Pelatihan Sirkumsisi

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 29

PELATIHAN SIRKUMSISI

dr. Inzta Arbi, SpB


PENDAHULUAN
 Sirkumsisi (khitan, sunat) adalah
tindakan pembuangan dari sebagian
atau seluruh kuluf (prepusium) penis
dengan tujuan tertentu.
 Indikasi:
 Agama
 Sosial
 Medis (fimosis, parafimosis,
pencegahan tumor, kondiloma
akuminata, dll)
PENDAHULUAN…
 Kontraindikasi:
 Mutlak : hipospadia, hemofili dan
kelainan darah
 Relatif : infeksi lokal pada penis dan
sekitarnya, infeksi umum dan diabetes
melitus
 Anatomi:
 2 buah korpus kavernosum
 1 korpus spongiosum
 Uretra pars spongiosa
 Tunika albuginea
 Arteri, vena dan nervus dorsalis penis
 Fasia Buck
PENDAHULUAN…
Anatomi Penis Corona
Glans penis
glandis

Ostium
uretra
eksterna
Prepusium
penis

Fascia Frenulum
penis prepusium
profunda
PERALATAN SIRKUMSISI
PERSIAPAN
 Persiapan Operator:
 Operator berpakaian bersih
 Mengenakan topi dan masker
 Mencuci tangan dengan antiseptik
 Mengenakan handschoen steril
 Operator berdiri di sebelah kiri pasien
 Persiapan Pasien:
 Pasien anak-anak, diadakan pendekatan
agar tidak cemas dan gelisah
 Riwayat alergi terhadap obat
 Cara memasang handschoen

1 2

3 4
 Cara memasang handschoen…

5 6

7
 Persiapan pasien

Melakukan aseptik dan antiseptik Lapangan operasi


setelah dilakukan
aseptik dan
antiseptik
ANESTESI
 Mengambil obat anestesi lokal
ANESTESI…

 Blok N. dorsalis  Anastesi  Anastesi infiltrasi


penis infiltrasi di di batang penis
frenulum
prepusium
PELEPASAN PERLEKATAN
PREPUSIUM

 Melepaskan perlekatan  Melepaskan perlekatan


prepusium dengan klem prepusium dengan kasa
TEKNIK OPERASI DORSUMSISI
 Setelah tindakan
anastesi berhasil
dilakukan, dilakukan
penjepitan ujung
prepusium dengan
klem Halstead (pada
jam 11 dan 1), serta
klem Kocher lurus
(pada jam 6).
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Lakukan insisi
prepusium di
antara jam 11 dan
1 ke arah
proksimal penis
hingga kira-kira
mendekati sulcus
koronarius glandis.
Gunakan gunting
Busch.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Prepusium kemudian
dibuka, dilihat batas insisi
apakah terlalu panjang
atau terlalu pendek.
Biasanya bagian mukosa
(di sebelah dalam
praeputrium) disisakan
sekitar 3 – 5 mm,
sedangkan kulit diinsisi di
belakang sulcus
koronarius glandis.
Perdarahan yang terjadi
dirawat.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Pasanglah jahitan
kendali (teugel, scott
suture) antara kulit
dan mukosa pada jam
12 (daerah insisi).
Jahitan ini berfungsi
sebagai penuntun dan
pegangan pada saat
melakukan insisi ke
lateral dan penjahitan
kulit-mukosa di
sekeliling penis.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Insisi prepusium
ke lateral kiri.
Mukosa disisakan
3 – 5 mm. Ke arah
frenulum,
prepusium diinsisi
meruncing
(berbentuk huruf
V).
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Prepusium telah
diinsisi lengkap.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Perdarahan yang
terjadi dirawat
dengan menjepit
sumber
perdarahan/pembu
luh darah
menggunakan
klem Mosquito.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Setelah diklem, sumber
perdarahan diikat
(ligasi) dengan
menggunakan plain cat
gut (cat-gut polos)
nomor 3-0 (000).
Pengikatan dilakukan
minimal 3 kali. Dalam
keadaan basah, cat gut
akan mengembang
sehingga bila disimpul
2 kali dikhawatirkan
simpul dapat terbuka.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Seluruh
perdarahan telah
dirawat.
Dilakukan
penjahitan
kendali pada jam
3 dan 9. Tali
kendali dijepit
dengan klem
Pean lurus.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Penjahitan frenulum
dengan jahitan angka 8
(eight figure suture)
jahitan dimulai dari
mukosa sebelah kanan
frenulum ke kulit sebelah
kiri rafe penis. Arah
penjahitan sejajar dengan
arah panah (miring).
Penjahitan menggunakan
benang plain cat gut
nomor 3-0 (000). Pada
penjahitan ini, jarum harus
ditusukkan dekat ke tepi
kulit dan mukosa agar
diperoleh jahitan yang
rapat.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Penjahitan
frenulum. Jahitan
diteruskan dari
kulit di sebelah
kanan rafe penis
(lihat anatomi), ke
mukosa sebelah
kiri frenulum.
Jahitan sekarang
siap untuk
disimpul.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…
 Jahitan frenulum
disimpulkan.
 Kesenjangan (gap)  benang
jangan disimpulkan 
teruskan menjahit tepi kulit
dan mukosa yang belum
rapat.
 Benang diklem dan
dipergunakan sebagai jahitan
kendali.
 Penjahitan di antara kulit
mukosa antara tali-tali
kendali pada jam 3, 6, 9 dan
12.
 Simpul benang 3 kali,
disisakan 0,5 cm dari simpul.
 Semua penjahitan selesai tali
kendali dipotong pendek
(sekitar 0,5 cm) antiseptik.
TEKNIK OPERASI
DORSUMSISI…

 Penis dibalut
dengan kain kasa
steril, lalu
diplester. Plester
tidak boleh terlalu
ketat, karena jika
penis ereksi akan
terlalu sakit.
TEKNIK OPERASI AMPUTASI

 Prepusium diklem
dengan klem
Halstead pada
posisi jam 12 dan
jam 6.
TEKNIK OPERASI AMPUTASI

 Prepusium dijepit
melintang dari sumbu
panjagn penis dengan
klem Kocher lurus. Klem
dipasang miring dengan
melebihkan bagian sejajar
frenulum. Jepitan
diyakinkan tidak menjepit
glans penis, tetapi cukup
panjang, sehingga bila
diinsisi tidak terdapat
kelebihan mukosa dan
atau kulit.
TEKNIK OPERASI AMPUTASI

 Insisi prepusium di
bagian proksimal klem
melintang. Cara ini
paling baik karena
bagian prepusium yang
terjepit klem akan
terbuang, tatapi bagi
pemula agak
menyulitkan karena takut
melukai glans penis.
Insisi dapat dilakukan
dengan scalpel atau
gunting Mayo lengkung.
Terima Kasih

You might also like