Professional Documents
Culture Documents
Materi Pencahayaan
Materi Pencahayaan
Materi Pencahayaan
di Tempat Kerja
Rosmalia, S.T.,M.Kes.
Pencahayaan
DEFINISI
Merupakan sejumlah penyinaran pada suatu bidang
kerja yang diperlukan untuk melaksanakan suatu
kegiatan secara efektif (Kepmenkes RI no. 1405/2002)
FUNGSI
Memberikan pencahayaan pada benda-benda yang
menjadi objek kerja operator (mesin, peralatan, proses
produksi, lingkungan kerja)
Kelompok Pencahayaan
Menurut Permenkes 70/2016 tentang standar dan
persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri :
Lumen : kemampuan
sumber cahaya dihitung
dari kekuatan sinar
cahaya dengan arah
cahaya yang mengarah
ke suatu sisi bidang.
Intensitas Cahaya (Kekuatan Cahaya)
Satuan Candela-Lumen-Lux
Lux : kemampuan
sumber cahaya dihitung
dari kekuatan
penyebaran sinar cahaya
pada suatu bidang kerja,
dimana intensitas
cahayanya tergantung
dari jarak sumber
cahaya, luas bidang
kerja, dan daya pantul
bidang kerja.
Perhitungan Penerangan Ruangan
Pencahayaan yang baik dan merata harus
mempertimbangkan:
iluminasi (kekuatan pencahayaan)
sudut penyinaran lampu
jenis lampu
jarak penempatan lampu yang diperlukan
jenis pekerjaan / kegunaan ruangan / bidang kerja
N = ( 1.25 x E x L x W ) / ( k x Φ x η LB x η R )
N = Jumlah armature
1.25 = Faktor Perencanaan
E = Intensitas Penerangan (Lux)
L = Panjang Ruang (meter)
W = Lebar Ruang (meter)
k = Faktor ruangan
Φ = Flux Cahaya (Lumen)
η LB = Efisiensi armature (%)
ηR = Factor Utilisasi Ruangan (%)
Perhitungan Penerangan Ruangan
FLUX CAHAYA sendiri bisa diketahui melalui rumus
berikut :
Φ = W x L/w
k = ( A x B ) / ( h ( A + B ))
Kuantitas cahaya
Sifat cahaya
Kualitas cahaya
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kualitas Derajat terang
pencahayaan (Brightness)
Distribusi cahaya
(Lighting
distribution)
Kesilauan (Glare)
Silau terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari
interior jauh melebihi kecerahan dari interior tersebut
pada umumnya. Sumber silau yang paling umum
adalah kecerahan yang berlebihan dari armatur dan
jendela, baik yang terlihat langsung atau melalui
pantulan.
1. Disability Glare (Silau yang menyebabkan ketidak
mampuan melihat)
2. Discomfort glare (Silau yang menyebabkan
ketidaknyamanan melihat)
Kesilauan (Glare)
Kesilauan (Glare)
Disability glare (Silau yang menyebabkan ketidak
mampuan melihat) ini kebanyakan terjadi jika terdapat
daerah yang dekat dengan medan penglihatan yang
mempunyai luminansi jauh diatas luminansi obyek yang dilihat.
Oleh karenanya terjadi penghamburan cahaya di dalam mata
dan perubahan adaptasi sehingga dapat menyebabkan
pengurangan kontras obyek. Pengurangan kontras ini cukup
dapat membuat beberapa detail penting menjadi tidak terlihat
sehingga kinerja tugas visual juga akan terpengaruh.
4. Bila pengukuran dilakukan pada tangga atau koridor, maka lux meter harus
di letakkan di lantai atau tempat injakan kaki
6. Bila tingkat iluminasi pada bidang vertikal
atau condong diukur maka pembacaan harus
di lakukan pada bidang relevan
7. Bila pengukuran dilakukan di tempat karja dimana sumber
cahaya lampu TL atau lampu merkuri pembacaan dilakukan
paling sedikit 5 menit setelah lampu tsb menyala
8. Pakaian surveyor hendaknya berwarna gelap. Hal ini untuk
mencegah pantulan cahaya pakaian surveyor
9. Pembacaan dilakukan dengan keadaan perabot dan penghuni ruang pada posisi
kerja normal
10. Bila suatu ruang kerja menggunakan cahaya alami & buatan, maka tingkat
intensitas cahaya
a. Pengukuran dilakukan dengan semua lampu menyala,
membuka tirai sehingga sumber cahaya alami ikut terukur
b. pembacaan dilakukan setelah 5 menit terpapar .....(a)
c. Setelah pembacaan, matikan lampu diukur kembali baca
.....(b)
d. Hasil bacaan gabungan ...(a) di kurangi pembacaan ...(b) perlu di
cek ulang bila hasilnya meragukan (malam hari)
Cara Pengukuran Berdasar Macam Penerangan :
1. Penerangan Umum
a. Ruang Teratur (Regular)
- tidak ada hambatan/rintangan/sekat dalam pengukuran
- titik pengukuran dengan jarak 90 – 100 cm
b. Ruang Tidak Teratur (Irregular)
- adanya penghalang, susunan lampu tidak teratur
- titik pengukaran acak & banyak
2. Penerangan Lokal
a. Lux meter di letakkan pada dasar tempat kerja (ex : meja)
b. Pengukuran dilakukan > 1 kemudian di rata – rata
3. Pantulan
a. Hadapkan fotosel pada dinding / meja kemudian fotosel perlahan
diangkat menjauh hingga angka/jarum tetap (mis. B)
b. Mengukur intensitas cahaya lokal (mis. A)
Analisis
1. Pencahayaan umum & lokal
∑ semua intensitas
intensitas (lux) =
∑ titik pengukur
IP1 + IP2 + IP3 + ....... + IPn
=
n
= ........... Lux
2. Pantulan
intensitas pantulan
% pantulan = X 100%
intensitas sumber
B
= X 100%
A
= .... %
Nilai Pantulan Yang Dianjurkan
Jenis lampu :
Spesifikasi lampu :
Jumlah lampu per armatur :
Jumlah armatur :
Banyaknya deretan :
Jumlah armatur per deret :
Tinggi pemasangan :
Jarak pemasangan antar armatur:
Bila letak pemasangan armatur tidak teratur. Uraikan
Keadaan armatur : bersih/sedang/ kotor
Uraikan tentang pencahayaan lokal : .......................