Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

COASS NEURO FK USAKTI

PERIODE 24 JULI – 26 AGUSTUS 2017

PEMBIMBING
dr. CH Robert Loho, Sp. S

AMELINDA UTARY
030.12.014

Ny. L, 36 tahun dengan


nyeri kepala berdenyut
IDENTITAS

 Nama : Ny. L
 Usia : 36 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamat : Bintaro, JakSel
 Pendidikan terakhir : SLTA
 Pekerjaan : IRT
 Status pernikahan : Menikah
 Suku bangsa : Jawa
 Agama : Islam
 Tanggal/masuk RS : 03/08/2017
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA :
Nyeri kepala berdenyut sejak 1 bulan yll SMRS

KELUHAN TAMBAHAN :
1. Pandangan ganda
2. Silau
3. Mual
4. Muntah
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Os datang ke IGD RSAL dengan keluhan nyeri


kepala yang berdenyut sejak 1 bulan yang lalu SMRS.
Nyeri kepala di rasakan pada bagian kepala kiri dan
belakang, nyeri terus menerus dan semakin
memberat sejak 7 hari. Nyeri kepala berlangsung
sekitar 5 jam, nyeri tidak menjalar ke tempat lain.
Sebelum nyeri kepala, os merasa silau dan
pandangan ganda, serta mual dan muntah. Muntah
1x berisi makanan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya


 Riwayat vertigo 3 tahun yang lalu
 Hipertensi (-)
 Diabetes Melitus (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Tidak ada keluarga yang mengalami hal sama


 Hipertensi (-)
 Diabetes Melitus (-)
RIWAYAT KEBIASAAN

 Tidak pernah merokok


 Jarang berolahraga
Pemeriksaan fisik

• Kesadaran : Compos • Tekanan darah :


Mentis 170/120mmHg
• Kesan Sakit : Tampak sakit • Nadi : 103x/m
sedang • Respirasi : 28x/m
• Kesan Gizi : Gizi kurang • Suhu : 37,1°C
• BB : 43 kg
• TB : 150 cm
• IMT : 19,11 (Normal)

Keadaan Tanda
umum Vital
Status Generalis
Kepala

 Nomocephali. Rambut berwarna hitam, terdistribusi


tidak merata.
 Mata : Konjungtiva Anemis +/+ Sklera Ikterik -/- Pupil
Isokor
 Telinga : Normotia. Sekret (-) Nyeri tekan -/- Nyeri
penarikan -/-
 Hidung : Bentuk normal. Sekret (-) Deviasi septum (-)
Discharge (-) Deformitas (-) Pernapasan cuping hidung
(-)
 Mulut : Bentuk normal, oral hygiene baik. Pucat (-)
Sianosis (-)
Leher

 Bentuk normal.
 Kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid tidak
membesar.
Thorax

 Inspeksi : bentuk mencembung, pergerakan napas simetris,


tipe pernapasan thorakoabdominal, sela iga normal, sternum
datar, retraksi sela iga (-), tampak ictus cordis
 Palpasi : pernapasan simetris, vocal fremitus simetris, tidak
teraba thrill, ictus cordis teraba di ICS V ± 2-3 cm lateral
linea midclavicullaris sinistra
 Perkusi : Hemitoraks kanan dan kiri sonor, batas paru dan
hepar setinggi ICS 5 midklavikula kanan suara redup, batas
bawah paru dan lambung setinggi ICS 8 linea axillaris
anterior kiri dengan suara timpani. Batas paru dan jantung
kanan ICS III-V linea sternalis dextra, batas paru dan
jantung kiri ICS V linea axillaris anterior sinistra, batas atas
jantung ICS III linea parasternalis sinistra.
 Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-, Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-),
murmur (-)
Abdomen

 Inspeksi: Bentuk buncit, ikterik (-), efloresensi


bermakna (-) pernapasan torakoabdominal, spider
navy (-)
 Auskultasi: bising usus 3x/menit, venous hump (-),
arterial bruit (-)
 Perkusi: sisi kanan abdomen redup, batas bawah
dan batas atas hepar tidak dapat ditentukan, shifting
dullness (-)
 Palpasi: perut terasa kencang pada sisi kanan, nyeri
tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, ballottement ginjal (-), undulasi (-)
Ekstremitas

