Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 47

Modul Kuliah Pemisahan Campuran Homogen

Pertemuan 7 & 8
Distilasi
(Metode Ponchon-Savarit)

Dr. Eng. Dewi A. Iryani, MT.


Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Analisa Kolom Fraksinasi dengan
Metode Ponchon-Savarit
 Untuk sistem non-ideal, ketika panas laten molar (the molar
latent heat) tidak konstan dan ketika pada proses pencampuran
terlibat panas pencampuran (heat of mixing), proses
perhitungan menjadi lebih rumit,
 Untuk campuran biner (binary mixtures) seperti pada kasus ini
membutuhkan suatu model grafis seperti yang dikembangkan
oleh RUHEMANN, PONCHON, and SAVARIT, berdasarkan pada
penggunaan data hubungan entalpi dan komposisi (enthalpy-
composition chart).
 Sehingga dibutuhkan pengetahuan untuk membuat diagram
hubungan entalpi-komposisi (enthalpy-composition diagram)
terutama untuk sistem biner diatas range temperatur yang
mewakili dua daerah fasa uap-liquid pada tekanan distilasi.
Berikut ini adalah informasi data apa saja yang dibutuhkan:

1. Data kapasitas panas sebagai fungsi dari temperatur,


komposisi dan tekanan.
2. Data panas pencampuran (Heat of mixing) dan panas
pelarutan (dilution heat) sebagai fungsi dari temperatur,
komposisi dan tekanan.
3. Panas laten penguapan (Latent heats of vaporization)
sebagai fungsi dari temperatur, komposisi dan tekanan.
4. Data temperatur Bubble-point sebagai fungsi dari temperatur,
komposisi dan tekanan.
Entalpi liquid:
n
hm   hi (1)
i

Untu campuran ideal :

hi  x i hio (2)

untuk campuran gas / uap pada T dan P normal:


n n
Hm   hi   y i  i (3)
i i
Enthalpy-composition diagram
Persamaan yang digunakan untuk menghitung entalpi
dari liquid dan uap:

hmix  x A hA  xB hB  Hsol (3)

hmix  x A CP ,A T  Tref   xB CP ,B T  Tref   Hsol (4)

Hmix  hmix   mix (5)

 mix  x A  A  xB  B (6)
Contoh 1
Buatlah diagram entalpi-konsentrasi untuk sistem
heptane-ethyl benzene pada 760 mm Hg, menggunakan
liquid murni pada temperatur 0C sebagai keadaan
referensi dan asumsikan bahwa panas
pencampurannya adalah nol.
Penyelesaian

heptane ethyl benzene


TB (C) 136.2 98.5
CP (cal/mole K) 51.9 43.4
 (cal/mole) 7575 8600
t, C xH yH H EB
136.2 0.000 0.000 -- 1.00
129.5 0.080 0.233 1.23 1.00
122.9 0.185 0.428 1.19 1.02
119.7 0.251 0.514 1.14 1.03
116.0 0.335 0.608 1.12 1.05
110.8 0.487 0.729 1.06 1.09
106.2 0.651 0.834 1.03 1.15
103.0 0.788 0.904 1.00 1.22
100.2 0.914 0.963 1.00 1.27
98.5 1.000 1.000 1.00 --
t = 136.2C
xH = 0.0 xEB = 1.0

h  xH CP ,H t  tref   xEB CP ,EB t  tref   Hsol

= 0 + 1.0 (43.4) (136.2 – 0) + 0 = 5,911 cal/mole

mix = xH H + xEB EB = 0 + 1.0 (8,600) = 8,600

H = h + mix = 5,920 + 8,600 = 14,511 cal/mole


t = 129.5C
xH = 0.08 xEB = 0.92

h  xH CP ,H t  tref   xEB CP ,EB t  tref   Hsol

= 0.08 (51.9) (129.5) + 0.92 (43.4) (136.2)


= 5,708 cal/mole
mix = xH H + xEB EB = 0.08 (7,575) + 0.92 (8,600) = 8,518

H = h + mix = 5,708 + 8,518 = 14,226 cal/mole

Proses perhitungan dilanjutkan sampai titik akhir,


dimana xH = 1.0 and xEB = 0.0
t, C xH h H
(cal/mole) (cal/mole)
136.2 0.000 5,911 14,511
129.5 0.080 5,708 14,226
122.9 0.185 5,527 13,937
119.7 0.251 5,450 13,793
116.0 0.335 5,365 13,621
110.8 0.487 5,267 13,368
106.2 0.651 5,197 13,129
103.0 0.788 5,160 12,952
100.2 0.914 5,127 12,790
98.5 1.000 5,112 12,687
20,000
18,000
vapor
16,000 Saturated vapor
14,000
12,000
H

