Professional Documents
Culture Documents
DISOLUSI
DISOLUSI
DISOLUSI
Definition
4
Laju disolusi dijelaskan oleh persamaan Noyes & Whitney:
dc
= k (Cs- Cb)
dt
Where,
dc/dt= Laju disolusi obat
K= Konstanta Laju Disolusi
Cs= Konsentrasi Obat pada Stagnant Layer
Cb= Konsentrasi obat dalam bulk pada larutan pada waktu t
5
Modified Noyes-Whitney’s Equation -
dC = DAKw/o (Cs – Cb )
dt Vh
Where,
D= diffusion coefficient of drug.
A= surface area of dissolving solid.
Kw/o= water/oil partition coefficient of drug.
V= volume of dissolution medium.
h= thickness of stagnant layer.
(Cs – Cb )= conc. gradient for diffusion of drug.
6
Dissolution rate under non-sink and sink conditions.
Time
7
II. Danckwert’s model/Penetration or surface renewal Theory :-
dC dm A (Cs-Cb). γD
V = =
dt dt
Where,
m = mass of solid dissolved
Gamma (γ) = rate of surface renewal
10
III. Interfacial barrier model/Double barrier or Limited solvation
theory :-
G = Ki (Cs - Cb)
Where,
G = dissolution rate per unit area,
Ki = effective interfacial transport constant.
11
Factors yang mempengaruhi laju disoslusi obat :
Factors yang berhubungan dengan sifat fisiko kimia obat
Kelarutan, sangat penting dalam mengontrol disolusi dari suatu
bentuk sediaan. Dari persamaan Noyes-Whitney dapat dilihat bahwa
kelarutan dapat menentukan laju disolusi
Ukuran partikel dan luas permukaan obat
Two types of surface area –
Absolute surface area adalah luas permukaan total partikal
Effective surface area adalah luas permukaan yang terpapar langsung
dengan medium disolusi
Luas permukaan efektif sangan erat kaitannya dengan laju disolusi
Semakin besar luas permukaan efektif, semakin besar kontak dengan
medium dan semakin cepat laju disolusi
12
Polymorphism and amorphism
Bilamana suatu substansi memiliki lebih dari 1 bentuk kristal, bentuk
yang tidak sama menunjukkan polymorf dan menunjukkan penomena
polimorphism
Polimorf yang stabil memiliki energi yang rendah, dan kelarutannya
rendah
Polimorf yang metastabil memiliki energi yang besar dan kelarutan
yang tinggi
Hidrat / solvate
Secara stokiometri tipe dari penambahan molekul pelarut yang
disatukan dalam kisi kristal dari bentuk solid disebut solvates
Ketika pelarut berada pada gabungan obat dan air, solvates
dikenal dengan hidrat
Solvates oganik memiliki kelarutan yang lebih besar
dibandingkan dengan non solvates
Factors yang berhubungan dengan bentuk sediaan
Pharmaceutical Eksipient
Vehicle
Diluents
Lubricants
Binders
Surfactants
Colorants
Manufacturing processes
Method of granulation –
Wet granulation
Direct compression
Agglomerative phase of communication (APOC)
Intensitas bahan pembuat kapsul
Difusi dari cairan gastrointestinal ke dalam kapsul yang dibuat dengan
tekanan tinggi ke dalam kapsul menghasilkan brusting yang cepat dan
terdisolusi
Pada cara pembuatan dengan tangan, itu menggambarkan kapsul
dengan partikel halus dan intensitas pengemasan yang rendah terhadap
pelepasan obat dan laju disolusinya menurun pada pori dari compact
dan penetrasi cairan GI rendah
Memperbaiki disolusi dari obat dengan
kelarutan yang rendah
Lipid based formulations
Size reduction technology
Functional polymer technology
Porous microparticle technology
Controlled precipitation technology
Inclusion complexes
Solid dispersions
Simple Eutectic mixtures
IN-VITRO DISSOLUTION TESTING
MODELS
18
Uji Disolusi Menurut FI IV
Uji disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian
dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-
masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul,
kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus
dikunyah.
Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk kapsul gelatin
lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing-masing
monografi.
Uji Disolusi Menurut FI IV
Bila pada etiket dinyatakan bahwa sediaan bersalut enterik,
sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau
uji waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk
sediaan bersalut enterik, maka digunakan cara pengujian
untuk sediaan lepas lambat seperti yang tertera pada uji
pelepasan obat, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing
monografi.
INTRODUCTION
Alternative to in vivo bioavailability determination
21
1. Alat Uji Disolusi
Rotating Basket Apparatus (Apparatus 1)
A cylindrical basket made of #22 mesh is located centrally in
the vessel at a distance of 2 cm from the bottom and rotated
by a variable speed motor through a shaft.
All metal parts like basket and shaft are made of stainless
steel 316.
23
Rotating Paddle Apparatus (Apparatus 2)
Here, basket is replaced with a stirrer.
24
25
1. Alat Uji Disolusi
27
3. Media Disolusi
Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi.
Bila Media disolusi adalah suatu larutan dapar, atur pH larutan
sedemikian hingga berada dalam batas 0,05 satuan pH yang tertera
pada masing-masing monografi.
Gas terlarut dapat membentuk gelembung yang dapat merubah hasil
pengujian. Oleh karena itu, gas terlarut harus dihilangkan terlebih
dahulu sebelum pengujian dimulai.
28
DISSOLUTION MEDIUM EXAMPLE
Water Ampicillin caps., butabarbital
sodium tabs.
Buffers Azithromycin caps.,
paracetamol tabs.
HCL solution Cemetidine tabs.
Simulated gastric fluid Astemizole tabs., piroxicam
caps.
Simulated intestinal fluid Valproic caps., Glipizide tabs.
29
4. Waktu
Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu,
pengujian dapat diakhiri dalam waktu yang lebih
singkat bila persyaratan jumlah minimum yang
terlarut telah dipenuhi.
Bila dinyatakan dua waktu atau lebih, cuplikan
dapat diambil hanya pada waktu yang ditentukan
dengan toleransi 2%.
5. Prosedur (1)
Dalam interfal waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang
dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara
permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar
atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah.
Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi. Lanjutkan pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan.
5. Prosedur (3)
1 0,259 19,395
2 0,269 19,835
4 0,319 22,112
6 0,391 25,437
8 0,83 45,488
12 1,105 58,04