Professional Documents
Culture Documents
STFB - C & D (7) Obat Tetes Non Steril, Rev 1
STFB - C & D (7) Obat Tetes Non Steril, Rev 1
DEFENISI
Sediaan obat tetes hidung adalah cairan, semisolid
atau sediaan padat yang digunakan pada rongga
hidung untuk memperoleh suatu efek sistemik atau
lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif.
Sediaan hidung sebisa mungkin tidak mengiritasi
dan tidak memberi pengaruh yang negatif pada
fungsi mukosa hidung dan cilianya.
Sediaan obat tetes hidung mengandung air pada
umumnya isotonik dan mungkin berisi excipients,
sebagai contoh, untuk melakukan penyesuaian sifat
merekat, untuk melakukan penyesuaian atau
stabilisasi pH, untuk meningkatkan kelarutan bahan
aktif, atau kestabilan sediaan itu.
Menurut FI IV :
Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang
digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan
obat kedalam rongga hidung, dapat mengandung
zat pensuspensi, pendapar dan pengawet.
d. Pengental
Untuk menghasilkan viskositas larutan yang
seimbang dengan viskositas mucus hidung (agar aksi
cillia tidak terganggu). Sering digunakan :
- Metil selulosa (Tylosa) = o,1 -0.5 % ;
- CMC-Na = 0.5-2 %
Larutan yang sangat encer/sangat kental
menyebabkan iritasi mukosa hidung.
e. Pengawet
Umumnya digunakan :
- Benzalkonium Klorida = O.01 – 0,1 %b/v
- Klorbutanol = 0.5-0.7 % b/v
Pengawet antimikroba digunakan sama dengan yang
digunakan dalam pengawetan larutan obat mata.
f. Tonisitas
Kalau dapat larutan dibuat isotonis (0.9 % NaCI) atau
sedikit hipertonis dengan memakai NaCl atau
dekstrosa
g. Sterilitas :
Sediaan hidung steril disiapkan menggunakan
metoda dan material yang dirancang untuk
memastikan sterilitas dan untuk menghindari
paparan dari kontaminan dan pertumbuhan dari
jasad renik, rekomendasi pada aspek ini disiapkan
dalam bentuk teks pada metoda produksi sediaan
yang steril (BP 2001).
Sediaan tetes hidung harus steril
Cara sterilisasi :
1. Filtrasi dengan menggunakan filter membran
dengan ukuran pori 0,45μm atau 0,2 μm.
2. Panas kering
3. Autoclaving
4. Sterilisasi gas dengan etilen oksida
EVALUASI
¨ Sterilisasi
¨ Kejernihan
¨ pH
¨ Volume/berat sediaan
Evaluasi sediaan mengacu pada evaluasi larutan atau
suspensi (BP 2001).
Keseragaman robot dilakukan untuk sediaan tetes
hidung berupa larutan :
Timbanglah masa sediaan tetes hidung secara
individu sepuluh wadah, dan tentukan rata-rata
bobotnya. Tidak lebih dari dua bobot individu
menyimpang dengan lebih dari 10 persen dari rata-
rata bobot dan sama sekali tidak menyimpang lebih
dari 20%. Keseragaman isi dilakukan untuk sediaan
tetes hidung berupa emulsi atau suspensi.
WADAH DAN PENYIMPANAN
Penyimpanan dilakukan didalam suatu kontainer
yang tertutup baik, jika sediaan steril, simpanlah di
dalam wadah steril, yang kedap udara.
Label sediaan tetes hidung harus mengandung hal-hal
berikut (BP 2001) :
· nama dan jumlah bahan aktif
· instruksi penggunaan sediaan tetes hidung
· tanggal kadaluarsa
· kondisi penyimpanan sedian tetes hidung
KONSELING
Konseling kepada pasien meliputi :
1. Cara pemakaian
2. Cara penyimpanan obat
3. Peringatan
3. TETES TELINGA (GUTTAE AURICULARES)
DEFENISI
1. Kelarutan
Kebanyakan senyawa obat larut dalam cairan
pembawa yang umum digunakan pada sediaan tetes
telinga, jika senyawa obat tidak larut dalam cairan
pembawa maka bisa dibuat sediaan suspensi. Karena
kebanyakan zat pembawa merupakan zat yang
kental, maka pada pembuatan sediaan suspensi
untuk tetes telingan tidak perlu ditambahkan zat
pensuspensi.
2. Viskositas
Viskositas sediaan tetes telinga penting untuk
diperhatikan karena dapat menjamin sediaan bisa
lama berada di dalam saluran telinga.
3. Sifat surfaktan
Dengan adanya surfaktan akan membantu proses
penyebaran sediaan dan melepaskan kotoran pada
telinga.
4. Pengawet
Pada sediaan tetes telingan yang menggunakan
gliserin, propilen glikol sebagai pembawa tidak perlu
ditambahkan zat pengawet.
5. Sterilisasi
Sediaan tetes telingan tidak perlu dibuat secara
steril, yang penting bersih.
6. pH optimum untuk larutan berair yang digunakan
pada telinga utamanya adalah dalam pH asam.
Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara
5 – 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung
pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan
karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang
subur untuk penggandaan infeksi.
Ketika pH telinga berubah dari asam menjadi alkali,
bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering
perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang
sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu
asam sedangkan yang lainnya basa (Scoville’s : 257)
Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol
drop dan harus jernih atau dalam bentuk suspensi
yang seragam (Scoville’s : 257)
EVALUASI
1. Keseragam bobot dan volume
2. pH
3. Viskositas
4. Bentuk, Penampilan dan bau
WADAH DAN PENYIMPANAN
Sediaan tetes telingan dikemas pada kemasan yang
bisa meneteskan sediaan. Sediaan harus disimpan
pada temperatur kamar atau dalam lemari es tapi
bukan dalam freezer.
KONSELING PASIEN
1. Cara pemakaian sediaan tetes telingan
2. Penyimpanan
Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga
1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun.
2. Pastikan kondisi ujung botol atau
pipet tetes tidak rusak.
3. Bersihkan telinga bagian luar dengan
menggunakan air hangat atau kain lembab
dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.
4. Hangatkan obat tetes telinga dengan
memegang botolnya menggunakan tangan selama
beberapa menit. Kocok botol obat tetes.
5. Miringkan kepala
sehingga telinga
yang akan diberikan
obat menghadap ke
atas.
A. Untuk dewasa:
tarik daun telinga
ke atas dan ke
belakang untuk
meluruskan saluran
telinganya.
B. Untuk anak <3
th: tarik daun
telinga ke bawah
dan ke belakang
untuk meluruskan
saluran telinganya.
6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian
pada lubang telinga. Pertahankan posisi kepala 2-3
menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil
telinga atau gunakan kapas steril untuk
menyumbat lubang telinga agar obat dapat
mencapai dasar saluran telinga.
7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga
dengan rapat, jangan menyeka atau membilas
ujung botol tetes.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun
untuk membersihkan sisa obat yang mungkin
menempel.
TERIMA KASIH