Professional Documents
Culture Documents
MFK
MFK
DAN KESELAMATAN
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN
Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2
Standar MFK 1
• RS mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas
Elemen penilaian MFK 1
1. Pimpinan RS & mereka yg bertanggung jawab atas
pengel fasilitas mengetahui peraturan perundang-2an &
ketentuan lainnya yg berlaku terhadap fasilitas RS.
2. Pimpinan menerapkan ketentuan yang berlaku atau
ketentuan alternatif yang disetujui
3. Pimpinan memastikan RS memenuhi kondisi seperti hasil
lap. terhadap fasilitas atau catatan pemeriksaan yang
dilakukan oleh otoritas setempat
Standar MFK 2
• RS menyusun dan menjaga rencana tertulis yang
menggambarkan proses untuk mengelola risiko
terhadap pasien, keluarga, pengunjung dan staf
Elemen Penilaian MFK 2
1. Ada rencana tertulis yang mencakup a) sampai f)
Maksud dan Tujuan
2. Rencana tersebut terkini atau di update
3. Rencana tersebut dilaksanakan sepenuhnya
4. Rumah sakit memiliki proses evaluasi periodik dan
update rencana tahunan
RENCANA INDUK ATAU RENCANA
TAHUNAN MFK
a. Keselamatan dan Keamanan
1. Keselamatan---Suatu tingkatan keadaan tertentu
dimana gedung, halaman/ground dan peralatan
rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau risiko
bagi pasien, staf dan pengunjung
2. Keamanan----Proteksi dari kehilangan,
pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta
penggunaan oleh mereka yang tidak berwenang
b. Bahan berbahaya-----penanganan, penyimpanan
dan penggunaan bahan radioaktif dan bahan
berbahaya lainnya harus dikendalikan dan limbah
bahan berbahaya dibuang secara aman.
c. Manajemen emergensi----tanggapan terhadap
wabah, bencana dan keadaan emergensi
direncanakan dan efektif
d. Pengamanan kebakaran----Properti dan
penghuninya dilindungi dari kebakaran dan asap.
e. Peralatan medis---peralatan dipilih, dipelihara dan
digunakan sedemikian rupa untuk mengurangi risiko.
f. Sistem utilitas----listrik, air dan sistem pendukung
lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko
kegagalan pengoperasian
KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN
Standar MFK 3
• Seorang atau lebih individu yang kompeten
mengawasi perencanaan dan pelaksanaan program
untuk mengelola risiko di lingkungan pelayanan
Elemen Penilaian MFK 3
1. Program pengawasan dan pengarahan dapat
ditugaskan kepada satu orang atau lebih.
2. Kompetensi petugas tersebut berdasarkan atas
pengalaman atau pelatihan
3. Petugas tersebut merencanakan dan melaksanakan
program meliputi elemen a) sampai g) Maksud dan
Tujuan.
PROGRAM PENGAWASAN MELIPUTI :
Standar MFK 5
• RS mempunyai renc. tentang inventaris, penanganan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
serta pengendalian dan pembuangan bahan dan
limbah berbahaya.
Elemen Penilaian MFK 5
1. RS mengidentifikasi bahan & limbah berbahaya &
memp. daftar terbaru/mutakhir dari bahan
berbahaya tsb di RS. (lihat juga AP5.5, EP 1, & AP.6.6, EP 1)
2. Renc utk penanganan, penyimpanan & penggunaan
yg aman disusun & diimplementasikan/diterapkan
(lihat juga AP.5.1, Maksud & Tujuan, & EP 3; AP.5.5, EP 3;
AP.6.2, EP 4; dan AP.6.6, EP 3)
3. Rencana untuk pelaporan dan investigasi dari
tumpahan, paparan (exposure) dan insiden lainnya
disusun dan diterapkan.
4. Rencana untuk penanganan limbah yang benar di
dalam rumah sakit dan pembuangan limbah
berbahaya secara aman dan sesuai ketentuan hukum
disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.6.2, EP 4)
5. Rencana untuk alat dan prosedur perlindungan yang
benar dalam penggunaan, ada tumpahan dan
paparan disusun dan diterapkan. (lihat juga AP.5.1, EP
4; AP.6.2, EP 5; dan AP.6.6, EP 5)
6. Rencana untuk mendokumentasikan persyaratan,
meliputi setiap izin, lisensi, atau ketentuan persyaratan
lainnya disusun dan diterapkan.
7. Rencana untuk pemasangan label pada bahan dan
limbah berbahaya disusun dan diterapkan. (lihat juga
AP.5.5, EP 5; dan AP.6.6, EP 5)
8. Bila terdapat unit independen dalam fasilitas
pelayanan pasien yang akan disurvei, rumah sakit
memastikan bahwa unit tersebut mematuhi rencana
penanganan bahan berbahaya.
