Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 89

CREATED BY

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Kertas adalah bahan yang


tipis dan rata, yang dihasilkan
dengan kompresi serat yang
berasal dari pulp. Serat yang
digunakan biasanya adalah alami,
dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa.
SEJARAH KERTAS

MESIR KUNO :

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus


sebagai media tulis menulis. Dari kata papirus
(papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam Bahasa
Inggris, papier dalam bahasa Jerman, Belanda,
Perancis misalnya atau papel dalam Bahasa Spanyol
yang berarti kertas.
SEJARAH KERTAS

CHINA

Peradaban China yang menyumbangkan kertas bagi


dunia adalah Thai lun yang menemukan kertas dari
bahan bambu yang mudah didapat di seantero China
pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya
menyebar ke Jepang dan Korea
SEJARAH KERTAS

ARAB

Teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang


Arab pada masa Abbasyiah terutama setelah kalahnya pasukan
Dinasti Tang pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-
tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada
orang-orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah
pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun
Samarkand.
BAHAN
BAKU

PROSES PRODUK

BAHAN PRODUK
ADDITIF SAMPING
PERSYARATAN
No. Aspek Lingkungan Persyaratan
Mengandung pulp asli (yang) berasal dari kayu dan
atau non kayu), atau daur ulang kertas bekas, atau
1 Bahan Baku campuran keduanya. Kayu untuk pulp asli berbahan
baku kayu harus berasal dari penebangan yang sah
dan hutan yang dikelola secara berkelanjutan
 Surfaktan dan biosida memiliki tingkat
biodegradasi minimum 90%
2 Bahan Kimia  Bahan pemutih yang diperbolehkan pada proses
deinking adalah hidrogen peroksida
Padatan tersuspensi dalam air pasi tidak boleh lebih
3 Air Pasi
dari 8 kg/ton kertas
 Air tidak lebih dari 20 m3/ton kertas
Pemakaian Air dan
4  Listrik tidak lebih dari 800 KWH/ton kertas
Energi
 Uap tidak lebih dari 3 ton/ton kertas
Kadar Adsorbable Organic Halides (AOX) tidak
5 Limbah Cair
lebih dari 0,5 kg/ton 90% pulp
BAHAN BAKU

SUMBER JENIS

KAYU NON-KAYU Virgin Pulp Waste Paper


BAHAN BAKU KAYU

Tanaman Kayu dibagi 2 :


1. Gymnospermae (Soft Wood) ,dan
2. Angiospermae (Hard Wood)

Bahan –Bahan yang terkandung dalam kayu :


1. Selulosa
2. Hemiselulosa
3. Heloselulosa
4. Lignin
5. Ekstraktif
Karakteristik serat dari
Soft Wood dan Hard Wood

• Karakter Kayu Lunak Kayu Keras


• Kandungan selulosa 42% +/- 2% , 45% +/- 2%
• Kandungan Lignin 28% +/- 3% , 20% +/- 4%
• Kandungan Ekstraktif 3% +/- 2% , 5% +/- 3%
• Panjang serat 2-6 mm, 0.6-1.5 mm
• Kekasaran 15-35 mg/100 mm, 5-10 mg/100m
SELULOSA

Bahan baku utama berupa selulosa (C6 H10O5)n


Yang berupa serat putih dengan nilai n 250 – 1500.
Berdasarkan kelarutan dalam NaOH 17.5 %
selulosa dibedakan :
1. α-selulosa, tidak larut pada
2. β-selulosa, larut &mengendap lagi jika
ditambahkan asam
3. γ -selulosa, larut &mengendap lagi jika
ditambahkan alkohol
LIGNIN

Karakteristik Lignin :
1. Mempunyai BM > 1.000
2. Mudah terdegredasi
3. Peka terhadap oksidasi & dapat terurai menjadi
asam aromatik
4. Hidrofobic & kaku
5. Warna kertas jadi cokelat
HEMISELULOSA

