Aircrat Load & Design

By
Ir. Agus Subagja, MT
Longitudinal Stability of Rigid Aircraft

Neutral Point : Maximum Aft CG

Mean Aerodynamic Chord

Aircraft Load in flight & in Ground
Aircraft Rigid Stability

NP

NLG MLG
 Aircraft Load (FAR….)
• 1. Pressurize Load on Fuselage : Static & GAG
• 2. Flight Load : V-n Diagram (Maneuver, gust) & Vflutt
• 3. Dynamic Inertia & aero-elastic Load : Design & V flutt
• 4. Landing Load : To reduce the Landing load factor
• 5. Bird Impact Load : 1. to Protect the pilot-copilot on cockpit
from splinter glass of the wind shield & it’s support structure
of collisions with the birds. 2. to Protect other frontal area
from catastrophic failure. (Fuselage nose, Leading edge of the
wing, Jet engine)
• 6. Crushing Load : to protect passenger of the danger of
structural damage.
V-n Envelope Diagram (G factor)

Pressurize on fuselage
 Load Factor : Maneuver &V .Gust
24000 V .C
n m  2 .1  ;  MTOW dalam lbs  n 1 
g L
 10000  MTOW  g
498 . MTOW
S
 .K g

Critical Design Point for

Certain MTOW in Wing.

Vc : For Upper Skin-Stringer &

Spar on Static failure; Vc 1g for
Lower Skin-Stringer & Spar on
Fatigue failure.

Vd : For Wingbox Structure Flutter

check based on Upper Skin-
Stringer & Spar on Static Sizing &
Vc 1g for Lower Skin-Stringer
Sizing on Fatigue & Fracture
Mechanic.
 Several Critical Load Case
How n manoeuvre more critical than n gust?

FAR 25
V flutter  1.15 V d.

The amplitude is a function of altitude, stiffness and sweptback wing, increase these variable, reducing
amplitudo ,so 1g mean stress level (allowable) fatigue increase.

Amplitudo : f dimensi & bentuk wing

Elastis  Nyaman 1g amplitudo
Evel transonic
1g mean
Seperti BMW vs ….
Why & How
 Loaded for Wing : Load penentu tebal
Configurasi-material yang tepat : berat teringan (u/ AR dan mat. Yang sama) dan faham B & C

Perlukah dichek : -1 or 1.5 g Wing as per drawing = Structure without Load

R80 :
Ultimate : 4.5 g
Limit : 3 g
Cruise : 1 g
No Load : 0 g
Ground : ‘-1 g’

When wing bending-up, wing

Swept-back seperlunya untuk
twist-down  Wing no flutter,
menjamin terjadinya self
no divergent.
negative twist
 Failure Mode on Civil Passenger Aircraft
Static & Fatigue Strength Criteria

Pressurize on
fuselage
Failure Mode on Civil Passenger Aircraft
 Mengapa & Bagaima terjadinya
Wing : Anti symmetry bending modus -2. Tail Massa & dynamic
load too big with twist stiffness too small.
𝑘 𝑘 𝑘
𝐹𝑜𝑟𝑐𝑒 ∶ 𝑛  = ඨ ; 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 ∶ 𝑛  = ඨ ; 𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖𝑜𝑛 ∶ 𝑛  = ඨ
𝑚 𝐼𝑚 𝐽𝑚

Gerak keatas Twist-up

(Gaya membesar)
Gerak keatas Twist-up
Bisa juga karena
2
Dutch roll ?
u ran g rigid
ek
Fuselag 1
pu n
Fuselage deform walau Bila fuselage rigid, VTP lentur
1. Bending vert  bisa phugoid
side bending & dongak. HTP
2. Bending hor  bisa sneking
HTP & VTP rigid kiri-kanan naik-turun lentur
3. Twist  bisa dutch roll.
 Motion due too, aeroelasticity
Snacking (snack motion) Outer wing : Keatas negatif twist
Kebawah positif twist

This unswept wing is not stabile yang sangat kedepan (CG < AC)

Video Flutter the Aircraft

 Dutch Roll

1
gangguan

Side slip  low wing no dihedral. Yawing 

rudder or VTP unswept-back stiffness. Hati-hati
dengan T-tail. Juga HTP unswept-back stiffness.

