Dasar Pengolahan

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 124

KONSENTRASI

GRAVITY

Nuryadi Saleh
Peneliti Madya-Puslitbang
tekMIRA
Extractive Metallurgy
 Metallurgy is the general study of metals
 Extractive metallurgy focuses on the activities required to
obtain a pure metal from one of its ores:
 Mining from deep mines or open-pit mines.
 Concentration by physical separation from waste rock.
 Roasting is often used to convert metal compounds to the
corresponding oxides.
 Reduction may be performed by simple heating to
decompose an oxide, or with a reducing agent such as coke,
or by electrolysis.
 Slag formation removes high-melting impurities.
 One or more final steps of refining may be required.
Definisi
Gravity separation (pemisahan gravitasi) adalah proses fisik untuk
Gravity separation pemisahan 2 macam mineral atau lebih berdasarkan pada
perbedaan sifat-sifat fisik mineral-mineral tersebut, seperti berat
jenis, ukuran dan bentuk butiran, dan lebih jauh tergantung juga
kepada jenis medium pemisah dan gerakan butiran dalam
medium tersebut
 Gravity separation
Definisi
1. Classification Gravity concentration (konsentrasi gravitasi) adalah proses
konsentrasi untuk memisahkan butiran-butiran mineral berharga
2. Gravity concentration dari mineral pengotornya (gangue mineral) berdasarkan
perbedaan berat-jenisnya dalam suatu medium berupa air atau
cairan berat atau suspensi zat padat dalam air.

Tipe operasi gravity concentrasi


1. Pertama adalah suatu pengembangan dari efek air yang
mengalir terus menerus, di mana terdapat gerakan
dorongan vertikal terhadap aliran air/cairan yang
memberikan tekanan pada butiran-butiran mineral,
sehingga terjadi stratifikasi butiran-butiran, seperti pada Jig.
2. Kedua adalah dengan memasukkan butiran-butiran mineral
ke dalam cairan-berat (dense media) yang tenang ataupun
yang bergerak, sehingga terjadi daya apung yang berbeda,
ada butiran yang tenggelam dan ada pula yang terapung di
atas cairan medium (sink - float), misalnya Heavy Media
separation .
3. Tipe ketiga adalah flowing film concentration, yang
menggunakan aliran air yang tidak terlampau tebal,
mengalir mengangkut butiran-butiran mineral dalam bentuk
pulp/ slurry di atas suatu permukaan (deck) yang miring.
Pemisahan terjadi karena ada dorongan air dan gaya
gesekan antara butiran mineral pada dasar aliran air
dengan permukaan alat konsentrasi, misalnya Pinched
sluice, Reinchert concentrator, Sluice box, Spiral
concentrator, Table concentrator dan lain-lain.
Kriteria penggunaan konsentrasi gravity
Kecepatan pengendapan partikel
Kecepatan pengendapan partikel
(lanjutan)
Gaya-gaya yang bekerja
gaya gravitasi , yang bekerja pada setiap butiran.
gaya apung , yang timbul karena pengendapan dalam cairan.
gaya tahanan terhadap butiran, yang timbul oIeh pergerakan butiran
dalam cairan.
gaya dorong aliran air, yang diberikan kepada butiran.
gaya gesekan yang timbul antara butiran dengan dasar tempat bergerak
butiran (deck).
Kecepatan pengendapan partikel
(lanjutan)
Jigging
Jigging adalah proses konsentrasi bijih I mineral yang berbeda
berat-jenisnya dalam suatu cairan berdasarkan perbedaan
kesanggupan butiran-butiran mineral tertentu untuk menembus
lapisan-Iapisan campuran butiran mineral, sehingga butiran-
butiran mineral tersebut mengatur diri dan mengambil kedudukan
(berstratifikasi) dalam beberapa lapisan sesuai dengan berat-
jenisnya dan dilanjutkan dengan pengeluarannya.
Jigging
Tipe jig

Jigs offer cost effective


technology with a clean coal
yield of 75-85% at about 34%
ash content
IHC radial jig A symetric saw tooth movment

Jigging action
Symetric movement

Efek under water


Jigging action

Symetric movement IHC radial jig A symetric saw tooth


movment
Konvensional jig
Contoh konvensional jig
Tipe kapasitas jig

Stroke Stroke Max Water


Model Chamber size Stroke Capacity Power
coefficient rate feed size required

LTP-34/2 450×300 0.58 0-25 320-420 12 2-6 4-10 1.1

LTA-1010/2 1000×1000 0.5 0-25 250-350 5 5-15 10-20 2.2

LTC-69/2 900×600 0.56 0-50 220-350 12 6-9 40-60 1.5

2LTC-366/8T 600×(300-600) 0.68-0.41 0-50 120-300 5 3-6 20-40 1.1×2

2LTC-6109/8T 600×(300-600) 0.52-0.35 0-50 120-300 5 10-20 80-120 2.2×2


Rotary jig
Modern jig

WEMCO Remer Jigs

Dual cell jig


In line pressure jig
In line pressure jig
Kelsey centrifugal jig
Kelsey centrifugal jig
Kelsey centrifugal jig
Data teknis pneumatic jig

