Professional Documents
Culture Documents
5.1. Hematologi
5.1. Hematologi
PENDAHULUAN
Sel darah matang mempunyai jangka hidup
relatif pendek
Diperbarui kontinu oleh turunan oleh sel induk
yang dihasilkan organ hematopoetik
Tahap awal embriogenesis, sel darah dibentuk
dari yolk sac.
Hati dan limfa sebagai jaringan hematopoietik
sementara.
Sumsum tulang menjadi jaringan hematopoietik
utama.
HEMATOPOIESIS
SEL INDUK, FAKTOR
PERTUMBUHAN DAN
DIFERENSIASI
Sel induk adalah sel pluripoten
yang dapat membagi secara
terus menerus dan sebagian
anak selnya membentuk tipe sel
yang khusus, berdifferensiasi
secara ireversibel.
Sel induk pluripoten
berploferasi menjadi : sel limfoid
dan sel mieloid.
,
Sel2 mieloid yang berkembang didalam sumsum
tulang (granulosit,monosit,eritrosit dan
megakariosit)
Selsel yang membentuk koloni tipe
sel yang khusus disebut sel
pembentuk koloni (colonyforming
cells/cfc) atau unit pembentuk
koloni (colonyformingunits/cfu).
Hematopoiesis tergantung : kondisi
lingkungan mikro dan faktor
pertumbuhan.
Kondisi lingkungan mikro disediakan oleh selsel
stroma organ hematopoietik, yang menghasilkan
matriks ekstraseluler yang penting.
Zatzat yang mempengaruhi proliferasi dan
diferensiasi sel disebut faktor pertumbuhan, faktor
perangsang koloni (colony stimulatimg factor/csf) atau
hematopoitin (poietin).
SUMSUNG TULANG
Terdiri atas stroma, hematopoietik cords, dan
kapiler sinusoid.
Stroma : sel retikuler dengan sifat fagositik dan
serat retikuler yang mengandung sel
hematopoietik dan makrofag.
Matriks sumsum tulang mengandung : kolagen
tipe i dan iii, fibronektin, laminin dan
proteoglikan.
Laminin, fibronektin, dan suatu zat
pengikat lainnya, hemonektin
saling berhubungan dengan
reseptor sel untuk mengikat sel ke
matriks.
Faktor pelepas :
komponen c3 dari komplemen,
hormon (glukokortikoid dan
androgen) dan toksin bakteri.
PEMATANGAN ERITROSIT
Proses dasar pematangan
adalah sintesis hemoglobin dan
pembentukan sebuah eritrosit.
Hormon eritropoietin dan zat
besi, asam folat dan vitamin b12
penting untuk prodiksi eritrosit.
SEL – SEL
DARAH
Darah terdiri atas :
Sel – sel darah.
Cairan / plasma.
Darah termasuk jaringan pengikat karena terdiri
atas unsur sel dan substansi interseluler.
Fungsi darah sebagai jaringan pengikat adalah
menghubungkan seluruh bagian – bagian dalam
tubuh sehingga merupakan integritas.
PEMBUATAN SEDIAAN
DARAH
Untuk melihat struktur sel – sel darah dengan
menggunakan mikroskop cahaya dibuat sediaan
apus darah, yang berguna untuk:
Mempelajari bentuk masing – masing sel darah.
Menghitung perbandingan masing – masing jenis
sel darah
Setelah dibuat sediaan maka dapat
diwarnai dengan Campuran metode
Romanowsky antara lain :
Pewarnaan Leishman, Wright dan
Giemsa.
JENIS SEL DARAH
Eritrosit
Berbentuk cakram bulat bikonkaf
Berdiameter 7,2 m, bila lebih dari 9m disebut
Makrositik, bila kurang dari 6m disebut
Mikrositi. Bila suatu sedian darah terdiri dari
ukuran eritrosit yang makrositik dan mikrositik
maka disebut Anisositosis.
