Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 52

GANGGUAN SISTEM

PERKEMIHAN
APA ITU SISTEM PERKEMIHAN
???
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu
sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih di pergunakan oleh tubuh.
APA FUNGSI UTAMANYA ???

Fungsi utama Sistem Perkemihan pada tubuh :


1. melakukan ekskresi
2. eliminasi sisa-sisa metabolisme tubuh.

Dan masih banyak lagi fungsi tambahannya.


Anatomi Fisiologi Perkemihan
GINJAL
Kedudukan ginjal : terletak dibagian belakang dari kavum
abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra
lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.
Tampilan :
 Berbentuk seperti kacang,
 Berwarna merah tua,
 Sisi cekung menghadap medial,
 Panjang ± 12,5 cm, tebal 2,5 cm (±sebesar kepalan tangan),
 Berat 125 g - 175 g (pria dewasa : 150-170 g, wanita dewasa : 115-
155 g).
 Ginjal kanan terletak agak di bawah dibandingkan ginjal kiri
karena ada hati pada sisi kanan.
 Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan ginjal kanan setinggi
iga ke-12 dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrae lumbalis
ke-3
Bagian – Bagian Ginjal
KORTEKS / KULIT GINJAL

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas


melaksanakan penyaringan darah yang disebut
nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak
mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun
bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap
glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan
gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman
disebut badan malphigi. Penyaringan darah terjadi
pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan
simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah
akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini
maka zat – zat tersebut akan menuju ke pembuluh
yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang
terdapat di dalam sumsum ginjal.
SUMSUM GINJAL / MEDULA
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk
kerucut yang disebut piramid renal. Dengan
dasarnya menghadap korteks dan puncaknya
disebut apeks atau papila renis, mengarah ke
bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan
korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid
antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis
karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli
dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat
jaringan korteks yang disebut dengan kolumna
renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh
halus yang merupakan lanjutan dari simpai
bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut
urine yang merupakan hasil penyaringan darah
dalam badan malphigi, setelah mengalami
berbagai proses.
RONGGA GINJAL/ PELVIS
RENALIS
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di
ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan
dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua
atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing
bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang
langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor
ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari
Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis
renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung
kemih (vesikula urinaria).
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan
penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis.
APA SAJA LAPISANNYA ???

Lapisan dinding ureter terdiri dari :


a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa
b. Lapisan tengah otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan –


gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan
mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih
(vesika urinaria).Gerakan peristaltik mendorong urin
melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum
uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
VESIKA URINARIA ( Kandung
Kemih )
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis
di dalam ronga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi
oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika
umbikalis medius.
APA SAJA BAGIANNYA ???
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah,
bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi
oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
URETRA
URETRA PRIA

 Pada pria, uretra membawa cairan semen dan urine.


 Panjang sekitar 20 cm, melalui kelenjar prostat dan
penis. Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel prostat.
Menerima 2 duktus ejakulator yang terbentuk dari
penyatuan duktus deferens dan duktus kel vesikel
seminal.
 Uretra membranosa, bagian terpendek (1 cm-2cm).
 Dikelilingi sfingter uretra eksterna.
 Uretra kavernosa (berspons), bag terpanjang. Menerima
duktus kelenjar bulbouretra dan merentang sampai
orifisium uretra eksterna pada ujung penis.
URETRA WANITA

Pada wanita, ukuran pendek (3,75 cm), membuka


keluar tubuh mll orifisium uretra eksterna yg terletak
antara klitoris dan mulut vagina. Wanita lebih berisiko
terjadinya infeksi Kandung kemih (sistitis) dan infeksi
saluran kemih(ISK).
PENYAKIT PERKEMIHAN

Infeksi saluran
kemih

Ca Kandung
Gagal Ginjal Kemih
Infeksi saluran kemih

 Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus


Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi
mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001).
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan
adanya infeksi bakteri pada saluran kemih. (Enggram,
Barbara, 1998)
Klasifikasi

1. Kandung kemih (sistitis)


2. Uretra (uretritis)
3. Prostat (prostatitis)
4. Ginjal (pielonefritis)

Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:

1. ISK uncomplicated (simple)


ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik,
anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usi lanjut terutama
mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial
kandung kemih.
2. ISK complicated
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit
diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam
antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock
ETIOLOGI

Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:


1. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
2. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
3. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-
lain.
Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
1. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat
pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
2. Mobilitas menurun
3. Nutrisi yang sering kurang baik
4. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
5. Adanya hambatan pada aliran urin
6. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat
PATOFISIOLOGIS

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam


traktus urinarius. (Ada 2 jalur utama terjadi ISK yaitu asending dan hematogen )

