Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

FOUNDATION OF BEHAVIOR

Minggu ke-11
PERILAKU ORGANISASI
• Adalah suatu studi yang
menyangkut aspek tingkah laku
manusia dalam suatu organisasi,
atau kelompok tertentu.
• Studi tersebut mencakup
pembahasan tentang aspek yang
ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia yang
bekerja di dalamnya; juga aspek
yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap organisasi
dimana mereka berada.
• Tujuannya memperlancar upaya
pencapaian tujuan organisasi.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 2


Variabel yang mempengaruhi perilaku
individu & prestasi

Perilaku
Individu
(Prestasi)

Aspek yang Terlihat


Strategi Variabel Individu
Tujuan (Kemampuan,
Kebijakan & Prosedur Mental, Fisik,
Variabel
Struktur Keluarga, Tk Psikologis
Teknologi sosial)
Wewenang Formal
Rantai Komando
Aspek yang Tersembunyi
Sikap
Persepsi
Kepribadian Variabel
Pembelajaran
Norma Kelompok Organisasi
Interaksi Informal
Konflik Interpersonal &
AntarKelompok
PERILAKU INDIVIDU
Prinsip dasar sifat manusia: SIKAP
1. Manusia berbeda perilakunya, Merupakan pernyataan, berupa
karena kemampuannya yang suka maupun tidak suka terkait
tidak sama. dengan obyek orang atau
2. Manusia mempunyai kebutuhan kejadian.
yang berbeda. • Komponen Kognitif: kenyakinan,
3. Setiap orang berfikir tentang opini, wawasan dan informasi. ex,
masa depan & membuat pilihan diskriminasi dalam kerja itu salah.
bagaimana mereka bertindak. • Komponen Efektif: bagian dari
4. Seseorang memahami emosi/perasaan dari sikap yang
lingkungannya dalam hubungan muncul. Ex, Saya tidak suka tim
dengan pengalaman masa lalu & kerja saya karena malas.
kebutuhannya. • Komponen Perilaku: merujuk
5. Seseorang itu mempunyai pada etiketberperilaku terhadap
reaksi-reaksi senang dan tidak seseorang atau sesuatu. Ex, Saya
senang. akan menghindar dari tim saya.
UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 4
SIKAP DALAM ORGANISASI
1. Kepuasan Kerja: sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya, yang
mana dapat dilihat salah satunya kompensasi yang diterima seseorang
pekerja dengan banyaknya yang harus mereka terima. (Kepuasan kerja
tinggi – positif pd pekerjaan)
2. Keterlibatan Kerja: berkaitan dengan derajat karyawan mengenal
pekerjaannya, aktif dalam bekerja dan menganggab kinerjanya penting
bagi keuntungan pribadi.
3. Komitmen terhadap Organisasi: orientasi karyawan pada organisasi
yang diukur kesetiannya, identifikasi, terlibat dlm org. (Komitmen yg
kuat – rendahnya absen dan rotasi)

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 5


KEPRIBADIAN (Personality) FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN

• Kepribadian merupakan jumlah 1. Keturunan (genetik), ditentukan


total dari cara-cara dalam mana sejak lahir, berupa sifat-sifat
seorang individu bereaksi dan bawaan baik fisik maupun mental
berinteraksi dengan orang lain. yang mempengaruhi perbuatan,
• sesuatu yang terdapat dalam diri perasaan, dan pikiran.
individu yang membimbing dan 2. Lingkungan, berupa budaya, norma,
nilai dimana seseorang dibesarkan
memberi arah kepada seluruh
dalam lingkungan keluarga, teman,
tingkah laku individu yang kelompok sosial, masyarakat.
bersangkutan 3. Situasi, kepribadian orang bisa
berubah-ubah akibat perubahan
situasi/kontek tertentu. Artinya
kepribadian bisa direkayasa atau
dirubah dan berubah (misalnya
dengan proses pendidikan, belajar)

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 6


Ciri Kepribadian Gabungan dari 4 tipe utama menghasilkan 16
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) tipe kepribadian, misalnya;
Tipe ESTJ adalah tipe pengorganisasi,
Untuk mengenali bagaiman individu praktis, realistik, to the point
merasakan dan bertindak dalam INTJ adalah tipe visioner, kaya ide-ide
situasi-situasi tertentu. orsinil, kritis, mandiri
Ciri Kepribadian Individu dibedakan ke ENTP adalah tipe pengkonsep, banyak
akal dalam memecahkan masalah-
dalam: masalah yang menantang.
– Extrovert (E) or Introvert (I),
lingkungan The Big Five Model (Model 5 besar)
– Sensing (S) or intuition (N) (indera 1. Ekstraversi (Extraversion), mudah
atau intuisi) bergaul,banyak bicara, tegas,
– Thinking (T) atau feeling (F) percaya diri.
– (pikiran atau perasaan) 2. Sifat menyenangkan
– Perceiving (P) or judging (J) (Agreeableness), baik budi,
(penilaian atau pendapat) kooperatif, dapat
dipercaya,perhatian
MBTI berhubungan dengan 3. Sifat mendengarkan kata hati
bagaimana individu; (Conscientiousness), bertanggung
– Menfokuskan energinya (E vs I), jawab, pekerja keras, ulet dan
– Memberikan perhatian dan memiliki N-Ach (needs of
mengumpulkan informasi (S vs N) achievement) tinggi
4. Stabilitas emosi (Emotional
– Proses dan evaluasi informasi dan Stability), tenang, aman, tidak
membuat keputusan (T vs F) khawatir
– Mengorientasikan diri pada dunia 5. Terbuka pada pengalaman
luar (J vs P) (Openness to Experience ),
imajinatif, responsif, kreatif, intelek,
fleksibel.
UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 7
PERSEPSI
Proses dimana individu
memberikan makna terhadap
lingkungan dengan
menginterprestasi &
mengorganisir apa yang
ditangkap alat indera.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi:
1. Faktor Internal: Fisiologis,
Perhatian, minat, Kebutuhan
yang searah, Pengalaman dan
ingatan, suasana hati.
2. Faktor Eksternal: merupakan
karakteristik dari lingkungan dan
obyek-obyek yang terlibat
didalamnya.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 8


