Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 29

Epilepsi pada anak

Insiden Di bawah 1 th : 120 / 100000


Umur 1 –10 th : 40-50/100000
Di atas 10 th : 10-20/100000
Suatu kelainan neurologi akibat lepasnya aktivitas listrik yg
berlebihan dan periodik dari neuron serebrum
Etiologi Epilepsi
Primary - Idiopathic

Symptomatic or Cerebrovascular
Cryptogenic (23%)
CNS Neoplasma
5% 4% 4%
4%
3%
2% Congenital CNS
1%
Malformation
Trauma

CNS Infection

77% Other known

Primary – Idiopathic Birth asphyxia


(77%)
Frekuensi relatif
Etiologi Epilepsi

Idiopathic

Vascular

Tumor

Herediter Trauma lahir Trauma


10 20 30 40 50 60 USIA

Perkiraan frekuensi macam-macam etiologi epilepsi berdasarkan usia


Faal bangkitan kejang
Gangguan Gangguan keseimbangan ion Gangguan
membran Sodium pump
Depolarisasi

Potensial aksi

Terlepas neurotransmiter

Eksitator > Ihibitor

Depolarisasi post sinap

Sinkronisasi Kejang
kejang

Potensial aksi postsinap

EPSP > IPSP


Potensial
membran depolarisasi Potensial aksi Pelepasan
istirahat neurotransmisi

demam
Sel neuron
abnormal

Lepas muatan listrik Tidak dijalarkan


Kejang
Berlebihan
Dijalarkan terbatas
Hipersinkron Partial
Dijalarkan seluruh
Umum
otak
Klasifikasi bangkitan kejang
Kejang parsial Parsial sederhana
Parsial kompleks
Parsial berkembang kejang umum

Kejang umum Absens


Mioklonik
Klonik
Tonik
Tonik – klonik
Astatik akenitik

Tidak terklasifikasi
Epilepsi (ILAE 1981)
T
Bangkitan Parsial Bangkitan Umum I
(konvulsif & non-konvulsif)
D
Bangkitan Parsial A
Sederhana Bangkitan lena K
(absence seizures)
Manifestasi motorik
Manifestasi sensorik T
Manifestasi autonomik
Bangkitan E
mioklonik R
Manifestasi psikik
K
Bangkitan
Bangkitan Parsial klonik L
Kompleks* A
Bangkitan S
Gambaran parsial sederhana
tonik I
diikuti serangan lena
F
Dg serangan lena pada awalnya Bangkitan
atonik / astatik I
K
Bangkitan umum Sekunder A
Bangkitan
(tonik atau klonik) tonik – klonik
S
I
Epilepsi Pada Anak
3 bln s/d 3-4 thn s/d
Neonatus > 9-10 thn
3-4 thn remaja awal

Benign Juvenile
Sindrom West/
Neonatal BECTS Myoclonic
Spasme Infantil
Convulsions Epilepsy

Benign Childhood epilepsy


Sindrom
Neonatal Family w/occipital paroxysmal
Lennox-Gestant
Convulsions

Epilepsi
Early Myoclonic Epilepsi
simptomatic/
Encephalopathy idiopatik umum
cryptogenic lain

Early Infantile Childhood


Epileptic Absence Epilepsy
Encephalopathy
(sindrom Ohtahara)
Penampilan klinik
Kejang pasial Kejang parsial sederhana

Gerakan tonik sebentar, diikuti klonik se


kelompok otot fokal satu tempat
Gejala sensoris, autonomik, kognitif
Penderita tetap sadar

Kejang parsial komplek


Manifestasi motorik dan psikik
Automatisme, tingkah laku yg kurang ter
koordinasi
Selama serangan tidak sadar
Kejang umum Absens
Absens sederhana
Kehilangan kesadaran sejenak
Absens dengan komponen klonik
Gerakan pd kelopak mata, bibir,dagu
Absens dengan komponen tonik
Mata keatas, kepala jatuh ke belakang
Absens dengan komponen atonik
Kehilangan tonus, terutama tangan
Absens dg komponen automatisme
Mengecap, menelan, mengusap muka
Absens dg koponen otonomi
Dilatasi pupil, pucat, takhikardi
Kejang umum Tonik klonik umum
Tonik klonik sejak awal
Tonik klonik berasal dari parsial
Tonik klonik dg manifestasi multifokal
Disertai absens, parsial, kejang tonik
Fase tonik kontraksi otot seluruh tubuh
30 detik diikuti kejang klonik semitris
seluruh tubuh, mulut berbusa.
Mioklonik
Kontraksi mendadak, umum, sebentar
berulang atau tunggal, terbatas wajah
batang tubuh, ekremitas
Atonik
Kepala,tangan terjatuh, mulut terbuka
Bangkitan Parsial Sederhana

 Tanpa perubahan kesadaran.