Tidak berinti
Komposisi molekuler eritrosit : 60 % air dan 40 %
substansi padat
Terdiri atas protein globin dikonjugasikan dengan
pigmen hem : Hemoglobin
Bentuk sel eritrocyt dipertahankan oleh kerangka sel
yang berbentuk filamen dan mikrotubuli.
Mempunyai membran plasma yang bersifat semi
permiable dan berfungsi untuk mencegah keloid
yang dikandungnya tetap dalam.
Tekanan osmose diluar sel ~
tekanan dalam sel agar terdapat
keseimbangan plasma darah
bersifat Isotonis dengan tekanan
dalam eritocyt. NaCl 0,9% ~ plasma
darah (larutan Isotonus)
Eritrosit dimasukkan ke larutan hipertonus : Eritrocyt
berkerut (berduri)
Eritrosit dimasukkan ke larutan hiportonus : Eritrocyt
mengkembung dan dapat pecah (hemolisis)
menyebabkan larutan menjadi merah oleh Hb. Sifat
ini disebut Fragilitas.
Hemolisis bisa terjadi oleh karena hal – hal lain yaitu:
Detergen, bisa ular, plasma yang berbeda species.
Warna eritrocyt pada bagian tengah (1/3 bagian) lebih
pucat karena lebih tipis (normokromik).
Eritrocyt hipokromik :
Bagian tengah yang pucat melebar dan pinggirnya
kurang terwarna.
Eritrocyt hiperkromik :
Bagian tengah yang pucat menyempit
LEUKOSIT
Neutrofil
6070% dari jumlah leukosit (3000 – 6000 per
mm3 )
Sel neutrofil matang berbentuk bulat dengan
diameter 10 – 12 m.
Inti berlobus : 2 – 5 lobi
Lobus adalah inti yang terpisah – pisah oleh
bahan inti yang berbentuk benang.
Nukleolus sulit dipastikan karena padatnya inti oleh
butir – butir kromatin sehingga sangat mengikat
zat warna biru / ungu.
Dalam inti neutrofil terdapat Barr Bodies
Tingkat kedewasaan neutrofil dapat dibedakan dari :
1. Jumlah lobus
2. Perbandingan antara isi sitoplasma dengan inti
3. Keadaan butir – butir dalam sitoplasma ukuran :
0,3 m – 0,8 m.
Eusinofil
1 – 3 % dari seluruh leukosit
(150 – 450 per mm3 darah)
Berdiameter10 – 15 m
Inti terdiri dari 2 lobi yang dipisahkan bahan inti
berbentuk benang.
Butir – butir kromatin tidak padat.
Sitoplasma penuh butir – butir dengan diametr 0,5 – 1
m, berwarna merah / orange
Berperan dalam reaksi alergi, infeksi cacing.
Basofil
0,5 % sehingga sulit ditemukan pada sediaan apus.
Berdiameter 10 – 12 m
Lebih dari separuh sel dipenuhi inti yang bersegmen
segmen
Sitoplasma dipenuhi butir – butir kasar berwarna biru
tua, mengandung histamin (berperan dalam reaksi
alergi/ anafilaksis).
Limfosit
20 – 30 % dari seluruh leukosit (1000 – 3000 per mm3)
Limfosit kecil berdiameter 7 – 8 m, limfosit sedang
berdiameter 9 – 11 m dan limfosit besar 12 m.
Berperan dalam imunitas sehingga tidak hanya
terdapat dalam darah, tapi juga terdapat dalam
jaringan limfoid.
Limfosit kecil mempunyai inti bulat dan gelap karena
kromatinnya berkelompok dan tidak tampak
nukleolus.
Sitoplasmanya sedikit mengeliling inti sebagai cincin
biru muda terkadang sitoplasmanya tidak jelas
karena butir – butir azurofil berwarna ungu.
Limfosit kecil 92 % dari seluruh limfosit dalam darah.