10,000 2 Phase
8,000
6,000
4,000
2,000 Liquid Saturated liquid

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
x
Diagram entalpi-konsentrasi juga bisa digunakan untuk
mengevaluasi secara grafis hubungan entalpi-konsentrasi
untuk setiap aliran yang ditambahkan atau yang ingin
dipisahkan. Neraca massa Overall:
V
F=V+L (7)
Neraca komponen
F q F xF = V y + L x (8)

Neraca entalpi :
F hF = V H + L h (9)
L
Sistem aliran steady-state flow
system dengan penambahan
panas untuk pemisahan.
Untuk proses adiabatik, q = 0:
Substitusi persamaan. (7) ke (9) :
V  L  hF  V H  L h
V (H – hF) = L (hF – h) (10)
L H  hF
 (11)
V hF  h

Substitusi persamaan. (7) ke (8):

V (y – xF) = L (xF – x) (12)


L y  xF
 (13)
V xF  x
Substitusi persamaan. (12) ke (13) :

H  hF y  xF
 (14)
hF  h xF  x

Persamaan. (14) dapat diatur menjadi:

H  hF hF  h
 (15)
y  xF xF  x
___ H  hF
Slope dari garis
The slope of lineVL:
VF is :
y  xF
V
H 

hF
F
 hF  h
Slope dari garis FL:
h
L

xF  x

Menurut pers. (15), slope


dari kedua garis adalah sama
x xF y

Garis Entalpi- Saat kedua garis menuju ke


konsentrasi pada titik yang sama (F),
keadaan adiabatic, membentuk garis lurus yang
q=0 sama.
LEVER-ARM RULE PRINCIPLE
L H  hF
V

H
V hF  h
F A hF
Lihat segitiga LBV
___ ___
L FV AV H  hF L
___  ___  
B h
LF BA hF  h V
___
xF y
x L FV
 ___
V LF
___ ___
V LF L FV
Dengan cara sama:  ___  ___
F LV F
LV
Neraca massa Over-all :
V1 qD
F=D+B (16)
D, xD, HLD
L0
x0 Neraca komponen:
HL0
F x F = D xD + B x B (17)
F
xF
HF F xF = D xD + (F – D) xB (18)
F x F  x B 
D (19)
xD  xB
qB
B, xB, HLB
Neraca entalp:
F hF  qB  D hD  qD  B hB (20)
A
qD Neraca massa di sekitar condenser:
V1 = L 0 + D (21)
V1 D
L0 xD
Neraca komponen:
V1 y1 = L0 x0 + D x0 (22)
L1

Neraca entalpi:
qD + V1 H1 = L0 h0 + D hD (23)
qD
Diketahui: QD 
D
V1 H1 = L0 h0 + D (hD – QD) (24)

Kombinasi pers. (21) dan (24):

L 0 hD  Q D  H1
 (25)
D H1  hD

Internal reflux adalah:

L 0 hD  Q D  H1
 (26)
V1 hD  Q D  h0
A
qD
Internal reflux antara
setiap plate, sampai ke
suatu titik dalam kolom D
dimana suatu aliran L0 xD
ditambahkan atau Lm
m
diambil: Vm+1

Lm hD  QD  Hm1
 (27)
Vm1 hD  QD  hm
(hD – QD), xD

hD – QD – H1

H1

H or h

V1
H1 – hD

h0, hD
L0, D 

y1, x0, xD
D, yD Neraca massa:
A qD V1 = L 0 + D (28)
Neraca komponent:
v1 L0 y1 V1 = x0 L0 + yD D (29)
v2
L1 Neraca enthalpy :
v3
L2 qD + V1 H1 = L0 h0 + D HD (30)
qD
Apabila: QD 
D
vF
F LF-1
xF V1 H1 = L0 h0 + D (hD – QD) (31)
LF
kombinasi pers. (28) dan (30):
L 0 HD  Q D  H1
 (32)
D H1  h0
Internal reflux menjadi:
L 0 HD  Q D  H1
 (33)
V1 HD  Q D  h0

