Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 83

How to manage Vector-borne Viral Disease as

general practitioner in Primary Health care?


(Dengue-Chikungunya-Zika infection)
Eggi Arguni
Division of Infectious and Tropical Disease
Department of Pediatric
Faculty of Medicine
Universitas Gadjah Mada/Dr Sardjito General Hospital
DENGUE INFECTION
IR and CFR

0
20
40
60
80
1968
1970
1972
1974
1976
1978
1980
1982
1984
1986
1988
1990

Year
1992
1994
1996
1998
2000
2002
2004
2006
2008
CFR(%)

2010
IR/100.000

2012
Dengue as chronic health problem in Indonesia

2014
Etiological agent and vector
Virus Dengue

Family: Flaviridae
Genus: Flavivirus
ssRNA positive genome
Enveloped virus
Ada 4 serotipe:
(DEN1,DEN2,DEN3,DEN4)

5
Vektor

• Nyamuk Aedes
• Aedes aegypti
• Aedes albopictus
• Spesies di wilayah
tropis dan subtropis
• Wilayah urban
(padat penduduk)
Aedes aegypti

6
Penularan Infeksi Dengue

7
Patofisiologi
• Antibody-Dependent Enhancement (ADE)
• DENV tropism
• Virus virulence
• Transient autoimmunity
• Host genetic factors
• Cross-Reactive T-Cell response
Viral Critical phase
burden Capillary permeability

0 1 2 3 4 5 6 7
Virus infection
(with potential antibody- Day of illness
dependent enhancement)
Virus-infected Activated
Macrophage macrophage or Natural killer cells Cytokines
dendritic cells and memory T cells

NS1 Virus
Tissue Inflammatory
mediators
Endothelial cell

NS1 modulation
Complement
of glycocalyx and possible
split products
release of heparan sulfate
Netrophil
degranulation Inflammatory
mediators
Capillary vessel Thrombocytopenia

Decompensated plasme leakage, including leakage of essential coagulation proteins


Simmons CP et al (2012) NEJM
Manifestasi klinis

10
Derajat keparahan infeksi Dengue
Gejala Demam yang Demam DBD / Dengue Dengue
tidak khas tidak Dengue/De Hemorrhagic Shock
terklasifikasi ngue Fever (DHF) Syndrome
Fever(DF) (DSS)

11
Tanda perdarahan

 Rash / ptekiae

 Nose bleeding
 Gum bleeding 12
Torniquet test

Ptekiae

13
Tanda perdarahan berat

14
Tanda perdarahan berat

DIC (disseminated intravascular coagulation)

15
Fase dalam Infeksi Dengue
Fase Demam Fase Kritis Fase Penyembuhan

Hari ke-

Suhu tubuh

Gejala
Penyerapan cairan
Syok Cairan berlebih dalam
klinis berat Dehidrasi
yang Perdarahan darah
mungkin Gangguan organ tubuh
terjadi
Trombosit
Hematokrit
Hasil
pemeriksaan
laboratorium
IgG IgM anti
16
dengue
Kriteria Diagnosis

17
Manifestasi infeksi virus dengue
(WHO 2011, UKK infeksi IDAI 2014)

19
Demam Dengue
Bila ada demam ditambah 2 atau lebih tanda/gejala lain:
• Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus,
kadang bifasik
• Manifestasi perdarahan baik spontan (petekie, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi, muntah darah, BAB darah) atau uji torniquete
positif
• Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri belakang bola mata
(retroorbital)
• Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau sekitar
rumah
• Lekopenia (<4.000/mm3)
• Trombositopenia (<100.000/mm3)

20
Demam Berdarah Dengue
Demam disertai dengan 2 atau lebih manifestasi klinis, ditambah bukti kebocoran
plasma dan trombositopenia, cukup untuk menegakkan diagnosis DBD
• Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus menerus, kadang bifasik
• Manifestasi perdarahan baik spontan (petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan
gusi, muntah darah, BAB darah) atau uji torniquete positif
• Nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri belakang bola mata (retroorbital)
• Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau sekitar rumah
• Hepatomegali
• Terdapat KEBOCORAN PLASMA yang ditandai dengan salah satu dari:
– Peningkatan nilai Hct >20% dari pemeriksaan awal atau data populasi menurut
umur
– Ditemukan adanya efusi pleura, asites
– Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
• Trombositopenia (<100.000/mm3)