TECHNICAL DATA:
Dimensions: approx. 1 × 1 × 1 m HWD
Weight: starting at around 150 kg
Extent of Mechanization: semi-mechanized
Form of Driving Energy: water pressure
Alternative Forms: pneumatic jigs
Throughput/Capacity: approx. 20 t/h × m² jig bed
Operating Materials:

Type: water
Quantity: 420 - 6601/min × m2 pg bed
ECONOMIC DATA:
Investment Costs: minimum 500 to 1000 DM when self-constructed
Operating Costs: low, mainly labor costs
Sistem penggerak jig

Sliding drive transmission for the Fig.: Adjustable eccentric (cam) of


jig piston. Source: Treptow "Harzer" jig. Source: Treptow
Aplikasi jig dalam konsentrasi bijih besi (sumber Potgieter 2005)
Aplikasi jig dalam konsentrasi bijih besi
Aplikasi jig dalam konsentrasi bijih besi
Aplikasi jig dalam konsentrasi bijih besi
Flowing film concentration Efek particle size

Suatu lapisan cairan yang mengalir secara laminar


flow di atas permukaan deck atau meja yang sedikit
miring, mempunyai sifat tenaga mekanis untuk
memisahkan butiran-butiran mineral sesuai dengan
berat jenisnya.

Efek riffle

Hal ini dapat terjadi karena kecepatan aliran tersebut tidak sarna
diseluruh ketebalan lapisan; kecepatan terkecil ada pada dasar
lapisan (hampir nol) dan maksimum pada lapisan atas dekat
permukaan cairan. Bagian air yang mengalir paling dekat dengan
permukaan deck (meja) akan mengalami hambatan paling besar,
karena ada gesekan (tahanan) antara air dengan permukaan deck
(meja), sehingga kecepatan air paling bawah (di atas deck) adalah
paling kecil dan semakin ke atas kecepatan air semakin besar.
Menghambat butiran mineral berat ,
Membuat arus turbulensi ,
Membuat desintegrasi butiran-butiran, sehingga terjadi
stratifikasi butiran
mineral berat .
Flowing film concentration
Blanket Table I Corduroy Blankets.
Blanket Table I Corduroy Blankets. Blanket Table adalah suatu deck atau talang berbentuk persegi panjang
Pinched Sluice. dengari dasar yang rata dan distel sedikit miring. Dasar talang ditutupi
Reichert Cone. dengan bahan kain selimut atau sejenis kain be/uderu, corduroy, lakken
Sluice Box. atau karpet, kain terpal dan lain sejenisnya, yang dapat
Shaking Table. . '.
Spiral Concentration . .
menahan butiran-butiran emas halus atau mineral berat dari sluny/pulp
yang merigalir di
atasnya. Pada saat yang lalu banyak dipakai untuk menangkap butiran-
butiran emas halus. Pada saat ini bahan kain corduroy lebih banyak
dipakai (Corduroy Tab/e), karena kain corduroy mempunyai lekuk-Iekuk
yang dapat menahan butiran-butiran emas· halusatau . mineral berat
sebagai konsentrat.

Bentuk talang persegi panjang dengan lebar antara 3 -


5 ft (kaki) dan panjangnya 10 -20 ft tergantung pada
jenis bijih yang diolah dengan ketinggian dinding 3 - 4
inci untukmenahan cipratan sluny/pulp yang dialirkan
melalui talang dengan kemiringan 1 - 2 inci per ft. Ujung
talang yang lebih rendah dibuat terbuka untuk
memberikan kebebasan bagi slurry/pulp dan air
pencuci keluar.

