Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 31

Operasi Teknik

Kimia 3
(Kode MKA)
PEMISAHAN MEKANIK
BERDASARKAN DENSITAS BAHAN
(SEDIMENTASI)

Ir. Gogot Haryono M.T


E-mail

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 1


Deskripsi
SEDIMENTASI
(PEMISAHAN PADAT-CAIR)

 Pemisahan padatan dalam cairan untuk


mendapatkan cairan yang jernih dan atau
sebaliknya.

 Alat-alat
yang dipergunakan untuk
pemisahan padatan dan cairan.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 2


Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
 Setelah mempelajari Pemisahan Padat-
Cair ini, mahasiswa memahami
mekanisme pemisahan padat-cair dan
mengenal jenis-jenis alat pemisah, dan
mekanisme operasional terjadinya
pemisahan.
 Pada bab ini diharapkan mahasiswa
mampu menganalisis peristiwa pemisahan
yang terdiri dari laju alir pemisahan,
volume alat pemisah, waktu tinggal dan
ukuran alat pemiasah dalam industri
kimia.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 3
Manfaat/ Relevansi
 Setiap bahan mempunyai sifat yang
berbeda-beda. Untuk dapat memisahkan
bahan diinginkan diperlukan alat yang
sesuai dengan karakteristik bahan.

 Pengendapan, penyaringan dan


pemutaran adalah cara-cara yang biasa
digunakan dalam suatu proses pemisahan
padatan dan cairan.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 4


Pendahuluan
 Pemisahan material menjadi dua fraksi
atau lebih berdasarkan laju alir disebut
dengan istilah CLASSIFICATION.
 Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sistem classification adalah
densitas dan ukuran bahan.
 Pemisahan padat-cair adalah untuk
memisahkan antara padatan dan
cairan, sehingga didapat hasil cairan
yang mengandung sesedikit mungkin
padatan yang tersuspensi didalamnya.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 5


Cara Pemisahan
 Dalam ilmu teknik kimia, suspensi
(suspension) adalah suatu campuran
fluida yang mengandung partikel padat.
 Atau dengan kata lain campuran
heterogen dari zat cair dan zat padat
yang dilarutkan dalam zat cair tersebut.
 Adapun cara pemisahan antara padatan
dan cairan dapat dilakukan dengan
cara :
 Pengendapan (sedimentasi/settling)
 Penyaringan (filtrasi)
 Pemutaran (sentrifugasi)
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 6
Perbedaan Larutan Sejati, koloid
dan suspensi
No Perbedaan Larutan sejati Koloid Suspensi
1 Ukuran partikel Kurang dari 1 nm Antara 1 sampai 100 nm Lebih dari 100
nm
2 Penampilan fisis jernih Keruh ke jernih Keruh
3 Penyaringan Lolos saringan dan Lolos saringan,tidak Tidak lolos
membran lolos membran saringan dan
membran

4 Kestabilan(bila Penyebaran Ada kcenderungan Mengendap


didiamkan) permanen (tidak mengendap(sukar dengan
terpisah) terpisah) cepat( mudah
berpisah)

5 Keadaan campuran Satu fase Dua fase Dua fase


bila didiamkan

6 Pengamatan partikel Tidak dapat diamati Dapat diamati dengan Dapat diamati
terdispersi dengan mikroskop mikroskop ultra langsung
ultra dengan mata
dan mikroskop

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 7


Pengendapan
(sedimentasi/settling)
 Pengendapan adalah suatu peristiwa
turunnya partikel-partikel padat, yang
semula tersuspensi dalam cairan, karena
gaya berat (gravitasi).
 Partikel padat dalam sistem suspensi
umumnya lebih besar dari 1 mikrometer
sehingga cukup besar untuk memungkin
kan terjadinya sedimentasi
 Setelah pengendapan terjadi, cairan
jernih dapat dipisahkan dari zat padat
yang menumpuk di dasar sebagai
endapan.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 8


Pengendapan
(sedimentasi/settling)
Berikut contoh gambar tangki pengendap:

Tangki Pengendap batch


Teknik Kimia - U P N 'v' YK 9
Cara kerja tangki
pengendap
 Tangki pengendap seperti tersebut diatas
bekerja secara batch.
 Cairan umpan dimasukkan melalui saluran
dibagian atas tangki, sedang hasil sedimentasi
yang berupa jernihannya di keluarkan melalui
atas dan padatan dikeluarkan melalui bawah.
 Pada sistem pengendapan sangat
dipengaruhi oleh densitas dan bentuk
padatan, untuk padatan yang mempunyai
densitas yang tinggi akan lebih mudah
mengendap karena gaya berat (grafitasi)
lebih besar, sedang biasanya ukurannya
adalah lebih besar dari 1 mikrometer.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 10
Proses Pengendapan
 Suatu cuplikan suspensi diambil dan dibiarkan mengendap
dalam tabung gelas, proses pengendapan dapat dilihat
menurut daerah sbb :

(A). daerah cairan jernih ; (B). daerah campuran


dengan konsistensi yang sama dengan campuran
mula-mula;(C). daerah peralihan (transisi);(D).
daerah kompresi.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 11
Analisis Sedimentasi