21
Tanda kebocoran plasma
• Efusi pleura (penumpukan cairan di rongga pleura) 
napas tampak lebih cepat
• Ascites (penumpukan cairan di rongga peritoneum)
 lingkar perut bertambah
• Peningkatan kadar hematokrit  tanda bahwa
plasma bocor keluar pembuluh darah

22
Efusi Pleura

23
Tanda peringatan (warning sign) pada infeksi
Dengue
• Demam turun tapi keadaan anak memburuk
• Nyeri perut (abdominal pain), nyeri tekan abdomen (abdominal
tenderness)
• Muntah terus menerus
• Penurunan kesadaran, lemah, anak gelisah
• Perdarahan mukosa (mimisan, gusi berdarah)
• Pusing/nyeri kepala bertambah
• Penumpukan cairan secara klinis
• Pembengkakan hati
• Peningkatan kadar hematokrit disertai penurunan cepat trombosit
• Hematokrit awal tinggi

24
Gejala dan tanda syok
(Dengue Shock Syndrome)
• Terjadi saat suhu turun pada fase kritis
• Napas cepat
• Frekuensi nadi meningkat, cepat, teraba lemah
• Ujung-ujung tangan dan kaki teraba lembab dan
dingin
• Penurunan kesadaran, anak mengantuk, gelisah,
lemah, marah-marah
• Tidak ada produksi urin
• Tekanan darah dapat masih normal atau sudah
sangat rendah sampai tidak terukur lagi
25
Expanded dengue syndrome
(sindrom dengue yang diperluas)
• Semakin banyak infeksi dengue dengan manifestasi yang tidak
khas/tidak lazim
• Manifestasi melibatkan organ lain  hati, ginjal, otak, jantung
• Dapat berupa penyulit atau manifestasi yang tidak lazim (unusual
manifestation)
• Penyulit atau komplikasi:
– Kelebihan cairan (fluid overload)  edema paru
– Sepsis
• Manifestasi klinis yang tidak lazim:
– Ensefalopati dengue, ensefalitis
– Perdarahan hebat (masive bleeding)
– Infeksi ganda (dual infection)
– Kelainan ginjal (gagal ginjal)
– Miokarditis

26
Diagnosis Penunjang

27
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM
PADA DENGUE

• Tidak ada satu pemeriksaan yang dapat mendiagnosis infeksi


Dengue dalam semua tahapan perjalanan penyakit
• Pemeriksaan laboratorium penunjang diagnosis:
– Analisis parameter hematologi (Hct, Trombosit, Lekosit,
hitung jenis lekosit)
– Deteksi serologi --- IgG dan IgM anti dengue
– Deteksi antigen virus --- NS1
– Deteksi asam nukleat --- RT-PCR
– Netralisasi tes
– Isolasi virus

28
GUNAKAN TES DIAGNOSIS YANG TEPAT DI SAAT YANG TEPAT

days -4 0 4 6 14-21 >50

Early Diagnosis Late Diagnosis

Tes hematologi Tes neutralisasi


Deteksi asamnukleat virus (RT-PCR) Hemaglutination Inhibition
Isolasi virus Serologi IgG / IgM
Deteksi antigen virus ( dengan ELISA atau Rapid Test)
29
Tatalaksana

30
Jaga IGD : Kapan mencurigai dengue?
Presumptive Diagnosis (Probable Dengue)
• Riwayat tinggal di atau berkunjung ke daerah endemis
(laporan kasus Dengue + di lingkungan, sekolah)
• Demam dan 2 dari kriteria:
– Mual dan muntah
– Rash
– Nyeri dan sakit
– Leukopenia
– Tourniquet test positive
– Tanda peringatan

31
Apakah semua pasien tersangka infeksi
Dengue perlu rawat inap?
• TIDAK
• Hanya 1/3 kasus akan mengalami syok
• Perhatikan hari sakit, apakah masuk fase kritis?
• Bila ragu-ragu: rawat di ruang rawat sehari (one day
care): observasi 24 jam, beri cairan rumatan

32
Pasien yang diperbolehkan rawat jalan
• HARUS DIEVALUASI:
– Darah lengkap (Hct dan trombosit) setiap hari dan
dinilai oleh petugas kesehatan sampai keluar
masa kritis
– Defervescence (saat suhu turun):
 HEMATOKRIT bersamaan dengan  LEKOSIT &
TROMBOSIT  harus hati-hati
– Munculnya tanda peringatan
– Munculnya gejala syok

33
What to Do ?
Pada fase awal demam

(sampai keluar dari fase kritis)

• APA YANG DIPANTAU?


