Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

Neoroma Akustik

By:
APRILIA RAHMA
FITRIA TAMARA
GEOVANI
HERVINA LUZWINTA ZAGOTO
I PUTU RIAN
MARDALISA HUTAGALUNG
RIAZEKI ARUMBA
ABDUL TAKDIR ALI
ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Nama
2) jenis kelamin
3) umur
4) bangsa

b. Keluhan utama
Fugsi pendengaran klien menurun, mual dan muntah, pusing yang
berlebih.
c. Riwayat peyakit dahulu
Pernahkan pasien menderita penyakit THT sebelumnya.
d. Riwayat keluarga
Apakah keluarga adanya yang menderita penyakit yang di alami
pasien. Hal ini sangat di butuhkan karena pada Neuroma Akustik yang
beretiologi pada herediter atau keturunan.
e. Pengkajian fisik dan Pola-pola fungsi kesehatan
1) Inspeksi : pada telinga terlihat adanya benjolan/pertumbuhan abnormal.
2) Palpasi : terasa nyeri ketika di palpasi area telinga bagian tengah .
3) Pola tata laksana hidup sehat
Biasanya ada riwayat mengenai gaya hidup klien yang tidak sehat.
4) Pola nutrisi dan metabolisme
Adanya keluhan kesulitan untuk makan, nafsu makan menurun, mual muntah pada fase
akut.
5) Pola eliminasi
Klien dengan Neuroma Akustik pola defekasinya lancar, peristaltic usus normal, tidak terjadi
inkontinensia urine.
6) Pola aktivitas dan latihan
Adanya kesukaran untuk beraktivitas karena vertigo yang di alami klien. kelemahan.
7) Pola tidur dan istirahat
• Biasanya klien tidak mengalami gangguan pada pola tidur dan istirahat klien.
8) Pola hubungan dan peran
9) Adanya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk
berkomunikasi akibat gangguan pendengaran.
10) Pola persepsi dan konsep diri
Pola pendengaran klien berkurang serta daya pemahaman terhadap sesuatu tidak efektif.
Klien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.
11) Pola sensori dan kognitif
• Pada pola sensori klien tidak mengalami
gangguan penglihatan/ kekaburan pandangan,
perabaan/sentuhan pada muka dan ekstremitas
normal.
12) Pola reproduksi seksual
• Biasanya terjadi penurunan gairah seksual
13) Pola penanggulangan stress
• Klien biasanya mengalami kesulitan untuk
memecahkan masalah karena gangguan proses
berpikir dan kesulitan berkomunikasi.
14) Pola tata nilai dan kepercayaan
• Klien biasanya jarang melakukan ibadah karena
tingkah laku yang tidak stabil, kelemahan,
vertigo.
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan
intra cranial.
2) Gangguan persepsi sensori (auditori) berhubungan
dengan fungsi pendengaran menurun.
3) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
berhubungan dengan intake cairan inedekuat
4) Resiko cidera berhubungan dengan vertigo
5) Ansietas berhubungan dengan tindakan
pembedahan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
• a. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan intra cranial.
• Tujuan: nyeri berkurang atau nyeri teratasi.
• Kriteria Hasil :
• 1) Melaporkan nyeri berkurang / terkontrol.
• 2) Menunjukkan / menggunakan perilaku untuk mengurangi kekambuhan.
• Intervensi:
• 1) Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya ( dengan skala 0-10 ), karakteristiknya
( misal : berat, berdenyut, konstan ), lokasinya, lamanya, faktor yang memperburuk
atau meredakan.
• 2) Instruksikan pasien untuk melaporkan nyeri dengan segera jika nyeri itu
muncul.
• 3) Ajarkan untuk beristirahat dalam ruangan yang tenang.
• 4) Berikan kompres dingin pada kepala.
• 5) Berikan obat sesuai dengan indikasi ( analgesic seperti asetaminofen,
ponstan, dan sebagainya ).
• b. Gangguan persepsi sensori auditori berhubungan dengan fungsi
pendengaran menurun.
Tujuan: meningkatkan kepekaan fungsi pendengaran klien.
• Kriteria hasil:
• 1) menunjukkan fungsi pendengaran yang lebih baik
• 2) komunikasi dapat terjalin
• Intervensi:
• 1) Hilangakn suara bising/stimulus yang berlebihan sesuai kebutuhanØ
Rasional: menurunkan respon emosi yang berlebihan/bingung yang sesuai dengan
sensorik.
• 2) Catat adanya perubahan yang spesifik,gunakan instruksi verbal yang
sederhana dengan jawaban “ya” atau “tidak”.
• Rasional: membantu melokalisasi daerah otak yang mengalami gangguan dan
mengidentifikasi peningkatan fungsi neurologis.
• 3) Berikan petunjuk (isyarat) pada orientasi realita.Ø
• Rasional: meningkatkan koping terhadap frustasi karena salah persepsi.
• 4) Beriakan lingkungan yang tenang dan tidak kacau jika di perlukan gunakan
musik.
• Rasional: membantu menghindari masukan sensori pendengaran.
• 5) Kolaborasikan pada ahli fisioterapi,terapi pendengaran.
• Rasional: berfokus dalam peningkatan evaluasi fungsi pendengaran.
• c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake
cairan inede kuat.
• Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
• Kriteria hasil :
• 1) menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan.
• 2) tidak mengalami mual dan muntah.
• 3) Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan
dan atau mempertahankan berat badan yang sesuai.