Umpan berupa slurry/pulp dengan 5 sampai 25 % padatan (% solid by weight) dialirkan


secara merata di atas talarig. Selama pulp dialirkan melalui talang, butiran mineral berat
(butiran emas) tertahan pada lekukan-Iekukan corduroy membentuk lapisan tipis. Endapan
butiran mineral berat ini semakin lama semakin tebal sampai keujung pengeluaran.
5ebelum peng~ndapan mencapai ujung pengeluaran, pemasukan umpan pulp distop.
Endapan yang tertahan pada corduroy dicuci dengan air dan ditampung sebagai middling,
sedangkan yang masih tertinggal disemprot dengan tekanan air untuk melepaskannya dan
ditampung sebagai konsentrat.
Flowing film concentration
Blanket Table I Corduroy Blankets.
Flowing film concentration
Pada saat pulp/slurry mengalir turun ke bawah, butiran-butiran mineral menyusun dirinya dan
Pinched Sluice. butiran mineral berat terkonsentrasi di atas talang. Pada saat butiran-butiran mineral didorong
oleh cairan slurry/pulp keluar dari talang, maka butiran mineral ringan akan terlempar lebih
jauh dibandingkan butiran berat, sehingga apabila dipasang pemisah (Splitter) dibawah maka
kedua macam butiran mineral tersebut dapat dipisahkan .
Karena lebartalang mengecil kearah ujung pengeluaran, maka alirari cairan yang mehyentuh
dinding talang akan dikembalikan lagi ketengah-(side-wall effecf), sehingga terjadi
pengadukan dari menimbulkan turbulensi akibatnya butiran-butiran yang masih menempel.
satu sarna lain dapat terlepas, tetapi sebaliknya stratifikasi butiran-butiran terganggu.
Flowing film concentration
Prinsip Reichert cone concentrator terdiri dari satu serie
susunan kerucut terbalik. Di atas setiap Kerucut terbalik
 Reichert Cone. ditutupi oIeh kerucut distribusi (pembagi), disusun bertingkat-
tingkat secara vertikal. setiap tingkat (stage) terdiri dari
kombinasi satu kerucut rangkap dua yang di bawahnya
dipasang satu kerucut kunggal atau dua kerucut tunggal.
Proses pemisahan terjadi pada permukaan kerucut terbalik
baik pada kerucut rangkap maupun kerucut tunggal.

Umpan yang berupa pulp/slurry dimasukkan dari atas Kerucut


distribusi, mengalir melalui permukaan kerucut distribusi dan
didistribusikan secara merata ke sekeliling kerucut terbalik. Pada
kerucut terbalik pulp/slurry mengalir dari pinggir kerucut turun
kearah tengah dimana butiran mineral berat terpisah pada dasar
dari aliran cairan (flowing film). Karena luas penampangnya
semakin kecil, sehingga ketebalan cairan pulp dan endapan
butiran semakin tebal. Pada tempat pengeluaran konsentrat,
ketebalan pulp mencapai 4 kali ketebalan pada pinggir kerucut.
Butiran mineral yang berat jenisnya tinggi cenderung tinggal dekat
daerah di mana terjadi konsentrasi dan membentuk stratifikasi
butiran. Dekat ke pusat atau tengah-tengah dari kerucut terbalik
dibuat celah-celah melingkar untuk mengeluarkan konsentrat,
sedangkan sisanya adalah tailing meloncati celah-celah tersebut
dan masuk ketengah kerucut terbalik dan turun ke bawah dan
ditampung oleh tingkat berikutnya di bawah.
Pada kerucut rangkap dua ada sedikit perbedaan dibanding
kerucut tunggal seperti di atas. Dekat ujung kerucut distrbusi dibuat
celah untuk menampung butiran mineral berat, sehingga butiran
mineral berat jatuh di atas kerucut pertama, sedangkan sisanya
ditampung di atas kerucut kedua. Konsentrat dari kedua kerucut
rangkap dua tersebut ditampung oleh Kerucut distribusi dari
kerucut tunggal yang di bawahnya. Pada kerucut tunggal ada celah
untuk mengeluarkan konsentrat dari tingkat pertama. Tailing dari
kerucut rangkap dua digabungkan dengan tailing dari Kerucut
tunggal, bersama-sama dialirkan ke bawah dan menjadi umpan
untuk tingkat berikutnya di bawah, kemudian proses berulang
kembali.
Reichert Cone.
Reichert Cone.
Reichert Cone.
Flowing film concentration

Sluicing adalah proses konsentrasi berdasarkan flowing film concentration, banyak


 Sluice Box. dipakai untuk konsentrasi kasar (pre-concentration) terhadap endapan bijih yang
kadarnya rendah, di mana butiran-butiran mineral berharga sudah bebas sempurna
(free particles) dengan concentration criterion lebih dari 2,5 , seperti untuk endapan
pasir timah (cassiterite) dan pasir emas.
Sluice box atau palung (palong istilah lokal Malaysia) adalah suatu talang atau
saluran (launder) dari kayu yang dasarnya rata dengan penampang persegi panjang,
panjang talang 8 - 12 m, tetapi dalam pemakaiannya dapat disambung-sambung
sampai 30 - 40 m, dan lebar 1 - 1 1/2 m, letaknya dibuat sedikit miring. Pada dasar
talang dipasang riffles (kayu penahan) yang arahnya memotong atau tegak lurus
terhadap panjang talang dan disusun sepanjang talang pada jarak yang sarna. Di
atas talang dialirkan umpan berupa slurry/pulp, campuran air dengan butiran-butiran
mineral, membentuk aliran cairan yang tidak terlampau tebal.
Flowing film concentration

 Sluice Box.