– Perkembangan penyakit: keluhan memberat?
– Lakukan pemeriksaan darah serial: Hb, Hct, leukosit,
hitung jenis dan trombosit
– Perawatan di rumah:
• Turunkan suhu, ukur suhu berkala
• Berikan sebanyak mungkin cairan oral: susu, juice
• Berikan lingkungan yang tenang
• Penurun panas : paracetamol
34
Indikasi rawat inap tersangka Dengue

• Terdapat tanda peringatan/tanda kegawatan


• Pada pemantauan dijumpai
• Kadar Hct tinggi/ meningkat dibanding
sebelumnya
• Trombosit turun
• Perdarahan spontan (selain petekie)

35
Pertimbangan untuk rawat inap

• Kondisi pasien berakibat tatalaksana lebih kompleks, seperti:


– Bayi, kehamilan, usia lanjut, obesitas, DM, gagal ginjal,
hipertensi, penyakit hemolitik kongenital, dll
• Kondisi sosial:
– Tinggal di rumah seorang diri, atau
– Tinggal jauh dari fasilitas kesehatan, atau
– Tidak tersedia sarana transportasi
• BILA MENOLAK → tanda tangan surat penolakan

36
Pengobatan rawat jalan di rumah
• Cairan
– Minum yang banyak  mencegah dehidrasi
– Air putih, juice buah, kuah sayur, oralit

• Simtomatik
– Antipiretik apabila demam tinggi atau riwayat kejang
demam.
• Rekomendasi: PARASETAMOL
• Kontraindikasi: ASETIL SALISILAT & IBUPROFEN
– Kompres air hangat
• Mengamati tanda peringatan
 jika ditemukan segera bawa ke RS terdekat

37
Tatalaksana DB/DBD di rumah sakit

Monitor:
• Kondisi umum, kesadaran, muntah, perdarahan
• Perfusi perifer (indikator awal syok, mudah
dilakukan).
• Vital sign (suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah)
• Hematokrit serial
• Urine output (diuresis)

38
Lanjutan…..
Indikasi cairan IV:
• Intake oral tidak adekuat, muntah.
• HCT meningkat 10%–20%.
• Timbul gejala syok  hati-hati pada peningkatan
frekuensi nadi per menit
• Cairan kristaloid

39
Pasien yang berisiko perdarahan berat

• Prolonged/refractory shock (syok yang


berkepanjangan/syok yang tidak tertangani)
• Syok hipotensive
• Gagal ginjal dan gagal hati
• Penggunaan NSAID – ibuprofen, aspirin

40
Bagaimana mengenali perdarahan berat

• Kondisi klinis tidak stabil


• Hemodinamik jelek
• Penurunan HCT yang disertai penurunan status
hemodinamik
• Syok tidak tertangani
• Hypotensive shock dengan kadar HCT rendah
sebelum resusitasi
• Nyeri perut hebat dan perut distensi

41
Bagaimana bila curiga DSS?

42
Pastikan syok
terkompensata atau
dekompensata

43
Perbandingan syok terkompensata dan dekompensata
Syok dekompensasi
Parameter Sirkulasi stabil Syok terkompensasi Syok hipotensif
Profound shock
Kesadaran Clear and lucid Clear and lucid (syok bisa Perubahan status mental
tidak terdeteksi apabila (gelisah)
tidak memegang pasien)
Waktu pengisian kapiler Cepat (<2 detik) Mamanjang (>2 detik) Sangat memanjang, kulit
(CRT) mottled
Ekstremitas Ekstremitas hangat dan Ekstremitas dingin Ekstremitas dingin dan
kemerahan lembab
Volume nadi perifer Volume baik Lemah dan dan halus Lemah atau menghilang

Frekuensi jantung Normal sesuai usia Takikardi Takikardia berat, bradikardi


pada syok lanjut
Tekanan darah Normal sesuai usia Tekanan sistolik normal tapi Hipotensi (syok hipotensi)
Tekanan nadi normal sesuai tekanan diastolik Tekanan darah tidak
usia meningkat, tekanan nadi terukur (profound shock)
menyempit (<20 mmHg
pada anak)
Hipotensi postural
Frekuensi napas Normal sesuai usia Quite tachypnea Asidosis
metabolik/pernapasan
Kusmaull
Diuresis Normal Cenderung menurun Oliguria/anuria 44
Sindrom Syok Dengue Terkompensasi
Anak gelisah, takikardi, takipnea, kulit dingin, tekanan nadi <20 mmHg,
waktu pengisian kapiler >2”, jumlah diuresis menurun