 Laju pengendapan lumpur berbeda-beda satu


dengan yang lain, demikian pula tinggi reaktif
berbagai zone pengendapannya.
 Untuk menentukan karakteristik
pengendapannya secara teliti, setiap lumpur
harus diperiksa dengan melakukan
eksperimen terhadap bahan.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 12
Flokulasi
 Bahan padat yang mempunyai densitas rendah,
sehingga sukar untuk diendapkan.
 Cara pengendapannya dilakukan dengan
mengelompokkan partikel-partikel yang terlarut
menjadi satu kesatuan (flokulasi).
 Koagulasi merupakan proses destabilisasi
muatan pada partikel tersuspensi dan koloid.
 Koagulai dapat dilakukan dengan menambahkan
bahan-bahan kimia tertentu seperti tawas, PAC.
 Flokulasi adalah proses penggabungan partikel-
partikel yang tersuspensi dalam larutan menjadi
partikel yang berukuran lebih besar.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 13


 Flokulasi adalah aglomerasi dari
partikel yang terdestabilisasi dan
koloid menjadi partikel terendapkan.

Mekanisme Flokulasi :
 Larutan banyak mengandung partikel-
partikel yang tersuspensi didalamnya.
 Partikel yang tersuspensi mempunyai
muatan listrik, ada yang bermuatan
positif ada yang bermuatan negatif.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 14


 Partikel yang muatan listriknya
sama mempunyai kecenderungan
akan terjadi gaya tolak-menolak
sehingga cenderung terdispersi.
 Jika kita tambahkan larutan
elektrolit, ion-ion yang terbentuk di
dalam larutan itu akan
menetralisasikan muatan partikel
tadi.
 Partikel-partikel netral itu lalu
dapat diaglomerisasi menjadi flok-
flok, yang masing-masing terdiri
dari banyak partikel.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK
Pengendap clarifier
 Alat yang digunakan untuk mengendapkan kotoran
dalam suatu cairan antara lain adalah clarifier.

Gambar : Alat pengendap Clarifier


Teknik Kimia - U P N 'v' YK 16
Cara Kerja Clarifier
 Cairan masuk melalui pipa yang diletakkan
dibagian tengah dari tangki besar, cairan
akan turun kebawah.
 Cairan yang bening akan naik keatas sedang
cairan yang kotor akan turun ke bawah.
 Kecepatan cairan keatas harus lebih rendah
dari pada kecepatan pengendapan partikel-
partikel padatan.
 Dengan demikian kapasitas clarifier
ditentukan oleh diameter ( luas permukaan),
dan kedalaman tangki.
 Kandungan padatan yang terikut dalam
cairan ke atas harus dapat terkontrol dengan
baik dengan jalan mengatur kecepatan
pengeluaran.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 17
Metode Pengendapan
 Metode lain untuk flokulasi mencakup
penggunaan bahan aktif permukaan dan
penambahan bahan, seperti perekat,
gamping, alumina, atau natrium silikat
yang berfungsi menjaring partikel-
partikel tersuspensi untuk turun
mengendap karena gaya beratnya.
 Cara yang banyak digunakan dalam
industri menggunakan bahan polimer
berupa Poly Alumunium Cloride (PAC)

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 18


Mekanisme Pengendapan
Bahan
 Bahan-bahan yang berupa koloidal dengan ukuran
bahan 0,1 – 0,001 sangat sukar sekali untuk
diendapkan dengan cara grafitasi.
 Dalam melakukan pengendapan sifat-sifat fisis
bahan terlebih dulu harus diketahui, baru
dilakukan destabilisasi kemudian dilakukan
flokulasi.
 Berdasarkan fungsi dari sistem pengendapan
dapat di golongkan menjadi 2 yaitu :
a) penjernihan (clarifier) dan
b) pemekatan (thickener).
 Untuk merancang tangki pengendapan diperlukan
percobaan pendahuluan (settling dan sedimentasi)
untuk menentukan ukuran tangki ( diameter dan
tinggi) yang diperlukan.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 19
Bejana Pengendap
(Settler).
 Dalam Operasi Teknik Kimia, bejana pengendap
dapat dirancang menggunakan tangki tegak
maupun tangki mendatar disesuaikan dengan
sifat bahan dan kebutuhan siperancang.
 Pada operasi sinambungan, proses
pengendapan suspensi dalam larutan harus
dihindari kecepatan tinggi yang menimbulkan
turbulensi yang dapat mengganggu proses
pengendapan.
 Selain bejana kosong biasa kadang dipasang
buffle-buffle mendatar untuk mengurangi
turbulensi dan jarak jatuh butir-butir cairan.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 20


Bejana Pengendap
(Settler).
Kecepatan pengendapan butiran :

4 D   g
VS  .g
3 CW  g

Kecepatan maju Waktu tinggal : L. A L


 
QV Vt
QV
Vt  Vs
A Z
Vt L

Z   .Vs

Volume tangki : L. A   .QV  Z .QV


Vs

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 21


Bejana Pemekatan
(Thickening)
 Pemekatan (thickening) adalah peristiwa
peningkatan kosentrasi padatan didalam badan
cairan dengan tujuan akhir untuk memperoleh
hasil berupa pasta atau kristal.
 Partikel yang tersuspensi didalam cairan berkisar
antara 15 – 30 % yang terkumpul akibat
peristiwa pengendapan dan pengguapan cairan.
 Thickener adalah alat yang berfungsi untuk
meningkatkan kosentrasi.
 Peningkatan kosentrasi padatan dalam badan
cairan dapat dilakukan dengan jalan
pengendapan. Thickener dapat beroperasi secara
batch maupun secara kontinyu (sinambung).