Expanded metal and


cross riffles in a Keene sluice
Flowing film concentration

 Sluice Box.

Flow accelerates with distance, making it harder for the trapping


mechanism to capture small gold particles. Research has shown that 90%
of gold is recovered in the first 1/3rd of the sluice, 9% in the 2nd 1/3rd, and
only 1% in the last 1/3rd.

Most gold is caught in the first 0.5 meter of the sluice, so keep the sluice
length short (less than 2 m for hand-fed sluices). Zigzag configurations
break flow velocity and help to increase recovery; three 2m zigzag sluices
are usually better than one single 6m sluice.

The optimal slope is usually between 10 and 15 degrees, but can be as


low as 5% for fine grained primary feed.
TECHNICAL DATA:

Dimensions: inclination of sluice depends on mode of operation and grain-size of feed: 2° - 8° for semi-
continuous pre-concentration of heavy mineral feed; 14.8° in Bolivia for reprocessing of
narrowly classified concentrates in intermittent operation. Depending on the individual
situation, sluices ranging from 2 × 0.5 × 0.5 m (Bolivia) to > 100 × 2 × 2 m (Thailand) are in
use.
Weight: depends on type of construction, either as masonry built into the ground, or as wooden
construction
Extent of not mechanized
Mechanization:
Form of Driving only processing water
Energy:
Alternative possibly mechanical vibrators/shakers
Forms:
Mode of intermittent/semi-continuous
Operation:
Throughput/Cap between 10 - 100 kg/in in a discontinuous operation; around 20 - 50 t/h in a semi-continuous
acity: operation
Operating
Materials:

Type: water water


in intermittent operation in semi-continuous operation

Quantity: up to 351/min 6-10: 1 ratio of fluid volume: solids volume


ECONOMIC DATA:
Investment up to 10 DM/m
Costs:
Operating labor costs only; with turf lining higher costs due to frequent replacement
Costs:
Flowing film concentration

 Shaking table.

Shaking table atau meja goyang adalah alat konsentrasi yang terdiri dari
satu rneja persegi dan dibuat sedikit miring menurut salah satu· sisi
panjangnya. Pada dasamya yang rata dipasang riffles (penahan) yang
sejajar dengan sisi panjangnya. Meja digoyang dengan gerakan bolak-
balik yang berbeda kecepatannya (reciprocating) dengan arah
gerakannya searah dengan sisi panjang meja atau searah dengan
panjang riffles. Dari sisi panjang yang lebih tinggi dialirkan urnpan dan air
pencuci. Air pencuci segera turun ke bawah mernotong tegak lurus
terhadap riffles dan arah goyangan meja. Butiran mineral berat akan
tertahan pada riffles, sedangkan butiran mineral ringan terbawa bersama
air menu rut kerniringan meja ke sisi tailing (tailing side).
Pengaruh gerakan meja terhadap
partikel

 Shaking table.
Pengaruh gerakan meja terhadap
partikel

 Shaking table.
Pengaruh riffle

 Shaking table.

•Partikel terstratifikasi seperti pada jig.


•Tersusun mineral berat tersusun di bawaf
dan mineral ringan tersusun di atas.
•Pada saat maju mineral akan terdorong dan
pada saat meja balik secara cepat (snap)
mineral akan mengelinding. Jarak yang
ditempuh tergantung dari density dan besar
butir
Karakteristik permukaan meja

 Shaking table.
Tipe meja

 Bartles-Mozley separator
 Wilfley table dan Dister table

Varibale rancangan meja


 Tipe riffle
 Frequacy dan amplitu stroke
 Srategi penambahan feed slurry dan wash water
Sistem penggerak meja

Terdiri dari pitman (P) yang terhubung dengan 2 buah toggle A dan B. Pada
saat pitman turun mendorong toggle Bsehinggga meja bergerak maju maka
toggle A akan menyebabkan per terkompresi. Pada saat pitman naik meje
mundur secara cepat akibat per kembali ke posisi semula.
Variable rancangan meja