• Merupakan polisakarida non-selulosa terdapat pada


Kayu dan tumbuhan
• Bersama selulosa akanmembentuk dari 3-heksosa dan
2-pentosa
• Mudah terhidrolisa jadi gula pada asam encer panas
• Dapat dipisahkan dari holoselulosa dengan NaOH dan
KOH
HELOSELULOSA

Merupakan bagian dari kayu yang sudah bebas dari


bahan ekstraktif dan lignin
EKSTRAKTIF

Bahan ini terdiri dari asam lemak, resin, dan fenol dan
2-5 % terdapat pada kayu
BAHAN BAKU NON-
KAYU

Bahan baku Non-Kayu yang biasa digunakan :


1. Rumput
2. Alang-alang
3. Ampas tebu
4. Jerami
BAHAN BAKU
VIRGIN PULP

Kertas yang dibuat dari bahan baku


KAYU dan NON-KAYU
BAHAN BAKU
WASTE PAPER

Kertas yang dibuat dari serat sekunder


yang berasal dari kertas bekas
PENGEPAKAN KERTAS BEKAS
EPA, 2005
RECOVERED PULPER
PAPER DRUM

DISPERSING THICKENING SCREENING

TO PAPER
MACHINE
PULPER
DRUM

Tempat penampungan pulping


yang mana kertas bekas yang
dihancurkan dan diproses secara
semi kimia
DISPERSING

Proses ini dimana serat-serat panjang yang masih


mengandung getah, aspal dan lilin akan didispersi.

Proses disini dilakukan 2 tahapan


1. Dimana pengurangan kandungan air agar
kekentalannya mempermudah proses selanjutnya
2. Getah, aspal dan lilis akan terdispersi pada
Disintegrator
BAHAN PENAMBAH

• Bahan Fungsional
1. Sizing Agent
2. Bahan Penguat Basah (wet strength)
3. Bahan Penguat Kering (dry strength)
4. Bahan Pengisi (Filler)
5. Zat Warna (Dyes)
6. Optical Brightening Agent (OBA)

• Bahan Pengontrol
1. Bahan Anti Busa (Defoamer)
2. Bahan Peretensi
3. Bahan Pembantu Drainase
4. Poly Alumunium Chloride (PAC)
5. Bakterisida (Biocide)
PROSES PEMBUATAN KERTAS
PROSES SECARA UMUM

PEMILIHAN PERSIAPAN PEMBUBURAN


JENIS KAYU KAYU KAYU (PULPING)

OKSIGEN PENCUCIAN
REFINING
DELIGNIFICATION (WASHING)