 Ekstremitas Atas
Simetris kanan dan kiri , turgor kulit baik, bentuk
proporsional , akral hangat +/+ , oedem -/- ,
deformitas -/- , ptekie -/-
 Ekstremitas Bawah
Simetris kanan dan kiri, turgor kulit baik, bentuk
proporsional, akral hangat +/+, oedem -/- ,
deformitas -/- , ptekie -/-
STATUS NEUROLOGIS

GCS
E4M6V5
TANDA RANGSANG MENINGEAL

Kaku kuduk (-)

Brudzinzky I (-)

Brudzinsky II (-)

Laseq -/-

Kernig -/-
N.
Olfaktorius
Normosmia N. Optikus
N. Hypoglosus
1. Ketajaman
Tidak ada penglihatan
paralisis
2. Lapang pandang

N. Okulares (III, IV,VI)


N. Vagus
Bulat, isokor 2mm/2mm
Normal
RCL +/+RCTL +/+
Nervus
Kranialis

N. Glossopharyngeus
N.
Normal Trigeminus
Normal

N. Vestibulokoklearis N. Facialis
Normal Tidak ada
paralisis
• Bisep ++/++ Motorik
Refleks • Trisep ++/++
Fisiologis • Patella ++/++ U : 5555 / 5555
• Achiles ++/++ L : 5555 / 5555

Refleks • Babinski -/- Sensorik


Patologis • Chaddock -/- Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai rujukan
Darah Rutin
Leukosit 8.800/uL 5.000 – 10.000/uL
Eritrosit 4.87 juta/uL 4.2 – 5.4 juta/uL
Hemoglobin 13.0 g/dL 12 – 14 g/dL
Hematokrit 42% 37 – 42 %
Trombosit 178.000 ribu/uL 150.000 – 450.000 ribu/uL
Kimia Klinik
Glukosa darah sewaktu 156 mg/dL < 200 mg/dL
Lemak
Trigliserida 62 mg/dL 60 – 170 mg/dL
Cholesterol total 205 mg/dL < 200 mg/dL
Fungsi Hati
AST (SGOT) 16 U/l < 31 U/l
ALT (SGPT) 16 U/l < 34 U/l
Fungsi Ginjal
Ureum 24 mg/dL 17 – 43 mg/dL
Kreatinin 0,7 mg/dL 0,6 – 1,1 mg/dL
Eleketrolit
Natrium 135 mmol/L 134 – 146 mmol/L
Kalium 3.90 mmol/L 3.4 – 4.5 mmol/L
Clorida 104 mmol/L 96 – 108 mmol/L
CT-SCAN
KEPALA
Tidak tampak lesi
hiperdens atau
hipodens pada foto.
DIAGNOSIS

Klinis : cephalgia
Etiologi : migrain with aura
Patologis : Vaskular
Topis : Idiopatik
FOLLOW UP

Tgl S O A P

3/8/2017 Nyeri kepala GCS: E4M6V5 K : cephalgia, -Ivfd RL 14 tpm


berdenyut di bagian TD : 90/60 mmHg fotopobia, diplopia -Inj ketorolac 3 x 30 mg
Neuro kiri, pusing N :107 x/m E : migrain dengan -Inj Ondancentron 2 x
H+1 melayang, kesemutan S : 36,5 aura 8 mg
pada anggota gerak RR : 18 x/m T : idiopatik -Inj Ranitidin 2 x 1 amp
Status Neurologis: -Tab As. Mafenamat 3 x
Pupil isokor Ø 2mm/2mm 500 mg
RCL +/+ RCTL +/+ -Gabapentin 2 x 100
TRM (-) LNK (-) mg
Refleks fisiologis -Diazepam 3 x 2 mg
Biseps ++/++
Triseps ++/++
Patella ++/++
Achilles ++/++
Refleks patologis
Babinski -/-
Chaddok -/-
Motorik :
5555 / 5555
5555 / 5555
Sensorik : Normal
Tgl S O A P

