Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 55

The guide to preventive service:

Effectiveness of school-based pit and


fissure sealants delivery program

Marlindayanti, S.Pd, MDSc


Staf dosen JKG
Poltekkes Kemenkes
Palembang

Powerpoint Templates
Page 1
History
Hyatt (1923)
eradicating pit and fissure  replacing with
amalgam  prophylactic odontotomy
Cueto and Buonocore (1955)  introduce the
concept of enamel bonding

Powerpoint Templates
Page 2
Preventive procedure :
• water fluoridation,
• topical fluor application by professional
• reduction of fermentable carbohydrates in the
diet
• routine dental examinassions
• routine dental care
• daily removal of plaque from the teeth
 reduced the incidence of tooth decay
pits and fissures  remained vulnerable
Seal the pits and fissure with enamel bonding
 added link inPowerpoint
preventive dentistry.
Templates
Page 3
NIH (1983)
“Consensus Development Conference Statement
on Dental Sealants in the Prevention of Tooth
Decay.”
 recommended the use of pit and fissure
sealants as a safe and effective method of
preventing pit and fissure decay
Article review (base evidence) :
positive dental experience it provides for
children placement of pit and fissure sealants
is painless and non-traumatic.

Powerpoint Templates
Page 4
Guideline for sealent use: recommendation
Prinsip-prinsip dan fakta ilmiah yang harus
mendasari pit dan fissure sealants dalam praktek
pribadi atau program kesehatan masyarakat:
1. Pencegahan lebih baik daripada perawatan
2. Pendekatan invasi minimal harus lebih
diutamakan  intervensi sesederhana mungkin
3. Meminimalkan biaya pencehahan atau kontrol
pit dan fissure

Powerpoint Templates
Page 5
4. Strategi  harus dibedakan program individual
(private) atau komunitas
5. Sealants adalah metode pencegahan karies
pada pit dan fissur yang aman dan efektif
6. Karies pit dan fissure dimulai ketika anak-anak
dan berlanjut sampai remaja dan dewasa
7. Sebagai tambahan dalam pencegahan karies
gigi sealent dapat menghentikan progresivitas
karies
8. Agar efektif diperlukan teknik aplikasi sealent
yang hati-hati kontrol kelembaban, cek
retensi tiap tahun
• Powerpoint Templates
Page 6
Pertimbangan prosedur fissure sealent
• private  perawatan kontinyu, diagnosis
comprehensive, pilihan perawatan
banyak
• Komunitas: school based sealent program
episodik primary dental care service
• Caries risk assesment
• Tooth morphology
• Caries history
• Family history
• Home care
• history of dental care
• eruption schedule (age)
Powerpoint Templates
Page 7
Areas of the tooth generally carious lesion occur
1. Pit and fissure :
occlusal surface posterior teeth, lingual pits of
maxillary incisors, buccal surfaces of mandibular
molars
2.Smooth and interproximal surface
buccal and lingual surface of anterior and posterior
teeth interproximal surface of all teeth below the
contact point
3.Rooth surface
4.Adjacent to or beneath an existing restoration

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 8
Page 8
Program preventive karies

Kunci program preventive karies


1. Community (komunitas)
2. Individual
3. Tooth (gigi)
4. Tooth surface (permukaan gigi)

Penting → kemampuan mengukur tingkat resiko


perkembangan karies pada komunitas / individu

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 9
Page 9
Determine caries risk
Oral Risk Factors •New carious lesions?
•Progression of previous carious lesions?
•Recurrent caries around restorations?
Oral Hygiene •Plaque present?
•Calculus present?
•Bleeding on probing >20%?
•Motivation?
Dietary Analysis •Carbohydrate intake?
•Including frequency and texture (sucrose, sticky)

Microbial and •Bacterial count? •prescription drugs affecting saliva rate


Salivary Factors •Xerostomia •salivary stone
•Physiological conditions
Family or >5 in-between carbohydrate meals/day ingested?
Social Risk Factors dental fear?
cooperation problem?
Parent’s caries history?
Medical Risk Factors chronic diseases?
medically or physically challenged?