PAPER
BLEACHING
MAKING
PEMILIHAN JENIS
KAYU
Bahan baku yang mengandung
selulosa seperti kayu, bambu, serat
kapas, bagas dan lain-lain dipotong
menjadi serpihan kecil. Kulit kayu
dikelupas secara mekanis atau hidraulis
PERSIAPAN sebelum dicacah menjadi serpihan kayu,
KAYU kemudian dicuci dan disaring untuk
menghilangkan debu yang melekat.
Efluen dari proses persiapan kayu
berasal dari air bilasan kayu yang
mengandung partikel halus batang kayu
dan padatan terlarut.
Dalam proses pulping secara
kimiawi ditambahkan panas dan zat kimia
pada serpihan kayu yang dimasukkan ke
dalam tabung bertekanan yang disebut
digester. Pembuatan pulp dengan proses
kraft menggunakan larutan putih (white
PEMBUBURAN liquor), yaitu larutan campuran sodium
KAYU hidroksida dan sodium sulfida yang secara
(PULPING) selektif akan melarutkan lignin dan
membuatnya lebih larut dalam cairan
pengolah.
Setelah 2-4 jam, campuran antara
pulp, sisa zat kimia dan limbah kayu
dikeluarkan dari digester. Pulp kemudian
dicuci untuk memisahkannya dari cairan
hitam (sisa zat kimia dan limbah).
Larutan yang mengandung serat kayu
terlarut kemudian masuk ke digester dan
dipanaskan. Larutan hasil pemanasan yang
berwarna hitam (black liquor) dipisahkan dari
pulp (brownstock) setelah proses pemanasan.
Dalam batch digester, pulp (brownstock)
diambil dari dasar digester tabung untuk
dilanjutkan dengan pencucian.
Pada digester bersinambungan,
pencucian dilakukan di dalam digester untuk
menghilangkan larutan lain dan mendinginkan
pulp. Kraft pulping adalah proses dengan hasil
rendah yaitu hanya 45% dari kayu akan menjadi
pulp yang dapat digunakan. Pulp atau disebut
brownstock pada tahap ini siap untuk
diputihkan.
Pencucian pulp secara efisien sangat
penting dilakukan untuk memastikan
kebutuhan maksimal zat kimia dalam proses
pulping dan mengurangi jumlah limbah
organik yang terbawa oleh pulp dalam proses
pemutihan. Pulp yang kurang tercuci
membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih
PENCUCIAN besar.
(WASHING) Hasil samping berupa black liquor,
debu, lignin, dan pemutih dihilangkan
setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi
pencucian diukur berdasarkan tingkat
kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang
digunakan untuk mencapai tingkat
kebersihan tersebut.
Pulp melewati slot dalam piringan
yang berputar untuk memisahkan
gumpalan selulosa menjadi serat dan
mempersiapkan pulp untuk proses
REFINING pembuatan kertas. Serat dipotong
dengan panjang yang seragam dan
diperlakukan untuk memperbaiki
ikatan dan kekuatan produk akhir
kertas.
Penghilangan lignin (delignifikasi)
menggunakan oksigen diperlukan
untuk menghilangkan sisa lignin dari
brownstock yang merupakan tahap
prebleaching. Dengan mengurangi
lignin akan dihasilkan bubur kayu yang
lebih putih. Oksigen dan larutan putih
ditambahkan ke dalam brownstock
dalam reaktor pemanas. Senyawa lignin
akan lepas dan dihilangkan dengan
pencucian dan ekstraksi. Oksigen
delignification akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan dalam
proses pemutihan (bleaching).
Bleaching dilakukan dalam
beberapa tahap dengan tujuan
BLEACHING
menghilangkan lignin tanpa
merusak selulosa.
Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses
pemutihan. Masing-masing tahapan dijabarkan di bawah ini.

C Tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam


E Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi lignin yang
terbentuk pada tahap sebelumnya dengan larutan NaOH.
D Klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada kondisi
asam
O Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana basa
H Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa
P Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2) dalam
kondisi basa
Z Ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi asam
X Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam
kondisi netral
PROSES
PEMBUATAN PULP

PULP SECARA PULP SECARA PULP SECARA


SEMI KIMIA KIMIA MEKANIK
CHIPPERS DIGESTER WASHING

REFINING BLEACHING SCREENING

BLENDING TO PAPER
MACHINE
CHIPPERS

Mesin pemotong
gelondongan kayu menjadi
ukuran kecil yaitu kurang
dari 2 cm dan setipis 1/2 cm.
Prinsipnya seperti panci masak didapur
tempat ibu atau istri anda masak. Potongan
kayu yang disebut chips dimasak dengan
suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu
larutan kimia penghancur. Larutan dan
proses masak ini akan melembutkan dan
akhirnya memisahkan serat kayu yang
diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu
semacam lem yang menahan serat kayu
Proses ini akan membersihkan sisa-sisa
larutan kimia dan ligin yang masih tertinggal,
yang dikirim keproses nomor 6 yaitu chemical
recovery process. Pada tahap ini bubur kertas
secara alami berwarna coklat dan umunya
digunakan untuk membuat kertas kantong
Alat pembersih serat, dimana serat pulp
yang bersih akan terangkat keatas dan
kotoran yang lebih berat akan turun
kebawah tabung pembersih. Alat
pembersih ini menggunakan "centrifugal
SCREENING DAN force" (kuatan putar) menyebabkan
CLEANING
material yang berat dan solid kehilangan
momentum pada sisi dinding dalam
cleaner. Efek ini membuat material berat
tadi lebih cepat turun kebawah tabung
dibanding fiber yang ringan.
SCREENING
CHIPPERS REFINING DAN
CLEANING

