Professional Documents
Culture Documents
Akut Skrotum
Akut Skrotum
DISUSUN OLEH:
Safrilia Gandhi Maharani
1710221079
PEMBIMBING :
dr. Bambang, Sp. U
Testis mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin untuk mensekresikan
hormon-hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual.
DD
Infeksi
• Epididimitis
• Abses skrotum
• Fournier gangrene
Non infeksi
• Torsio testis
• Torsio appendix testis
• Trauma
• Henoch-Schonlein purpura (HSP)
• Hernia
EPIDIDIMITIS
DEFINISI
Epididimitis merupakan suatu proses inflamasi yang terjadi pada epididymis
ETIOLOGI
Aliran balik dari urin yang mengandung bakteri dari uretra pars prostatika epididimis
Penyumbatan yang terjadi di prostat dan uretra, adanya anomali kongenital pada bagian genito-urinaria
tekanan tinggi sewaktu miksi epididymitis
Setiap kateterisasi maupun instrumentasi seperti sistoskopi faktor resiko epididimitis bakterial.
Infeksi berawal di kauda epididimis meluas orkitis melalui radang kolateral. Tidak jarang berkembang
abses yang dapat menembus kulit dorsal skrotum.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis
Nyeri mendadak pada Kelembutan dan indurasi Lab
daerah skrotum hingga pada ekor epididymis • Urinalisis: Piuria atau bakteriuria (50%).
pinggang menyebar
• Hitung darah lengkap: Leukositosis
Bengkak pada kauda positif Prehn sign • Gram stain debit uretra
hingga kaput epididimis. refleks cremasteric • Kultur uretra, hibridisasi asam nukleat, dan
Demam, malaise normal tes amplifikasi asam nukleat (deteksi N
Eritema dan skrotum gonorrhoeae dan C trachomatis) Tes
selulitis sifilis dan tes HIV pada pasien yang positif
• Penggunaan protein C-reaktif (CRP) dan
Pada anak-anak,
tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) untuk
epididimitis mungkin
membedakan epididimitis dari penyebab
terkait dengan anomali
lain dari akut skrotum
kongenital yang
mendasari saluran
urogenital Radiologi
• Color Doppler Ultrasonography
• Vesicouretrogram (VCUG),
cystourethroscopy, dan USG abdomen
TATALAKSANA
• Antibiotik
Medikamentosa • Analgetik
• Pembedahan epididimektomi
• Pengurangan aktivitas
Non • Elevasi skrotum tirah baring total 2 – 3 hari untuk mencegah
medikamentosa regangan berlebihan pada skrotum.
• Kompres es
• Mencegah penggunaan instrumentasi pada urethra
ABSES SKROTUM
DEFINISI
Abses Skrotum adalah kumpulan purulen pada ruang diantara tunika vaginalis parietalis dan viseralis yang
berada mengelilingi Testis.
ETIOLOGI
Infeksi biasanya berasal dari saluran genitourinari, khususnya kandung kemih, uretra, dan prostat.
Yang paling patogen adalah Neisseria gonorrhea,Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Proteus atau
mirabilis.
PATOGENESIS
Berawal dari infeksi sebelumnya epididimitis, orchitis, epididiorchitis dapat menyebabkan akumulasi
abses dalam tunika vaginalis
GEJALA
Nyeri dan tanda inflamasi pada skrotum
Demam
Riwayat penyakit sistemik dan infeksi sebelumnya
Kesulitan berkemih
Skrotum teraba lembut/kenyal
Tampak adanya pus
TATALAKSANA
Insisi dan drainase bedah
Suportifsesuai gejala
Tatalaksana sesuai etiologi
FOURNIER’S GANGRENE
DEFINISI
Fournier’s gangren merupakan bentuk fasciitis nekrotikans yang progresif di sekitar genital
eksterna.
ETIOLOGI
Infeksi bakteri aerob dan anaerob seperti E.coli, coliform, Klebsiella spp, Bacteroides spp,
Streptococcus spp, Enterococcus spp, Pseudomonas spp, Proteus spp dan Clostridium spp.
PATOGENESIS
Mikroorganisme dari daerah kolorektal dan urogenital hasilkan enzim yang menyebabkan
koagulasi PD Trombosis suplai darah berkurang suplai oksigen ke jaringan berkurang
Hipoksia jaringan memungkinkan bakteri fakultatif anaerob dan organisme
mikroaerofilik Enzim dari mikroorganisme (misalnya lesithinase, kolagenase) kerusakan
dari fasia sehingga memicu perluasan cepat infeksi.
MANIFESTASI KLINIS
Pembengkakan, nyeri, hiperemi, pruritus, demam, discharge
dengan bau busuk yang muncul setelah gejala berlangsung 2-7
hari
dapat ditemukan gas dalam jaringan ditunjukan dengan muncul
krepitasi.
TATALAKSANA
Antibiotik spektrum luas triple terapi yang direkomendasikan :
sefalosporin generasi ketiga atau aminoglikosida, ditambah
penisilin dan metronidazol.
Analgetik antipiretik
Debridemen pada jaringan nekrosis (nekrotomi), dilakukan
perawatan terbuka dan pemasangan pipa drainase jika perlu.
TORSIO TESTIS
DEFINISI
Keadaan terpuntirnya funikulus spermatikus sehingga mengakibatkan
terhentinya aliran darah yang mendarahi testis
Banyak terjadi pada anak dan remaja, kadang laki-laki 40-50 th
ETIOLOGI
Tidak adekuatnya fiksasi tunica vaginalis dari testis dan epididimis ke
skrotum testis leluasa berotasi oklusi dan pembengkakan
nekrosis
Kontraksi otot kremaster yang berlebihan
Faktor hormonal INSL3 dan reseptor RXLF2 telah diduga menjadi gen
penyebab munculnya keadaan torsio testis.
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri testis yang hebat dan tiba-tiba, bisa saat beraktifitas, istirahat, maupun
setelah trauma
2. Sering disertai nyeri perut dalam mual dan muntah, serta demam.
3. Pada 50% pasien, memiliki riwayat nyeri skrotum yang berulang yang
menghilang spontan
TATALAKSANA
Detorsi testis baik secara manual maupun operatif
Tindakan fiksasi testis ke dinding skrotum dengan nonabsorbable sutures,
mencegah kejadian berulang.
TRAUMA TESTIS
Berkisar 1 % dari seluruh kasus kegawatan urologi, Usia 10-30 tahun
Penyebab
Avulsi, trauma tumpul, trauma tajam laserasi tunika albuginea rupture testis
Gejala klinis
Ada riwayat trauma
Timbul nyeri hebat setelah terjadinya trauma, disertai mual dan muntah
Tampak hematom, pembesaran skrotum, hilangnya sebagian kulit, nyeri tekan
Testis bisa tidak teraba
testis membesar
Hematuria
USG hilangnya homogenitas internal testis
TATALAKSANA
Konservatif
Pembedahan
Henoch-Schonlein purpura (HSP)
DEFINISI
Vaskulitis dinding skrotum penebalan dan eritema (bukan karena infeksi)
Gejala klinis :
Adanya tanda prodormal selama 2-3 minggu
Adanya rash,nyeri,dan bengkak pada skrotum