Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 41

April 2010

Pressure Design of
Pipeline & Components
Content

Penentuan Tebal Pipa ASME B31.4 & 8

Penentuan Tebal Pipa API RP1111

Penentuan ukuran komponen pipa

Penentuan Luas efektif percabangan pipa


Pendahuluan

 Tujuan analisis pressure design piping dan komponennya


bertujuan untuk menentukan ukuran dan spesifikasi untuk masing-
masing komponen.

 Lingkup analisis pressure design

› Allowable Stress
› Ketebalan pipa
› Ketebalan pipe bend dan elbow
› Pressure maximum miter bend
› Luas area reinforcement branch
Pressure
 Sistem perpipaan umumnya
mendapat beban tekanan
internal dari fluida yang
dialirkan.

Pressure Terms
 OP
 MOP
 MAOP
 DP
 IP - MAIP
 TP
 MTP
Straight Pipe
Dalam pipa lurus terdapat :
• Diameter luar sesuai standard pipe size (NPS)-
nya.
• Ketebalan pipa sesuai standard schedule-nya.
• Diameter dalam.

• Beberapa standard pipa lurus :


Standard
Welded & Seamless Wrought Steel Pipe ASME B36.10M
Stainless Steel Pipe ASME B36.19M
Specification for Line Pipe API SPEC 5L
Seamless carbon steel pipe for high ASTM A 106
temperature service
Spiral welded steel or iron pipe ASTM A 211
Seamless austenitic steel pipe for high- ASTM A 376
temperature service
Ketebalan Pipa

ASME B31.8

tm = PD
t = nominal wall thickness, in
D = nominal outside diameter pipe, in
2SFET E = longitudinal joint factor
F = design factor
P = design pressure, psig
S = specified minimum yield strength, psi
T = temperature derating factor
treq = tm + A A = allowance

(1 - MT)

Pilih wall thickness selected


Dapat Schedule
yang ada di Tabel Standar tsel > treq Pipa
Schedule Pipa
•Longitudinal Joint Factor, E
•Basic Design Factor, F

•Temperature Derating Factor, T

8
Location Classes for Design
and Construction
•Location Class 1
1-mile section that has 10 or fewer building intended for human occupancy
Class 1, Division 1 : 0.72 < design factor  0.80,
Class 1, Division 2 : design factor  0.72

•Location Class 2
1-mile section that has more than 10 but fewer than 46 building intended for
human occupancy

•Location Class 3
1-mile section that has 46 or more building intended for human occupancy
except when a location class 4 prevails

•Location Class 4
Includes areas where multistory buildings are prevalent. Where traffic is heavy or
dense, and where there may be numerous other utilities underground.
9
•Specified Minimum Yield Strength (S)

10
Ketebalan Pipa

• ASME B31.4 Straight Pipe


Pi D tn = t + A
S = 0,72 . E . SMYS t=
2S

tn : nominal wall thickness tsel > tn


t : pressure design wall thickness
A : Allowance
Pi : internal design pressure
D : outside diameter
S : allowable stress value Dapat Schedule
E : joint factor Pipa
Specified Minimum Yield Strength (SMYS) & Allowable
Stress (S)
•Longitudinal Joint Factor, E
Tabel Standar Schedule Pipa
Contoh Soal
Contoh Soal :
Pipa berisi gas dengan NPS 28 (Diameter luar 28 in) dan material API 5L X60
beroperasi di tengah daerah kota besar dengan :
Design Pressure = 400 psig
Design Temperatur = 200F
Tentukan Schedule wall thickness pipa yang cocok?

Data dan Asumsi :


Pipa Seamless E=1
Design Temperatur pipa < 250 F T=1
Material API 5L X60 S = 60000 psi
Design Factor di kota besar F = 0,4
Corrosion allowance (moderate) c = 0,125 in
Toleransi Manufaktur (moderate) MT = 12,5%
Contoh Soal
Tebal minimum

PD
tm =
2SFET

Tebal required

treq = tm + A
(1 - MT)

Tebal selected Lihat Tabel NPS 8, cari Schedule dengan t > treq

Pilih Schedule 30 (dengan tebal 0,625 in)


Wall Thickness
Pada API RP 1111
Nilai : Wall thickness,
Perancangan Data Collapse Pressure, Bending Pilih
Tekanan Luar Perancangan Strain, Propagation Kriteria
Pressure, dll.

