Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

An.B DENGAN GANGGUAN SISTEM SIRKULASI DENGUE


HAEMORRAGIK FEVER DI RUANG ICU RSSI
BANJARMASIN

Disusun Oleh :
Nydia Romilda
113063J113035
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit
yang disebabkan infeksi virus dengue yang ditularkan oleh
nyamuk aedes aygepti.
• Populasi dunia beresiko terhadap penyakit demam berdarah
mencapai 2,5 hingga 3 milyar setiap tahunnya. Terhitung
sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat negara
WHO Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia
Tenggara dan tertinggi nomor dua di dunia setelah Thailand
yang merupakan penyebab utama perawatan anak di rumah
sakit.

• Kemenkes meyebutkan hingga pertengahan tahun 2013,


Indonesia kasus DBD terjadi di 31 provensi dengan penderita 48.905
orang, 375 diantaranya meninggal dunia.

• Medical record RSSI tahun 2012 angka kejadian DHF


ditemukan sejumlah 176 orang pasien anak. Sedangkan
Banjarmasin selama 7 bulan terakhir tahun 2014 ditemukan sejumlah
50 orang.
Bulan 0-5 6-12 > 13-65 Meninggal Hidup
Januari -
Juli

Jumlah 7 8 35 1 49
Presentase 14% 16% 79% 2% 98%

Berdasarkan pemaparan data diatas, Maka penulis tertarik


untuk mengangkat kasus DHF (Dengue Haemorragik Faver).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan umum penulisan laporan ini untuk menerapkan
Asuhan Keperawatan yang berkualitas dalam merawat klien
An B. dengan (DHF) yang di rawat di ruang (Intensive Care
Unit ) Rumah Sakit Suaka Insan
2. Tujuan Khusus :
1) Mampu mengidentifikasikan dan mengumpulkan data
dasar tentang penyakit DHF pada klien
2) Mampu menganalisa data
3) Mampu Merumuskan masalah keperawatan
4) Mampu memprioritaskan masalah kesehata
5) Mampu membuat diagnosa keperawatan
6) Mampu menentukan rencana dan melaksanakan
rencana Asuhan Keperawatan
7) Mampu mengevaluasi Asuhan Keperawatan
8) Mampu mendokumentasikan hasil Asuhan Keperwatan
2. Review Of Related Literature
A. Anatomi fisologi
1. Anatomi

Gambar 2. 2 Sel Darah


Gambar 2 .1 Struktur Pembuluh Darah
2. Fisiologi Trombosit

Trombosit bukan berupa sel melainkan


berbentuk kepingan yang merupakan bagian kecil
dari sel besar. Trombosit di buat di sumsum tulang,
paru, dan limpa dengan ukuran kira-kira 2-4
mikron. Umur peredarannya sekitar 10 hari, &
memegang peranan penting dalam proses
pembekuan darah.
B. Definisi
Dengue hemoragik fever adalah penyakit infeksi virus dengue
akut yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui
nyamuk aedes aegypti atau yang masuk kedalam tubuh melalui
gigitan (Wijaya, 2013).

C. Etiologi
1) Arbovirus serotif DEN 1, 2,3, & 4
2) Iklim
3) Lingkungan
3. Nursing management using nursing proses
1) Assessment
Identitas pasien :
Nama : An. B
Umur : 11 Tahun
Tanggal MRS : 29 Juli 2014
NO. RM: 24.06.XX
Diagnosa. Masuk : DHF
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keadaan Umum :
Klien tampak sakit sedang, dan terbaring di tempat tidur. Kesadaran
composmetis (E4V5M6), akral terba hangat, tampak adanya patekie di
eksremitas atas dextra dan sinistra, skala aktifitas 2 (0-4) dibantu orang
dan alat, terpasang infus pump Ring As 35 tetes/menit di eksremitas
atas dextra, terpasang elektroda, terpasang SpO2 di ibu jari dextra, TTV;
T : 36,5 0C, P : 74x/menit, R : 36x/menit, BP : 110/80 mmHg.
Keluhan utama : Pasien mengatakan badan terasa lemas, perut terasa
kembung dan mual, tidak nafsu makan, dan takut jika
diambil darah & disuntik.

Riwayat penyakit sekarang :