Limfosit dapat beredar antara peredaran darah dan
jaringan limfoid kemampuan ini tidak dimiliki sel –
sel darah lain.
Monosit
3 – 8 % dari seluruh leukosit.
Berdiameter 12 – 15 m
Bentuk inti bulat oval, tapal kuda, seperti terlipat.
Butir – butir kromatin halus dan tersebar rata.
Sitoplasma berwarna biru abu – abu dan mengandung
butir – butir berisi peroksidasi
Mampu bergerak dengan membentuk pseudopodia
bermigrasi menembus ke jaringan pengikat dan
kemudian monosit berubah menjadi makrofag (sel
fagositik) juga berperan memyampaikan Antigen ke
Limfosit.
TROMBOSIT
Merupakan keping darah dengan diameter 2 – 5 m
lengkap dengan membran plasma yang
mengelilingnya.
Berjumlah 150 – 450 ribu setiap l
Berumur 8 hari
Pada sediaan apus darah, trmbosit serang bergumpal,
setiap keping ada bagian tepi berwarna biru muda
(hiolomer) yang mempunyai tonjolan – tonjolan bagian
tengah berbutir – butir warna ungu (granulomer/
khromomer).
Hialuromer :
Homogen dengan struktur filamen dan mikrotubuli
yang memungkinkan pembentukan pseudopodia.
Granulomer :
Mengandung mitokondria, granula, vakuola, sistem
tubuli dan butir – butir glikogen.
Trombosit berasal dari sebuah sel yang sangat besar
dalam sum sum tulang yang dinamakan Megakariosit
SISTEM IMUN
DAN ORGAN
LIMFOID
KELENJAR LIMFOID
Selsel pd sistem imun memiliki kemampuan :
1. Membdkn diri sendiri/makromolekul orgns
sendiri dan yg bkn diri sendiri/benda asing.
2. Mengatur pnghancuran dan inaktivasi dari
benda asing
Sistem imun terdiri atas :
1. Struktur tunggal (nodus limfatikus,limfe)
2. Sel bebas (sel limfosit, sel sistem
fagosit mononukleus)
…………………….…………………KELENJAR
LIMFOID
Organ limfoid sentral (sumsum tulang, timus)
Organ limfoid perifer (limpa, nodus lmfaticus, nodulus
solitarius, tonsil, appendiks, plak peyeri)
Tipe dasar reaksi imun :
1. Imunitas seluler, tempat sel imunokompeten
bereaksi melawan dan mbunuh mikroorganisme,
sel asing, sel terinfeksi virus. (Diperantarai oleh
limfosit T)
2. Imunitas humoral, berhubungan dg Anti Bodi yang
menginaktivasi benda asing. Anti bodi diproduksi
sel plasma yang diturunkan dari limfosit B.
ANTIGEN DAN ANTIBODI
Antigen, substansi asing yg bertemu dengan
sistem imun tuan rumah. Respon ini mungkin
selular, humoral atau keduanya.
Antibodi (Imunoglobulin) adalah glikoprotein
plasma yg brsirkulasi, yg dpt berinteraksi scr
spesifik dg determinan antigenik yg mrngsng
pmbntk antibodi. Disekresikn oleh sel plasma.
Dikenali 5 kls imunoglobulin pada manusia :
1. Ig G, plng bnyak,terdiri dua rantai ringan yg
identik dan dua rantai berat yg identik diikat oleh
ikatan disulfida dan tekanan nonkovalen. Satu2 nya
Ig yg melewati plasenta.
2. Ig A, jmlh kecil dalam serum,di temukan dalam air
mata, kolostrum, liur, sekret hidung, bronkus, usus,
prostat, cairan vagina.
3. Ig M, 10% dari imunoglobulin serum.
4. Ig E, meningkat pada alergi.
5. Ig D, konsentrasi dalam plasma darah hanya 0,2%
dari imunoglobulin total.