1. Secara Asending yaitu :


Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain : faktor anatomi
dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek dari pada laki- laki
sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor tekanan urin saat miksi,
kontaminasi fekal, Pemasangan alat kedalam traktus urinarius (pemeriksaan
sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi

1. Secara Hematogen
Sering terjadi pada pasien yang sistem imunnya rendah sehingga
mempermudah penyebaran infeksi secara Hematogen. Ada beberapa hal yang
mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran
hematogen, yaitu adanya bendungan total urin yang yang mengakibatkan
distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan.
MANIFESTASI

Pielonefritis akut (PNA) antara lain demam (39,5-40,5)ºC,


disertai gejala menggigil, sakit pinggang. Manifestasi ini
sering didahului gejala-gejala ISK bawah (sistitis); ISK bawah
(sistitis) antara lain sakit suprapubik, polaksiuria, nokturia,
disuria, stranguria. Sedangkan pada sindrom uteria akut
(SUA), manifestasinya sulid dibedakan dengan sistitis. Sering
ditemukan pada perempuan usia 20-50 tahun.

KOMPLIKASI :
Komplikasi yang dapat terjadi pada infeksi saluran kemih
antara lain batu saluran kemih, akstruksi saluran kemih,
sepsis, infeksi kuman yang multisitem, gangguan fungsi
ginjal.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

1. Analisis urin rutin pemeriksaan mikroskop


urin segar tanpa putar, kultur urin serta
jumlah bakteri/ml urin merupakan
protokol standar untuk pendekatan
diagnosis ISK.

2 Pemeriksaan lainnya seperti renal imaging.


Namun pemeriksaan ini tidak boleh rutin dan
harus berdasarkan indikasi klinis yang kuat seperti
ultrasonography (USG), radiografi (foto polos
perut, pielografi IV, sistogram miksi) dan isotop
scanning.
PENATALAKSANAAN

ISK ATAS ISK BAWAH


Pielonefritis akut. Pada umumnya
pasien memerlukan rawat inap
untuk menjaga status hidrasi dan
Prinsip menajemen meliputi intake
untuk terapi antibiotika parental
cairan yang banyak, antibiotika yang
paling sedikit selama 48 jam. The
adekuat dan terapi simptomatik
infection disease of America
antara lain dengan antibiotika
menganjurkan satu dari tiga
tunggal seperti ampisilin 300 mg,
alternatif terapi antibiotika IV
trimetropim 200 mg. Bila infeksi
sebagai terapi awal 72 jam sebelum
menetap disertai memperlihatkan
diketahui mikroorganismenya
kelainan urinalisis diperlukan terapi
sebagai penyebabnya seperti
konvensional selama 5-10 hari
flourokuinolon, aminoglikosida
dengan atau tanpa ampisilin dan
sefalosforin spektrum luas.
Woc
Gagal Ginjal
DEFINISI

Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang


disebabkan penuruna fungsi ginjal yang bersifat
menahun , berlangsung progresif dan
irreversible.Hal ini terjadi apabila laju filtrasi
glomerular ( LFG ) kurang dari 50 ml/menit .Gagal
ginjal kronik sesuai dengantahapannya dapat
berkurang,ringan,sedang atau berat . Gagal ginjal
tahap akhir (end stage renal failure ) adalah
stadium gagal ginjal yang dapat mengakibatkan
kematian kecuali jika dilakukan terapi pengganti
(Suhardjono,2003) .
KLASIFIKASI

Klasifikasi gagal ginjal kronik dapat dilihat berdasarkan sindrom klnis yang
disebabkan penurunan fungsinya yaitu berkurang,ringan,sedang dan tahap
akhir(Suhardjono,2003) .
1. Tahap pertama ( stage 1 )
Merupakan tahap dimaa telah terjadi kerusakan ginjal dengan peningkatan
LFG (>90 Ml/min/1.73 m2 ) atau LFG normal.

2.Tahap kedua (stage 2 )


Reduki LFG mulai berkurang sedikit ( kategori mild ) yaitu 60-89 Ml/MIN/1.73
m2 .

3.Tahap kedua ( stage 3 )


Reduksi LFG telah lebih banyak berkurang (kategori moderate) yaitu 30-59
mL/min/1.73 .

4.Tahap kedua ( stage 4 )


Reduksi LFG sangat banyak berkurang yaitu 15-29 mL/min/1.73 .

5.Tahap kedua ( stage 5 )


Telah terjadi gagal ginjal dengan LFG yaitu <15 mL/min/1.73 .( Arora,2009 )
ETIOLOGI

1. Penyebab dengan frekuensi paling tinggi pada usia dewasa serta anak-
anak adalah glomerulonephritis dan nefritis interstitial .