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 22


Pemekatan (Thickening)

Gambar Thickener
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 23
Cara Kerja Alat Pemekatan
(Thickening)
 Tangki yang besar agak dangkal dilengkapi dengan
penggaruk radial yang digerakkan lambat oleh motor
yang dipasang pada bagian atas alat.
 Dasar alat bisa datar bisa pula berbentuk kerucut.
 Bubur umpan yang encer mengalir melalui palung miring
atau meja cuci.
 Cairan mengalir secara radial dengan kecepatan yang
kian berkurang, sehingga memungkinkan zat padat itu
mengendap didasar tangki.
 Cairan jernih melimpah dari bibir tangki kedalam suatu
palung. Lengan-lengan penggaruk itu mengaduk lumpur
itu secara pelan, dan mengumpulkan dibagian tengah
untuk dikeluarkan melalui pipa lumpur.
 Pada beberapa rancangan lengan pengaruk dapat diatur
dengan dibuat engsel, sehingga dapat menjangkau
semua area yang ada.

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 24


Kecepan Pemekatan
 Laju alir volumetrik cairan keatas melewati daerah
tersebut sama dengan selisih laju alir cairan dalam slurry
umpan dengan laju pengeluaran lumpur.
 Bila U= perbandingan cairan dengan padatan disetiap titik
pada thickener, V = perbandingan antara cairan & padatan
di lumpur keluar, A penampang thickener, ρ = densitas
cairan, dan UC = laju pengendapan slurry.
 Maka laju cairan ke atas/laju umpan = U – V
 Jika W = laju massa zat padat.
W
Laju cairan ke atas = (U  V )
A harus tidak melebihi laju

pengendapan, Uc.
W
 U
Uc = laju pengendapan slurry = C  (U  V )
A
 A harus dihitung seluruh jelajah konsentrasi yang ada di
thickener W
A  (U  V )
U C
Contoh Soal :
 Untuk memisahkan padatan dalam cairan limbah
diperlukan operasi yang berkesinambungan.
Limbah cair yang mengandung 5 lb air/lb zat
padat akan dipekatkan menjadi lumpur dengan
kepekatan 1,5 lb air/lb zat padat.
 Data-data hasil uji laboratorium adalah sebagai
berikut :
 Kosentrasi lb padat/lb cair 5,0 4,2 3,7 3,1 2,5
 Laju pengendapan ft/hr 2,0 1,20 0,94 0,70 0,50
 Hitung luas thickener untuk pemisahan 5500 lb
zat padat per jam.
Penyelesaian :
 Diambil basis perhitungan : 1 lb zat padat, sehingga air yang
keluar bersama lumpur = 1,5 lb .

Kosentrasi Air limpahan Laju (U-V)/Uc


U (U-V) pengendapan, hr/ft
Uc ft/jam

5,0 3,5 2,00 1,75


4,2 2,7 1,20 2,25
3,7 2,2 0,94 2,34
3,1 1,6 0,70 2,29
2,5 1,0 0,50 2,00

 Kondisi optimum yang bisa dicapai adalah pada (U-V)/Uc


=2,34 hr/ft
 A= (U - V).W/(ρ.Uc) = 2,34. (5500/62,43) =206,154 ft2
Pencampur – Pengendap
(Mixed Settler)
 Alat berupa tangki dengan dilengkapi pengaduk agar
kedua cairan dapat kontak dengan baik.
 Pada pengadukan, suatu fasa tersuspensi pada fasa
lainnya berupa butiran – butiran halus.
 Makin halus butiran makin luas kontak antar fasa
muka kedua fasa tersebut.
 Dilain pihak bila butiran terlampau halus, akan
sangat sukar untuk mengendap, sehingga pemisahan
kedua fasa dibutuhkan waktu yang lama.
 Campuran dua fasa dipisahkan dalam alat yang lain
yaitu pengendap. Kedua fasa akan memisah dan
dapat dialirkan keluar secara terpisah.
Teknik Kimia - U P N 'v' YK 28
Pencampur – Pengendap
(Mixed Settler)

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 29


Ringkasan Materi
 Berisi ringkasan materi dan latihan soal

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 30


Referensi
Berisi sumber bahan
 Buku Teks
 Buku Acuan/Referensi
 Parikest,F,1985, “DIKTAT ALAT-ALAT
INDUSTRI KIMIA”

Teknik Kimia - U P N 'v' YK 31

You might also like