Combination
Collapse Propagation Buckle
Loading

Syarat kondisi Syarat kondisi


(Po - Pi) < fo . Pc Syarat kondisi
(Po - Pi) < fp . Pp

Buckle
Arrestor

Perancangan Hasil Perancangan


Tekanan Dalam Perancangan Buckle Arrestor

Selesai
Based on Collapse

• Kriteria Collapse :

( Pe  Pi )  Pc .Fc

dengan :
Pel .Py where :
Pc   collapse pressure Fc = collapse factor of safety
Pel  Py Pe = external pressure
2 2
Pi = internal pressure
3
2.E  t  E = Modulus elastic Young
Pel  2    elastic collapse pressure v = Poisson ratio
1  D  t = Wall thickness
t D = Outside diameter
Py  2S  plastic collapse pressure S = SMYS
D
Based on Combination Load

• Kriteria Buckling akibat combination loading :

untuk D/t < 50


 ( Pe  Pi )
Fb   g ( )
b Pc

dengan :
Dmax  Dmin
 ε = applied bending strain
Dmax  Dmin
2 2 εB = t/2D = allowable bending strain
Fb = bending strain safety factor
Fb = 2 for installation
t
b  Fb = 1 for operation
g(δ)= (1+20δ)-1 = ovality factor
2D
Based on Buckle Propagation

• External pressure dapat membuat buckling menjalar pada


pipeline dengan rasio (D/t) tinggi.

• Kriteria propagation :
Pe  Pi  f p .Ppr

dengan : 2, 4 where :
 t nom 
Ppr  24S   fp = buckle propagation design factor (0,8)
 D  Pe = external pressure
Pi = internal pressure
Contoh Soal
Contoh Soal :
• Pipa bawah laut NPS 12” API 5L Grade X65 di kedalaman 3280 ft (1000 m)
mengalirkan fluida minyak dengan data sebagai berikut:

Parameter Value

Outside Diameter 12,75”


• Berapa wall thickness
SMYS Pipe Material 65000 psi minimum agar tidak
Modulus Elasticity 3.107 psi terjadi collapse buckling
Poisson Ratio 0,3 saat instalasi pipa?
MAOP 1400 psig

Seawater Density 64,3 lb/ft3 (0,037 lb/in3)

Pipe Welding ERW


Contoh Soal

Mencari Tekanan Eksternal dan Internal Pipa

Pe = ρseawater . g . h = 64,3 lbm/ft3 x 1 lbf/lbm x 3280 ft = 1464,61 psi


144 ft2/in2

Pi = 0 psi (pada saat instalasi, agar membuat hasil terburuk)

Kriteria Buckle Propagation

1464,61 psi  0  0,8 . Ppr


Pe  Pi  f p .Ppr
1412 psi  Ppr
fp = 0,8 (desain faktor)
Contoh Soal

Mencari Tekanan Eksternal, Internal, dan Propagation Pressure


2, 4
t 
2,4  tnom" 
Ppr  24S nom 
 D  1412  24 . 65000 psi .  
   12,75" 

tnom  0,68in

Pilih Sch 80 dengan wall thickness 0,688 in


Pressure Design Fittings
Design Component
Elbow
 Elbow dibuat dengan cara dicor.
 Desainnya berdasarkan standar komponen fittings untuk penentuan
spesifikasinya.
 Jika belum ada spesifikasi di standarnya, persamaan desain pipe
bend dapat dipakai.

Reducer
• Reducer berfungsi untuk menyambungkan dua pipa yang berbeda
diameternya. Terdapat dua jenis reducer :
• Concentric Reducers
Desainnya berdasarkan standar komponen untuk spesifikasinya.
• Eccentric Reducers
Desainnya berdasarkan standar komponen untuk spesifikasinya.
Pipe Bend Thickness
Pipe Bend t = tebal minimum pipe bend, in
P = design pressure, psig
• Pipe bends terbuat dari pipa lurus yang dibengkokkan. D = diameter luar pipa, in
Minimum wall thickness untuk pipe bend : E = faktor kualitas
Sh = allowable stress (hot), psi
t = P.D Y = koefisien sifat material
R1 = bend radius
2 [(S.E.W/I) + P.Y] W = weld strength reduction factor

Ada dua bagian pipe bend : Temperatur Faktor W


- Intrados < 950F 1,0
(bend radius bagian dalam) 950 – 1500 F Interpolasi
1500 F 0,5

- Extrados
(bend radius bagian luar)
Contoh Soal
Contoh Soal 2 :
Pipe bend dengan diameter luar 8,625 in dibuat dari Material A 515 Gr.65 dengan :
Design Pressure = 600 psig; Design Temperatur = 300 F; Allowance (c) =0.1 inch
Radius bend 3D ; Weld Quality (E)= 1,0;
Hitunglah tebal minimum intrados pipe bend!

Data dan Asumsi :


Design Temperatur pipa < 900 F Y = 0,4
Design Temperatur pipa < 950 F W = 1,0
Material A515 Gr.65 di T = 300 F S = 20700 psi

Intrados I = 4 . (3D/D) – 1 = 1,1


4 . (3D/D) – 2

t = P.D
2 [(S.E.W/I) + P.Y]
Miter Bend
Miter Bend
• Miter Bend adalah pipa belok yang terbuat dari potongan-potongan pipa lurus.
r2 = jari-jari rata-rata pipa
R1 = jari-jari efektif/radius miter bend,
T = Tebal dinding pipa miter
 = sudut potong miter ( < 22,5)
 = sudut perubahan arah miter = 2 
c = mechanical+corrosion/erosion allowances
W = weld strength reduction factor
E = faktor kualitas
S = allowable stress (hot), psi

• Tekanan internal maksimum yang diijinkan untuk :

Single miter bends Multiple miter bends


Contoh Soal
Contoh Soal :
Multiple miter bend dengan diameter 36 in dan tebal dinding nominal 0.375 in yang
dibuat dari Material A 515 Gr.60 (material pelat), dengan :
Temperatur = 500 F, Allowance (c) =0.1 inch, Weld Quality (E)= 1.0
 = 22.5 ; S = 17300 psi
T = 0.375 - 0.010 = 0.365 in; r2 = 0.536 – 0.375) = 17.8125 in.
Hitunglah tekanan internal maksimum yang diijinkan untuk!