45
Sindrom Syok Dengue Dekompensasi
Kulit dingin dan lembab, takikardi, syok hipotensif (hipotensi, nadi cepat kecil), syok dalam (nadi
tidak teraba, tekanan darah tidak terukur), pernapasan Kussmaull, sianosis

46
CHIKUNGUNYA VIRUS
INFECTION
Epidemiologi
• Chikungunya  bahasa Makonde yang
artinya “that which bends up” 
seperti terikat tidak bisa bergerak atau
jalan
• KLB terjadi di Africa dan Asia

Chikungunya_WHO_SEARO_2019
Etiologi
Chikungunya virus
• Genus: alphavirus
• Family:Togaviridae
• Single-stranded RNA
Vektor
• Primarily transmitted by bites of mosquitoes of the
genus Aedes  the same mosquito that transmits
Dengue Fever.
• In Asia  principal vector: Aedes aegypti
• Secondary vector: Aedes albopictus
bers, which probably diverged a few thousand years immune
ago28,29. Some alphavi r uses are not pathogeni c to viral infe
humans, whereas others are highly infectious, with the consider

Distribusi CHIKV di dunia


associated clinical diseases ranging from mild to severe. transmitt
Alphaviruses can be broadly divided into New World and driving v
Old World viruses30,31. These two groups have evolved host spec
distinct ways of interacting with their respective hosts zoonotic
From
alphaviru
encephal
those ass
dominan
is a mem
ing the r
of menin
haemorr
importan
Unlike ty
neurons,
central n
Endemic or the choro
epidemic CHIKV Trans
Documented cases infected
of CHIKV in the re
materna
sion, CH
nates to
blood36–3
is followe
prodroma
include h
a petechia
Schwartz
Figure 1 | Worldwide distribution O & Albertvirus.
of chikungunya ML,NatNat
Both Rev
blue Micr.
and 2010
yellow infected i
indicate countries where cases of chikungunya fever have been ure Reviews | Microbiology
documented, and often inc
REVI EW S Patogenesis
triggers the CHIKV-specific adaptive immunity
activation of an
IFN response infects m
Antibodies in the p
innate immune
infiltrat
response
muscles
that are
of infec
The
by man
high fever, rigors, ~30% of individuals
glycopr
T cells?
headache, petechial experience long-not hum
Viral load
or maculopapular term sequellae ---
(SINV)
rash, incapacitating Virus clearance arthralgia a single
severe joint pain protein
2–4 days 3–5 days Months–years
of Lang
The use
Mosquito bite and Clinical present ation;
CHIKV transmission acute disease Displaying disease symptoms with CH
study o
Figure 3 | Chikungunya virus pathogenesis. Following transmission by mosquito Type
bite, infected individuals experience an acute onset of disease 2–4 days
Nature after
Reviews infection.
| Microbiology
tors of t
Symptoms include high fever, rigors, headache and a petechial or maculopapular rash.
Tatalaksana
• Tidak spesifik
• Antipiretik dan analgetik
• Kebutuhan cairan dan nutrisi adekuat
ZIKA VIRUS INFECTION
Infeksi Zika di dunia
• Ditemukan di Uganda, Afrika tahun 1947 di hutan Zika 
dinamakan virus Zika
• Sampai tahun 2007 outbreak (KLB) hanya terjadi di Afrika dan
Asia, saat ini sudah lebih menyebar
• Beberapa outbreak besar di Asia dan Pasifik:
– 2007 di Micronesia  outbreak terjadi beberapa bulan 
80% penduduk terpapar
– 2013-2014 di French Polynesia  50% penduduk terpapar
• 7 kasus pernah dilaporkan di Jawa Tengah tahun 1981
• Outbreak besar di Brazil (2015)  kenaikan insidensi
mikrosefalus hampir 20 kali lipat
Negara yang dilaporkan memiliki transmisi aktif zika
per 29 Oct 2016

https://wwwnc.cdc.gov/travel/page/zika-information
Laporan kasus di Indonesia
• Di Indonesia
– Zika (secara serologi) pernah dilaporkan (1981)
– Isolasi virus Zika (2016) : Jambi
– Satu turis Australia terinfeksi Zika sepulang dari
Indonesia (2013)
Virus Zika
• Virus RNA
• Arbovirus (arthropod-borne
virus)
• Family Flaviviridae
• Genus Flavivirus
• Terkait dengan erat dengan
DENV, CHIKV, Japanese
Encephalitis (JE), West Nile,
Yellow fever
Apakah Zika merupakan virus baru?

