Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

 Gigi tiruan yang mengganti seluruh gigi

yang hilang
 Tujuan :
• Mengganti seluruh gigi yang hilang
• Membantu fungsi pengunyahan
• Membantu fungsi bicara
• Memenuhi fungsi estetik
• Mempertahankan kesehatan jaringan yang
tersisa
 Individu yang seluruh giginya telah tanggal
atau dicabut.
 Individu yang masih punya beberapa gigi
yang harus dicabut karena kerusakan gigi
yang masih ada tidak mungkin diperbaiki.
 Bila dibuatkan GTS gigi yang masih ada
akan mengganggu keberhasilannya
 Keadaan umum dan kondisi mulut pasien
sehat.
 Ada persetujuan mengenai waktu, biaya dan
prognosis yang akan diperoleh.
 Enak dipakai, nyaman dan
menyenangkan
 Dapat mengembalikan fungsi bicara,
pengunyahan dan estetis
 Dapat memelihara keadaan jaringan
mulut.
 Pencetakan dilakukan stelah mouth
preparation sdah dilakukan.
 Cetakan rahang yang dihasikan dari
suatu pencetakan, merupakan bentuk
negative lengung gigi dan jaringan lunak
sekitarnya
 Linger alveolar
tercetak baik
 Perlekatan
otot;merupakan batas
mukosa bergerak dan
tidak bergerak
tercepat dengan
bentuknya membulat
 Tanda-tanda anatomi
rahang atas dan bawah
tercetak dengan baik
 Permukaan cetakan
alginate, tidak boleh
gelembung, lipatan
atau robekan
 Bagian sendok cetak
tidak boleh
mengenai bagian
yang dicetak (terlihat
ada bagian sendok
cetak yang tidak
ditutupi bahan cetak
 Bentuk positif dari pendukung GT
 Model rahang dapat dibuat dengan
mudah dengan cara mengecor hasil
cetakan dengan bahan gypsum.
 Desainmodel adalah ialah suatu pola /
perencanaan GTL. yang akan dibuat,
yang meliputi faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sehingga
dapatdiperoleh GTL yang sukses /
maksimal.
1. Retensi GTL
 Retensi adalah kemampuan gigi tiruan
bertahan terhadap pelepasan.
• Adhesi
• Kohesi .
• Retensi undercut
• Retensi friksi
• Retensi tegangan permukaan
• Retensi atmosferik
• Retensi muskular/otot
• Retensi gravitasi
• Retensi gaya kunyah ke apikal
 Kemampuan gigi tiruan  Perluasan landasan
bertahan terhadap  Mengunyah dua sisi
perpindahan tempat  Menyusun gigi sesuai
(displacement) dengan kurva spee
kegoncangan atau dan kurva monson
fungsi.  Menggunakan gigi non
 Didapatkan dari : anatomis
 Menentukan garis  Menentukan dimensi
median vertikal dan relasai
 Menyusun gigi diatas sentrik
puncak lingir
 Oklusi berimbang
 Adaptasi landasan
 Estetik didapat dengan menentukan
dimensi vertikal dan relasi sentrik yang
sesuai,
 menentukan dukungan bibir dan pipi,
 menentukan bentuk dan warna gigi
berdasarkan jenis kelamin dan usia,
 melakukan penyusunan gigi simetris
dengan cara menentukan garis median
terlebih dahulu, kontur gusi, menentukan
ukuran gigi tiruan, dan inklinasi giigi sesuai
dengan inklinasi normal masing-masing
gigi.
 Kemampuan gigi tiruan untuk
mempertahankan jaringan yang masih ada
(dalam hal ini mukosa dan jaringan yang
ada dibawah gigi tiruan). Dan juga
merupakan suatu usaha untuk memperoleh
support untuk gigi tiruan lengkap sudah
dilakukan pada saat pencetakan dengan
bahan cetak mukostatis, yaitu bahan cetak
yang tidak menekan jaringan. Pada gigi
tiruan lengkap termasuk dukungan mukosa
(mucosal support).