Tipe riffle

•Frekuensi dan amplitudo stroke


Umpan kasar frekuensi 240 rpm, panjang stroke 1 ¼ inch
Umpan halus frekuensi mencapai 300 rpm, panjang stroke ½ inch.
•Penambahan wash water harus dapat dilakukan agar lebar susunan lapisan
mineral-mineral berdasarkan berat jenis dan ukuran partikel dapat
dikendalikan.
Variabel opreasi

1. Kemiringan meja dan kecepatan umpan


2. Persen solid umpan dan kecepatan penambahan wash water
3. Product cutter position

Pengoperasian meja goyang


Opretaor harus memperhatikan lebar dari susunan mineral agar
cutter position tidak berubah-ubah dengan mengatur kemiringan meja
dan wash water serta panjang stroke.
Ilustrasi perubahan lebar susunan mineral
Kapasitas

Meja ukuran 6x15 ft untuk ukuran umpan -2 mm mencapai 200 tpd.


untuk ukuran umpan -28 mesh mencapai 40 tpd.
Kebutuhan air 30-40 USGPM.
Panjang stroke 0,5-1,25 inch.
Motor 240-300 rpm.

Roughing: air besar, feed rate tinggi, kemiringan tinggi dan stroke besar.
Cleaning: air sedikit, feed rate rendah, landai dan stroke pendek.

Umpan halus : air kurang, feed rate rendah rpm tinggi dan stroke keci.
Umpan kasar : air berlebih, feed rate tinggi, rpm rendah, stroke panjang.

Pemyeragaman ukuran lebih baik agar proses berlangsung dengan efisien.


Aplikasi meja goyang dalam pengolahan zircon
Aplikasi meja goyang dalam pengolahan zircon
TECHNICAL DATA:

Optimal technological characteristics and operating parameters of vibrating tables for the processing of tin, tungsten and similar ores (by
Isaev):

Characteristics Sand table Fine sand table Slime table


(1 - 3 mm) (0.2 - 1 mm) (<0.2mm)

(shaking or bumping table) (bumping table) (bumping table)

Ratio of length to width of table approx. 2.5 approx. 1.8 < 1.5
Lift in mm 16 to 26 12 to 18 6 to 12
Number of strokes in min-1 200 to 270 270 to 320 320 to 420
Lateral inclination of table surface in 4 to 10 2 to 4 1 to 2.5
degrees

Longitudinal inclination of table surface in 20 to 30 (incline) 10 to 20 (incline) 1 to 10 (decline)


mm

Fluid-solid ratio (vol) of feed 3.5:1 to 5:1 3.5:1 to 4:1 3.5:1 to 4:1
Cross-flow water quantity (fluid-solid 1:1 to 1.5:1 1.5:1 2:1
volumetric ratio)

Height of riffles at drive-side in mm 26 to 18 18 to 12 12 to 8


Interval between riffles in mm 30 to 45 25 to 40 30 to 45
Throughput in t/h 4 to 2 2 to 0.9 0.8 to 0.2
Dimensions: approx. 4.3 × 1.9 × 1 m LWH, also smaller as bench-scale, laboratory scale, or special
tables

Weight: approx. 500 - 1000 kg for large concentration tables

Extent of Mecanization: fully mechanized Driving Energy Required: 0.2 - 2 Kw

Form of Driving Energy: electrical

Alternative Forms: turbine, internal combustion engine

Mode of Operation: continuous

Operating Materials:

Type: water

Quantity: 80 - 85 % by volume

ECONOMIC DATA:
AREAS OF APPLICATION

 Medium and fine-grain sorting of heavy-mineral feed in solid-rock and


alluvial mining of:
- gold
- tin
- tungsten
- antimony
- lead-silver
- zircon and for separation of industrial-minerals (sand and gravel)
pre-concentrates in monacite (cryptolite) and xenotime products.
Shaking table
Flowing film concentration

Gemeni table
Flowing film concentration

Humphrey spiral
Flowing film concentration

Humphrey spiral
TECHNICAL DATA:
Dimensions: approx. 1 × 1 × 3 m / 5 to 6 windings / 1 to 3 discharge outlets
Weight: approx. 200 kg
Extent of Mechanization: not mechanized
Form of Driving Energy: velocity of slurry/processing water
Mode of Operation: continuous
Throughput/Capacity: 0.5- 12 t/h depending on dimension of channel (launder) and grain size of
feed
Operating Materials:

Type: processing water, slurry water


ECONOMIC DATA:
Investment Costs: approx. 8000 DM
Operating Costs: low
Related Costs: possibly slurry pumps
Flowing film concentration