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 10
Page 10
Preventive in Dentistry
1. Membuat rencana untuk membantu anak-anak
s/d dewasa bebas dari penyakit gigi mulut
2. Melibatkan drg dan perawat gigi, orang tua dan
anak-anak, serta pemerhati dan orang-orang yg.
bertanggung jawab thd. kesehatan anak
3. Rencana dibuat sejak terjadi pembuahan
(konsepsi) sampai meninggal dunia
4. Goal: mulut sehat dg gigi-gigi didukung gingiva
dan tulang yg sehat dalam oklusi stabil dan
seimbang

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 11
Page 11
Three levels of preventive dentistry in
relation with tooth caries
Step 1 → primary prevention
Prevents the transmission of S mutans
Delay the establishment of bacteria in infants,
toddlers and young children
the bacteria are transmissible via parents or
caregivers
→ the higher the count of S. mutans in the mother
oral cavity, the more risk for children

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 12
Page 12
→ the earlier the S mutans are introduced into oral
cavity and the greater number of bacteria present
→ caries develop more in the primary and
permanent dentition
→the “window of S mutans infectivity” → 19 – 31
months

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 13
Page 13
Three levels of preventive dentistry in
relation with tooth caries
Step 2 → secondary prevention
Prevents, arrests, or reverse the microbial shift before
any clinical signs of disease occurs
S. Mutans and lactobacilli bacteria in the oral cavity
→ risk for future caries develop → reduced bacterial
count
→ antimicrobial agent : chlorhexidine mouth rinse

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 14
Page 14
Three levels of preventive dentistry in
relation with tooth caries
Step 3 → tertiary prevention
Limiting or stopping the progression of the caries
process by initiating remineralization of existing
lesions.
Production of lactic acid → saliva pH ↓ from 7 to 4.5
– 5.0 → enamel demineralization
Important
Balance : demineralization and remineralization
demineralisasi
Ca10(PO4)6(OH)2 + H+ remineralisasi Ca++ + PO4-3 + H2O

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 15
Page 15
Areas of the tooth generally carious lesion occur

1. Pit and fissure :


occlusal surface posterior teeth, lingual pits of
maxillary incisors, buccal surfaces of mandibular
molars
2.Smooth and interproximal surface
buccal and lingual surface of anterior and posterior
teeth interproximal surface of all teeth below the
contact point
3.Rooth surface
4.Adjacent to or beneath an existing restoration
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 16
Page 16
Epidemiologi karies pit / fissure
Pit / fissure → rentan berkembang karies
• Karies pada anak 60% pada pit / fissure
• Fluoridasi → karies proksimal turun 75-80%
→ 90% karies pada pit / fissure
• Insiden karies pit/fissure tersering pada 4 th
pertama setelah gigi erupsi
• 15% karies pit/fissure berkembang pd permukaan
oklusal sehat
• Umur 10-15 th karies pit/fissure gigi M1 terus terjadi
• Aplikasi sealent tidak harus berdasarkan lamanya
gigi tsb telah erupsi → tgt pd kepentingan klinis
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 17
Page 17
Tingkat risiko karies
Komunitas
Identifikasi frekuensi terjadinya “decay” (yang dirawat
maupun tidak dirawat)
Individu
jumlah faktor yang berpengaruh: riwayat karies,
upaya preventive yg dilakukan, kebiasaan makan,
kondisi medis
Gigi dan permukaan gigi
Gigi molar → resiko karies pit / fissure (88% karies)
Morfologi gigi individu; tingkat aktivitas karies; karies
pada gigi desidui

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 18
Page 18
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 19
Page 19
Factors in low and moderate
caries risk assessment

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 20
Page 20
Factors in high caries risk assessment

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 21
Page 21
Morphology

Powerpoint Templates
Page 22
Morfologi permukaan pit dan fissure

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 23
Page 23
Fissure sealent

Deep occlusal fissures (left) Occlusal sealent (right)

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 24
Page 24
Indikasi fissure sealent

Tidak berdasarkan umur → tingkat resiko


1. Pit dan fissure yang dalam, ujung
eksplorer tersangkut
2. Staining pd pit dan fissure dg dekalsifikasi
minimum
3. Karies pd pit dan fissure
4. Tidak ada karies interproksimal

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 25
Page 25
Deteksi karies pit dan fissure

Eksplorasi dg sonde tajam dimasukkan pd pit/fissure


1. Perlunakan pada dasar pit / fissure
2. Warna lebih opaqe (tidak traslucent) di dekat
pit/fissure karena demineralisasi
3. Perlunakan email dekat pit dan fissure akibat
demineralisasi

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 26
Page 26
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 27
Page 27
Karies skoring

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 28
Page 28
Lesi pada oklusal dan bukal dg light fluorescence

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 29
Page 29
Gambaran zona histologis email sehat yang dilakukan etsa
asam

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 30
Page 30
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 31
Page 31
Pit and fissure sealant
Dr Michael Buonocore (Rochester, New York, 1967)
Demontrasi → etsa permukaan gigi dg asam, shg terjadi
ikatan mekanis dengan material gigi

Goal: menutup pit dan fissure agar terlindungi dari


penetrasi bakteri
Material sealant:
– Retensi pada gigi yang lama
– Solubilitas terhadap lingkungan mulut rendah
– Biokompatibel dengan jaringan mulut
– Mudah diaplikasikan