2. Infeksi kronik dari traktus urinarius ( menjadi penyebab pada semua


golongan usia ) .
3. Gagal ginjal kronik dapat juga dialami oleh anak-anak yang menderita
kelainan kongenital seperti hidronefrosis kronik yang mengakibatkan
bendungan pada aliran air kemih atau air kemih mengalir kembali dari
kandung kemih .
4. Adanya kelainan kongenital pada ginjal.
5. Nefropati herediter .
6. Nefropati diabetes dan hipertensi umumnya menjadi penyebab pada usia
dewasa .
7. Penyakit polisistik , kelainan pembuluh darah ginjal dan nefropati
analgesic tergolong penyebab yang sering pula .
8. Pada beberapa daerah , gangguan ginja terkait dengan HIV menjadi
penyebab yang lebih sering .
9. Penyakit yang tertentu seperti glomerulonephritis pada penderita
transplantasi ginjal.Tindakan dialisis merupakan pilihan yang tepat pada
kondisi ini .
10. Keadaan yang berkaitan dengan individu yang mendapat obat
imunosupresif ringan sampai sedang karena menjalani transplantasi
ginjal . Obat imusupresif selama periode atau masa transisi setelah
transplantasi ginjal yang diberikan untuk mencegah penolakan tubuh
terhadap organ ginjal yang dicangkokkan meyebabkan pasien beresiko
menderia infeksi , temasuk infeksi virus seperti herpes zoster .
PATOFISOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

Kelainan Kulit
Kelainan hemopoeisis

Kelainan selaput serosa


Kelainan saluran cerna

Kelainan mata Kelainan neuropsikiatri

Kelainan Kardiovaskuler
KOMPLIKASI GGK

1. Hiperkalemia akibat penurunan eksresi, asidosis metabolic, katabolisme dan


masukan diet berlebihan.
2. Perikarditis, efusi pericardial dan tamponade jantung akibat retensi produk
sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi system rennin-
angiostensin-aldosteron
4. Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah
merah, perdarahan gastrointestinalakibat iritasi oleh toksin dan kehilangan
darah selama hemodialisis.
5. Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatic akibat retensi fosfat, kadar kalsium
serum yang rendah, metabolism vitamin D abnormal dan peningkatan kadar
alumunium.
Pemeriksaan
Penunjang

1.PEMERIKSAAN LABORATORIUM (
LABORATORIUM DARAH DAN PEMERIKSAAN URIN
)
2.PEMERIKSAAN EKG
3.PEMERIKSAAN USG
4.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Penatalaksanaan

Farmakologis

Non Faramkologis 1. Kontrol tekanan darah ( penghmabt


EKA , penghambat kaslsium dan
1. Pengaturan asupan protein Diuretik )
2. Pengaturan asupan kalori 35 kal/kg 2. Pada pasien DM -- control gula
BB ideal/hari . darah . , hindari penggunaan obat-
3. Pengaturan asupan karbohidrat 50- obat sulfoniuerenia jangka panjang .
60 % dari kalori total . 3. Koreksi anemia dengan target Hb 10-
4. Garam ( Nacl ) 2-3 gram/hari . 12 g/dl.
5. Kalium 40-70 mEq/kgBBhari 4. Koreksi hyperkalemia
6. Fosfor 5-10 mg/KgBB/hari 5. Terapi ginjal pengganti
7. Kalsium 1400-1600 mg/hari 6. Kontrol dyslipidemia dengan target
8. Besi 10-18 mg/hari LDL , 100 MG/DL DIANJURKAN
golongan statin.
7. Kontrol hiperfosfatemia .
Ca Kandung Kemih
APA ITU KANKER KANDUNG KEMIH ???
Kanker kandung kemih adalah kanker nonagresif yang
muncul pada lapisan sel transisional kandung kemih.
Kanker ini sifatnya kambuh. Dalam kasus yang lebih
sedikit, kanker kandung kemih ditemukan menginvasi
lapisan lebih dalam dari jaringan kandung kemih. Dalam
kasu s ini, kanker cenderung lebih agresif. Paparan zat
kimia industri (cat, tekstil), riwayat penggunaan
cyclophosphamide, dan merokok meningkatkan resiko
kanker kandung kemih (DiGiulio, et al. 2007). Kanker
kandung kemih adalah suatu penyakit keganasan yang
mengenai kandung kemih dan menempati urutan ke empat
keganasan pada laki-laki, dan urutan ke 10 pada
perempuan. Kejadian penyakit ini lebih tinggi pada orang
kulit putih diban -ding kulit hitam, 2,5 kali lebih sering pada
ETIOLOGI DAN FAKTOR
RESIKO
Menurut Coleman, et al, (1997), proses penyakit
dari kanker kandung kemih memiliki beberapa
kemungkinan penyebab. Diperkirakan terdapat korelasi
yang sangat kuat antara merokok dengan kejadian
kanker kandung kemih. Paparan industri terhadap
zat -zat dan kondisi tertentu juga dapat
menyebabkan kanker kandung kemih. Periode laten
dari paparan industri dapat terjadi hingga 20 – 45
tahun.
Penelitian menemukan bahwa faktor-faktor berikut beresiko terhadap
munculnya kaner kandung kemih (National Cancer Inst itute 2010):