4/8/2017 Nyeri kepala GCS: E4M6V5 K : cephalgia , -Ivfd RL 14 tpm


berdenyut di bagian TD : 90/60 mmHg fotofobia, diplopia -Inj ketorolac 3 x 30 mg
Neuro kiri, pusing N :68 x/m E : migrain dengan -Inj Ondancentron 2 x
H+2 melayang, kesemutan S : 36,5 aura 8 mg
pada anggota gerak RR : 18 x/m T : idiopatik -Inj Ranitidin 2 x 1 amp
Status Neurologis: -Tab As. Mafenamat 3 x
Pupil isokor Ø 2mm/2mm 500 mg
RCL +/+ RCTL +/+ -Gabapentin 2 x 100
TRM (-) LNK (-) mg
Refleks fisiologis -Diazepam 3 x 2 mg
Biseps ++/++ -Metformin 3 x 500mg
Triseps ++/++
Patella ++/++
Achilles ++/++
Refleks patologis
Babinski -/-
Chaddok -/-
Motorik :
5555 / 5555
5555 / 5555
Sensorik : Normal
Tgl S O A P

5/8/2017 Nyeri kepala GCS: E4M6V5 K : cephalgia, -Ivfd RL 14 tpm


berkurang, pusing TD : 90/60 mmHg fotofobia, diplopia -Tab As. Mafenamat 3 x
Neuro melayang, kesemutan N :72 x/m E : migrain dengan 500 mg
H+3 pada anggota gerak S : 36,8 aura -Diazepam 3 x 2 mg
RR : 18 x/m T : idiopatik -Metformin 2 x 500mg
Status Neurologis: -Betahistin 3 x 1 tab
Pupil isokor Ø 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL +/+
TRM (-) LNK (-)
Refleks fisiologis
Biseps ++/++
Triseps ++/++
Patella ++/++
Achilles ++/++
Refleks patologis
Babinski -/-
Chaddok -/-
Motorik :
5555 / 5555
5555 / 5555
Sensorik : Normal
Tgl S O A P

6/8/2017 Nyeri kepala sebelah GCS: E4M6V5 K : cephalgia, - Tab As. Mafenamat 3
kiri berkurang, TD : 100/70 mmHg fotofobia, diplopia x 500 mg
Neuro pusing melayang N :72 x/m E : migrain dengan -Diazepam 3 x 2 mg
H+4 S : 36,8 aura -Metformin 2 x 500mg
RR : 18 x/m T : idiopatik -Betahistin 3 x 1 tab
Status Neurologis:
Pupil isokor Ø 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL +/+
TRM (-) LNK (-)
Refleks fisiologis
Biseps ++/++
Triseps ++/++
Patella ++/++
Achilles ++/++
Refleks patologis
Babinski -/-
Chaddok -/-
Motorik :
5555 / 5555
5555 / 5555
Sensorik : Normal
Tgl S O A P

7/8/2017 Nyeri kepala sebelah GCS: E4M6V5 K : cephalgia, - Tab As. Mafenamat 3
kiri berkurang, TD : 110/70 mmHg fotofobia, diplopia x 500 mg
Neuro pusing melayang N :68 x/m E : migrain dengan -Diazepam 3 x 2 mg
H+5 berkurag, leher terasa S : 36,8 aura -Metformin 2 x 500mg
pegal RR : 18 x/m T : idiopatik -Betahistin 3 x 1 tab
Status Neurologis:
Pupil isokor Ø 2mm/2mm
RCL +/+ RCTL +/+
TRM (-) LNK (-)
Refleks fisiologis
Biseps ++/++
Triseps ++/++
Patella ++/++
Achilles ++/++
Refleks patologis
Babinski -/-
Chaddok -/-
Motorik :
5555 / 5555
5555 / 5555
Sensorik : Normal
CEPHALGIA

rasa nyeri pada daerah diatas garis orbitomeatal yaitu


diatas kepala memanjang dari orbita sampai kedaerah
belakang kepala

Nyeri kepala primer Nyeri kepala sekunder


nyeri kepala tanpa penyebab terjadi akibat gangguan
yang jelas dan tidak organik lain, seperti infeksi,
berhubungan dengan penyakit trauma, tumor, dan
lain perdarahan

Migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%, Episodik


Tension type Headache 31%, Chronic Tension type Headache
(CTTH) 24%, Cluster Headache 0.5%, Mixed Headache 14%
Nyeri kepala primer Nyeri kepala sekunder
1. Migrain 1. Trauma kepala
2. Tension type Headche 2. Kelainan vaskular
3. Cluster 3. Kelainan intrakranial
nonvaskular
4. Penggunaan zuatu zat
5. Infeksi
6. Kelainan metabolik
7. Kelainan wajah atau
struktural kranial
8. Kelainan saraf
Nyeri kepala Migrain Tension type Cluster Headche
headche
Definisi nyeri kepala yang Nyeri kepala tipe Nyeri kepala paling
umumnya unilateral tegang yang di hebat, yang memiliki
yang berlangsung hubungkan dengan gejala klinis yaitu
selama 4 - 72 jam, jangka waktu dan periodesitas serta
sekitar 2/3 peningkatan stres. gejala otonom.
penderita migraine Karakteristik Terjadi pada malam
predileksinya bilateral, rasa hari,
unilateral, dengan menekan atau membangunkan
sifat nyeri yang mengikat dengan pasien tidur, dan
berdenyut, dan intensitas ringan berulang setiap hari
lokasi nyeri sampai sedang. pada waktu tertentu
umumnya di daerah Nyeri tidak yang sama untuk
frontotemporal dan bertambah pada jangka waktu
diperberat dengan aktifitas fisik rutin, mingguan hingga
aktivitas fisik tidak ada mual, bulanan. Setelah itu
fotofobia atau ada heda bebas dari
fonofobia sakit kepala selama
berbulan-bulan.
Prevalensi 2-3kali pada 3 (perempuan) : 1 Laki-laki 9 ;
perempuan (laki-laki) perempuan 1
KRITERIA DIAGNOSIS
TENSION TYPE HEADACHE CLUSTER HEADACHE

1. Minimal ada 10kali episode serangan 1. Minimal terdapat 5 serangan nyeri kepala
nyeri kepala berupa nyeri terasa berat hebat atau sangat hebat di daerah orbita,
seperti diikat, ditekan, tegang, seperti supraorbita, dan/atau temporal yang
dibebani, biasanya di daerah frontal dan unilateral, berlangsung 15-180 menit bila
tengkuk, kadang-kadang dapat tidak diobati
menyeluruh atau bilateral 2. Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya
2. Nyeri berlangsung dari 30 menit akan satu dari berikut:
tetapi dapat terus menerus sampai 7 hari -. Injeksi konjunctiva dan atau lakrimasi
3. Nyeri bertambah pada siang hari dan ipsilateral
bekurang setelah istirahat -. Kongesti nasal dan atau lakimasi ipsilateral
4. Tidak ditemukan fotofobia dan fonofobia -. Edema palpebra ipsilateral
5. Tidak ada nausea dan vomitus -. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
6. Berkaitan serat dengan stress psikologi -. Miosis dan atau ptosis ipsilateral
7. Pemeriksaan neurologic tidak -. Perasaan gelisah atau agitasi
menunjukan adanya kelainan 3. Frekuensi serangan: dari 1 kali setiap 2
hari 8 kali perhari
MIGRAIN TANPA AURA MIGRAIN DENGAN AURA
A. Sekurang-kurangnya 10 kali serangan A. Sekurang-kurangnya 2 serangan seperti
termasuk B-D tersebut dalam B
B. Serangan nyeri kepala berlangsung antara B. Sekurang-kurangnya terdapat 3 dari 4
4-72 jam (tidak diobati atau pengobatan karakteristik di bawah ini:
tidak cukup) dan diantara serangan tidak -. Satu atau lebih gejala aura yang reversible
ada nyeri kepala yang menunjukkan disfungsi hemisfer
C. Nyeri kepala yang terjadi sekurang- dan/atau batang otak
kurangnya 2 dari karekteristik sbb: -. Sekurang-kurangnya satu gejala aura
-. Lokasi unilateral berkembang lebih dari 4 menit, atau lebih
-. Sifatnya berdenyut gejala aura yang terjadi bersama-sama
-. Intensitas sedang sampai berat C. Sekurang-kurangnya terdapat satu dari
-. Diperberat oleh kegiatan fisik yang tersebut di bawah ini:
D. Selama serangan sekurang-kurangnya ada -. Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologic
satu dari hal tersebut di bawah ini : diduga ada kelainan organic, tetapi
-. Mual atau dengan muntah pemeriksaan neuro-imaging dan
-. Fotofobia atau dengan fonofobia pemeriksaan tambahan lainnya tidak
E. Sekurang-kurangnya ada satu dari yang menunjukan kelainan.
tersebut di bawah ini :
-. Riwayat, pemeriksaan fisik dan neurologic
tidak menunjukan adanya kelainan
organik
-. Riwayar, pemeriksaan fisik dan neurologic
diduga ada kelainan organic, tetapi
pemeriksaan neuro imaging dan
pemeriksaan tambahan lainnya tidak
menunjukan kelainan.
KLASIFIKASI MIGRAIN

