Professional Documents
Culture Documents
$RKUOLBR
$RKUOLBR
$RKUOLBR
Education/Course :
Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001)
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001)
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004)
MOT Course Infection Control , MOH (2006)
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008)
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005)
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013)
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009)
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010)
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010)
Course Infection Prevention Control TB (2010)
Experiences in abroad :
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985)
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012)
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012)
HAIs Masalah kesehatan
(VAP, IADP,ILO,ISK) di seluruh dunia
Mortalitas
Morbiditas
Kecacatan
Biaya meningkat
Tuntutan Citra RS menurun
Pencegahan & Mutu pelayanan
Hukum Pengendalian
UU RI no 36 menurun
Infeksi (PPI)
UU RI no 44
Komite &Tim
Program PPI PPI
Reservoar
People
Susceptible Hosts Water & Solutions
Patients Instruments and other items
Service Providers Equipment
Ancillary Staff Soil and air
Community members
Infection
Agents Place of exit
Microorganisms Respiratory,Genitourinary
Place of entry
Respiratory,Genitourinary Bacteria Vascular systems
Viruses Gastrointestinal Tract
Vascular systems Fungi Mucous Membranes
Gastrointestinal Tract
Skin
Mucous Membranes
Placenta
Skin
Placenta
Modes of transmission
Contact
Droplet
Airborne
Transmisi mikroorganisme Droplet
Kontak
Ke pasien Ventilasi
Mekanik VAP
Tangan
Alat
Kateter
vena sentral
Kontak
Droplet Urine Kateter
Tangan
Alat
Tangan Kontak
IADP Alat
Tangan
Alat
ISK
Luka operasi ILO
Kontak
Droplet
HH
APD
PPRA Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
Pengelolaan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
Monev Internal
Audit Eksternal Struktur organisasi
Uraian tugas
PENGELOLAAN LINEN
Linen dan Laundry yang tercemar dapat
menghasilkan mikroorganisme patogen dalam jumlah
besar (Depkes RI tahun 2000 tentang bakteri pada
instalasi laundry).
Linen yang nyata di cemari oleh darah dan cairan
tubuh merupakan kontaminasi mikroorganisme dan
dapat menularkan penyakit melalui kontak langsung
maupun tak langsung
Tujuan Penanganan Linen
Untuk memutus mata rantai transmisi kuman
Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan
meningkatkan standar Precaution.
Dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada
pasien sehingga meningkatkan mutu pelayanan Rumah
Sakit
PENGERTIAN
Linen infeksius:
Linen kotor yang terkontaminasi dengan
darah, cairan tubuh,sekresi dan ekskresi
Linen non infeksius:
Linen kotor yang tidak terkontaminasi dengan
darah cairan tubuh,sekresi dan ekskresi
Pengelolaan Linen di Rumah Sakit
Penanganan linen di ruangan
Transportasi Linen ke Laundry
Penanganan linen di laundry
Penanganan linen di ruangan
Proses pengadaan
Pengadaan
Penerimaan
Pemberian Identitas
Distribusi ke unit-unit terkait
Yang membutuhkan
Hilang Rusak
Perbaikan Memusnahkan
Pencatatan/
Monitoring & Evaluasi
Pelaporan
ALUR SIRKULASI LINEN (Depkes, 2004)
Kewaspadaan Kewaspadaan
Standar standar di laundry
Kewaspadaan
standar
transportasi
Pengelolaan linen yang benar, baik di ruangan
maupun di laundry dapat memutus mata rantai
transmisi kuman, menghasilkan linen yang
higienis dan siap pakai sehingga dapat
memuaskan pasien maupun pengunjung
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
di RS
costypandjaitan@yahoo.com