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 32
Page 32
Perkembangan karies email permukaan oklusal pada anak yang
mengikuti noninvasive preventive program. Hijau: karies arrested;
merah: karies email yg tidak berkembang menjadi kavitas

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 33
Page 33
Program preventive untuk permukaan oklusal gigi molar
menjaga permukaan oklusal bebas karies, PMTC
(Professional Mechanical Tooth Cleaning)
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 34
Page 34
Bukti klinis aplikasi sealant pada gigi yg belum
terdapat kavitas:

1. signifikan mengurangi persentase karies


nonkavitas selama 5 th setelah aplikasi
2. Tidak ada bukti peningkatan jumlah bakteri di
bawah sealant, bila diaplikasikan pada fissure
yang sudah terkena karies → menurunkan
jumlah bakteri 100 kali; menurunkan jumlah
lesi 50%

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 35
Page 35
Bukti sehubungan material sealant
1. dua dari 3 studi : resin-based sealants lebih
efektif dalam menurunkan karies pada 24-44
bulan setelah aplikasi dibandingkan glass
ionomer semen pd gigi permanent anak dan
remaja
2. glass ionomer cement menurunkan inside
karies pada gigi permanen, meskipun tingkat
retensinya rendah
3. Pada populasi dg insiden karies rendah,
penggunaan glass ionomer semen tidak efektif
mengurangi insiden karies bila diaplikasikan
pd gigi m1 bebas karies
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 36
Page 36
Fakta tentang teknik aplikasi sealant

1. sedikit yg membuktikan bhw penggunaan air abrasion


u/ membersihkan sebelum etching dapat
meningkatkan retensi
2. penggunaan air abrasion u/ menggantikan etching
mengurangi retensi
3. sedikit yg membuktikan bhw preparasi mekanis dg bur
menghasilkan retensi lebih tinggi
4. Teknik 4-handed dentistry ketika aplikasi resin sealant
berhubungan dg peningkatan retensi
5. Aplikasi bahan bonding yg mengandung adhesive dan
primer diantara etching dan aplikasi material dapat
meningkatkan retensi
6. Penggunaan self-etching bonding agents menunjukkan
retensi kurang dibandingkan etching yg terpisah

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 37
Page 37
Aplikasi bahan sealent

Indikasi
1. Tidak terbatas pada usia tertentu
2. Mempertimbangkan
tingkat resiko karies pasien: xerostomia, anatomi gigi,
akan menjalani perawatan orthodontik, menderita
karies ringan
3. Gigi 6 dan 7 paling rentan terhadap karies pit/fissure
4. Gigi molar desidui

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 38
Page 38
Aplikasi bahan sealent

Kontra Indikasi
1. Tidak semua gigi molar / premolar indikasi sealent →
pit dan fissure yang dangkal
2. Gigi dengan karies pada permukaan proksimal atau
oklusal yang sudah tampak jelas
3. Gigi yang baru erupsi sebagian, khususnya gigi molar
dengan operkulum → setelah erusi penuh
4. Pasien alergi bahan sealent (methacrylate)

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 39
Page 39
Alat

1. Kaca mulut
2. Sonde (no 5)
3. Cotton pliers
4. Alat untuk isolasi
5. Saliva ejector
6. Syringe tips
7. Slow speed handpiece
8. Brush
9. Curing light
10. Articulating paper

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 40
Page 40
Cara aplikasi bahan sealent

7 langkah dasar
1. Tooth preparation
2. Isolation
3. Drying the tooth
4. Etching of the tooth
surface
5. Rinsing and drying of
tooth
6. Placement and
polymerization
7. Occlusal evaluation

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 41
Page 41
Cara aplikasi bahan sealent
1. Tooth preparation
bersihkan permukaan pit dan fisure
dengan menggunakan toothbrush, prophy cup dg
pumice atau prophy pasta, atau air abrasion
2. Tooth Isolation
menggunakan rubber dam, cotton rolls
3. Drying the tooth
semprotan angin 20-30 detik
4. Etching of the tooth surface
aplikasikan bahan etsa sesuai petunjuk pabrik,
biasanya 30 – 60 detik, bila bentuk gel/semi gel
cukup biarkan; bila bentuk cair terus oleskan sampai
waktu yang ditentukan

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 42
Page 42
5. Rinsing and drying of tooth
cuci permukaan gigi dengan semprotan air selama 60
detik. Cek efektivitas etsa dengan mengeringkan
dengan semprotan angin → tampak “chalky white”;
keringkan dengan semprotan angin 20-30 detik
6. Placement and polymerization
Self curing: campurkan bahan 1:1→ polimerisasi
setelah 60 – 90 detik
Light cure: aplikasikan bahan pada fissure dibantu dg
sickle explorer, sinari dg UV 20 – 30 detik
evalusi sealent sudah semua fissure terkover, retensi?
7. Occlusal evaluation
cek oklusi dg artikulating paper
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 43
Page 43
Early (noncavitated) carious lesion white demineralization line around
the margin of the pit and fissure / light brown discolorization within
the confine of the pit and fissure area

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 44
Page 44
A deep fissure area (arrow 1) and another area exhibiting a small light
brown pit and fissure (arrow 2). Note that the lesion does not extend
beyond the confines of the pit and fissure.