Internal reflux antar setiap plate, sampai kesuatu titik


dalam kolom tercapai diusaat ada aliran yang
ditambahkan atau dikeluarkan, menjadi:
Lm HD  Q D  Hm1
 (34)
Vm1 HD  Q D  hm
(HD – QD), yD

H D – QD – H 1
V1 D

 
HD, yD
H or h

H1 – h0


h0, x0

y1, x0, yD
Neraca massa:
qD

V1 D
L0 xD
L 0 – V1 = L 1 – V2 = L 2 – V3
V2
L1
V3  = . . . . = Lm – Vm+1
L2
=–D =

n L 0 – V1 = – D =  (35)
Vn+1
Ln

LF
Neraca komponen:

L0 x0 – V1 y1 = L1 x1 – V2 y2
= L2 x2 – V3 y3 = . . . .
= Lm xm – Vm+1 ym+1
= – D xD =  x

L0 x0 – V1 y1 = – D xD =  x (36)

Substitusi pers. (35) dan (36):


xD = x  (37)
Untuk neraca entalp :

L0 h0 – V1 H1 = L1 h1 –V2 H2 = L2 h2 –V3 H3 = . . . .
(38)
= Lm hm – Vm+1 Hm+1 = – D (hD – QD) =  h

substitusi persamaan. (23) dan (35):


h = hD – QD (39)

• terdapat 3 persamaan bebas [pers. (35), (36), dan (37)] yang


dapat digunakan pada bagian rectifying antar setiap plate di
kolom
• Di atas skala entalpi dan di atas skala komposisi,  enthlpi dan
komposisi selalu melewati titik yang sama, yaitu  ([xD, (hD – QD)]
• Penempatan titik , dan semua garis yang berhubungan dengan
persamaan neraca massa dan entalpi (operating line equations)
untuk bagian rectifying section selalu berpotongan pada titik ini.
Prosedur perhitungan PLATE-TO-PLATE untuk mencari
jumlah plate kesetimbangan:
1. Letakkan titik R, xD, HD atau hD untuk mendapatkan titik  dengan
x = xD dan h = hD – QD or h = HD – QD
2. Gunakan data kesetimbangan untuk meletakkan titik L1 pada (x1,
h1). Saat L1 diasumsikan adalah saturated liquid, x1 harus berada
pada garis saturated-liquid.
3. Gambarkan garis operasi diantara L1 dan . Garis ini berpotongan
pada garis saturated-vapor pada V2 (y2, H2).
4. Ulangi langkah nomor 2 dan 3 sampai mencapai feed plate.
  (x, h)

V4 V3 V2 V1
H or h

D
L2 L1
L3

x or y
m
V m 1 Lm


VM L M 1
N
V M 1 LM
qB
B
xB
Persamaan Neraca massa dapat di susun sebagai
berikut:

LM  V M1  B  LM1  V M

 LM2  LM1  . . .

 Lm  V m1   (40)
Neraca komponen:
LM xM  V M1 yM1  B xB  LM1 xM1  V M yM

 LM2 xM2  V M1 yM1  . . .

 Lm xm  V m1 ym1   x (41)

Substitusi pers. (40) dan (42):

x   xB (42)
Untuk neraca entalpi :

LM hM  V M1 HM1  B hB  QB   LM1 hM1  V M HM

 LM2 hM2  V M1 HM1  . . .

 Lm hm  V m1 Hm1   h (43)

Substitusi pers. (40) dan (43):

h  hB  QB (44)
• Pers. 3 adalah persamaan yang independen. Pers. (40),
(41), dan (43)] dapat dituliskan untuk kembali pada
kolom bagian stripping diantara setiap plate.
• Pada skala enthalpi dan pada skala komposisi, titik 
selalu melalui titik yang sama, [xB, (hB – QB)].
• Setelah penetapan titik  , dan selanjutnya semua garis
operasi akan menghubungkan ke fraksi massa (neraca
massa) dan persamaan neraca entalpy (persamaan
garis operasi) untuk kolom pada bagian stripping.
QB biasanya tidak diketahui. Dan dapat diturunkan dari
persamaan neraca massa, yaitu:

F=D+B (45)

Substutusi pers. (45) dengan pers. (35) dan (40) memberikan:

 F (46)