Control surface flatter 

hydrolic actuator

Torsional stiffness fuselage not

enough  Anti symmetric
modus, Torsional VTP 2
 Configurasi Pesawat & Stabilitas
Sumbu fuselage menukik Sayap ini swept-forward, cenderung mendongak
dibanding bidang sayap & HTP berpotensi divergent dan flatter. Bisa dicegah
dengan kekakuan struktur yang tinggi dan atau
dengan massa balas yang menghasilkan tukikan
( di Leading edge). Namun configurasi seperti ini
cenderung lebih berat dibanding dengan
configurasi yang swept-back. Struktur tidak
harus kaku, lenturpun bisa stabil bahkan lebih
nyaman dan flutuasi beban lebih kecil alias umur
Tail jenis ini lebih rigid dibanding T-tail fatigue bisa lebih awet untuk berat struktur yang
Sayap : Keteperan, Aspect lebih ringan sekalipun (stress level sama).
Ratio & swept-back sudah Tail : Keteperan, AR & swept-back
cukup baik. cukup baik. Tinggal Optimasi
Nominal (t/c)t, (t/c)r, ct, cr, AR, ,
FS & RS.
CG pesawat ada diantara
Lift wing & Lift tail didepan
Pesawat WIG or Free Air? neutral point.
 Several Critical Load Case
How n manoeuvre more critical than n gust?

FAR 25
V flutter  1.15 V d.

Amplitudo Fungsi ketinggian, kekakuan & sweptback wing, makin tinggi besaran 2 ini, makin berkurang
amplitudo sehingga 1g mean stress level (allowable) fatigue makin tinggi.

Amplitudo : f dimensi & bentuk wing

Elastis  Nyaman 1g amplitudo
Padahal transonic
1g mean
Seperti BMW vs ….
Why & How
 Getaran Mekanik VS Aero Elastis
Cantilever spring & Torsional spring of the Wing. Apa relasi Sudut Swept-back, negative
Fahami damping twist, divergent & flutter?
pada airfoil yang
dongak & yang
tukik.

Akibat bending-up  Tukik  tidak divergent

CG airfoil
Perhatikan distribusi massanya, yang berakibat CG
massa airfoil ada di depan elastic center.
o pter AC/m.a.c EC airfoil

h e lic
b lad e Depend-on (RS & RS)
in
Disa

Identik dalam kestabilan dinamik : untuk tidak

divergent & tidak flutter, sekalipun sangan lentur,
bahkan penumpang terasa lebih nyaman
(gangguan nyaris tak terasa)
 Stabilitas Aero-Elastis ;

Divergent

Pitch-down 
Pitch-up  pasti tidak
berpeluang divergent
CG divergent
LE part AC TE part
TE
LE FS AC RS
Airfoil span 3D
Airfoil 2D

𝑑2 𝑑𝑇𝑦
𝐺.𝐽𝑦 . 2 = = ሺ𝑒.𝑐 +𝑦.𝑡𝑎𝑛ሻ. ሺ𝑝.𝑐ሻ
Maneuver, gust & dynamic load 𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑑2 2 𝑞.𝑐𝐿𝛼 .𝑐.ሺ𝑒.𝑐+𝑦.𝑡𝑎𝑛 ሻ
membesar bila dongak. 𝑑𝑦 2 +  .  = 0 ;  = ට 𝐺.𝐽

𝑑2  ሺ𝑞. 𝑐𝐿 . 𝑐ሻ. ሺ𝑒. 𝑐 + 𝑦. 𝑡𝑎𝑛ሻ Divergent

+ . = 0
𝑑𝑦 2 𝐺. ሼ𝑑. ሺ1 + 𝐴′. ሻ. ሺ1 + 𝐵. ሻ3 . ሺ1 + 𝐶. ሻ+ 𝑓. ሺ1 + 𝐵. ሻ3 . ሺ1 + 𝐶. ሻሽ.
 Stabilitas Statik Aero-Elastis Divergent ;
𝑑2 2 𝑞.𝑐 .𝑐.ሺ𝑒.𝑐+𝑦.𝑡𝑎𝑛 ሻ
+  .  = 0 ;  = ට 𝐿𝛼
𝑑𝑦 2 𝐺.𝐽

Pitch-down 
Pitch-up  pasti tidak
berpeluang divergent
divergent
How to get Dynamically stable by flexible
wing & lightest structure?
CG
LE part
AC TE part
TE
LE FS AC RS

Ketidak-stabilan static dari Aeroelastic struktur yang terdeformasi oleh beban aerodynamic.
 𝐺
𝑣𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛𝑡 = .ඨ
𝑏1 2. 𝑢 . 𝑐 . 𝑐𝑡 . ሺ𝑒. 𝑐𝑡 . 𝐾𝑒 + 𝑏1 . 𝑡𝑎𝑛. 𝐾 ሻ
𝐿

Maneuver, gust load factor membesar bila dongak. Bila tukik tak ada peluang divergent
 Grafik-grafik Getaran Mekanik, titik massa
Over damp (tak bergetar pada getaran bebas)