LIMFOSIT B, T DAN SEL ANTIGEN
PRESENTING
Limfosit B smsm tlng limfoid sekunder ,brdiferensiasi ke sel
plasma yg mnsekresi antibodi. Bbrp sel B yg diaktifkn tdk mnjd
sel plasma sbaliknya menjd sel memori B, yg breaksi dg cpt pd
pemaparan kedua dr antigen yang sama.
Sel T brdiferensiasi mnjd subpopulasi :
1. Sel helper, mnstimuli diferensiasi sel B mnjd sel plasma.
2. Sel suppresor, mngatur imunitas selular dan
humoral,mnghmbat kerja sel helper dan sel sitotoksik.
3. Sel sitotoksik, bkrja lngsng mgakibtkn lisis sel.
4. Sel memori T, pngenalan kmbali antigen.
Sel NK (natural killer) yaitu limfosit yg tdk mmpnyai
karakteristik molekul penanda sel B dan sel T. fungsi
utama membunuh sel yg terinfeksi virus dan
mmbunuh sel keganasan kanker.
Sel antigen – prosenting, mmpunyai kapasitas utk
mproses antigen dan mnhan produk antigen dlm
jangka waktu lama, kmdn mengaktifkn limfosit. Sel
ini di hasilkan dr smsm tulang sel ini terdiri sel
makrofag,sel langerhans epidermis, sel dendritik orgn
limfoid,sel epitel timus.
TIMUS
Organ limfoid epitelial, trltk di
mediastinum,mncpai perkembangan slm usia
muda.
Memiliki simpai jrng ikat yg msk ke dlm
parenkim dan mmbagi timus mnjd lobulus.
Setiap lobulus mempunyai :
1. Korteks : Limfosit T,sel retikular yg
trsebr,makrofag.
2. Medulla : sel retikular epitel, limfosit ukuran
besar dan sedng.
………………………………………………………
TIMUS
Medulla mengandung badan hassl :
1. Sel retikuler epitel gepeng
2. Trssn konsentris
3. Berdegenerasi
4. Penuh dg granula keratohialin dan filamen
sitokeratin
………………………………….VASKULARISASI
TIMUS
Arteri mmski timus melalui simpai, mengikuti
septa jrng ikat. Kapiler timus mmpnyai
endotelium yg tdk bertingkap dan suatu
lamina basalis yg sngt tebal.
Pmblh kecil dari parenkim korteks dikelilingi
oleh sawar darah timus :
1. Perisit
2. Lamina basalis pmblh kapiler
3. Lamina basalis sel retikular epitel
4. Sel endotelium yg tdk bertingkap
5. Sel retikular epitel
…………………………………..………………………
TIMUS
Protein yg mrngsng proliferasi dan diferensiasi
Limfosit T :
1. Alfa timosin
2. Timopoeitin
3. Timolin
4. Faktor humoral timus
Timus jg peka trhdp efek dari hormon :
1. Hormon adrenokortikotropik (ACTH)
2. Somatotropin
Transplantasi organ :
1. Autograf, bila jaringan atau organ yg di cangkokkan
diambil dari bagian lain tubuhnya.
2. Isograf, bila jaringan atau organ diperoleh dari
kembar identik.
3. Homograf, bila diperoleh dari individu bukan sanak
klrg dari spesies yg sama.
4. Heterograf, bila diperolh dari spesies yg berbeda.
PENYAKIT AUTOIMUN, terjadi
bila sel tubuh dimodifikasi oleh
penyakit. Sel tubuh dapat dianggap
benda asing yg mmbangkitkn reaksi
trhdp sel yg dimodifikasi. Penyakit
ini dpt jg disebabkan oleh
perubahan yg terjd dlm sel limfoid.
Yg mnybkn sel trsebut mnjd agresif
terhdp makromolekul yg normal.
NODUS LIMFATIKUS
Organ brsimpai berbntuk bulat atau
mirip ginjal trdiri atas jaringan limfoid.