 Humphrey spiral
 Processing of pre-concentrate from:
Alluvial gold-ore deposits
Tin sands and primary tin ore veins
Titanous sands (ilmenite, rutile)
Zirconium sands
Pyrite and other sulfides for leaching
Gold from gold-quartz veins
Scheelite
Chromite
Falcon concentrator
Centrifugal bowl
Centrifugal bowl
About 30 to 33 kg of concentrate are obtained
during a given run. The main specifications of the
ABJ centrifuge :
• Diameter of the bowl: ∅0.78 m
• Operation: unfluidized centrifuge, ribbed cone
• Cone Material: butyl rubber
• Operating Speed: 102 rpm
• Feed Capacity: up to 3 tonnes/h in slurry at 30%
solids
• Feed Size: -4mm max
• Shipping Weight: 130kg
• Extent of Mechanization: partially mechanized;
batch discharge ofconcentrates
• Mode of Operation: batch
• Discharge: from bottom
• Drive Bevel gear and V-Belt
• Installed Power: 0.7 kW
• Price: about US$ 2000
• High capacity – 3-4 tonnes/hour
Multi gravity separator
Gravity concentrator yang mengkombinasikan gerak
sentrifugal dan kemiringan drum seperti pada Kelsey
jig dan Falcon concentrator serta gerak osilasi seperti
shalking table
Multi gravity separator
The Multi-Helix Spiral Concentrator

16” Secondary Cleaner - A continuous feed concentrator with a production rate of 1 ton per hour
or 1/2 cubic yard per hour. It is an exceptionally versatile secondary concentrator for processing
primary sluice box concentrate, primary jig concentrate and centrifuge concentrate. It also allows
for batch feeding for bulk sampling and testing head ores. Smelting grade concentrate can be
achieved by re-concentrating batches of heavy gold concentrate.

16" Primary Rougher - A real work horse, used for primary concentration of classified head
ores. It is a continuous feed / continuous product concentrator with production capability of 2-3
tons per hour.

24" Primary Rougher - A larger volume work horse, used for primary concentration of classified
head ores, continuous feed with production capability of 5-7 tons per hour.
Flowsheet
Flowsheet
Flowsheet
Flowsheet
Flowsheet
Heavy media separator (HMS)

 Sink-float process
 Dense medium separation (DMS)
 Konsentrasi mineral dengan menggunakan media (liquid atau pseudo
heavy liquid) dengan berat jenis yang sesuai sehingga dihasilkan mineral
dengan berat jenis yang lebih rendah dibandingkan media, float dan mineral
yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari media, sink.

feed

Mineral SG -2,8 Fluid medium Mineral SG +2,8


float SG 2,8 sink
Heavy liquid media
Pseudo heavy liquid media

 Pemisahan coal membutuhkan media SG 1500 kg/m3.


 Pemisahan galena/sphalerit daru gangue silicate membutuhkan media SG 1850 kg/m3.
 Pemisahan berlian dari batuan Kimberly membutuhkam media SG 1870 kg/m3.
 Pemisahan hematit dari gangue silicate membutuhkam media SG 1870 kg/m3.
Gravity dense medium separator
Drum separator
Drewboy bath separator
Cone separator
Centrifugal separator

 Vorsyl separator
 LARCODEMS separator
 Dyna whirpholl separator
 Tri-flo separator
Centrifugal separator
Vorsyl separator

 Vorsyl separator
 LARCODEMS separator
 Dyna whirpholl separator
 Tri-flo separator

LARCODEMS separator
Centrifugal separator
Dyna whirpholl separator

 Dyna whirpholl separator


 Tri-flo separator

Tri-flo separator
DMS circuit
PEMISAHAN MINERAL
 MAGNETIC SEPARATION
 ELECTROSTATIS SEPARATION
Pemisahan magnetik
 Pemisahan mineral berdasarkan perbedaan siaft megnetrik di dalam medan magnet .
 Mineral yang umum dalam menerapkan pemisahan magnetik :
 Magnetit
 Pirolusit
 Kasiterit
 Pirhotit
 Zircon
 Hematit
 Ilmenit
 Garnet
 Ni oksdda
 Taconite
 Kromit
 Monazit
 Stib nit dan Cu oksida
Pemisahan magnetik
 Mineral dapat diklasifikasikan berdasarkan pada kemagnetan yaitu :
1. Grup 1 : Mineral yang dapat dipisahkan pada intensitas magnet rendah (500-
1000 gauss).
2. Grup 2 : Mineral dapat dipisahkan pada intensitas magnet sedang (1000-
10000 gauss).
3. Grup 3: Mineral dapat dipisahkan pada intensitas magnet tinggi (10000-18000
gauss).
4. Grup 4: Mineral dapat dipisahkan pada intensutas magnet yang sangat tinggi
(di atas 18000 gauss).
Pengelompokan mineral berdasar sifat kemagnetan
Diagram alir Pemisahan media magnetit dari proses
pencucian batu bara dengan DMS
Pembangkit medan magnet