TO PAPER BLEACHING THICKING


MACHINE
PERBEDAAN PROSES MEKANIK DAN KIMIA

PULP MEKANIK PULP KIMIA


Kebutuhan Energi 1000 kW/ton pulp Sesuia Kebutuhan
Yield 95 % 45 %
Kekuatan Kertas Tinggi Rendah
Biaya Produksi Lebih Tinggi Rendah
Ketahanan Serat Mudah Sobek Tahan Lama
Pulp yang sudah diputihkan
kemudian dibawa ke mesin pembuat
kertas dimana akan dibentuk lembaran
pulp pada screen. Air dihilangkan dari
lembaran dengan kombinasi vakum,
panas, dan tekanan yang diberikan di
PAPER bagian penggulung (roller).
Kertas dapat dibuat dengan
MAKING
berbagai jenis berat dan digulung menjadi
gulungan besar untuk diproses lebih
lanjut. Kertas terkadang juga dilapisi
dengan kaolin untuk memutihkan
permukaan atau diberi pengikat yang
mengandung formaldehyde., ammonia
atau polivinil alkohol agar lebih kuat.
PAPER MACHINE

PENGEPRESSAN

PEMBENTUKAN PENGERINGAN
PEMBENTUKAN
(WET PART)

CLEANER

REFINERS HEADBOX

WIRE
Alat penghalus serat dimana bubur kertas
dipotong dan dihancurkan kecil-kecil.
Proses ini bertujuan meningkatkan
properti kekuatan dan "bonding" serat
(bersatunya serat satu sama lain). Proses
REFINERS "jordaning" terjadi dimana bubur kertas
diuraikan, dipotong dan distribusi rata.
Sistim Jordan memompa dan mendesak
campuran bubur melewati rongga yang
sangat sempit dalam proses penghalusan
serat
Alat pembersih serat, dimana serat pulp
yang bersih akan terangkat keatas dan
kotoran yang lebih berat akan turun
kebawah tabung pembersih. Alat
CLEANERS pembersih ini menggunakan
"centrifugal force" (kuatan putar)
menyebabkan material yang berat dan
solid kehilangan momentum pada sisi
dinding dalam cleaner
Bubur kertas yang bersih dan bercampur
dengan filler dan kimia penambah
lainnya atau disebut stock, kemudian
dicampur dengan air untuk membuat
"furnish." Furnish adalah 99.5% air dan
HEADBOX
0.5% stock. Furnish disalurkan kedalam
Headbox, dimana diregulasi sedemikian
rupa agar stock terdistribusi merata
disepanjang box dan stock tidak
bergumpal.
Berfungsi membentuk bentangan
lembaran kertas dengan menyaring
furnish terhadap air yang menjadi
media pembawa. Air disaring
WIRE sedemikian rupa lewat lobang halus
(mesh) permukaan wire, dan furnish
terdiri dari serat dan filler tertahan
diatasnya.
PENGEPRESSAN

Proses selanjutnya yaitu press part. Proses ini merupakan


proses pengeluaran air dengan sistem pengepresan yaitu
dengan cara melewatkan lembaran kertas pada titik tekanan
(nip) dari pertemuan dua buah roll. Penggunaan sistem press
memiliki efisiensi pengeluaran air yang tinggi dengan biaya
yang relatif rendah sehingga kemungkinan kertas putus
dibagian selanjutnya relatif kecil. Hal ini akan meningkatkan
efisiensi mesin.
PENGERINGAN