± 8 hari yang lalu, orang tua pasien mengatakan badan anaknya
sering panas, kepala pusing, mual, tidak nafsu makan, dan lemah. Pada
hari sabtu tanggal 26 juli 2014 jam 19.00 pm pasien datang dengan
diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan badan lemas, nyeri uluh
hati, mual, dan muntah. Di UGD pasien mendapat therapy obat penurun
panas, antibiotik, dan anti muntah. Setelah rawat jalan pada hari selasa
tanggal 29 juli 2014 jam 18.55 pm pasien kembali datang ke UGD
dengan keluhan yang sama, panas tetap tidak turun selama perawatan di
rumah. Hasil pemerikaan dokter Y di UGD ternyata trombosit nya
menurun yaitu 119.000 mm3, pasien mendapat therapy infus Rl 20
tetes/menit, dan injeksi tamoliv 500 mg (iv) jam 20.15 pm pasien
dipindahkan ke ruang perawatan maria vip 29, lalu kembali dipindahkan
ke ruang anak bangsal Theresa taggal 30 juli 2014 jam 20.00 pm. Setelah
perawatan di bangsal keadaannya menurun, pada tanggal 1 agustus 2014
jam 11.00 am keadaan pasien lemah, kesadaran composmetis, eksremitas
atas dan bawah teraba dingin Pulse: 60x/menit, Respirasi: 25x/menit, BP:
130/80 mmHg, nilai trombosit 54.000. Instruksi dokter G therapy infuse
Ring As guyur 500 cc setelah itu 40 tetes/menit, dan pindah ke ICU.
Pasien dipindahkan ke ruang perawatan ICU sekitar jam 11.25 am
Riwayat penyakit dahulu :
Saat berusia ± 2 tahun diagnosa dari dokter pasien menderita
TBC, dan 1 tahun 7 bulan yang lalu pasien pernah
mempunyai riwayat penyakit demam berdarah.
Observasi dan Pemerikaan Fisik
TTV : Kesadaran umum pasien tampak sakit sedang,
kesadaran composmetis (E4V5M6), TTV; T : 36,5 0C,
P : 74x/menit, R : 36x/menit, BP : 110/80 mmHg, SpO2
99%.
Pengkajian B1-B6 :
 Sistem Pernafasan (B1)
 Sistem Kardiovaskuler (B2)
 Sistem Persyarafan (B3)
 Sistem Perkemihan (B4)
 Sistem Pencernaan (B5)
 Sistem Muskuloskeletal dan integument (B6)
2) . Nursing diagnosis

a. Skema analisa pathway.docx


b. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds: Anorexia Perubahan nutrisi
- Pasien tidak nafsu makan, terasa kurang dari
mual, dan seperti mau muntah jika kebutuhan tubuh
makan bubur yang disediakan di RS
Do:
- Keadaan umum pasien tampak
lemah, pasien hanya menghabiskan 1
½ lembar roti tawar selama 7 jam,
lidah tampak kotor, mukosa bibir
kering.
- BB awal masuk RS : 49 kg
- BB saat pengkajian : 45 kg
- IMT : 14, 42 kg/m2 (< 18,5)
BB kurang
2 Ds : Kelemahan fisik Intoleransi
Pasien mengatakan badan terasa aktifitas
lemas
Do :
Pasien tampak lemah
Skala aktifitas 2 (0-4)
No Data Etiologi Masalah
3 DS : Pasien mengatakan takut bila Krisis situasional Cemas
setiap pengambilan darah
DO :
- Pasien tampak menolak saat
pengambilan darah
- ekspresi klien tampak tegang
- wajah tampak merah
- Pasien tampak ketakutan

4 Faktor Resiko : Resiko


- Trombositopeni perdarahan
(80.000 (150.000-450.000mm3)
5 Faktor resiko : Resiko kekurangan
- Peningkatan permeabilitas diding volume cairan
plasma
6 Faktor resiko : Resiko infeksi
- Prosedur invasif
c. Prioritas Diagnosa Keperawatan :

1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan anoreksia.
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
kelamahan fisik.
3) Cemas berubungan dengan krisis situasional.
4) Resiko perdarahan dengan faktor resiko
thrombisitopeni.
5) Resiko kekurangan volume cairan dengan faktor
resiko peningkatan permeabilitas dinding
plasma.
6) Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur
invasif.
3. Nursing Care.docx

4. Documenting Nursing Care


Evaluasi
Diagnosa 1 : Perubahan nutrisi teratasi sebagian, pasien tidak
ada menegeluh mual, nafsu makan menigkat, px mampu
menghabiskan ½ porsi makanan yg disediakan RS.
Diagnosa 2 : Intoleransi aktifitas teratasi sebagian, pasien
mampu moobilisasi ditempat tidur, pasien dapat memenuhi
kebutuhan ADL ; makan, minum secara mandiri, namun
berpakaian & mandi masih dibantu sebagian karen adanya
pemasangan infus.
Diagnosa 3 : Cemas b/d krisis situasional teratasi, pasien dapat
mengungkapkan rasa cemasnya, pasien tampak lebih rileks &
Diagnosa 4 : Resiko perdarahan tidak terjadi, tidak adanya
perdarahan lebih lanjut, trombosit m↑ 109.000 mm3, &
hematokritnya 43,6% tgl 2 juli 2024 pukul 21. 14 wita.
Diagnosa 5 : Resiko kekurangan voleme cairan tidak terjadi,
Mukosa bibir tampak lembab, turgor kulit baik, balans cairan
+ 247
Diagnosa 6 : Resiko infeksi tidak terjadi, tidak ada tanda infeksi,
leukosit 8.200 mm3, temperatur 36,30 C
5. Kesimpulan & Saran
a. Kesimpulan :
DHF (Dengue Haemorragik Fever) adalah salah satu penyakit infeksi
virus menular, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aygepti.
Tanda dan gejala yang khas pada penyakit DHF ini salah satu nya
pasien mengeluh demam, nyeri kepala, dan persendian, pada
pemeriksaan uji torniqet tampak adanya perdarahan dibawah kulit/
patekie, melena, epistaksis disertai dengan pembesaran hepar, limfa,
dan trombositopeni yang jika tidak ditangani dengan cepat, dan
pemantauan yang ketat dapat menimbulkan terjadinya perdarahan,
syok, bahkan kematian.
b. Saran :
1. Bagi Klien Dan Keluarga
2. Bagi Pihak RSSI:
3. Bagi Pihak Institusi STIKES Suaka Insan
4. Bagi Mahasiswa
Terimakasih

You might also like