• Tidak
• Beberapa outbreak terjadi sebelumnya  dilaporkan
di Afrika, Asia Tenggara, Pasifik
• Virus ini diperkirakan akan terus menyebar
Transmisi
• Virus Zika terutama ditularkan melalui gigitan
nyamuk spesies Aedes (Ae. aegypti and Ae.
albopictus)
• Transmisi dilaporkan juga dapat melalui:
– Dari ibu ke janin dalam kandungan
– Saat melahirkan (perinatal)
– Sexual transmission
– Transfusi darah
– Breast feeding
– Laboratorium
Vektor: nyamuk AedesDengu

• Aedes spesies
– Ae aegypti  vektor
utama
he Aedes albopictus mosquito
– Ae albopictus
• Vektor yang sama untuk
Dengue dan Chikungunya
iger mosquito-- is a mosquito that
ue fever. The female mosquito
ound or further away from homes,
General informati
es people, pets and wild animals. Aedes aegypti is a sm
opical and subtropical climates.
They prefer to bite in
These mosquitoes ca
Siapa saja yang bisa terinfeksi?
• Semua orang
• Orang yang tinggal/ bepergian ke dareah daerah yang
ditemukan ZIKV
• Belum pernah terinfeksi ZIKV sebelumnya
• Termasuk ibu hamil
Tanda dan gejala
• Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi virus Zika akan
menjadi sakit.
• 80% orang yang terinfeksi  asimtomatik
• 20%  menunjukkan gejala klinis yang mirip dengue
atau chikungunya
Tanda dan gejala
• Masa inkubasi: beberapa hari – 1
minggu
• Gejala:
– Demam
– Ruam
– Nyeri sendi, nyeri otot
– Konjungtivitis (mata merah)
– Nyeri kepala
• Gejala penyakit biasanya ringan,
berlangsung selama beberapa hari –
1 minggu
• Jarang menyebabkan kematian
Ruam makulopapular merah di badan dan telapak tangan (Shinohara et al., 2014)
Infeksi pada ibu hamil

• Dampak pada janin dapat terjadi


 bila infeksi Zika terjadi pada ibu
hamil – sepanjang kehamilan
• Dampak pada bayi yang lahir dari
ibu terinfeksi Zika  microcephaly
(mikrosefalus)
– Artinya: ukuran kepala bayi
lebih kecil dari normal
dibandingkan dengan bayi se-
usianya (kurang dari -2 standar
deviasi)
Ukuran lingkar kepala
Microcephaly (mikrosefalus)

http://www.healththenmore.com/2015/11/zika-virus-
mosquito-borne-disease-that.html
Infeksi pada ibu hamil
• Dampak lain (akibat langsung atau tidak langsung
dari mikrosefalus):
– lahir mati
– kematian perinatal
– kejang
– kelainan saraf
– kelainan mata
– gangguan pendengaran
– gangguan tumbuh kembang
Diagnosis dan lab tes
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan
laboratorium
• RT-PCR  sebelum hari ke-5 sejak timbul gejala
• IgM atau IgG anti Zika  setelah hari ke-5 sejak
timbul gejala hasil bisa cross-reaction dengan
dengue  menunjukkan peningkatan titer pada
paired sample (jarak 2 minggu)
• PRNT (Plaque-reduction neutralization testing)
Dampak lain ZIKV
• Guillain-Barre syndrom (GBS) -Salvador
– Angka tahunan GBS : 169
– Desember – 1 Januari 2016: 46 kasus
– Lelaki (54%) dan usia > 30 tahun (76%)
• GBS
– Penyakit yang jarang
– Kondisi sistem imun seseorang merusak sel sarafnya
sendiri mengakibatkan lemah dan lumpuh
– Berlangsung selama 2 minggu, sebagian besar orang akan
pulih sempurna
– Terjadi dengan riwayat infeksi sebelumnya (diare/ISPA)
Apa yang harus dilakukan bila mencurigai infeksi zika?
Penemuan kasus
Penemuan kasus
Pesantatalaksana
dilakukan kesehatan untuk
kasus pasien
sesuai skema suspek infeksi
pada Gambar 2.1.virus zika
Pada pasien suspek penyakit virus Zikadengan manifestasi klinis ringan akan
dirujuk ke RS rujukan regional/nasional untuk keperluan pengambilan spesimen
laboratorium, selanjutnya dapat dipulangkan dengan pesan.