Pada saat bagian pengepresan sudah tidak mampu


lagi mengeluarkan air dari lembaran, maka
dilakukan sistem pengeluaran air dengan cara
penguapan atau dengan memberikan panas dari
steam pada lembaran melalui silinder dryer sehingga
diharapkan kadar air lembaran menjadi 7 – 8 %.
Kertas Tulis A

Kertas Sekuritas Kertas Permanen

Produk

Kertas Cetak A Kertas Berwarna


Kertas Tulis A

Merupakan istilah pengganti bagi jenis


kertas HVS (Hout Vrij Schrijf Papier)
yang lazim terdapat di pasaran
Indonesia, adalah kertas yang khusus
dibuat dari pulp kimia, dapat
mengandung pulp mekanis maksimal
15 %, digunakan untuk keperluan tulis-
menulis
TIFE KERTA TULIS A DAN SPESIFIKASINYA

A SERIES mm X mm Inch X Inch


A0 841 X 1189 33.11 X 46.81
A1 594 X 841 23.39 X 33.11
A2 420 X 594 16.54 X 23.39
A3 297 X 420 11.69 X 16.54
A4 210 X 297 8.27 X 11.69
A5 148 X 210 5.83 X 8.27
A6 105 X 148 4.13 X 5.83
A7 74 X 105 2.91 X 4.13
A8 52 X 74 2.05 X 2.91
A9 37 X 52 1.46 X 2.05
A10 26 X 37 1.02 X 1.46
Kertas Sekuritas

Kertas tulis atau cetak yang


dibuat secara khusus dari pulp
kimia, awet, tahan lipat dan
kedap air, mempunyai sifat
tulis dan sifat cetak yang baik.
Kertas
Permanen

Kertas yang memiliki pH (tingkat


kelembaban acid dan alkalin) netral
dinyatakan baik oleh Australian
Standard AS 4003 Permanen Paper,
kertas ini dapat digunakan sebagai
kertas copy 80 gram dan juga dapat
untuk kertas laser, photocopy dan
faksimil
KERTAS CETAK A

Merupakan istilah pengganti jenis kertas HVO (Hout Vrij


Offset Papier) yang lazim terdapat dipasaran Indonesia
adalah kertas yang khusus dibuat dari pulp kimia, dapat
mengandung pulp mekanis maksimal 15% digunakan
untuk keperluan cetak mencetak
Kertas
Berwarna

1. Kertas ini mengandung tingkat tinggi acid, artinya harus


hati-hati dalampenanganan-nya, terlebih untuk jangka
waktu yang lama/ tahunan. Apabila kertas ini dalam file
memburuk, nilai informasinya akan hilang, dan
bermasalah di masa depan.
2. Warna kertas copy ini juga bermasalah di masa datang
jika suatu keputusan dibuat dalam bentuk mikrofilm.
Kertas warna dan tinta warna yang sering dibuat dalam
copy mikrofilm akan sulit membacanya
SPESIFIKASI