• Intervensi:
• 1) Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai.
• Rasional : mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi.
• 2) Observasi dan catat masukkan makanan pasien.
• Rasional : mengawasi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi
makanan.
• 3) Timbang berat badan setiap hari.
• Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi
nutrisi.
• 4) Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering dan atau makan diantara
waktu makan.
• Rasional : menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan.
• 5) Observasi dan catat kejadian mual/muntah, flatus dan dan gejala lain yang
berhubungan.
• Rasional : gejala GI dapat menunjukkan (hipoksia) pada organ.
• 6) Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik ; sebelum dan sesudah
makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut.Berikan pencuci
mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka.
Rasional : meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan
pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. Teknik perawatan
mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan rapuh/luka/perdarahan dan nyeri
berat.
• 7) Kolaborasi pada ahli gizi untuk rencana diet.
• Rasional : membantu dalam rencana diet untuk memenuhi kebutuhan individual.
• 8) Kolaborasi ; berikan obat sesuai indikasi.
• Rasional : kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan
masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.
• d. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan vertigo
• Tujuan : Klien tidak mengalami cedera
• Kriteria hasil :
• 1) Bebas dari cedera
• 2) Klien dan keluarga menyetujui aktivitas atau modifikasi
aktivitas yang tepat.
• Intervensi:
• 1) Tekankan pentingnya mematuhi program terapeutik
• Rasional: program terapeutik dapat menjalin kerja sama antara
perawat dan klien
• 2) Dampingi klien selama aktivitas yang diijinkan
• Rasional: pendampingan terhadap klien dapat mencegah jatuh, dan
cedera
• 3) Jaga agar penghalang tempat tidur tetap terpasang
• Rasional: mengurangi resiko jatuh
• 4) Bantu ambulasi dan aktivitas hidup sehari-hari dengan tepat.
• Rasional: memudahkan klien untuk beraktifitas.
• e. Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan.
• Tujuan : Setelah dilakukan proses keperawatan selama 3 x 24 jam
maka ansietas akan berkurang.
• Kriteria Hasil :
• 1) Tampak rileks.
• 2) Melaporkan ansietas berkurang sampai pada tingkat dapat
diatasi.
• Intervasi :
• 1) Kaji status mental dan tingkat ansietas dari pasien
• 2) Berikan penjelasan tentang hubungan antara penyakit dan
gejalanya.
• 3) Jawab setiap pertanyaan dengan penuh perhatian dan berikan
informasi tentang prognose penyakit.
• 4) Jelaskan dan persiapkan untuk tindakan prosedur
pembedahan sebelum dilakukan.
• 5) Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan isi pikiran
dan perasaan takutnya.
PENGKAJIAN
Identitas Pasien Penanggung jawab
Nama : Tn.A Nama : Tn. X
Umur : 70 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani Pekerjaan : Pedagang
Status : Kawin Status pernikahan : Kawin
Alamat : Mejobo kudus Alamat : Mejobo
Hubungan : Anak Klien

Pengkajian
Tanggal : 17 April 2010 Nama Pengkaji : Ns. Q
Jam : 12.00 WIB
Alasan utama datang ke RS
Sudah 3 bulan yang lalu telinga sebelah kanan terasa ada benjolan dan pendengaran
berkurang serta telinga sebelah kanan terasa berdenging.