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 45
Page 45
RECOMMENDATION
1. Pit-and-fissure sealants can be used effectively as part
of a comprehensive approach to caries prevention.
2. While sealants have been used for primary caries
prevention, current evidence indicates that sealants
also are an effective secondary preventive approach
when placed on early noncavitated carious lesions.
3. Caries risk assessment is an important component in
the decision-making process, and it is important to
reevaluate a patient’s caries risk status periodically

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 46
Page 46
Insiden dan prevalensi karies permukaan halus
pada anak-anak / remaja → turun pesat:

1. Penggunaan Fluoride sistemik / lokal


2. Orang tua semakin peduli tentang pentingnya
perawatan pencegahan dan restoratif yg lebih
awal u/ anaknya
3. drg lebih punya kesempatan u/ memberikan
pencerahan kepada orang tua dan anaknya
tentang praktek cara-cara mencegah dan
meminimalkan karies
4. Asuransi kesehatan → perawatan pencegahan
untuk anak kecil
5. Perhatian drg thd preventif dentistry
meningkat
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 47
Page 47
Caries preventive program in USA

Children’s Health Insurance Program (CHIP)


• Untuk anak-anak dari keluarga berpenghasilan
kecil, tidak mampu masuk asuransi diberikan
layanan kesehatan murah / gratis sampai umur 18
th

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 48
Page 48
Caries preventive program in USA

School-based dental sealant program


• Untuk anak-anak yg tidak punya kesempatan
mendapat layanan kesehatan gigi
• Target → sekolah dg siswa dari kalangan ekonomi
rendah
• Screening → pada anak-anak yg gigi M1 erupsi, bila
teridentifikasi ada decay ketika screening, maka
akan dikirim ke drg setempat atau school based
dental clinic untuk fissure sealant
• Program kumur-kumur dengan F pada area yg
tidak ada Fluoridasi air minum, dental screening
dan DHE
Januari 2009 Powerpoint Templates
Kuswandari 49
Page 49
Based of evidence :
• 90 % karies diawali dari pit dan fissure gigi permamen
 gigi molar
• Gigi baru erupsi  rentan karies
• Demografi  prevalensi karies tertinggi adalah
golongan sosial ekonomi bawah
• Karies gigi berkembang di tempat penumpukan plak
dengan self cleansing minimal (tidak ada)  pit dan
fissure
• Proses karies gigi  dinamis  demineralisasi dan
remineralisasi  bisa dihentikan/dicegah  aplikasi
fluoride sebelum terjadi kavitas (chemically)
• pit dan fissure  fissure sealent (mechanically)
Powerpoint Templates
Page 50
Pertanyaan yang muncul pada operator:
1. Metode apa yang digunakan untuk
mengidentifikasi permukaan gigi sehat
dan tanpa kavitas
2. Bagaimana cara membedakannya dari
lesi kavitas (karies)

Powerpoint Templates
Page 51
Penting diperhatikan
• Pemilihan cara untuk mendeteksi karies 
tergantung pada kondisi klinis
• Identifikasi gigi sehat, tanpa lesi kavitas 
target sealent

Powerpoint Templates
Page 52
Recommendations for assessment of occlusal surfaces for
sealant placement in school-based sealant programs.
Rekomendasi Evidence
Pemeriksaan secara visual based on best available
evidence and expert opinion*

Penggunaan explorer tidak meningkatkan based on best available


akurasi dibanding pemeriksaan visual dan evidence and expert opinion*
bisa merusak gigi bila digunakn untuk
menekan
Penggunaan alat pembesar  bukan in vitro  use of magnification
kontra indikasi, tapi tidak bisa does not increase the ability to
direkomendasikan identify sound surfaces

Radiograph  hanya sebagai data Radiographs have low


tambahan sensitivity and high specificity
regarding the detection of
early occlusal lesions

Powerpoint Templates
Page 53
Powerpoint Templates
Page 54
Survey based data

USA
Th. 2000→ target: 50% anak 8-14 th : >1 sealed molar
23% anak kelas 2-3
20% anak kelas 8-9 → gigi M1 sealed → 2010
Bakteri, karies pada pit / fissure tidak berkembang
Simonsen (1991)→ 74% M1 bebas karies pit/fissure 15 th
Biaya ± 50% restorasi tumpatan

Januari 2009 Powerpoint Templates


Kuswandari 55
Page 55

You might also like