Damping bisa diupayakan,

Maximum membesar dibanding tanpa
Curve Pada Mobil digunakan overdamp. Pada adanya aliran,dengan cara….?
getaran paksa terjadi juga getaran,
sesuai dengan getaran pekasanya baik
Amplitudo gaya maupun frekwensinya

Damping, sedikit turun n, tapi dominan turunkan

amplitudo getaran. Designer struktur harus faham, F
A k
agar tidak terjadi divergent & flutter dengan berat
  
2
  
2
struktur minimalis.
1       2. .   
   n    
 n 

  
Istilah under, critical &
over damp, hanya ada F
dalam getaran bebas
(sekali digetar). Walau A k  F
ketika getaran 2. 2.k .
bebasnya overdamp,
dalam getaran paksa
terjadi juga getaran.
Pada kasus getaran
sayap pesawat

 d  2. . f d   n . 1   2   n 
terbang harga k
damping masih dalam
katagori underdamp. m
 Force Vibration (Getaran Paksa)
 ? How Force Natural Frequency  ? How
Redaman gesekan Struktur Pegas menyerap Gangguan
massa 𝑑2  aero-statik cdamp. 𝑑 sebagai Ep dan merubah jadi Ek getaran
ሺ𝑀 + 𝑑𝑚ሻ. + ൫𝑐𝑑𝑎𝑚𝑝 + . 𝑣. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑚𝑎𝑥 . 𝑐൯. + ൫𝑘
𝑉
+ 𝑞. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑚𝑎𝑥 . 𝑐൯.  = 0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 Gangguan

Dihambat,  =redaman
Resp aero :𝑑𝑚 . 𝐴. 𝑑𝑦 Resp gaya aero : Gangguan = Gaya pegas
inertia massa
Respon Aero  melawan gangguan & meredamnya, atau sebaliknya menambah
gangguan & mengurangi redaman, bisa menjadi zero bakan negatif damping Berarti
salah disain. Cara mendapatkan respon aero yang melawan & meredam gangguan yaitu…
1. Dengan Swept-back secukupnya sehingga distribusi torsi menjadi tukik (negatif), ketika
banding-up.
2. Dengan mengatur arah serat struktur (komposit) menjadi tukik ketika bending-up,
sehingga mengalahkan besarnya dongakan oleh torsi. Hal ini menyebabkan struktur
komposit tidak bisa dibuat balanc simetri dengan matrik [B] = 0.
3. Natural frequency n = ((k+q)/m ) Berarti n meningkat dengan semakin besar
kecepatan bila sayap berprilaku tukik ketika bending-up.
Bending identik gaya
 Kurva cL, cL, cLmax vs Alfa
Jenis Airfoil MALE : NFL 10215 Swept-back  Slope  , cLmax ,
stabilitas aero-elastis 
Dimanakah daerah Optimumnya? Camber   Slope  , cLmax , CP ketengah
(t/c)   Slope  , cLmax ,
Which one?
Best airfoil

2D

(t/c) = 0.12

Design optimum 1g twist angle range :

incident angle at root & self twist down wing

Bagaimana Ke”stabilan aero-elastis” yang Optimum?

Kemiringan kurva terhadap sudut swept : chord eqivalennya = chord/cos
Disain Sayap dengan L/Dmax & Bagaimana
karakter Lentur-twist
Bagaimana hubungannya dengan sudut swept?

Root Swept-back, unswept atau Swept-forward?

Kita ingin pada 1g (terbang cruise atau loiter), sayap
yang lentur ini, ber”cL tinggi” sekitar 50%-60%-70%
Tip diantara cL0-cLmax , tapi sikap sayap mentwist negative
(tukik) agar dijamin tidak stall, namun sudut twistnya
cukup kecil saja, alias cukup kaku terhadap twist.
Caranya yaitu ukuran box yang besar tapi tetap CGnya
ada didepan sumbu rotasi airfoil yang berada di tengah
box. Koef cL yang cukup besar bisa didapat dengan
pemilihan airfoil, chamber , sudut incident atau (t/c)
yang relatif besar di regime nya.

Root

Tip Kok bisa?