PEMBELAJARAN Bagaimana seseorang belajar?
Pemahaman perilaku yang (Teori Pembelajaran)
perubahannya relatif permanen yg Operant Conditioning, Tipe
terjadi sebagai hasil dari pengkondisian dimana
pengalaman. pembelajaran muncul karena
PRINSIP PEMBELAJARAN seorang individu ingin
• Memiliki tujuan yang disadari mendapatkan sesuatu yang mereka
inginkan atau menghindari sesuatu
• Adanya penerimaan informasi yang tidak mereka inginkan
• Terjadinya proses internalisasi Classical Conditioning, Tipe
• Perubahan bersifat permanen pengkondisian dimana
FAKTOR PEMBELAJARAN pembelajaran (perubahan perilaku)
Faktor eksternal individu, faktor muncul sebagai akibat dari
non sosial dan sosial. Faktor stimulus yang berbeda/ bukan
internal individu, faktor fisiologis stimulus yang sebenarnya.
dan psikologis. Social-Learning Theory, orang
dapat belajar dari pengamatan dan
pengalamannya sendiri.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 9


PERILAKU KELOMPOK
• Kelompok adalah dua atau lebih Norma: Standar2 prilaku yang
individu yang berinteraktif dan dapat diterima dalam sebuah
saling bergantung bergabung kelompok yang dianut oleh para
untuk mencapai tujuan-tujuan anggota kelompok.
tertentu.
• Kelompok Formal: Kelompok Peran: serangkaian pola perilaku
kerja yang ditugaskan dan yang berkaitan erat dengan
didefinisikan oleh struktur seseorang yang menempati
organisasi; sebuah posisi tertentu dalam
• Kelompok Informal: Kelompok sebuah unit sosial.
yang tidak berstruktur formal Pembentukan Tim : tahap yang
maupun secara organisasional, paling awal dalam perkembangan
timbul sebagai respons terhadap kelompok. Pada tahap ini
kebutuhan akan kontak sosial
terdapat ketidakpastian tujuan,
struktur, kepemimpinan atas
kelompok.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 10


TEORI PEMBENTUKAN KELOMPOK Konflik: Interaksi antar individu dan
1. Teori kedekatan (propinquity): kelompok dalam suatu organisasi
menjelaskan tentang adanya dan tidak dapat dihindari.
situasi di antara orang-orang ttt. • Konflik disfungsional (ke arah
2. Teori George Homans: semakin negatif) dapat timbul dalam suatu
byk aktivitas yang dilakukan oleh konfrontasi/interaksi antar
seseorang dengan orang lain kelompok yang menghalangi
(share), maka samakin byk tujuan org.
interaksi, tumbuhnya sentimen. • Konflik fungsional (ke arah positif)
3. Teori Keseimbangan: seseorang timbul dalam
tertarik pada orang lain karena konfrontasi/interaksi antar
kesamaan sikap.(gaya hidup, kelompok yang memperbanyak
agama, pekerjaan dll) hasil karya suatu org.
4. Teori Alasan Praktis: alasan
ekonomi, keamanan, sosial.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 11


PERILAKU ORGANISASI TERKINI
Mengelola perbedaan generasi PEKERJA GEN Y
 Gen X (Baby Boomer) 1960-1980 Ekspektasi Diri yang Tinggi
Generasi yang lahir sesudah perang dunia ke 2, Mereka ingin bekerja lebih cepat & lebih baik
sikapnya kaku, kurang fleksible, bekerja dengan daripada yang lain.
sebaik-baiknya adalah suatu kewajiban Ekspektasi yang Tinggi Terhadap Perusahaan
 Gen Y 1982-1997 Mereka menginginkan manajer yg adil & tepat
Mereka relatif muda, cerdas, namun sedikit sasaran yg amat terlibat dlm perkembangan
lancang. Mulai masuk transisi era digital. profesional mereka.
Bekerja tetapi tidak ingin menjadikan Pembelajaran Tanpa Henti
pekerjaan sbg hidup mereka. Mereka mencari tantangan kreativitas &
Konflik dalam manajerial terkait penampilan, memandang rekan kerja sbg sumber daya yang
teknologi, dan gaya kepemimpinan. penting dlm menggali ilmu.
 Gen Z 1999-SEKARANG Tanggung Jawab Segera
Era melenium, era digital canggih, cuek. Mereka ingin membuat suatu hasil yang penting
Mengelola perilaku negatif di tempat kerja sejak hari pertama bekerja.
Kekerasan, permusuhan, agresi dan sifat negatif Berorientasi Hasil
lain. Karena ketika karyawan tidak puas dgn Mereka menginginkan sasaran kecil dlm tenggat
pekerjaan mereka, atau stres kerja mereka waktu yg sempit sehingga mereka bisa
akan merespon dgn cara apapun. membangun kepemilikan tugas.
Solusinya dengan menyaring karyawan potensial
memiliki kepribadian baik.

UNIVERSITAS PAKUAN, FAKULTAS EKONOMI 12

You might also like