Hyper Ure Semi A

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 44

Hiperurisemia

Asam Urat, Hiperurisemia

 Asam urat (urat) adalah produk akhir dari


metabolisme protein (purin)
 Hiperurisemia : konsentrasi asam urat yang larut
dalam darah berlebih ( > 6.8 mg/dl)
 Akibat overproduksi asam urat atau ekskresi
(pengeluaran) yang berkurang
 Kelainan konsentrasi zat dalam serum yang cukup
sering ditemukan
Distribusi kadar asam urat
Kaskade Hiperurisemia
Produksi dan Eliminasi A.Urat
Etiologi Hiperurisemia

 Overproduksi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Intake tinggi
 Peningkatan turn over purin
 Peningkatan degradasi protein

 Hipoekskresi
 Primer / idiopatik
 Sekunder
 Gangguan fungsi ginjal
 Hipertensi, hiperparatiroid
Penyebab Hiperurisemia

1. Overproduksi dari uric acid (10%):


 Exogenous (diet tinggi purine)

 Endogenous (percepatan degradasi purine):

a) pergantian proliferasi sel yang cepat (leukemia, anemia Hemolitik)

b) kematian sel (terapi sitotoksik )

Aktivitas Enzym:
Sebagian kecil persentase yang mungkin karena kekurangan enzim atau
mutasi genetik dari :PRPP Synthetase dan HGPRT
Penyebab Hiperurisemia

PRPP Synthetase Overactivity

• Kelainan enzym X-linked

• Konsentrasi Intraseluler dari 5-


phosphoribosyl-1-pyrophosphate
(PRPP) adalah besar sehingga
dapat menilai sintesis asam urat

• Peningkatan aktivitas PRPP
Synthetase mengarah ke
overproduksi PRPP, yang
mempercepat biosynthesis purine
(dan kemudian degradasi), yang
menghasilkan asam urat berlebihan
Source: http://seqcore.brcf.med.umich.edu/mcb500/nucsyl/nucmetab.html
Penyebab Hiperurisemia

Source: http://www.macaulay.ac.uk/IFRU/iaeacd/html/techdoc/html/02_2.htm
Penyebab Hiperurisemia

HGPRT (hypoxanthine guanine phosphoribosyl transferase)


 Kelainan enzym X-linked
 HGPRT mengkatalis hypoxantin dengan PRPP untuk membentuk inosine
monophosphate (IMP), di mana PRPP merupakan donor fosfat
 Kekurangan dari HGPRT mengarah ke akumulasi PRPP, yang menghasilkan
akselerasi biosynthesis purine, dan selanjutnya peningkatan asam urat.

(HGPRT)

IMP
Source: http://seqcore.brcf.med.umich.edu/mcb500/nucsyl/nucmetab.html
Penyebab Hiperurisemia

2. Underexcretion dari asam urat (90%):


Penyebab terbanyak Hiperurisemia

Normal:
• 98 - 100% dari asam urat
direabsorbsi di proksimal dari
tubulus proksimal

• 50% jumlah yang disekresi kembali


ke distal dari tubulus proksimal, 40 -
44% di reabsorbsi kembali, dan 6 -
12% yang diekskresikan
Penyebab Hiperurisemia

Underexcretion dari asam urat:


• Penurunan fungsi ginjal = penurunan filtrasi glomerulus dan penurunan fractional uric acid
clerance oleh ginjal

• Penurunan filtrasi glomerulus, menurunkan sekresi tubular, atau peningkatan reabsorbsi tubular
– Transport urat di ginjal oleh:
• URAT1 = pertukaran urate/anion di brush-border membran di ginjal
• hOAT1 = human organic anion transporter (inhibisi oleh obat uricosuric )
• UAT = pembawa urat yang memfasilitasi efflux urat dari sel
• Pembawa urat inilah yang membuat terjadinya reabsorbsi renal dan sekresi urat

• Penurunan sekresi urat terjadi pada pasien dengan asidosis (diabetic ketoacidosis,
intoksikasi ethanol, kelaparan) karena asam organik yang menumpuk pada kondisi
ini berkompetisi dengan urat untuk di sekresi oleh tubulus
Penyebab Hiperurisemia

Konsumsi Alkohol

• Ethanol:
• Peningkatan degradasi adenine nucleotide
– Peningkatan hypoxanthine = meningkatkan
produksi asam urat
• Peningkatan asam laktat
– Menurunkan ekskresi asam urat
– Asam lactat berkompetisi dengan urat untuk
sekresi tubular di ginjal
Penyebab Hiperurisemia

Aldolase-B Enzyme Deficiency

• Aldolase B bertanggung jawab untuk pembentukan


dihydroxyacetone-P dan glyderaldehyde dari fructose-1
fosfat dalam glycolysis

• Defisiensi Aldolase B membuat penumpukan fructose-1


phosphate  fructosa 6- phosphate (glycolysis anaerob )
dengan bantuan ATP  pemecahan ATP menyebabkan
asam urat meningkat, lactic asidosis, renal tubular acidosis
 hambatan pengeluaran asam urat
Penyebab Hiperurisemia

Source: http://www.macaulay.ac.uk/IFRU/iaeacd/html/techdoc/html/02_2.htm

•AMP  Inosine  Hypoxanthine  Xanthine  Uric acid


•GMP  Guanosine  Guanine  Xanthine  Uric acid
Penyebab Hiperurisemia

Defisiensi enzim Glucose-6-phosphatase

 Glycogenosis type 1, von Gierke’s diseases


 Penurunan sekresi urat di ginjal sebagai akibat dari
lactic acidosis
 Peningkatan synthesis de novo dari purine karena
produksi berlebih ribose-5-phosphate (karena shunting
dari glucose-6-fosfat melalui jalur fosfat pentose)
 Degradasi ATP yang cepat; overproduksi asam urat