 ? How
Force Vibration (Getaran Paksa) ? How
Bending (Flexure) Natural Frequency
Bending identik gaya
𝑑 
2
𝑑
ሺ𝐼𝑀 + 𝑑𝐼𝑚 ሻ. + ൫𝑐𝑑𝑎𝑚𝑝 + . 𝑣. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐 2 . 𝑦. 𝑑𝑦൯. + ൫𝑘
𝑀
+ 𝑞. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐 2 . 𝑦. 𝑑𝑦൯.  = 0
𝑑𝑡 2 𝑑𝑡 Gangguan
Gangguan Diserap sebagai Ep dan diubah
𝑑𝐼𝑚 = . 𝐼𝐴 . 𝑑𝑦
jadi Ek getaran
Pada Getaran twist ini ada hal yang apabila CG massa didepan RC, maka Inertia massanya
meredam gangguan; dan bila CG dibelang RC maka inertia massanya justru menguatkan
gangguan. Hal CG yang didepan dari RC ini, bisa terjadi bila penempatan FS & RS nya benar.
Untuk memastikan dampingnya bertambah dengan kecepatan, maka sudut swept-back harus
cukup untuk persamaan Torsi nya harus menghasilkan tukik.
Torqu Vibration
𝒅𝟐  𝒅
ሺ𝐽𝑀 + 𝑑𝐽𝑚 ሻ. 𝟐 + ൫𝑐𝑑𝑎𝑚𝑝 . 𝑐 − . 𝑣. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐 2 . ሾ𝑒. 𝑐 + 𝑦. 𝑡𝑎𝑛ሿ. 𝑑𝑦൯.
𝒅𝒕 𝒅𝒕
+ ൫𝑘 . −𝑞. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐. ሾ𝑒. 𝑐 + 𝑦. 𝑡𝑎𝑛ሿ൯.  = 𝐺𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑑𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒. 𝑑𝐹
𝑇

Dengan ketiga modus getarnya, selalu diredamnya dan bahkan meningkat sebanding
dengan peningkatan kekuatannya, maka diharapkan tidak akan ada kopel antara
ketiganya, alias tidak akan terjadi flutter.
 Forced Vibration (Getaran Paksa)
𝒅𝟐  𝒅
ሺ𝐽𝑀 + 𝑑𝐽𝑚 ሻ. 𝟐 + ൫𝑐𝑑𝑎𝑚𝑝 . 𝑐 − . 𝑣. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐 2 . ሾ𝑒. 𝑐 + 𝑦. 𝑡𝑎𝑛ሿ. 𝑑𝑦൯.
𝒅𝒕 𝒅𝒕
𝑇
+ ൫𝑘 Gangguan
. −𝑞. 𝑐𝐿𝛼 . 𝑐. ሾ𝑒. 𝑐 + 𝑦. 𝑡𝑎𝑛ሿ൯.  = 𝐺𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑎𝑛 𝑑𝑇 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒. 𝑑𝐹

Pada Getaran twist ini ada hal yang apabila CG massa didepan RC, maka Inertia massanya
meredam gangguan; dan bila CG dibelang RC maka inertia massanya justru menguatkan
gangguan. Hal CG yang didepan dari RC ini, bisa terjadi bila penempatan FS & RS nya benar.
Untuk memastikan dampingnya bertambah dengan kecepatan, maka sudut swept-back harus
cukup untuk persamaan Torsi nya harus menghasilkan tukik.
Torqu Vibration

Dengan ketiga modus getarnya, selalu diredamnya dan bahkan meningkat sebanding
dengan peningkatan kekuatannya, maka diharapkan tidak akan ada kopel antara
ketiganya, alias tidak akan terjadi flutter.
 Grafik Ratio Natural Frequency Torsi/Bending
VS Speed U : VcVdVf

Regulasi Vf > 1.15 Vc

damping

Sangat lentur & Transonic yang

makin tinggi dengan airfoil
supercritical yang makin baik.
Damping Factor +, 0 &
- : apa artinya? My feeling, imagination, sense
 Aircraft Test Video
MLG1

Aeronautical Structures Testing Full scale

1. Full scale Fatigue Test : De Havilen, B747, A380, Raytheam Bisnis Jets dll.
2. Full scale Static Test : B787,…
3. Landing Gear test.
4. Crash test
5. Bird/Ice Impact test
6. Flutter test : Model & Real Aircraft.

Divergent
Main Landing Gear Load Factor

Regulasi membatasi landing load factor = 2.7 g

 Structure Response to Impact Load
Structure strg = Material strg? on tension test
Load Factor ? Due to rate loading on
tension and due to impact

E  Yield & Ultimate

Strength , Elongation
(ductility) 

Mengkaku, Menguat & Menggetas

 Video Main Landing Gear Load

• Slow Motion1 • Slow Motion2

Gerakan MLG dari belakang : Gerak MLG dari depan : lebih terlihat
Terlihat adanya sudut incident & wing gerakan penyerapan energi Impak dan
twist negatif ketika bending-up. pelepasannya. Varian susunan roda MLG &
Bagaimana pemahaman sudut incident jumlahnya terlihat disini
yang terbaik.
Terlihat Energi Impak MLG diserap
sebagai defleksi lalu direlease
perlahan, sehingga load factor landing Video 1
turun drastis nyaris tak terasa di
penumpangnya.
 Intensitas Beban Impact
Dari hanya load Factor hingga Tembus adiabatic

What is the software

Analysis?