 Permanet magnet dibuat dari ALNICO (aluminium, nikel, kobal, besi


dan tembaga). Rare earth permanen magnet pasuan dari samarium-
cobalt, atau neobidium-iron-boron. Bisa mencapai 18000 gauss
(PERMROLL).
 Elektromagnet
Membangkit medan magnet dari 5000-20000 gauss yang dihasilkan
dari kumparan.
 Super kondortor magnet dari pasuad Nb-Ti atau YBa2Cu3O8-x
Bisa menghasilkan medan magnet mencapai 250000 gauss,
Pembangkit medan magnet
Tipe magnetik separator
Tipe low magnetik separator

concurrent

countercurrent
Tipe low magnetik separator
Tipe high magnetik separator
Wet high intensity magnetic separators (WHIMS)
The ilmenite generally needs to be of a low TiO2 content (around 50%), so the magnetic
susceptibility is high.

The Readings unit consists of a rotating carousel, which has vertically inclined salient plates
through which feed slurry is passed. As the carousel rotates it passes through fields of
magnetic influence generated by surrounding electromagnets, followed by fields of no
magnetic influence. The magnetic grains are initially held up in the plates while the non
magnetic grains are washed through into a launder below. When the plates are in the non
magnetic field the magnetic grains are then wash off into a separate launder below.

In order to operate successfully the WHIMS needs to be:


•Free of magnetite (which would hang up in the plates / matrix)
•Free of +1mm grains (which would block the plates / matrix)
•Have a clean constant supply of high pressure water
•Steady feed rate and density

The Readings WHIMS operating variables are:


•Field strength (measured indirectly and controlled by amp adjustment of the
electromagnet) typically up to 15,000 gauss.
•Wash water position and flow
•Plate gap (typically 2mm)
•Product splitters position
•Feed rate is typically 25 -30tph for 16 pole unit
Wet / dry low intensity magnetic drums (LIMS)

They are commonly used to recover / reject magnetite from HMC ahead of high
intensity wet or dry magnetic separation.

For the wet LIMS there are two models, counter-current and co-current flow. All LIMS
consist of a rotating drum within which a fixed permanent magnet is located. Feed is
presented to the drum and depending on the magnetic susceptibility of the grains is
either attracted by the magnetic field and held to the drum surface or discharged by
gravity / centrifugal throw. As the drum rotates the magnetic grains leave the magnet
field and are discharged separately usually with the aid of a scraper / brush (and
spray water for the wet LIMS).

•The speed of drum rotation, magnet and splitter position are the variables used
in the dry LIMS
•The level of the slurry bath and magnet position are the variables used in the
wet LIMS
•As the names suggest the counter and co- current wet LIMS remove the
products at different points in relation to the direction of the feed flow. The later
is more suited to cleaning duties
Wet / dry low intensity magnetic drums (LIMS)

For the dry LIMS feed is distributed across the drum at the
top, and as the drum rotates enters the magnetic field of a
permanent magnet, with the non magnet grains being
unaffected and thrown off by centrifugal force, while the
magnetic grains are held to the drum surface until they leave
the magnetic field and either fall or are scraped off
separately.
Operating variables:
•Drum speed
•Splitter position
•Magnet position
Induced roll magnetic separators (IRM)
They are commonly used to separate ilmenite from less magnetic and non magnetic in dry
mills.

The Readings IRM consists of an electromagnet which induces a magnetic field onto a
serrated rotating roll via a cast iron pole located a short distance away. Dry feed is
distributed across and onto the surface of the roll at top, where depending on the magnetic
susceptibility of the grains is either held to the roll or discharges off due to the centrifugal
motion of the roll. The machine has two parallel feed points, each with two rolls which are
mounted vertically above each other, with the lower roll operating as a non magnetic
cleaner.

Operating variables are:

•Field strength (measured indirectly and controlled by amp adjustment of the


electromagnet) typically up to 15,000 gauss.
•Pole gap (closer the gap higher the field strength), typically 2mm.
•Roll speed ( normally fixed and only adjusted by pulley and belt changes)
•Splitter position (determined by visual observation of the fan)
•Feed temperature will affect magnetic susceptibility
•Feed rate typically 2.5tph
Lift roll magnetic separators
They reverse the effect of grain size (coarse magnetic grains with
non magnetic grains) due to the centrifugal action of the IRM, as in
this case the magnetic grains are lifted onto a rotating roll from a
moving feed prior to separate discharge from the non magnetic
grains which are unaffected.
Cross belt magnetic separators
The cross belt consists of a single belt upon which the feed is distributed across and is
transported slowly underneath a series of five electromagnets, the magnetic fields of
which lift the magnetic grains off the belt depending on their susceptibility. Underneath
each magnet is a smaller faster moving belt across the main belt at right angles which
picks up the magnetic grains and transports them away from the magnetic field to
discharge into launders. Non magnetic grains unaffected by the magnetic fields remain
on the main belt and discharge off the end.

