Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Conceptual Framework

(Kerangka Konseptual)

Zahrotul Azizah (166020301111041)


Pengertian Kerangka Konseptual
(Conceptual Framework)
 Menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) kerangka
konseptual adalah suatu sistem yang koheren yang terdiri dari tujuan
dan konsep fundamental yang dijadikan landasan dalam penentuan
standar dan penentuan sifat, fungsi, dan batas-batas dari laporan
akuntansi keuangan.Kerangka konseptual berupaya untuk memberikan
sebuah teori akuntansi yang disusun secara terstruktur. Kerangka
konseptual dianggap sebagai teori normatif karena memberikan
sebuah preskripsi, misalnya pengukuran aset untuk tujuan laporan
keuangan. Pengembangan rerangka konseptual harus logis dan
konsisten karena hal tersebut sangat berpegaruh terhadap
kepercayaan masyarakat terhadap praktik akuntansi yang ada.
Sejarah Perkembangan Kerangka Konseptual
(Conceptual Framework)

 Tahun 1920-1930 aktivitas pasar saham melambung tinggi, sehingga


mengakibatkan adanya depresiasi ekonomi.
 Pada tahun 1961 dan 1962, Moonitz (1961) dan Sprouse dan Moonitz (1962)
menyatakan bahwa praktik akuntansi harus didasarkan pada nilai sekarang
(current value) dibandingkan dengan historical value.
 Grady (1965) mengembangkan teori berdasarkan deskripsi praktik yang ada.
Pada tahun 1970 dimunculkan Accounting Principles Board (APB) Statements
No 4.
 Konsep teori Grady (1965) berhasil memnculkan APB No.4. APB No 4 dianggap
merefleksikan prinsip akuntansi berterima umum sehingga APB No.4 diterima
dalam Konstituen AICPA.
Cont..
 Adanya kritik terhadap profesi akuntansi karena dianggap kurang adanya
kerja nyata. Akhirnya pada 1971, membentuk Trueblood Committee. Pada
1973 menghasilkan The Trueblood Report yaitu penjelasan terkait 12 tujuan
pelaporan keuangan dan 7 karakteristik kualitatif informasi keuangan yang
harus dimiliki. Berikut tujuan dari The Trueblood Report :
a. Tujuan 1 adalah menyediakan laporan keuangan yang berguna bagi
pengambilan keputusan ekonomi para pengguna laporan keuangan.
b. Tujuan 2 adalah untuk melayani pengguna laporan keuangan yang
memiliki keterbatasan dalam memperoleh informasi keuangan.
 Dibentuknya IASC (International Accounting Standards Commite) pada tahun
1972 yang berbasis di London dengan anggota Australi, Prancis, Jerman,
Jepang, Belanda dan Meksiko, merupakan cikal bakal dari IASB, namun US
mengembangkan standard board sendiri yang kini disebut FASB. Hingga kini,
IASB dan FASB mencoba mengonvergensikan kedua standar.
Kerangka Konseptual Sebagai Teori Normatif: Dapatkah
laporan keuangan yang bertujuan umum menyediakan
informasi yang netral dan tidak bias ?

 Praktik akuntansi sangat bergantung pada perimbangan profesional. Sebelum


standar akuntansi dirilis, pembuat standar akuntansi (standart-setters)
mencoba untuk menentukan konsekuensi dari mengikuti standar yang telah
dibuat. Jika dalam praktik akuntansi mempertimbangkan konsekuensi
ekonomi maka standar tidak dapat dianggap objektif atau netral. Selain itu,
jika dalam penyusunan laporan keuangan yang didasarkan pada self-
interest(Teori Akuntansi Positif), maka laporan keuangan tidak bisa dikatakan
bersifat objektif. Proses penyusunan standar akuntansi yang bersifat politis
yang melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, dimana pihak yang
memiliki powerdapat memberikan pengaruhnya dalam proses tersebut
sebagai akibatnya standar yang muncul merupakan hasil dari permintaan
pihak-pihak yang berkepentingan dengan standar tersebut. Hal ini juga
mempengaruhi objektifitas dari pelaporan keuangan.
PERBANDINGAN KDPPLK-IAI 2015 DENGAN
CONCEPTUAL FRAMEWORK FOR FINANCIAL
REPORTING –FASB
Dalam KDPPLK-IAI 2015 menyebutkan bahwa karakteristik kuaitatif fundamental
meliputi mengungkapkan bahwa karakteristik kualitatif fundamental meliputi
keterpahaman, relevan, materialitas serta andal (mencakup penyajian jujur,
substansi mengungguli bentuk dan netral) dan karakteristik kualitatif pendukung
adalah pertimbangan sehat, kelengkapan dan keterbandingan. Karakteristik
fundamental yang disebutkan dalam FASB diantaranya yaitu relevan dan
penyejian jujur (lengkap, netral, dan free from error), dan untuk karakteristik
peningkat (enhance) meliputi comparability (dapat dibandingkan), dapat
diverifikasi, tepat waktu, dan dapat dipahami.
Manfaat Kerangka Konseptual
 Standar akuntansi harus lebih konsisten dan logis dengan adanya kerangka
konseptual
 Pembuat standar (standart-setters) harus lebih bertanggungjawab terhadap
keputusannya
 Komunikasi antara standart-setters dan konstituen harus ditingkatkan
 Pengembangan standar akuntansi harus lebih ekonomis
 Dapat mengurangi standar tambahan jika daam kerangka konseptual telah
mencangkup isu tertentu
 Kerangka konseptual sangat berguna dalam pengambilan keputusan
berdasarkan pada pelaporan akuntansi.
Financial Accounting Standart Board (FASB)
2010 : Conceptual Framework. Statement
Of Financial Accounting Concepets No.8
 Tujuan Umum Pelaporan Keuangan
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
keuangan suatu entitas untuk para pihak yang berkepentingan seperti investor,
kreditur, dan pihak lainnya untuk pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan
tersebut terkait pembelian, penjualan, atau kepemilikan instrumen ekuitas dan
utang, dan menyediakan dan memberikan pinjaman atau bentuk kredit lainnya.
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah untuk mengetahui kinerja
perusahaan.
Cont..
 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan
 Karakteristik Kualitatif Fundamental
1. Relevan
2. Penyajian Jujur
 Karakteristik Kualitatif Peningkat (Enhance)
1. Comparability (Dapat Diperbandingkan)
2. Verifiability(Dapat Diverifikasi)
3. Timeless(Tepat Waktu)
4. Understandabiity (Dapat Dipahami)
FASB NO.5 – Recognition and Measurement in Financial
Statements of Business Enterprise (Pengakuan dan
Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis)

 Tujuan FASB No.5 adalah untuk menentukan krieria pengakuan yang


fundamental dan panduan tentang informasi apa yang seharusnya dan kapan
informasi tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Selain itu, FASB
No.5 juga membahas terkait pengukuran yang berhubungan dengan
pengakuan.
 Kriteria pokok pengakuan (Recognition) :
1. Definisi
2. Dapat Diukur (Measurability)
3. Relevan
4. Keandalan (Reliability)
FASB NO.6 – Elements of Financial Statements
(Elemen-Elemen dalam Laporan Keuangan)

 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Investasi
 Laba Komprehensif
 Pendapatan
 Biaya
 Keuntungan
 Kerugian

You might also like