Migrain dengan aura atau Migrain tanpa aura atau


classic migraine common migraine
 diawali dengan adanya deficit  Nyeri pada salah satu
neurologi fokal atau gangguan
fungsi saraf/aura, terutama bagian sisi kepala dan
visual dan sensorik bebauan bersifat pulsatile dengan
seperti melihat garis disertai mual, fotofobi
bergelombang, cahaya terang,
bintik gelap, diikuti nyeri dan fonofobi, intensitas
kepala unilateral, mual dan nyeri sedang sampai
kadang muntah kejadian ini berat, nyeri diperparah
umumnya berurutan dan
manifestasi nyeri biasanya saat aktivitas dan
tidak lebih dari 60 menit. berlangsung selama 4
sampai 72 jam
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Labroratorium  Radiologi
Darah rutin CT Scan
Elektrolit MRI kepala
Kadar gula darah
TATALAKSANA

TENSION TYPE
MIGRAIN AKUT
HEADACHE
 Analgetik dan OAINS
 Aspirin 1000mg/hari
-. Aspirin 500mg – 1000mg per 4-6jam
 Asetaminofen 1000mg/hari
-. Ibuprofen 400 – 800 mg per 6 jam
 NSAID (Naproxen 660-
-. Paracetamol 500 – 1000 mg per 6-8 jam
750mg/hari, koteoprofen 25-
-. Kalium diklofenak 50 – 100 mg per 50 mg/hari, asam mafenamat,
dosis tunggal
ibuprofen 800mg/hari,
diklofenak 50-100mg/hari
 Antimuntah  Kafein (analgetik ajuvan) 65
-. Metolloperamid 10 mg atau domperidon mg
10 mg oral dan 30 mg rektal
 Kombinasi : 325mg aspirin,
asetaminofen + 40 mg kafein
 Triptan
-. Sumatriptan 30 mg, Eleptran 40 – 80
mg atau Rizatriptan 10 mg
CLUSTER HEADACHE

AKUT SUPRESI PERDIODIK

 Inhalasi oksigen  Prednison 40 – 75mg/hari


 Ergotamine tartrate tab 1
 Dihidroergotamin 0,5 mg
– 1,5mg iv  Dihidroergotamin inj 1 mg
i.m
 Sumatriptan inj  Suspensi capsaicin
subkutan 6 mg intranasal 2 tetes di 2
nostril
 Zolmitriptan 5mg atau  Methysergide 1 – 2 mg (2-3
10mg per oral kali/hari)
 Chlorpomazine 75-700
mg/hari
EDUKASI MIGRAIN

 Self-manitoring untuk mengidentifikasi faktor-faktor yg


mempengaruhi migren
 Mengelola faktor pencetus secara efektif
 Pacing activity untuk menghindari pencetus migrain
 Menghindari gaya hidup yang memperburuk migrain
 Teknik relaksasi
 Mempertahankan sleep hygiene yang baik
 Mampu mengelola stress
 Cognitive restructuring untuk menghindari berfikir
negatif
 Communication skills untuk berbicata efektif tentang
nyeri pada keluarga
PROGNOSIS

 Ad vitam : bonam
 Ad functionam : bonam
 Ad sanationam : dubia ad malam

You might also like