Operating variables include:


•Field strength (measured indirectly and controlled by amp adjustment of the
electromagnet) typically up to 15,000 gauss.
•Pole gap (distance between the poles and the belt)
•Typical feed rate 1.5tph
Disc magnetic separators

These separators are similar to cross belts, except that


instead of using belts to transport magnetic material
they employ rotating discs. Operating variables are
similar.
Rare earth magnetic drums (RED)

They are similar to the dry LIMS except that they employ an exotic
permanent magnet capable of producing much higher intensity magnetic
field. This magnet is positioned inside a large diameter drum.

Operating variables include:


•Drum speed
•Magnet position
•Splitter position
Rare earth magnetic rolls (RER)

They differ from REDs in that they have two smaller diameter rolls between and
around which a belt tracks. Feed material is distributed onto the belt which
transports it to the end roll which contains an exotic permanent magnet similar to
the RED. The rolls and belt move at high speed and the trajectory of the grains
discharging from the belt depends on their magnetic susceptibility and the
following operating variables:
•Belt speed
•Belt thickness
•Splitter position
Aplikasi magnetik separator untuk bijih mangan

- 4mm, induced magnetic


separator, wet
Aplikasi magnetik separator untuk bijih mangan
ELECTRIC SEPARATION
 Pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat daya hantar listrik
di dalam medan listrik yang dipengaruhi juga gaya gravitasi dan
gaya sentrifugal.

 Umumnya diterapkan dalam pemisahan


 Padatan dari gas
 Fe2O3 dari silika
 Diamon dari silika
 SnO2 dari scheelite
 Coal dari shale
 Feldspar dari kuarsa
 Zircon dari ilmenit
 Halit dari sylvite
Electrical properties padatan

 Konduktor
Padatan yang memiliki tahan listrik 10-5 ohm-cm sehingga dapat menghantar muatan
listrik pada medan listrik yang sangat kecil,
 Insulator
Padatan yang memiliki tahanan listrik 10+24 ohm-cm sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik.
 Semi konduktor
Padatan yang memiliki tahanan listrik 1-104 ohm-cm sehingga tidak dapat
menghantarkan listrik. Sifat elektriknya di antara konduktor dan insulator.
Klasifikasi mineral berdasrkan konduktifitas
Pembangkit medan listrik

 Dibangkit dari rectfier selenium atau silikon, mencapai 40 kV


Mekanisme pemuatan partikel

Pemuatan akibat kontak


Dua partikel berbeda kontak , maka akibat ada perbedaan afinitas
elektron akan mengalir dari partikel yang memiliki afinitas terhadap
elektron yang rendah (konduktor) ke partikel yang memiliki afinitas
elektron yang tinggi.
Pemuatan akibat induksi medan listrik
Jika partikel masuk ke dalam medan listrik maka partikel akan
terpolarisasi, muatan negatif akan menyebabkan partikel menuju
elektroda postif dan muatan positif menyebabkan partikel menuju kutub
negatif.
Pemuatan akibat indusksi konduktif pada kutub medan yang digrounded
Pemuatan akibat medan korona (gas/udara yang mengalami ionisasi)
Pemuatan akibat indusksi konduktif pada kutub medan
yang digrounded
Pemuatan akibat medan korona (gas/udara yang
mengalami ionisasi)
Akibat pemuatan partikel terhadap elektroda
Mekanisme pemisahan pada drum electric separator
Mekanisme pemisahan pada drum electric separator
Aplikasi Electrostatic separator pemisahan hematit dari
silika

Produk SiO2 di
bawah 1,7%
Aplikasi Electrostatic separator pemisahan hematit dari
silika
High tension rolls (HTR)

Operating variables include:


Applied HT charge to the electrode (typically 15 to 25 KV)
Roll speed (typically 100 to 200rpm)
Electrode position and distance from the roll
Splitter position
Feed temperature (typically 80 to 150 degrees centigrade)
Clean mineral and roll surfaces
Humidity
Feed rate (typically 3 to 5 tph)
Screen plates
Electrostatic plates

You might also like