Professional Documents
Culture Documents
Handout Keswa Bencana
Handout Keswa Bencana
Indonesia
rawan
bencana
Geografis : bencana alam
Demografis : konflik
Located
on 4 moving
Tectonic Plates
Located on the
Ring of Fire
Bencana → dampak fisik, mental, sosial.
Masalah mental emosional dan perilaku
(sering muncul setelah mengungsi).
Child abuse.
Angry
Denial Bargaining
Depression
Acceptance
Reaksi individu dalam menghadapi
pengalaman traumatik berbeda-beda, a. l
dipengaruhi oleh :
Berat dan jenis paparan trauma.
Ciri Kepribadian.
Respons komunitas/budaya.
Kemungkinan Reaksi
Psikologis dan Perilaku
Setelah Peristiwa Traumatik
Tidak ada reaksi
Respon stress Dapat pulih sendiri
normal dengan bantuan minimal
dari jejaring dukungan
Sindrom Mendapat manfaat dari
psikologis dan pelayanan tim
perilaku manajemen stress
Gangguan Memerlukan bantuan
psikologis profesional untuk pulih
Faktor Penentu
Sifat bencana
Terdeteksi / tidak, dapat dihindari / tidak,
mendadak / tidak, keparahan dampak,
lama peristiwa, terkendali / tidak.
Faktor komunitas
Sumber daya, kesiapan, pengalaman
lampau, kerusakan, gejolak sosial /
politik, dukungan sosial.
Faktor individu
Pengalaman sebelumnya, kehilangan
(aktual atau potensial), tingkat stress
sebelumnya, ciri kepribadian, usia, tingkat
pendidikan / ekonomi, dsb.
Fase Psikologis Pada Bencana
4 Fase Psikologik pada Bencana
(Faberow and Gordon, 1981)
1. Fase Heroik
Mulai pada saat terjadinya bencana.
Atau waktu mengantisipasi dampak
peristiwa tersebut.
Upaya untuk melindungi nyawa dan harta
benda.
2. Fase Bulan Madu
Ditandai optimisme dan rasa syukur.
Ada kelegaan sewaktu menyadari dan
mensyukuri bahwa dirinya selamat.
Sering terjadi perilaku memberi selamat/
penghargaan.
3. Fase Kekecewaan
+/- 3-4 minggu pasca bencana.
Sadar bahwa bencana benar-benar terjadi.
Terungkap rasa marah, frustrasi dan upaya
menyalahkan.
Sering bertanya: “Mengapa ini terjadi?”
Keyakinan religius terguncang.
Proses berkabung benar-benar mulai.
Pertumbuhan dan perkembangan individu
dan komunitas terhambat.
Berlangsung minggu, bulan, atau tahun.
Sebagian orang, tidak pernah berakhir.
Tujuan intervensi krisis untuk memfasilitasi
transisi dari fase ini ke fase terakhir.
4. Fase Rekonstruksi
Pemulihan fungsi
“normal” yang rutin
telah tercapai.
Kenangan akan
bencana tidak
terhapus, tetapi
kehidupan berlanjut
terus.
Perkembangan
individu dan
komunitas
diteruskan.
Triage Keswa pada Bencana
Kebijakan Triage
1. Memilah korban berdasar :
a. Beratnya krisis.
b. Besarnya dampak masalah kesehatan
jiwa jangka panjang.
c. Fasilitas yang ada / kemungkinan
keberhasilan tindakan.
2. Triase tidak disertai tindakan.
3. Triase dilakukan tidak lebih dari 60 detik
/pasien (deteksi gangguan jiwa 2 menit?)
dan setiap pertolongan harus dilakukan
sesegera mungkin.
Kedaruratan psikiatri adalah gangguan
pikiran, perasaan, perilaku dan atau sosial
yang membahayakan sehingga
membutuhkan tindakan intensif segera.
Observasi ketat.
Pemenuhan kebutuhan dasar (makan,
minum, perawatan diri).
Manajemen pengamanan yang efektif.
Intervensi psikososial.
Farmakoterapi.
Rujukan.
Langkah :
1. Kenali korban yang berisiko krisis
masalah kesehatan jiwa.
2. Lakukan penilaian safety, function,
comfort.
3. Lakukan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk menentukan derajat
kegawatannya.
4. Bedakan korban menurut kegawatannya
dengan memberi kode warna.
Merah : Segera, Immediate
Prioritas pertama,
resiko tinggi untuk Kekerasan,
krisis dan dampak ancaman
kekerasan,
kejiwaan jangka
pegang senjata.
panjang. Tentamen suicide,
Pasti membahayakan menyakiti diri.
diri sendiri atau orang Gaduh gelisah
lain. berat.
Gangguan perilaku Agresif : fisik,
berat. verbal.
Perlu tindakan dan
Bingung,
rujukan segera. tidak kooperatif.
Kuning : Tunda, Delayed
Prioritas kedua, resiko sedang untuk krisis
dan dampak kejiwaan jangka panjang.
Mungkin membahayakan diri sendiri atau
orang lain.
Gangguan perilaku sedang.
Distress berat.
Agitasi/ gelisah
Bingung, tidak komunikatif
Ide bunuh diri
Gejala psikotik akut
Gejala depresi berat
Gejala ansietas berat
Hijau : Minimal
Prioritas ketiga, resiko minimal untuk krisis
dan dampak kejiwaan jangka panjang.
Distress sedang.