Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan Hiv-Aids 2014 - Stikes Ppni
Asuhan Keperawatan Hiv-Aids 2014 - Stikes Ppni
RONI SUSANTO,SKep.,Ns.,M.Kep
2014
LATAR BELAKANG HIV-AIDS
3
25 years of AIDS
100
80
60
40
20
0
TOTA
2005 2006 2007 2008 2009
L
3 4 5 6 7
TOTAL PASIEN 3 - 12 16 38 43 56 168
KEADAAN PASIEN HIV - - 0 7 13 12 22 54
KEADAAN PASIEN AIDS 3 - 12 9 25 31 40 120
VII. DATA PENDERITA HIV/ AIDS BERDASARKAN
JENIS KELAMIN THN 2003 - OKTOBER 2009
Chart Title
Axis Title
200
100
0 TOTAL 3 -
2005 2006 JENIS KELAMIN LAKI - LAKI 3 -
2007 2008
2009 T O T
3 4 AL
5 6
7
3 4 5 6 7
2005 2006 2007 2008 2009 T O T A L
JENIS KELAMIN LAKI - LAKI 3
10 8 23 28 38 110
-
JENIS KELAMIN WANITA - - 2 8 15 15 24 64
TOTAL 3 - 12 16 38 43 62 174
VIII. DATA PENDERITA HIV/ AIDS
BERDASARKAN UMUR
Chart Title
200
180
160
140
120
Axis Title
100
80
60
40
20
0
2005 2006 2007 2008 2009 TOTAL
3 4 5 6 7
U M U R < 15 TH - - 0 3 3 4 2 12
U M U R 15 - 24 TH - - 2 1 4 4 3 14
U M U R 25 - 49 TH 3 - 10 12 30 33 56 144
U M U R > 50 TH - - 0 0 1 2 1 4
JUMLAH 3 - 12 16 38 43 62 174
PENDAHULUAN
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
adalah kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh secara
bertahap yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus (HIV) (Mansjoer, 2000).
Dalam 20th terakhir ini HIV telah menyebar luas
Epidemi HIV/AIDS dapat berdampak sangat
buruk terhadap pembangunan disemua sektor.
Perkiraan jumlah infeksi HIV dan tren/
kecenderungannya dapat diamati melalui sistem
surveilans HIV/AIDS
• Human Immnunodefiency Virus (HIV) dipakai sejak
tahun 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang
diusulakn pertama kalinya oleh Luc Montagnier
sebagai penyebab AIDS (Acquired Immunodefiency
Syndrome).
• HIV adalah anggota genus Lnetivirus, keluarga
Retrovirus yang ditandai oleh suatu periode latensi
panjang dan sebuah sampul lipid dari sel induk yang
mengelilingi sebuah pusat protein RNA. Dikenal dua
spesies HIV yang menginfeksi manusia yaitu HIV-1 dan
HIV-2. HIV-1 sendiri dianggap sebagai sumber dari
kebanyakan infeksi di seluruh dunia. (Bartlett, 2007)
Struktur genomik HIV (Bartlett, 2007)
Sistem imunitas penderita HIV berperan
penting, karena sistem imunitas ini
berhubungan dengan sel imfosit.
Berdasarkan molekul permukaan limfosit di
bagi menjadi tiga tipe yaitu limfosit B, limfosit
T dan NK cells. Limfosit T adalah sel yang
berperan penting dalam sistem imun spesifik.
Salah satu jenis sel T adalah sel CD4+ yang
merupakan target dari HIV.
TANDA DAN GEJALA
Infeksi HIV dapat dibagi menjadi beberapa
stadium, jenis pembagian yang pertama
membagi gejala HIV menjadi 3 stadium
(AusAIds:2002) :
1. Infeksi akut. Tidak semua penderita
menunjukkan gejala-gejala, tapi kebanyakan
menunjukkan gejala seperti flu selama 3-6
minggu setelah infeksi, gejala lain bisa seperti:
• Bisul dengan bercak kemerahan, biasanya
pada tubuh bagian atas, dan tidak gatal
• Sakit kepala
• Sakit tenggorokan
• Pembengkakan kelenjar
• Diare
• Mual dan muntah
• 2. Infeksi HIV kronik.
• Tubuh memberikan perlawanan yang hebat
terhadap HIV, pada akhir perlawanan ini tubuh
seolah-olah melakukan gencatan senjata dengan
virus.
• Infeksi kronik ini mulai 3-6 minggu setelah
infeksi. Pada stadium ini tidak menunjukkan
gejala apapun, seperti orang sehat. Pada
umumnya, pada kebanyakan penderita, stadium
ini berlangsung sampai sepuluh tahun.
• Walau tidak menunjukkan gejala akan tetapi
sistem imun berangsur menurun. Pada orang
normal didapatkan sel CD4 sebesar 450 –
1200 sel per mililiter. Bila sel CD4 turun
sangat rendah < 200 maka penderita akan
masuk pada stadium AIDS.
GEJALA
• Gejala AIDS.
– Selalu merasa lelah.
– Pembengkakan kelenjar pada leher atau lipatan
paha.
– Panas yang berlangsung lebih 10 hari.
– Keringat malam.
– Penurunan berat badan yang drastis.
– Bercak keunguan pada kulit yang tidak hilang-
hilang.
• Gejala AIDS.
– Pernapasan memendek.
– Diare berat berlangsung lama.
– Infeksi jamur (Candida) pada mulut, tenggorokan
atau vagina.
– Mudah memar atau perdarahan yang tidak bisa
dijelaskan penyebabnya.
AIDS Council of NSW membagi infeksi HIV
menjadi stadium, yaitu :
• Stadium I, Infeksi primer adalah bila penderita
mengalami infeksi untuk pertama kali dengan
keluhan seperti flu.
• Stadium II, kelainan tanpa gejala penderita
tetap merasa sehat, hal ini dapat berlangsung
sampai beberapa tahun.
AIDS Council of NSW membagi infeksi HIV
menjadi stadium, yaitu :
• Stadium III, kelainan dengan gejala penderita
mengalami gejala ringan seperti rasa lelah,
keringat malam.
• Stadium IV, kelainan berat penderita
mengalami gejala-gejala yang lebih berat oleh
karena daya tahan tubuh yang menurun
(AIDS).
INFEKSI OPORTUNISTIK pada HIV-AIDS
1. Manajemen stress.
– Dengan memberi semangat untuk terus optimis
menjalani hidup,
– Melalui pendekatan keagamaan, seperti dzikir,
sholat tahajud
– Memperbaiki dengan mengajarkan pasien teknik
relaksasi, meditasi
2. Perubahan perilaku dan sikap, perawat
dengan komunikasi terapiutik menganjurkan
untuk
a. Untuk terus berpikir positif
b. Mengendalikan emosi
c. Menerapkan pola hidup sehat, istirahat
tidur yang cukup dan makanan yang baik.
3. Support sistem