Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Hotel Crowne Plaza menggunakan Sistem High Zone yang dapat

melayani dari lantai 1 hingga lantai paling atas bangunan.

Dalam gedung ini terdapat 10 buah lift terdiri dari 6 buah lift untuk
guest/penumpang dan 4 lift untuk staff.

Kapasitas lift yang disediakan pada gedung ini terdiri dari lift untuk
guest/penumpang berkapasitas 1000 kg atau dapat memuat 13
orang sedangkan untuk lift staff berkapasitas 800 kg (1 buah lift),
1000 kg (2 buah lift) dan 1800 kg (1 buah lift),
1. Ruang mesin ( Machine Room )
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya
semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan.
Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.

Pada crowne plaza


ruang mesin
berada di lantai
paling atas gedung
2. Motor penggerak
Motor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN
yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini
mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran
per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas
angkut .
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi
menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat
atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor
penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope )
yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).

Pada crowne plaza


jenis penggerak yang
digunakan adalah
motor listrik (traction
type elevator)

https://www.slideshare.net/tiarifi/01desain-stvg
Diunduh tgl 13 mei 2018
3. Governor
Governor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini
terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga
otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem,
pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini
menarik rem yang ada di kereta elevator.

4. Seismic switch / Earthquake sensor


Alat safety untuk mendeteksi getaran gempa, jika terjadi gempa maka perangkat ini
akan mengirimkan input ke panel control sehingga semua lift akan berhenti ke lantai
terdekat dan berhenti bekerja. Alat ini diletakkan pada ruang mesin.
6. Pendingin Ruangan
5. Kereta ( Sangkar )
Berfungsi agar ruangan mesin lift
Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di
tetap sejuk karena mesin lift yang
kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide )
bekerja menimbulkan panas
yang berfungsi memandu atau menapaki rail.
KOMPONEN UTAMA ELEVATOR

1. Control System 10. Load Weighing Tranducers


2. Geared Machine 11. Car Safety Device
3. Primary Velocity Tranducer 12. Traveling Cable
4. Governor 13. Elevator Rail
5. Hoisting Ropes 14. Counterweight
6. Roller Guide/ Guide Shoe 15. Compesation Ropes
7. Secondary Possition Tranducer 16. Governor Tension Sheave
8. Door Operator 17. Counterweight Buffer
9. Entrance Protection System 18. Car Buffe

https://elevatorescalator.wordpress.com/2010/04/24/komponen-lift/
STANDARD LIFT

PERMEN NO.03/MEN/1999 K3 LIFT RUANG LUNCUR (hoistway)


Pasal-3 : Pasal-9 :
Kapasitas lift sesuai SNI : 68 kg perorang. Ruang luncur express (lift non-stop) minimal satu pintu darurat setiap 3 lantai.
Pasal-5 : Dimensi pintu darurat min 70 cm x 140 cm Tahan api (sesuai peraturan bangunan)
Mesin traksi harus sesuai dengan SNI :Rem adalah bagian dari mesin. Overhead : Ruang bebas minimal 50 cm (SNI 60 cm)
Pasal-6 : Pit (lekuk dasar) : Ruang bebas minimal 50 cm (SNI 60 cm)
Kamar mesin harus tahan api 1 jam. Pintu masuk min.0.7 m x 2.0 m.

FAKTOR KEAMANAN LEKUK DASAR ATAU PIT KERETA


Pasal-7 : Pasal 10 : Pasal-11 :
Kecepatan tali Faktor Lantai dasar pit kekuatannya 5000 N/m2. Pintu darurat pada atap kereta minimal 0.35 x 0.45 m.
keamanan Jika pit tidak langsung disangga tanah Pintu darurat dinding samping kereta, dilengkapi saklar pengaman, kunci dan handel.
20 m/m – 59 m/m 8.0 (pondasi), Luas kereta sesuai dengan jumlah maximum penumpang (lihat lampiran).
59 m/m – 90 m/m 9.5 maka: Bobot imbang harus dilengkapi alat Contoh: luas 3.020 m2 kapasitas 19 orang.
105 m/m – 180 m/m 10.5 pengaman (safety device). luas 1.6 x 1.5 = 2.4 m2 = 1000 kg (= 15P)
210 m/m – 300 m/m 11.5 Ruangan bagian bawah pit dilarang untuk Rata-rata IP = 2.4/15 = 0.16 m2.
300 m/m – keatas 12.0 kegiatan (demi keselamatan).
Diameter tali minimal = 10 mm
Jumlah lembar minimal = 3

https://www.slideshare.net/tiarifi/07pelatihan-pengawas-lapangan-instalasi-lift-eskalator
STANDARD LIFT
KECEPATAN LEBIH (overspeed) KINERJA PESAWAT PENGAMAN

Pasal-13 : Pasal-15 :

Kecepatan lebih (%) saat governor bekerja Jarak kemerosotan kereta saat rem (alat)

s/d 42 m/m = 150% pengaman bekerja.

s/d 90 m/m = 140% Kecepatan kereta Jarak min dan max

s/d 120 m/m = 135% s/d 105 m/m 0.25 m, 1.10 m

> 120 m/m = 130 % s/d 150 m/m 0.59 m, 1.80 m

Saklar pengaman (stop switch) pada governor s/d 210 m/m 1.00 m, 3.00 m

untuk lift-lift berkecepatan 60 m/m dan lebih. s/d 300 m/m 2.00 m, 5.60 m
Saklar pengaman (stop switch) pada rem
PEREDAM (penyangga)
Pasal-21 : REL PEMANDU
Peredam (penyangga) dan jarak langkah (stroke) Pasal-20 :
Kecepatan lift Jarak langkah (stroke) s/d 45 m/m 4 cm, (karet massif kenyal) Rel pemandu harus kuat atas tekanan kereta saat rem pesawat pengaman
s/d 60 m/m 6 cm, jenis pegas bekerja dengan beban penuh didalam kereta.
s/d 90 m/m 15 cm, jenis hidrolik Contoh gaya reaksi : g = gravitasi bumi
s/d 150 m/m 43 cm, jenis hidrolik F = g x (P+Q) x  P = berat kereta kosong
s/d 180 m/m 63 cm, jenis hidrolik Q = beban kapasitas
s/d 210 m/m 84 cm, jenis hidrolik  = faktor tekuk
s/d 300 m/m 74 cm, jenis hidrolik A = luas penampang rel (mm2)
s/d 360 m/m 250 cm, jenis hidrolik Tegangan Tekuk, T = F/A maksimum diizinkan 140 N/mm2

https://www.slideshare.net/tiarifi/07pelatihan-pengawas-lapangan-instalasi-lift-eskalator

You might also like