1. Derajat putih adalah perbandingan antara intensitas


cahaya biru dengan panjang gelombang 457 nm, yang
dipantulkan oleh permukaan kertas dan intensitas
cahaya sejenis yang dipantulkan oleh permukaan
lapisan magnesium oksida, diukur pada kondisi
standar.
2. pH dari kertas adalah konsentrasi ion hidrogen dalam
larutan ekstrak kertas tersebut diukur pada kondisi
standar.
3. Penetrasi minyak (IGT) adalah besaran yang
menyatakan sifat penyerapan kertas dan karton
terhadap zat cair standar, dihitung berdasarkan
kebalikan panjang hasil cetakan pada jalur uji,
dinyatakan dalam satuan 1000/nm, diukur
menggunakan alat uji cetak IGT pada kondisi standar.
4. Gramatur adalah massa lembaran kertas dalam gram
dibagi dengan satuan luas kertas dalam meter persegi,
diukur pada kondisi standard.
5. Opasitas adalah perbandingan antara faktor pantul
pencahayaan
6. Cobb adalah jumlah gram air yang diserap oleh satu meter
persegi lembaran kertas dalam waktu 60 sekon diukur pada
kondisi standard.
7. Bulk adalah volume lintasan kertas dalam gram dibagi
dengan satuan luas kertas dalam meter persegi diukur pada
kondisi standard.
8. Kecepatan cabut (IGT) adalah besaran yang menyatakan
kecepatan cetak maksimal yang dapat dipenuhi agar
permukaan jalur uji tidak tercabut karena proses cetak,
diukur dengan menggunakan alat uji cetak IGT pada kondisi
standard.
9. Ketahanan cabut (IGT) adalah besaran yang menyatakan
ketahanan kertas terhadap proses cetak dengan
menggunakan alat uji cetak IGT, dihitung sebagai hasil kali
viskositas tinta dan dinyatakan dalam meter poise per
sekon pada kondisi standard.
10. Ketahanan hapus adalah kemampuan kertas untuk dapat
dihapus dengan penghapus, tanpa mempengaruhi sifat
tulisnya
Spesifikasi Kertas Tulis

No. Uraian Satuan Persyaratan

1 Komposisi - Mengandung pulpmekanik maks. 15%

2 Kadar air % Maks. 1%


3 Gramatur g/m2 45 s/d 100
4 Derajat putih % ISO Min 75% putih
5 Opasitas cetak % Min 76
6 Cobb g/m2 Maks. 30
7 pH - 7

8 Kelarutan dalam air % Max 0.3

9 Sifat tulis - baik


10 Ketahanan air - baik
Spesifikasi Kertas Cetak

No. Uraian Satuan Persyaratan

1 Komposisi - Mengandung pulp mekanik maks. 15%

2 Kadar air % Maks. 1%

3 Gramatur g/m2 60 s/d 100

4 Derajat putih % ISO Min 75% putih

5 Opasitas cetak % Min 80

6 Bulk cm3/g Maks. 1.5

7 pH - 7
Grafik Produksi Dan Konsumsi Kertas per Tahun

Rockefeller University (2005)


(Nippon Paper Group, 2004)
Recycle Paper Product
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Industry kertas adalah industri yang berpotensi


mencemari lingkungan karena buangan yang
dihasilkannya. Apabila tidak diolah terlebih dahulu
menjadi bentuk yang lebih diterima lingkungan maka
akan mengakibitkan pencemaran lingkungan sekitar.
Air buangan memiliki daya pencemar yang terlihat dari
tingginya nilai Chemichal Oxygen Demand (COD),
Biochemichal Oxygen Demand (BOD), limbah padatan
suspended solid (SS) atau dissolved solid (DS).
SUMBER DAN
KARAKTERISTIK LIMBAH

LIMBAH CAIR LIMBAH PADAT


1. Sisa bahan baku
2. Stok bubur kertas
SUMBER 3. Pembentukan jaringan kertas
LIMBAH CAIR 4. Pengempaan
5. Save all
6. Cleaning sistem
Air limbah dari mesin kertas umumnya
mengandung zat padat tersuspensi yang
berasal dari sisa bahan serat, bahan
KARAKTERISTIK pengisi, dan zat padat terlarut dari serat
LIMBAH CAIR dan non-serat yang terlarut

Parameter utama limbah cair :


BOD, COD, pH, dan TSS
1. RESIDU BAHAN BAKU
SUMBER 2. RESIDU PROSES
LIMBAH PADAT 3. BUANGAN AKHIR
Karakteristik limbah padat dilihat dari
beberapa parameter :
KARAKTERISTIK 1. Jenis bahan baku
2. Tahapan proses
LIMBAH PADAT
3. Produk yang dihasilkan
4. Sistem penanganan limbah
5. Sistem pengolahan air limbah
PENANGANAN AIR LIMBAH SECARA UMUM