PRPP Synthetase
ribose-5-phosphate + ATP ------------------------------ PRPP + AMP
Silent Tissue Deposition

 Akibat kadar yang tinggi di cairan


ekstraseluler terbentuk kristal urat
monosodium
 Sendi dan jaringan lunak
Kristal Urat Monosodium

Dipengaruhi oleh
 Turunnya kelarutan asam urat

 Suhu, pH rendah
 Gangguan pada sendi dan jar. ikat
 Trauma / injury
 Reabsorpsi air  supersaturasi
 Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)
Gout

 Kondisi yang diakibatkan pengendapan


kristal asam urat pada sendi
 Ditandai peningkatan asam urat dalam
darah & peradangan sendi berulang
(artritis)
 Terbanyak menyerang usia dekadi 4-6 (Pria
: 9x dibanding wanita)
Faktor Resiko

 Usia & Jenis kelamin


 Obesitas
 Alkohol
 Hipertensi
 Gangguan Fungsi Ginjal
 Penyakit-penyakit metabolik
 Pola diet
 Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat TBC
Faktor Pencetus

 Dehidrasi
 Alkohol
 Overeating
 Trauma / injury pada sendi
 Demam
 Tindakan pembedahan
Diagnosis

 Gejala
 Inflamasidan nyeri sendi yang mendadak, biasanya
timbul pada malam hari
 Nyeri
hebat, bengkak, kemerahan, panas
 Demam, menggigil, nyeri badan

 Hilangdalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan


 90% serangan pertama menyerang 1 sendi saja
Diagnosa

 Laboratorium
 Kadar asam urat  bisa normal / tinggi
 Pemeriksaan cairan sendi  Gold Standard
 Ditemukan kristal yang mengendap pada sendi
Perjalanan Penyakit

Hiperurisemia Gout Fase


Gout Kronis
tanpa gejala Serangan Akut Interstisial

Hiperurisemia tidak terkontrol


Perjalanan Penyakit
Gout Kronis

 Terjadi dalam beberapa tahun pasca serangan


pertama
 Disebabkan hiperurisemia yang tidak terkontrol
pasca serangan & tidak mendapat pengobatan
adekuat
 endapan kristal bertambah  artritis kronis
Gout kronis

 Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman 


persisten
 Intensitas
nyeri lebih kurang daripada
serangan awal
 Kadang-kadang diselingi serangan akut
 Perubahan bentuk sendi
 Timbul benjolan berisi endapan asam urat
pada jaringat ikat (TOPHI)
Tophi

Faktor Resiko :

 Hiperurisemia yang lama dan persisten


 Gout aktif yang tidak mendapat
pengobatan adekuat
 Serangan gout berulang (4x/tahun)
Terapi

 Mengatasi serangan akut dengan segera


 Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
 Program pengobatan untuk mencegah serangan
berulang
 Obat: analgetik, colcichine dosis rendah
 Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar as.urat)
& mencegah komplikasi lain
 Obat-obat penurun asam urat
 Lifestyle
Pharmacologi Terapi untuk Hiperurisemia

Uricosurics
• Probenecid (Benemid) dan
Sulfinpyrazone (Anturane)
• Menghambat reabsorbsi asam urat
di tubulus proksimal, sehingga
meningkatkan ekskresi asam urat
• Kontraindikasi pada pasien dengan
batu pada urinary tract
• Aspirin dan gol. Salicylate
merupakan antagonis dari
uricosurics
• Efek samping: gangguan GIT,
disfungsi renal, reaksi hypersensitive
Source: Golan DE. 2007. “Physiology of Purine Metabolism.”
Principles of Pharmacology: The Pathophysiologic Basis of Drug
Therapy. 2nd Edition. Lippincott Williams & Wilkins
Pharmacologi Terapi untuk Hiperurisemia

Xanthine Oxidase Inhibitors


• Menurunkan produksi asam urat

• Allopurinol dan oxypurinol (long


acting metabolic), menghambat
konversi xanthine ke asam urat
dengan inhibisi pada xanthine
oxidase

• Efek samping paling umum adalah


ruam (2%) - meningkat menjadi
20% jika pasien mengkonsumsi
ampicillin pada saat yang sama
Source: Golan DE. 2007. “Physiology of Purine Metabolism.”
Principles of Pharmacology: The Pathophysiologic Basis of Drug
Therapy. 2nd Edition. Lippincott Williams & Wilkins
Penyakit lain akibat
Hiperurisemia
 Ginjal
 Batu
ginjal
 Gagal ginjal akut / kronis

 Kardiovaskuler
 Hipertensi
 Payah jantung
 Penyakit metabolik lain
 Diabetes
 Hiperlipidemia
Batu asam urat pada ginjal

Faktor Resiko
 Urin: pH asam (rendah), volume kurang

 Kadar asam urat yang tinggi

 Obat-obatan
Pencegahan

 Minum cukup (8-10 gelas / hari)


 Mengelola Obesitas  BB Ideal
 Kurangi konsumsi alkohol
 Pola diet sehat
Pola Diet

 Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :


Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring,
ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng

 Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :


Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung

 Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :


Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan

 Bahan makanan yang diperbolehkan :


 Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah terbatas)
 Semua jenis buah-buahan
 Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
 Semua macam bumbu
 Bila kadar asam urat darah >7mg/dL
dilarang mengkonsumsi bahan makanan
gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi
 Batasi konsumsi lemak
 Banyak minum air putih

You might also like