Persamaan (46) menjelaskan bahwa  berada pada


perpanjangan garis lurus yang melewati F dan .
Prosedur untuk Mencari Jumlah Plate Kesetimbangan
dengan Metode PLATE-TO-PLATE
1. Gambarkan garis lurus yang melalui titik F dan ,
2. Gambarkan garis lurus vertikal pada xB sampai berpotongan
pada perpanjangan garis F dan 
3. Asumsikan reboiler sebagai stage kesetimbangan, aliran VM+1
berkesetimbangan dengan aliran dari bawah (bottom stream).
4. Gunakan data kesetimbangan untuk mendapatkan titik ym+1
pada garis saturated-vapor.
5. Gambarkan garsi operasi diantara Lm(xm, hm) dan VM+1. garis ini
berpotongan dengan garis saturated-liquid.
6. Ulangi langkah nomor 4 dan 5 sampai feed plate tercapai.
VM1 VM VM1

hB LM LM-1
H or h

x or y

  , x B 
• Konstruksi bisa dimulai dari salah
V1 qD
satu bagian diagram, yang
D
mengidentifikasikan salah satu
L0 kondisi bagian atas dan bagian
bawah kolom
• Proses pembutan diagram sama

F seperti yang dijelaskan sebelumnya.
• Pada kasus lain ketika equilibrium
tie line melewati garis yang saling
 tersambung kan pada titik  yang
berada pada kondisi umpan
qB tertentu, yang digunakan untuk
B melengkapi konstruksi diagram.

H or h

2 1
9 8 7 6 4 3
5

F

 xF xD
xB
V1

L1
H or h

y1

x1
Contoh 2
Gunakan diagram enthalpy-concentration dari contoh soal 1, carilah
beberapa keadaan yang sama seperti pada contoh soal 1, asumsikan
umpan adalah saturated liquid.
a. Jumlah stage teoritis untuk ratio reflux operasi reflux ratio dari
R = L0/D = 2.5
b. Minimum reflux ratio L0/D.
c. Stage kesetimbangan minimum pada total reflux.
d. Beban condenser bila diumpakan sebesar 10,000 lb umpan/jam,
Btu/hr.
e. Beban Reboiler, Btu/hr.
Penyelesaian:
(a) Dari grafis: hD = h0 = 5,117 cal/mole
H1 = 12,723 cal/mole

L0 hD  QD  H1

D H1  hD

5,117  QD  12,723
2.5  QD = – 26,621 cal/mole
12,723  5,117
Titik koordinat dari titik  adalah:
x = xD = 0.97

h = hD – QD = 5,117 – (– 26,621) = 31,738 cal/mo

• Gambarkan garis lurus yang menghubungkan  dan F.


• Tarik garis sampai berpotongan pada garis vertikal yang
melewati xB, pada titik 
• Gambarkan garis opersai dan garis kesetimbangan untuk
keseluruhan kolom dengan menggunakan metode yang
dijelaskan pada slide sebelumnya
Jumlah stage = 11
35,000

30,000

25,000

20,000
H
15,000

10,000

F
5,000

01
0.9 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

0.8

0.7

0.6

y

0.5
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
x
 = 21,700 cal/mol
20,000 (b)
18,000

16,000 L0 hD  QD  H1

H1  hD
14,000
D
12,000
H

h  H1
10,000

8,000 
6,000 H1  hD
4,000
F
2,000  L0  21,700  12,723
  
0
1
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
 D min 12,723  5,117
0.9
0.8
 = 1.18
0.7

0.6
y

0.5
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
x
20,000
(c) 18,000

16,000 7 6 5 4
14,000 3 2 1
12,000
H 10,000

8,000
6,000
4,000 F
2,000
0
1 N=7
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
0.9
0.8 
0.7

0.6
y

0.5
0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
x
(d) hD – QD = h = 31,738 cal/mole

hD = 5,117 cal/mole

QD = – 26,621 cal/mole

cal 1.8 Btu lb mole  mole D  10,000 lb F hr


QD   26,621    0.426 
mole cal mole  mole F  103 lb mole F

= – 1,981,843 Btu/hr

(e) hB – QB = – 14,350 cal/mole

hB = 5,886 cal/mole

QB = 14,350 + 5,886 = 20,236 cal/mole

cal 1.8 Btu lb mole  mole B  10,000 lb F hr


QD  26,236  
 0.574 
mole cal mole  mole F  103 lb mole F

= 2,631,751 cal/mole

You might also like