• Perencanaan produksi dan tahapannya


• Penyesuaian peralatan/proses atau modifikasi
• Penggantian (substitusi) bahan baku
• Pemisahan (segregasi) limbah
• Daur ulang bahan
• Pelatihan dan pengawasan para pekerja
operator juga merupakan bagian penting
dalam keberhasilan
Substitusi Bahan Pemutih Berklorin dengan Pemutih Oksigen

Jenis zat kimia yang digunakan dalam tahapan proses


pemutihan adalah bahan oksidator kuat dan jenis
bahan pemutih yang paling banyak digunakan adalah
bahan yang mengandung klorin antara lain :
1. Elemental klorin (Cl2) merupakan agen delignifikasi
yang efektif. Jika ikatan lignin dipecah, atom klorin
akan ditambahkan kepada hasil degradasi lignin,
sehingga menghasilkan jumlah materi organik
terklorinasi yang berarti.
2. Klorin dioksida (ClO2) adalah zat kimia yang sangat
selektif yang dapat menghilangkan lignin dan
memutihkan
Bahan pemutih alternatif yang dapat menggantikan fungsi klorin
dalam proses pemutihan (bleaching) dalam pembuatan kertas
adalah :

1. Ozon (O3) merupakan agen delignifikasi yang efektif yang juga


memutihkan kertas. Ozon belum digunakan di masa lalu karena
selektivitasnya belum terbukti. Ozon dapat memecah serat
selulosa dan lignin.
2. Oksigen (O2) adalah bahan kimia yang murah, sangat efektif
menghilangkan lignin dan biasanya digunakan dalam proses
pemutihan. Oksigen memiliki tingkat selektivitas menengah.
4. Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan agen delignifikasi
yang murah, terbentuk dari campuran klor dengan alkali
yang terdapat pada instalasi. Industri tidak menggunakan
hipoklorit sebagai pemutih karena akan menghasilkan
kloroform dalam jumlah besar.
5. Hidrogen peroksida (H2O2) umumnya digunakan untuk
memutihkan pulp pada urutan akhir dalam tahapan
pemutihan untuk menghindari berkurangnya tingkat
keputihan kertas.
6. Sodium hidroksida (NaOH) akan melarutkan produk
lignin yang telah terdegradasi. Oksigen, hidrogen
peroksida ataupun keduanya sering ditambahkan pada
larutan sodium hidroksida untuk meningkatkan
efektivitas penghilangan limbah organik.
PENANGANAN LIMBAH CAIR

PERLAKUAN FISIKA PERLAKUAN KIMIA


PERLAKUAN FISIKA

1. Penyaringan
bertujuan memisahkan padatan atau serpihan
yangberukuran besar dan dilakukan sebelum perlakuan-
perlakuan yang lain.
cara penyaringan dilakukan :
a. penyaringan dengan jeruji (Bar Racks)
b. penyaringan putar (Rotary Screen)

2. Equalisasi
bertujuan meredam atau meredam perubahan
(fluktuasi)lajua alir & sifat limbah cair agar dicapai kondisi
pengolahan yang optimal untuk tahap selanjutnya
PERLAKUAN KIMIA

Betujuan mengolah padatan tersuspensi, padatan


koloid,dan padatan terlarutatau ion-ion yang berbahaya
dengan menggunakan senyawa kimia

Tahapan proses:
1. Koagulasi
2. Flokulasi
PENANGANAN LIMBAH PADAT

Pengumpulan Limbah Padat


limbah padat yang berasal dari 3 sumber :
1. Residu bhan baku, contohnya kulit kayu, bahan pengikat
kertas bekas, dll
2. Residu proses, contonya sisa bahan pengisi dan additive
3. Buangan akhir, contohnya padatan dari pengolahan
limbah, lumpur primer dan sekunder

Pembuangan Limbah Padat


1. Landfill
2. Pembakaran (incineration)

You might also like