Pesan kesehatan pada pasien suspek penyakit virus Zika:


- Melindungi diri dari gigitan nyamuk minimal 7 hari setelah timbul gejala dan
disarankan untuk membatasi aktivitas bepergian.
- Pada pria diharuskan menggunakan kondom dengan benar selama melakukan
kontak seksual sampai ada hasil laboratorium dan melanjutkan hingga 6 bulan jika
hasil laboratorium positif terinfeksi virus Zika.
- Pada WUS yang berencana hamil harus menunda kehamilannya sampai ada hasil
laboratorium dan melengkapi penundaan hingga 6 bulan bila hasil laboratorium
positif terinfeksi virus Zika.

Pada pasien suspek penyakit virus Zika dengan manifestasi klinis yang
memerlukan perawatan di rumah sakit, dirujuk ke RS rujukan regional/nasiona
Tatalaksana

• Tidak ada terapi khusus


• Terapi simptomatis
• Banyak istirahat
• Banyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi
• Jangan minum obat aspirin, ibuprofen (atau NSAID
lain)  sampai infeksi dengue disingkirkan
Pencegahan

• Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi Zika


• Mencegah gigitan nyamuk
– Menggunakan repelen
– Menggunakan baju lengan panjang, celana panjang,
berwarna cerah
– Tidur menggunakan kelambu
• Pengendalian vektor
– 3M plus
• Tidak bepergian ke negara-negara yang tercatat sebagai
tempat transmisi aktif Zika
– Terutama bagi ibu hamil atau wanita usia produktif
Perbandingan antara
Dengue, Chikungunya, Zika

Gejala/tanda Dengue Chikungunya Zika


Demam 2-7 hari, demam tinggi Demam <7 hari Demam <7 hari
Ruam (rash) Ruam di fase demam, Ruam di awal Ruam lebih nyata,
ptekie, ruam demam, cepat makulopapular
konvalesen hilang
Nyeri kepala ada ada ada
Mata merah jarang jarang ada
(konjungtivitis)
Nyeri sendi ada dominan ada
Manifestasi Ada, bervariasi Tidak ada Tidak ada
perdarahan tergantung derajat
penyakit
Syok Ada, bervariasi Tidak ada Tidak ada
tergantung derajat
penyakit
Kematian Ya (pada yang berat, tidak Tidak (tidak
DSS) langsung)
Vector control
(for dengue, chikungunya, zika)
Integrated Vector Management (IVM)
• Environment management
– Environmental modification
– Environmental manipulation
– Changes to human habitation or behaviour
• Chemical control:
– Larvicides
– Adultcides – space sprays
• Personal protection methods
• Biological control
– Fish
– Predatory copepods
– Wolbachia bacterium ---
(http://www.eliminatedengue.com)
1/12/11

Wolbachia technology
WOLBACHIA

• Up to 76% insect species


Wolbachia was transferred
have Wolbachia (5-10
from the fruitfly Drosophila
into Aedes aegypti
million species), but not in
mosquitoes by embryo
microinjection
Aedes aegypti
• Wolbachia was transferred
from the fruitfly Drosophila
into Aedes aegypti
mosquitoes by embryo
microinjection
• Speeddraw
Dengue virus interference byINTERFERENCE
DENGUE VIRUS Wolbachia
Dengue infection levels in mosquitoes
Wild mosquito + DENV
Whole female mosquitoes Mosquito legs

Dengue Wolbachia
wMelPop mosquito + DENV

Mosquitoes were fed DENV-2-infected blood orally (DENV-2 titre 1.5 x 107 plaque-
forming units per ml) and titre determined at 14 days after infection. Bars
represent overall means ± s.e.m. across three independent replicate experiments

Moreira et al. (2009) Cell 139: 1268–1278 Walker et al. (2011) Nature 476: 450-453.
Terima kasih

You might also like