Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

MERANCANG KARYA ILMIAH Sarah Mumtaz

XII IPA 3
1.Pemilihan Topik
Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan. Topik itu dapat
diperoleh dari berbagai sumber yakni : pengalaman, pengamatan, pendapat dan khayalan.
Topik-topik karya ilmiah banyak yang bersumber pada pengamatan, pengalaman dan
penalaran.
Istilah topik sering dikacaukan dengan tema. Topik adalah medan atau lapangan masalah
yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Tema adalah pernyataan sentral atau
pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Tema sifatnya masih hipotesis yang masih
hipotesis yang masih memerlukan pembinaan atau penolakan dengan cara penelitian.
Dalam memilih topik karya ilmiah, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
Topik yang akan dipilih hendaknya menarik untuk dikaji. Sebuah topik akan menarik
apabila
-Merupakan masalah yang menyangkut persoalan bersama
-Merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah dihadapi
-Mengandung konflik pendapat
-Masalah yang di kaji hendaknya dapat diselesaikan dalam waktu yang disediakan
-Topik jangan terlalu luas dan terlalu sempit
-Topik yang di pilih sesuai dengan minat dan kemampuan penulis
-Topik yang di kaji hendaknya ada manfaatnya untuk menambah ilmu pengetahuan atau
yang berkaitan dengan profesi.
2. Pembatasan Topik

Membatasi Topik dalam Karangan


Seorang penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus betul-betul
yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap,
sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal:
Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan,
karena topik itu benar-benar diketahuinya.
Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian
yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah
memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
-Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
-Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat
dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
-Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
-Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus
dan cukup sempit.
3.Penentuan Tujuan Penulisan
Menetapkan tujuan hanyalah sebatas menentukan apa yang Anda ingin agar pembaca Anda tahu atau dapat
lakukan setelah mereka selesai membaca laporan atau tulisan Anda. Namun Anda harus seksama; sering kali penulis
menyatakan tujuan yang terlalu luas sehingga tidak ada gunanya. Tujuan menulis seperti “Untuk melaporkan tempat-
tempat yang berpotensi bagi pembangunan pabrik baru”, terlalu umum dan tidak akan ada gunanya. Namun
“Menghadirkan kelebihan-kelebihan Chicago, Minneapolis, dan Salt Lake City sebagai lokasi yang berpotensi bagi
pembangunan pabrik baru sehingga atasan dapat memilih lokasi yang terbaik” akan memberikan Anda sebuah
tujuan yang dapat menuntun Anda dalam seluruh proses penulisan.

4. Penentuan Kerangka Karangan

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.
Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat
dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-
gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks
tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda
kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks tersendiri dalam bagiannya.
Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian
harus diatur pula sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian
pembaca.
5. langkah-langkah penulisan karya ilmiah
Metode ilmiah penelitian dan pengembangan menulis karya ilmiah adalah suatu cara untuk
pelaksanaan secara sistematis dan objektif yang mengikuti langkah-langkah menulis karya ilmiah
sebagai berikut :
1. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
Ini merupakan langkah langkah menulis karya ilmiah yang pertama, yaitu melakukan pengamatan
atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya
ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
2. Menyusun hipotesis
Langkah langkah menulis karya ilmiah yang kedua adalah menyusun dugaan-dugaan yang
menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan
ketika Anda mengamati obyek penelitian.
3. Menyusun rancangan penelitian
Selanjutnya Anda menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah langkah
menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
4. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
Ini langkah keempat dari langkah langkah menulis karya ilmiah yang merupakan kegiatan nyata
dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan
percobaan yang signifikan dengan objek penelitian.
5. Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
6. Menganalsis dan menginterpretasikan data
Langkah langkah menulis karya ilmiah keenam, yaitu mengenalisa dan menginterpretasikan hasil
pengamatan yang sudah dilakukan. Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang
terjadi pada saat pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan
memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
7. Merumuskan kesimpulan dan atau teori
Langkah ketujuh dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah merumuskan kesimpulan atau
teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan
penginterpretasian data. Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang
didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian
terhadap objek penelitian.
8. Melaporkan hasil penelitian
Langkah terakhir dari langkah langkah menulis karya ilmiah adalah melaporkan hasil penelitian.
Dan, langkah inilah yang sesungguhnya merupakan proses penulisan karya ilmiah. Dengan langkah
ini, maka guru atau anak didik dapat menyusun sebuah tulisan atau karya tulis ilmiah yang akan
memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas personal.
Jika ingin melakukan proses penyusunan karya tulis ilmiah, maka setidaknya langkah-langkah
menulis karya ilmiah ini Anda pahami dan terapkan. Dengan demikian, maka proses penulisan
Anda benar-benar objektif dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Dan, ini merupakan
kontribusi kongkrit Anda kepada masyarakat.

You might also like