Tekanan internal maksimum


Tabel Miter Bend
Flange

Blind Flange
Ketebalan blind flange yang tidak terdaftar standard dapat dihitung
dengan :
tm = t + c

t = tebal pelat datar cover baut dari UG-34


c = jumlah allowance

Slip-On Flange

 Slip-on flange dihindari penggunannya untuk aplikasi bersiklus


temperatur tinggi.
 Slip-on harus di double-welded jika digunakan untuk :
- Aliran berpotensi erosi, crevice corrosion, atau pembebanan siklus.
- Aliran flammable, beracun, atau membahayakan.
- Beroperasi pada temperatur di bawah −101°C (−150°F)
Flange
Flange Blanks
Ketebalan blank flange yang tidak terdaftar pada standard dapat dihitung
dengan : P = design gage pressure, psi
tm = dg . (3P/16SE)1/2 + c dg = diameter dalam gasket
S = allowable stress (hot), psi
Contoh Soal
Contoh Soal 4 :
Flange (gambar) dengan diameter gasket (dg) 12 in dari Material A 515 Gr.65 dengan :
- Design Pressure = 600 psig dan Temperatur = 300F
- Allowance (c) =0.1 inch
- Weld Quality (E)= 1,0
- Hot allowable stress (S) = 20700 psi
Hitunglah tebal minimum blanks pada flange!

Tebal minimum blanks

tm = dg . (3P/16SE)1/2 + c
Percabangan Pipa

 Percabangan pipa terdiri dari pipa utama dan pipa cabang, yang
diameternya pada umumnya lebih kecil daripada diameter pipa utama.

Saat pipa cabang disambungkan, maka pipa utama dibuat


lubang dan sebagian permukaan dibuang.

Dengan dibuatnya lubang, maka luas potongan aksial akan


berkurang, sehingga pipa utama lebih lemah.

Pipa dimensi standard mempunyai tebal dinding tsel > tm,


maka “kelebihan” tebal tersebut dapat menjadi kompensasi
berkurangnya luas potongan aksial.
Percabangan Pipa
Percabangan Pipa

 Panjang efektif yang dibuang dari


pipa (d1) :
Variabel :
d1 = [Db – 2 (Tb – c)]/sin  Dh = diameter pipa utama
Db = diameter percabangan
 “Half width” dari zona th = tebal minimum pipa utama
reinforcement (d2) : tb = tebal minimum pipa utama
Th = tebal pipa utama (dari pipa standar)
d2 = (Tb – c) + (Th – c) + d1/2 Tb = tebal percabangan (dari pipa standar)
Tr = tebal minimum reinforce ring/saddle
c = corrosion + erosion allowance
 Tinggi zona reinforcement di luar d1 = panjang efektif yang dibuang dari pipa
pipa utama (L4) : d2 = “half width” dari zona reinforcement
L4= tinggi zona reinforcement di luar pipa utama
L4 = (Th – c) or 2,5.(Th – c) + Tr  = sudut terkecil sumbu percabangan dan pipa
Contoh Soal
Contoh Soal 5 :
Pipa minyak NPS 8 (Do = 8,625 in) Schedule 40 (t = 0,322 in) mempunyai percabangan
NPS 4 (Do = 4,5 in) Schedule 40 (t = 0,237 in) ke sisi sudut kanan ( = 90°). Data lain :
- Material API 5L Gr.A S = 16000 psi
- API 5L Seamless E = 1,00
- Design pressure 300 psig dan temperatur 400°F.
- Allowance korosi 0.10 in.
Tentukan tebal minimum & aktual dari pipa & percabangan, serta nilai d1, d2, L4 ?
Contoh Soal

Tebal minimum pipa dan percabangan

th/b = P.D
2 (S.E + P.Y)

Tebal aktual (standar) pipa dan percabangan

Th/b = tsel . (1 – MT)


Contoh Soal

Panjang efektif yang dibuang dari pipa

d1 = [Db – 2 (Tb – c)]/sin 

“Half width” dari zona reinforcement

d2 = (Tb – c) + (Th – c) + d1/2

Tinggi zona reinforcement di luar pipa utama

L4 = (Th – c) or 2,5.(Th – c) + Tr
Reinforcement of
Extruded Outlet Headers
Thank You

You might also like