1. Merokok
Merokok merupakan faktorresiko utama untuk kanker kandung kemih.
Merokok merupakan penyebab utama dari beberapa kasus kanker
kandung kemih. Orang yang merokok selama bertahun-tahun memiliki
resiko lebih tinggi daripada orang yang tidak merokok atau orang yang
merokok dalam jangka waktu yang pendek.
2. Bahan-bahan kimia di tempat kerja
Orang-orang tertentu memiliki resiko lebih tinggi karena bahan kimia
penyebab kanker di tempat mereka bekerja. Pekerja di industri
pewarnaan, karet, kimia, logam, tekstil, dan bulu, akan memiliki
resiko terkena kanker kandung kemih. Resiko lain juga muncul pada
penata rambut, masinis, pekerja printer, pengecat, dan supir truk.
3. Riwayat kanker kandung kemih
Orang-orang yang memiliki riwayat kanker kandung kemih memiliki
kemungkinan untuk kembali memiliki penyakit yang sama.
4. Pengobatan kanker tertentu
Orang yang pernah mendapatkan pengobatan kanker dengan obat –obatan
tertentu seperti cyclophosphamide akan meningkatkan resiko kanker
kandung kemih. Juga orang yang pernah mendapatkan terapi
hadradiasi di abdomen atau panggul akan memiliki resiko.
5. Arsenik
Arsenik merupakan suatu racun yang mampu meningkatkan resiko kanker
kandungkemih. Di beberapa bagian dunia, kadar arsenik mungkin
ditemukan tinggi pada air minum.
6. Riwayat keluarga dengan kanker kandung kemih
Keluarga yang memiliki riwayat kanker kandung kemih maupun kanker
lain seperti kanker kolon dan kanker ginjal (RCC) akan
menimbulkan resiko kanker kandung kemih
7. Infeksi
Infeksi kronis saluran kencing dan infeksi dari parasit S. haematobium
juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kanker kandung kemih,
seringnya pada karsinoma sel skuamosa. Inflamasi kronis juga
diperkirakan memainkan peran pent ing pada proses karsinogenesis pada
kasus ini.
MANIFESTASI KLINIS

Kanker kandung kemih dapat menyebabkan beberapa gejala


seperti berikut: (NationalCancer Inst itute 2010)

1) Terdapat darah dalam urin (urine terlihat seperti berkarat atau


merah gelap).
2) Adanya dorongan mendesak untuk mengosongkan kandung kemih.
3) Harus mengosongkan kandung kemih lebih sering dari biasanya.
4) Adanya dorongan untuk mengosongkan kandung kemih tanpa ada
hasil.
5) Merasa perlu berusaha keras saat mengosongkan kandung kemih.
6) Merasa nyeri saat mengosongkan kandung kemih.
KOMPLIKASI
Menurut Medlineplus (2014).Kompilikasi akibat dari kanker meliputi:
Retensi urin akut
Striktur uretra dapat secara total menghalangi aliran urin, menyebabkan retensi
urin akut. Retensi urine adalah ketidakmampuan dalam mengeluarkan urine sesuai
dengan keinginan, sehingga urine yang terkumpul di buli-buli melampaui batas
maksimal.
Hydronephrosis
Hydronephrosis adalah pembesaran satu atau kedua ginjal yang disebabkan oleh
terhalangnya aliran urin.
Masalah seksual
Disfungsi ereksi, terjadi pada pria setelah radikal sistektomi dan dapat diobati
dengan inhibitor phosphodiesterase tipe 5. Penyempitan vagina, akibat
radiotherapy dan cystectomy yang menyebabkan vagina memendek dan
menyempit. Hal ini menyebabkan rasa sakit saat penetrasi
Infeksi
Bisa terjadi akibat penatalaksanaan divers urin, dimana terdapat lubang stoma yang
rentan terhadap kuman yang dapat menyebabkan infeksi. selain itu perawatan yang
kurang tepat setelah pembedahan juga dapat beresiko terjadinya infeksi .
Sedangkan komplikasi lain dikaitkan dengan daerah metastase penyakit.
WOC

You might also like