RENCANA MENETAPKAN PROSES UNTUK :
• inventarisasi bahan dan limbah berbahaya;
• penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya;
• pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan
(exposure) dan insiden lainnya;
• pembuangan limbah berbahaya yang benar;
• peralatan dan prosedur perlindungan yang benar
pada saat penggunaan, ada tumpahan (spill) atau
paparan (exposure);
• pendokumentasian, meliputi setiap izin dan
perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan lainnya;
• pemasangan label yang benar pada bahan dan
limbah berbahaya.
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
Standar MFK 6
• RS menyusun & memelihara renc manj kedaruratan &
progr. menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas
demikian, wabah & bencana alam/bencana lainnya.
Elemen Penilaian MFK 6
1. RS telah mengidenfikasi bencana internal & eksternal
yg besar, spt kead darurat di masy, wabah &
bencana alam/bencana lainnya, serta kejadian
wabah besar yg bisa menyebabkan terjadinya risiko
yg signifikan.
2. RS merencanakan utk menanggapi kemungkinan
terjadinya bencana, meliputi item a) sp g) Maksud
dan Tujuan
RENCANA DAN PROGRAM
PENANGANAN KEDARURATAN
a.menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya,
ancaman dan kejadian;
b.menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsb
c. strategi komunikasi pada kejadian;
d. pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk
sumber daya alternatif;
e. pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk
alternatif tempat pelayanan;
f. identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf
pada waktu kejadian
g. proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi
pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dng
tanggung jawab RS dlm hal penugasan staf utk yan pasien
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA
Standar MFK 7
• RS merenc. & melaks. Progr. utk memastikan bhw seluruh
penghuni di RS aman dari kebakaran, asap atau kedaruratan
lainnya.
Elemen Penilaian MFK 7
• RS merenc. progr utk memastikan seluruh penghuni RS aman dari
kebakaran, asap atau kedaruratan lain yang bukan kebakaran.
• Program dilaksanakan secara terus-menerus & komprehensif utk
memastikan bahwa seluruh ruang rawat pasien dan tempat
kerja staf termasuk dalam program.
• Bila terdapat badan independen di fasilitas yan pasien yg akan
disurvei, RS memastikan bahwa badan tsb mematuhi rencana
pengamanan kebakaran.
Rumah sakit merencanakan secara khusus :
• pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko
kebakaran, seperti penyimpanan dan penanganan secara
aman bahan mudah terbakar, termasuk gas medik, seperti
oksigen;
• bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam
atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien;
• jalan keluar yg aman dan tidak terhalang bila tejadi
kebakaran;
• sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap
(smoke detector), alarm kebakaran, dan patroli kebakaran;
dan
• mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang
air, supresan kimia (chemical suppressants) atau sistem
penyemburan (sprinkler).
PENGAMANAN KEBAKARAN
Standar MFK 9
• Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari,
tujuh hari seminggu, melalui sumber reguler
atau alternatif, untuk memenuhi kebutuhan
utama asuhan pasien.
Elemen Penilaian MFK 9
1. Air minum tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu
2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu
Standar MFK 9.1.
• RS memiliki proses emergensi untuk melindungi
penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya,
terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air
minum dan listrik
Elemen Penilaian MFK 9.1.
1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air
minum terkontaminasi atau terganggu.
2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi.
3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum
alternatif dalam keadaan emergensi.
Standar MFK 9.2.
RS melakukan uji coba sistem emergensi dr air minum & listrik secara
teratur sesuai dgn sistem & hasilnya didokumentasikan.
Elemen Penilaian MFK 9.2.
1. RS melakukan uji coba sumber air minum alternatif sekurangnya
setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber air
2. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut
3. RS melakukan uji coba sumber listrik alternatif sekurangnya
setahun sekali atau lebih sering bila diharuskan oleh peraturan
perundangan yang berlaku atau oleh kondisi sumber listrik.
4. RS mendokumentasi hasil uji coba tersebut
YANG HARUS DILAKUKAN RS :
STERING
COMITTE
POKJA-POKJA 15
POKJA
1. Pokja PMKP dari anggota
Komite Mutu RS dan anggota
Komite/Tim KPRS;
2. Pokja PPI dari Panitia
Pengendalian infeksi RS
3. Pokja TKP Gabungan dari
Bidang Pelayanan dan Bidang
Administrasi, Komite Etik RS
4. Pokja MFK dari Komite K-3 RS