Keluhan utama
Sakit pada telinga kanan, merasakan nyeri dan tidak bisa mendengar apapun.

Riwayat kesehatan sekarang


Sudah 3 bulan yang lalu telinga sebelah kanan terasa ada benjolan dan pendengaran
berkurang serta telinga sebelah kanan terasa berdenging. Hasil pemeriksaan fisik pada
Tn. A didapatkan TD : 170/140 mmHg, HR : 98 X/menit dan RR : 24 X/menit. Tn. A
mengatakan kepalanya pusing dan muter-muter serta nyeri terasa cekot-cekot pada
kepala dan telinga kanan. Keluarga Tn. A mengatakan sudah 3 hari terakhir ini Tn. A
jarang beraktivitas karena mengeluh pusing saat bangun dari tidur. Tn. A juga
merasakan mual-mual sehingga sudah 3 hari porsi makannya berkurang. Saat
dilakukan pemeriksaan oleh Dokter, didapatkan benjolan pada telinga kanan bagian
dalam ± 4 cm. Diagnosa sementara adalah Neuroma Akustik ( tumor pada telinga ).
Dokter menyarankan kepada Tn. A untuk dilakukan pemeriksaan Rogent dan CT-Scan
untuk memastikan penyakit Tn. A dan menjelaskan kemungkinan untuk pembedahan.
Tn. A merasa khawatir karena Tn. A tidak pernah menyangka penyakitnya separah itu
dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang sedang diderita.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Sakit / nyeri : sedang
Status gizi : menurun
Sikap : gelisah
Personal hygiene : buruk

2. Data Sistemik
a. Sistem persepsi sensori
Pendengaran : menurun
Penglihatan :-
Pengecap :-
Peraba :-
ANALISA DATA
TANGGAL/JAM DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
DS : Tn. A Nyeri Peningkatan
mengatakan tekanan intra
kepalanya pusing kranial
dan muter-muter
serta nyeri terasa
cekot-cekot pada
kepala dan telinga
kanan.
DO : Saat
dilakukan
pemeriksaan oleh
Dokter, didapatkan
benjolan pada
telinga kanan
bagian dalam ± 4
cm. TD : 170 / 140
mmHg
DS : Tuan.A Perubahan Gangguan
mengeluh tidak bisa persepsi-sensori pendengeran
mendengar
apapun. Sudah 3
bulan yang lalu
telinga sebelah
kanan terasa ada
benjolan dan
pendengaran
berkurang serta
telingan sebelah
kanan terasa
berdenging.
DS : Keluarga Tn. A Intoleransi aktivitas Nyeri
mengatakan sudah
3 hari terakhir ini
Tn. A jarang
beraktivitas karena
mengeluh pusing
saat bangun dari
tidur.
DO: -
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan
tekanan intra cranial.
2. Perubahan persepsi - sensori berhubungan
dengan gangguan pendengaran.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
nyeri.
Jam Diagnosa Tujuan/kriteria hasil intervensi rasional ttd
/tgl Keperawatan

1. Nyeri Setelah dilakukan proses 1. Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya ( 1. Nyeri merupakan
berhubungan keperawatan selama 3X24 dengan skala 0-10 ), karakteristiknya ( misal : pengalaman subyektif dan
dengan jam maka nyeri akan berat, berdenyut, konstan ), lokasinya, harus dijelaskan oleh
peningkatan hilang/berkurang, dengan lamanya, faktor yang memperburuk atau pasien. Identifikasi
tekanan intra kriteria hasil: meredakan. karakteristik nyeri dan
cranial. - melaporkan nyeri 2. Instruksikan pasien untuk melaporkan faktor yang berhubungan
berkurang / terkontrol. nyeri dengan segera jika nyeri itu muncul. merupakan suatu hal yang
- menunjukkan / 3. Ajarkan untuk beristirahat dalam amat penting untuk
menggunakan perilaku ruangan yang tenang. memilih intervensi yang
untuk mengurangi 4. Berikan kompres dingin pada kepala. tepat.
kekambuhan. 5. Berikan obat sesuai dengan indikasi (
analgesic seperti asetaminofen, ponstan, dan
sebagainya ). 2. Pengenalan segera
meningkatkan intervensi
dini dan dapat menurunkan
beratnya serangan.

