/hari,
rebus dengan 2
gelas air sampai
menjadi 1 gelas.

15
ANALISIS KASUS

Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah


 Keadaan rumah pasien cukup bersih dan terawat
 ventilasi rumah dan pencahayaan rumah baik
TIDAK ADA HUBUNGAN
ANALISIS KASUS

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan


keluarga
Pada kasus ini juga tidak didapatkan hubungan penyakit dengan keadaan
keluarga dan hubungan dalam keluarga. Hal ini karena carpal tunel
syndrome merupakan penyakit yang bukan disebabkan psikis. Melainkan
terjadi cedera maupun penekanan pada N. Medianus.
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan
lingkungan sekitar
Diagnosis pasien pada kasus ini berhubungan dengan aktivitas pasien
yang merupakan seorang ibu rumah tangga dengan kegiatan sehari – hari
mengerjakan pekerjaan rumah. Kegiatan yang sering dilakukan seperti
menggiling cabai menggunakan batu gilingan ketika memasak, dan
menggosok baju merupakan faktor resiko timbulnya keluhan pada pasien
ini.

ada hubungan
ANALISIS KASUS

Analisis kemungkinan faktor risiko atau etiologi penyakit pada pasien


Penggunaan tangan secara berlebihan dalam melakukan aktivitas sehari –
hari
Penggunaan tangan pada aktivitas yang sama secara berulang dan terus –
menerus.
Tekanan yang berulang-ulang pada saat menggiling cabai ataupun menggosok
baju menggunakan tangan yang dapat mengakibatkan peninggian tekanan
intrafasikuler.
ANALISIS KASUS

Analisis untuk menghindari faktor memperberat dan penularan penyakit


Mengistirahatkan tangan dari aktivitas berulang seperti menggiling cabai
dan menggosok baju.
Hindarkan dari penggunaan tangan secara berlebihan.
Menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
TERIMAKASIH

You might also like