 Manifestasi klinis, bisa berupa motoris,
sensoris, otonom, maupun psikis.
Bangkitan Parsial Kompleks

 Disertaikehilangan/ terganggunya
kesadaran.
 Dapat beragam bentuk.
 Sering diikuti automatisme yg stereotip.
Bangkitan Umum Sekunder

 Berawal dari bangkitan parsial


sederhana/kompleks (dapat berupa
aura) yang dalam waktu singkat
menjadi bangkitan umum (biasanya
tonik-klonik).
Bangkitan Umum Lena (Absence)

 Gangguan kesadaran mendadak (“absence”) 


beberapa detik/menit.
 Selama bangkitan  Kegiatan motorik terhenti
(pasien diam tanpa reaksi).
 Bisa ditemukan automatisme singkat.
 Segera pulih (tanpa rasa bingung)
Bangkitan Umum Mioklonik

 Berupa kontraksi otot singkat (tunggal /


berulang, satu/beberapa kelompok otot).
 Gerakan bervariasi (sangat ringan  hebat).
 Mendadak jatuh atau melempar benda yang
sedang dipegang (Flying Saucer Syndrome).
 Segera pulih, pasien sering merasa tetap sadar.
Bangkitan Umum
Tonik, Klonik & Atonik

 Jarang ditemui.
 Pasien kehilangan kesadaran dan jatuh.
 Tampak perubahan tonus otot yang bervariasi.
Bangkitan Umum Tonik Klonik

 Paling sering terjadi.


 Bisa didahului prodromal (jeritan, sentakan
mioklonik).
 Fase tonik 10-30” (hilang kesadaran, kaku)
disusul klonik 30-60” (kejang-kejang ekstremitas,
mendengkur dan mulut berbusa), diakhiri flasid
(lemas dan tampak bingung).
 Pasien seringkali tertidur setelah bangkitan.
Klasifikasi terkait sindrom
Fokal dan sindrom Idiopatik
Simtomatik
Kriptogenik Sindrom West S.
Umum dan sindrom
Lennox Gastaut

Sindrom tidak fokal / umum Kejang neonatal


Mioklonik ensefalopati neonatal
Sindrm Landau-Kleffner

Sindrom spesial Kejang demam


Epilepsi status
Gangguan metabolik / toksik
Sindrom West / Spasme infantil

Spasme Fleksi kepala, badan, tangan


kaki dan mendadak ( 42 % )
Fleksi kepala, badan, tangan
dan kaki ekstensi ( 50 % )
Ekstensi kepala, leher, badan
tangan dan kaki ( 19 % )

Retardasi mental
Hiparitmia
Terjadi pada anak umur kurang dua tahun
Sindrom Lennox-Gastaut

Serangan epilepsi Serangan tonik ( 1- 55 % )


Serangan atonik ( 26 – 56 % )
Serangan mioklonik ( 11-28%)
Serangan absens atipik
Serangan tonik-klonik umum (15-56%)

Retardasi mental

Gelombang paku ombak lambat difus

Umur onset kurang dari 8 tahun


Algoritma Diagnosis Epilepsi
Spells

Seizure Other
Syncope, panic attack,migraine,
Non-epileptic Epileptic TIA,movement disorder,
Sleep disorder,etc
Psychogenic Syncope with
pseudoseizures anoxic seizure

Febrile Single seizure


Recurent seizures (unprovoked)
Acute seizure (s)
seizure
Recurent febrile Metabolic,
Epilepsy seizures head trauma,
All clinical and laboratory stroke, drugs,
Seizure description and EEG data, neuroimaging alcohol withdrawal,
etc .
Seizure type(s) Etiology
Generalized,
Partial, partial Syndrome No syndrome
secondary Seizure types,
generalization, etiology,etc
Unclassified.
Localization related Not localization related
Breath Holding Spell
Kelainan psikiatrik
Sinkop
Serangan mirip epilepsi Migren
Tic
Masturbasi
Gangguan tidur
Mekanisme kerja OAE

Nama obat ch Na + ch Ca + ch K + inhibisi eksitasi

Phenytoin +++ + - - -
Carbamazepin +++ - - - -
Phenobarbital - + - +++ +
Benzodiazepine - - - +++ -
Sodium valproat + + - ++ +
Topiramate ++ ++ - ++ ++
Levetiracetam - + + + +
Primidon - - - +++ -
Ethosuximide - +++ - - -
Lamotrigin +++ + - - -
Vigabatrin - - - +++ -
Gabapentin + + - ++ -
Jenis epilepsi Obat pilihan
Tonik-klonik umum Valproat, primidone, phenytoin
phenobarbital

Mioklonik Valproat, ethosuximide, benzo


diazepine
Abcense Valproat, ethosuximide, lamotri
gin, benzodiazepine

Astatik-akenitik Valproat, benzodiazepin, carba


mazepin, phenytoin, lamotrigin,
vigabatrin

Kejang partial Phenobarbital, phenytoin, carba


mazepin, valproat, pridone

Spasme infaltile Valproat, Nitrazepam, ACTH


Lennox Gaustat
Fenitoin
Indikasi Kejang tonik-klanik umum
Kejang parsial

Dosis rata-rata 5 – 7 mg / kg BB / hari terbagi 2 – 3 dosis

Efek intoksikasi Vertigo, gerakan involunter, nistagmus


mual, pusing, ataksia, perubahan perilaku
Efek samping Hirsutisme, hipertrofi ginggiva, alergi
gangguan tingkah laku, dan kognitif,
anemi, trobositopeni, lekopeni.
Hati-hati Kloramfenikol, INH, Karbamazepin,
pemberian bersama fenobarbital
Gabapentine / Neunrotin

Indikasi Kejang pasial


Kejang umum sekunder
Epilepsi rolandik

Mekanisme aksi Meningkatkan sintesa GABA

Efek samping Somnolen, dizziness, ataksia, fatigue, emosi


labil, gangguan memori

Dosis 25 – 35 mg / kg / hari ( dimulai 10 mg / kg / hari

You might also like