 Merupakan bentuk sementara dari
landasan GT, dibuat dari lilin base plate
(malam) keras, shellac atau akrilik
 Adaptasi
 Sampai batas muco buccal fold
 Perluasan ke posterior dia RA sampai AH
line
 Perluasan ke posterior di RB smpai
retromolar pad
 Tanggul gigitan
 Merupakan bidang oklusal sementara
 Mencatat hubungan rahang vertikal
atau horizontal
 Untuk menempatkan gigi tiruan
 Bidang orientasi tanggul gigitan RA posterior
sejajar dengan garis camper (Camper’s line).
 Bidang orientasi tanggul gigitan RA bagian
anterior sejajar dengan garis pupil.
 Bidang orientasi tanggul gigitan RA bagian
anterior ±2 mm dibawah low lipe line.
 Ada nya labial support dan biccal support
sehingga pasien tidak tampak ompong atau
sebalik nya tidak tampak terlalu penuh.
 Bidang orientasi tanggul gigitan RB tidak
melebihi tinggi dorsum lidah atau setinggi
sudut mulut.
 Bagian posterior tanggul gigitan RB tidak
melebihi tinggi retromolar pad
 Adanya labial dan buccal support
 Garis median dibuat ditanggul gigitan RB
 Jarak vertikal antara 2 titik di RA
dan RB  Kemudian jarak kedua titik
 Penentuan dimensi vertikal : RA-RB diukur. Jarak ini
 Tentukan titik di RA dan di RB, disebut dimensi vertikal
misal titik dibawah hidung dan saat relasi sentrik (VDO).
satu titik didagu Ukuran jarak ini harus sama
 Ukur kedua jarak titik tersebut dengan dimensi vertikal
pada saat pasien istirahat pada saat physiological rest
sambil melafal kan position dikurangi jarak free
..mmm...dan otot-otot dalam way space.
keadaan rileks. Jarak ini
disebut dimensi vertikal pada
 Apabila terlalu tinggi, maka
saat istirahat ketinggian tanggul gigitan
 Tanggul gigitan RA dan RB dapat dikurangi. Kalau
dimasukkan kedalam mulut terlalu rendah, tanggul
pasien dan pasien gigitan RB yang ditambah
menggigitkan kedua tanggul
gigitan.
 adalah hubungan horizontal RA dan RB,
dimana kondilus berada pada posisi paling
belakang dalam fossa glenoidalis.
 Penentuan :
 Pasien menengadahkan kepala
 Pasien diinstruksikan untuk menelan
 Menempatkan ujung lidah pada bulatan lilin
digaris tengah landasan paling posterior
 Operator mendorong RB ke posisi paling
belakang
 Penentuan garis-garis
ini dilakukan sebagai
pedoman untuk memilih
tinggi dan lebar gigi
tiruan. Garis-garis
orientasi tersebut
adalah :
 Garis median
/median line
 High lip line
 Garis kaninus
• . Pemilihan panjang gigi • Pemilihan lebar gigi buatan
buatan yang akan disesuaikan dengan jarak
digunakan disesuaikan antara garis kaninus yang
dengan jarak antara garis telah didapat pada saat uji
incisal dan high lip line yang coba tanggul gigitan. Lebar 6
telah diterakan pada tanggul gigi buatan anterior RA yang
pada saat uji coba tanggul akan digunakan harus sesuai
gigitan dan penentuan dengan jarak antara garis
garis-garis orientasi. kaninus tersebut. Warna gigi
buatan yang akan dipilih
sesuai dengan kesepakatan
pasien. Setelah didapat gigi
buatan yang akan digunakan
selanjutnya disusun pada
tanggul gigitan.
• Urutan penyusunan pertama adalah gigi anterior
RA (11,21,12,22,13,23), gigi-gigi anterior RB
(31,41,32,42,33,43), gigi posterior RA kanan
(14,15,16,17) dan/atau kiri (24,25,26,27), terakhir
gigi posterior RB kanan (34,35,36,37,38) dan/atau
posterior kiri (44,45,46,47).

You might also like