Referat DIARE

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 29

Referat

Diare Akut
Pembimbing : dr. Luty DP Sp.A
Oleh :
Dimas Yudha Wahyu S.
2121210029

KEPANITERAAN KLINIK MADYA


LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD BLAMBANGAN BANYUWANGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2018
Evaluasi Clostridium
Kultur Feses Clostridium difficile atau CDF/cdf‘
difficile, Parasit  gram-positif

Direct
Evaluasi
fluorescent PARASIT
antigen

DL, LED, fecal inflammatory


calprotectin markers

specific ( ex: tissue transglutaminase-IgA


or antiendomysial antibodies- Widal
serologic IgA) Typhoid
tests celiac disease

PENEGAKAN DIAGNOSA
Patofisiologi

Diare Osmotik

Diare Malabsorbsi

Diare Sekretorik

Diare akibat reseksi ileum dan sebagian kolon


Diare Osmotik
• Obat (mengandung
gula), permen, buah Asupan sejumlah besar
Sorbitol tertentu
makanan sukar diserap,
meskipun kondisi normal.
• Jeruk, Lemon, dsb,
madu
Fruktosa
Zat yang tidak dapat diserap
 bersifat aktif secara
• Antasida, Laksatif osmotik pada usus halus
Garam
Magnesium

• Sulfat, Fosfat, Sitrat menarik air ke dalam lumen


Anion
usus.

Patofisiologi
Diare Osmotik
• Rotavirus
Virus

Patofisiologi
Diare Osmotik

Patofisiologi
Diare Malabsorbsi
(berkurang simport Na+
• sorbitor, fruktosa Penurunan absorpsi Na+
dengan glukosa dan
Karbohidrat pada usus halus bagian
galaktosa)  penyerapan
atas
yang sukar air berkurang.
diserap

Gangguan • defisiensi Aktivitas osmotik dari


pencernaan disakaridase, karbohidrat yang tidak Hanya menghasilkan
dan defek pembawa diserap (sekitar 80 g/hari) gas dalam jumlah besar
 asam organic (flatulens)  bukti
penyerapan menghasilkan energi, terjadinya malabsorpsi
karbohidrat bersama-sama dengan air karbohidrat.
 diserap di dalam kolon.

Namun, jika jumlah yang


tidak diserap >80 g/hari
(yaitu, >¼ suplai
karnohidrat normal) atau
bakteri usus dihancurkan
oleh antibiotic  akan
terjadi diare.

Patofisiologi
Diare Malabsorbsi
(berkurang simport Na+
Penurunan absorpsi Na+
dengan glukosa dan
pada usus halus bagian
galaktosa)  penyerapan
atas
air berkurang.

Aktivitas osmotik dari


karbohidrat yang tidak Hanya menghasilkan
diserap (sekitar 80 g/hari) gas dalam jumlah besar
 asam organic (flatulens)  bukti
menghasilkan energi, terjadinya malabsorpsi
bersama-sama dengan air karbohidrat.
 diserap di dalam kolon.

Namun, jika jumlah yang


tidak diserap >80 g/hari
(yaitu, >¼ suplai
karnohidrat normal) atau
bakteri usus dihancurkan
oleh antibiotic  akan
terjadi diare.

Patofisiologi
Diare Sekretorik
Kanal Cl- menjadi
sering terbuka (di
Hormon dan dalam sel mukosa, Cl-
neurotransmiter Peningkatan
konsentrasi cAMP
secara sekunder aktif
diperkaya oleh
• Pembentukan VIP intrasel pembawa simport Na+-
(vasoactive intestinal K+-2Cl- basolateral dan
peptide) yang berlebihan disekresi melalui kanal
oleh sel tumor pankreas Cl- di dalam lumen)
• Laksatif
• Toksin (Vibrio cholera,
clostridium difficile,
ETEC, Shigella sp dan
Aeromonas sp)  akan
membentuk cAMP (cyclic
adenosine sekresi Na+, Cl- dan
monophospate) dalam H2O akan masuk ke diare sekretorik
jumlah yang lebih besar. intralumen

Patofisiologi
Diare Sekretorik (Toksin)

Bakteri yang masuk ke dalam traktus digestives  berkembang biak di dalamnya.

mengeluarkan toksin  merangsang epitel usus

terjadi peningkatan aktivitas enzim adenil siklase (bila toksin bersifat tahan panas / labil
toksin / LT) atau enzim guanil siklase (bila toksin bersifat tahan panas / stabil / ST).

peningkatan aktivitas enzim-enzim  peningkatan cAMP.


Tidak terjadi absorpsi Na+ pada bagian yang
direseksi  penurunan absorpsi H2O  diare

Diare yang
dikarenakan reseksi ↓ reabsorpsi garam empedu  percepatan
ileum dan sebagian aliran melalui kolon  diare
kolon.

Garam empedu yang tidak dapat direabsorpsi 


dihroksolasi oleh bakteri kolon  membentuk
metabolit garam empedu  merangsang sekresi
NaCl dan H2O berlebih  diare

Patofisiologi
• Diare lebih dari 3x sehari berlangsung selama 14 hari
Diare akut • Tidak ada darah

• Diare air cucian beras yang sering dan banyak dan cepat serta
menimbulkan dehidrasi berat, atau
Kolera
• Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera, atau
• Diare dengan hasil kultur tinja positif untuk V Cholerae O1 atau O139

• Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)


Disentri

• Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih


Diare Persisten

Diare dengan • Diare apapun disertai tanda gizi buruk


gizi buruk

Bentuk Klinis Diare


• Mendapat pengobatan antibiotic oral spectrum luas
Diare Terkait
Antibiotik

• Dominan darah dan lender dalam tinja


• Massa intra abdominal (abdominal mass)
Invaginasi
• Tangisan keras dan kepucatan pada bayi
DEHIDRASI
JENIS KRITERIA
Dehidrasi Berat Terdapat dua atau lebih dari tanda di
bawah ini:
 Letargis/tidak sadar
 Mata cekung
 Tidak bisa minum atau malas minum
 Cubitan kulit perut kembali
sangat lambat ( ≥ 2 detik)

Dehidrasi Terdapat dua atau lebih dari tanda di


Ringan/Sedang bawah ini:
 Rewel, gelisah
 Mata cekung
 Minum dengan lahap, haus
 Cubitan kulit kembali lambat

Tanpa Dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk


diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan
atau berat
DERAJAT DEHIDRASI
DIARE dengan DEHIDRASI BERAT
Tatalaksana
• Anak dengan dehidrasi berat harus diberi rehidrasi intravena secara cepat
yang diikuti dengan terapi rehidasi oral.
• Mulai berikan cairan intravena segera. Pada saat infus disiapkan, beri
• larutan oralit jika anak bisa minum

Catatan: larutan intravena terbaik adalah larutan Ringer Laktat


(larutan Hartman untuk penyuntikan). Tersedia juga larutan Ringer
Asetat. Jika larutan Ringer Laktat tidak tersedia, larutan garam normal
(NaCl 0.9%) dapat digunakan. Larutan glukosa 5% (dextrosa) tunggal
tidak efektif dan jangan digunakan.
• Beri 100 ml/kg larutan yang dipilih dan dibagi sesuai Tabel 18 berikut ini.
DIARE dengan DEHIDRASI BERAT
• PENANGANAN DEHIDRASI
TERIMA KASIH

You might also like