3. Menurunkan stimulasi
yang berlebihan yang dapat
mengurangi sakit kepala.
4. Meningkatkan rasa
nyaman dengan
menurunkan vasodilatasi.
5. Penanganan pertama
dari sakit kepala secara
umum hanya kadang-
kadang bermanfaat pada
sakit kepala karena
gangguan vascular.
Jam Diagnosa Tujuan/kriteria hasil intervensi rasional ttd
/tgl Keperawatan

2. Perubahan Tujuan: meningkatkan kepekaan fungsi Intervensi: Rasional:


persepsi - pendengaran klien. 1) Hilangakn suara 1) menurunkan respon
sensori Kriteria hasil: bising/stimulus yang berlebihan emosi yang
berhubungan 1) menunjukkan fungsi pendengaran sesuai kebutuhanØ berlebihan/bingung
yang lebih baik
dengan 2) Catat adanya perubahan yang sesuai dengan
2) komunikasi dapat terjalin
gangguan yang spesifik,gunakan instruksi sensorik.
pendengaran. verbal yang sederhana dengan 2) membantu melokalisasi
jawaban “ya” atau “tidak”. daerah otak yang
3) Berikan petunjuk (isyarat) mengalami gangguan
pada orientasi realita.Ø dan mengidentifikasi
4) Beriakan lingkungan yang peningkatan fungsi
tenang dan tidak kacau jika di neurologis.
perlukan gunakan musik. 3) meningkatkan koping
5) Kolaborasikan pada ahli terhadap frustasi karena
fisioterapi,terapi pendengaran. salah persepsi.
4) membantu menghindari
masukan sensori
pendengaran.
5) berfokus dalam
peningkatan evaluasi
fungsi pendengaran.
Ja Diagnosa Tujuan/kriteria hasil intervensi rasional ttd

m/ Keperawat
tgl an
3. Intoleransi Setelah dilakukan proses 1. Kaji kesiapan untuk 1. Malnutrisi adalah
aktivitas keperawatan selama 3X24 jam meningkatkan aktivitas kondisi gangguan minat
berhubungan yang menyebabkan depresi,
maka terjadi peningkatan contoh : penurunan
dengan nyeri. agitasi dan mempengaruhi
aktivitas, dengan kriteria hasil : kelemahan / kelelahan, TD fungsi kognitif /
- Mendemonstrasikan terjadi stabil / frekwensi nadi, pengambilan keputusan.
peningkatan toleransi aktivitas. peningkatan perhatian pada Perbaikan status nutrisi
aktivitas dan perawatan diri. meningkatkan kemampuan
2. Dorong pasien untuk dan kerja psikologis.
2. Lebih efektif karena
berpartisipasi dalam memilih
meningkatkan kerja dari
periode aktivitas. gaster.
3. Pantau frekwensi / irama
jantung, TD dan frekendi
pernapasan sebelum / 3. Meningkatkan
sesudah aktivitas dan selama stimulasi untuk melakukan
intake makanan yang lebih
diperlukan.
adekuat.
4. Rencanakan perawatan 4. Dengan menu yang
dengan periode istirahat / bervariasi akan merangsang
tidur tanpa gangguan. intake makanan pasien
5. Berikan obat sesuai sehingga meningkatkan
indikasi, contoh : asupan gizi dalam tubuh.
5. Untuk memberikan
asetaminofen.
asupan nutrisi yang lebih
tepat.
Jam / Dx keperawatan Evaluasi (soap) ttd
Tanggal
1. Nyeri S : Pasien melaporkan nyeri terkontrol.
berhubungan O: Menunjukkan / menggunakan perilaku
dengan untuk mengurangi kekambuhan, ekspresi
peningkatan wajah rileks.
tekanan intra A: Masalah sudah teratasi.
cranial P : Lanjutkan intervensi

2. Perubahan S:pasien mengatakan sudah bisa mendengar


persepsi - dengan baik
sensori O:pasien peka saat mendengar pembicaraan
berhubungan A:masalah sudah teratasi
dengan p:lanjutkan intervensi
gangguan
pendengaran.
3. Intoleransi S : Pasien mendemonstrasikan terjadi
aktivitas peningkatan toleransi aktivitas.
berhubungan O : Pasien melakukan berbagai aktivitas.
dengan nyeri A: Masalah sudah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi.
Pelayanan kesehatan

You might also like