Di temukan di :
1. Ketiak
2. Lipat paha
3. Spnjng pmblh besar di leher
4. Toraks
5. Abdomen,trutama dlm mesentrium
………………………………………...NODUS
LIMFATIKUS
Jrngn penyambung simpai yg mengelilingi
setiap nodus limfatikus mmbntk trabekula yg
msk ke bgn dalam. Setiap nodus mengandung
korteks bagian luar dan bagian dalam serta
medula.
KORTEKS LUAR
Sinus subkapsularis
Sinus trabekularis
Sinus intermedia
Korteks bgn luar dibntk oleh jrng limfoid yg trdiri
atas satu jaringan sel retikular dan serat retikular
dipenuhi oleh SEL B.
…………………………………...NODUS
LIMFATIKUS
KORTEKS DALAM
Mengandung banyak LIMFOSIT T
Arteri aferen, merupakan arteri yg msk kedlm
KGB.
Centrum germinativum,merupakan kumpulan
jrng limfoid dan serabut retikuler yg mmbentuk
struktur bulat pada korteks KGB.
……………………………………...NODUS
LIMFATIKUS
MEDULA
Korda medularis, mrpkn suatu cabang perluasan
dari korteks bg dalam, mengandung limfosit B
dan sel plasma.
Sinus limfoid medularis, mrpkn ruang tdk tratur
yg mngandung cairan limfe, struktur spt kapiler
yg berdilatasi.
Arteri efferent, arteri yg meninggalkan KGB.
Sel percbngan dendritik (folikular), brfungsi sbg
sel antigenpresenting.
………………………………………...NODUS
LIMFATIKUS
RESIRKULASI LIMFOSIT
Limfosit meninggalkan nodus limfatikus mll
pembuluh limfatik eferen dan mencapai aliran
darah. Limfosit kembali ke nodus limfatikus dg
meninggalkan drh mll pembuluh darah yg
khusus, yaitu pembuluh postkapiler, atau
pmbuluh yang kaya dengan endotel.
LIMPA
Kumpulan jrng limfoid terbesar,
terletak retroperitoneal.
Fungsinya :
1. Tempat KGB sekunder
2. Destruksi sel darah merah
3. Penyimpanan ± 20% darah
4. Merupakan organ pmbntk antibodi penting
…………………………………………………………
LIMPA
• Limfa di bungkus simpai jrng ikat padat yg
mnjulur trabekula yg mmbagi parenkim atau
pulpa limpa mnjd kompartemen2 tdk sempurna.
PULPA LIMPA
1. Pulpa putih (alba), nodulus limfatikus, terdapat
A.Centralis cbng dari A.Lienalis__selsel limfoid yg
mengelilingi A.Centralis terutama adalah
LIMFOSIT T dan mmbntuk selubung limfatikus
terutama terdiri dari limfosit B
2. Pulpa merah (rubra), jrng retikular dg ciri khas
yaitu adanya korda limpa.
JARINGAN LIMFOID TANPA SIMPAI
• Nodulus limfatikus jg disebut Folikel limfatik
ditemukan terisolasi atau brkelompok dlm jrng ikat
longgar brbagai organ, terutama dlm lamina propria
saluran cerna, saluran napas bagian atas dan saluran
kemih.
Nodulus limfoid primer berbentuk sferis atau oval.
Nodulus sekunder mmperlihatkn zona yg terang.
Pusat germinal merupakn suatu kumpulan limfosit
aktif yg kaya dg sitoplasma, muncul hanya setelah
lahir sbg respons trhdp pemaparan antigen.
Plak peyeri adl klmp nodulus tanpa simpai yg
ditemukan dlm lamina propria ileum.
TONSILA
Adalah organ terdiri atas kelompok2 jrng limfoid
bersimpai tdk sempurna yg terdapat di bawah,
namun berkontak dg epitel saluran cerna.
Berdasarkan lokasinya maka tonsila dlm mulut
dan faring.