Dytrans = Dynamic Transient

Where is DyTrans still use
Crash Worthiness Design
 Video crash test,
composite data test
Crash Energy Differences
Berbagai posisi jatuhnya pesawat Aircraft & Helicopter
Potential Beam Web Design for Improving Crush
Worthiness
Floor didisain buckling pada daerah plastis dekat ultimate
strength  Energy deformation maksimum
 Failure mode on axial compression:
cr  0.3 x E. (t/R)
Fload .L2 Crippling didisain di
I min  t
2
stress level ini.
c. 2 .E  cr  K .E.   S ( Mat Strength )
b

4. cr = 0.3 x E.
(t/R) = Sy  Su
L (plastis stress)

Light For
Structure Bumper
Energy
Absorp

  S cu   buckling ,  rippling 
(1) global buckling, (2) local buckling, (3) fracture, and (4) progressive crushing [20].
 Leading Edge Design
• Absorb Bird Impact Energy to safe the Wing Box
Structure. 4.  = 0.3 x E. (t/R) = S  Su (plastis
cr y
stress)

Tebal LE cukup
t = 0.8 mm
Tebal rib cukup t = 0.8 mm
kecuali butuh
kecuali ada rivet contersunk,
rivet contersunk,
namun jarak antar rib lebih
maka t = 1,4 mm
rapat dari rib di wingbox.

Agar mampu melekuk-lekuk

didaerah deformasi plustic.
Crush Box

Kok bisa yaa…..?

Bagaimana yaa….?
Kasih tau nggak yaa…?
 Video penetration
• Bullet Penetration on material
 Penetration bullet on Metal
VS on ceramic
High-intensity mechanical energy, no
time to spread  local temperature
increased sharply in the shear plane  Shear stress
melted metal targets in this field 
sliding plug is formed by the frontal area
of ​the bullet. Occurs when the bullet
material is more "resilient" than the
target. Metal
High-intensity mechanical energy, have
Shear stress
no time to spread  temperature
increased sharply in the plane shear,
Ceramic not melt  so will fractures
due to tensile stress crack  45o angle in
the plane this sliding plug  formed by
the frontal area of ​the bullet. Occurs Ceramic Tension stress
when the bullet material is more
"resilient" than the target.
Ceramic Cutting Tool ? (Pressing powder ceramic : Alumina Al2O3 or
Carbide) + high melt binder metal → sintering
 Bulletproof vest design on
Structural Ceramic-copper-Steel
Ceramic Cu
steel Plug or resist

How it works: Bullets made from tough (hard and ductile) very high speed (> 3M) plow Ceramics (very
loud, powerful and high melting point  for cutting tool)  because it does not melt  no effect of
broadening the plug area (beveling effect)  Shear kwadratic enlarged diameter area that is
significantly enlarged, if there is any melting inhibitory power has been greatly improved. And because
Capacity, thermal conductivity and density of the large copper  temperature adiabatic local
plummeted, it likely does not melt areas of the sliding plug that area is enlarged dramatically 
prisoners style of sliding will greatly enlarged the copper material is, and proceed to the material steel-
strong highly great as long as the temperature is well below its melting point. Such conditions for
thermal energy has been absorbed by the copper, so will not penetrate, though not as thick as when a
single material.
 High termal resistant, hard & toughness at edge cutting metal is the
inserted Cutting tools.
•Alloyed Steels : HSS (low speed)
•Carbide & Ceramic Cutting tools.
Sintering from powder hard phase + Matriks Metal High Melting Temp.
On body protector, Steel layer could be change to Composite Fiber
layer high spesific strenght, on the condition that the temperature is
low enough and the rest of the mechanical load of the bullet is enough
to spread. The hope is a weight saving of Armor.

Ceramic metal
(CerMet),
Carbida

HSS cutter

Inserted cutting tool

Strengthened of Fiber Material
Fibre : 1. Chain parallel without
cross link. 2. Chain parallel to
Bahan Fiber cross link, 3. Chain hexagonal
tube (nano tube fiber). When the
fiber is just pure parallel and
untwisted less strong will get
stronger. Fiber is strong even this
is only strong against gravity.
Against the compressive load
would have been buckling.