Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 1

HUBUNGAN TINGKAT PERAWATAN DIRI DENGAN OUTCOME TERAPI PADA PASIEN

DIABETES MELLITUS (DM) TIPE 2 RAWAT JALAN


DI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Abstract
Diabetes mellitus (DM) is one of a chronic disease will suffered for life and having the risk of various
diseases complication, so proper efforts need to be made to reach outcome of therapy that is controlled Hasil dan Pembahasan
blood sugar levels. One of an effort to reach outcome therapy is by applying self care. The purpose of
research is get a description of self care, description of outcome therapy, and the relations among the Gambaran Tingkat Perawatan Diri
self care with outcome of therapy in outpatient of diabetes mellitus (DM) type 2 in RSUD Ratu Zalecha
Martapura. This research is a non-experimental research with cross sectional approach and analyzed in Tabel 1. Tingkat perawatan diri pada masing-masing aspek
analytical categorical. Data analysis using chi-square on the software SPSS (Statistic Programme for
Social Science). This research involving 63 patients with quota of sampling technique. The research Nilai rata-rata
instrument used adopted from the SDSCA (Summary of Diabetes Self Care Activities) questionnaire
Aspek SDSCA Kategori
(hari) ± SD
developed by Toobert et al (2000) and validated . The results of the study illustrate the level of self care
obtained quite well category as many as 40 respondents (63.5%), followed by poor categories as many Pola makan (diet) 4,64 ± 0,943 Cukup Baik
as 22 respondents (34.9%), then the good category as many as 1 respondent (1.6%), and no one Aktivitas fisik (olahraga) 4,29 ± 1,105 Cukup Baik
respondent (0%) in the very good and very less category. The results of the study illustrate the
therapeutic outcome obtained by 40 respondents (63.5%) have been reached and 23 respondents Pemantauan kadar gula
(36.5%) were not achieved. Chi-square analysis between the level of self care and therapeutic outcome 0,53 ± 0,652 Sangat Kurang
darah mandiri
had a significance value of p = 0,000 (p <0.05). Based on the results of the analysis, there is a
relationship between self care level and therapeutic outcome in outpatient of diabetes mellitus (DM) type Pengobatan 6,68 ± 0,643 Sangat Baik
2 in RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Perawatan kaki 5,09 ± 0,811 Cukup Baik
Keywords: diabetes mellitus type 2, self care, outcome of therapy
Tabel 2. Hubungan masing-masing aspek Tabel 3. Distribusi tingkat perawatan diri responden
Pendahuluan perawatan diri dengan outcome terapi
Tingkat Frekuensi
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan keadaan Aspek SDSCA p value Persentase (%)
Perawatan Diri (orang)
tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) serta kelainan metabolisme pada karbohidrat, Pola makan (diet) 0.000
lemak, dan protein yang disebabkan oleh kekurangan sekresi insulin, sensivitas insulin, maupun akibat Sangat baik 0 0
dari keduanya (Dipiro et al., 2009). DM merupakan suatu penyakit kronis yang memerlukan terapi Aktivitas fisik (olahraga) 0.987 Baik 1 1,6
medis yang berkelanjutan. Prevalensi DM dari tahun ke tahun semakin meningkat, berdasarkan data Pemantauan kadar gula
0.445 Cukup baik 40 63,5
dari IDF (International Diabetes Federation) penderita DM di dunia pada tahun 2014 yaitu sebesar 387
juta orang (IDF, 2014). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di Indonesia
darah mandiri Kurang baik 22 34,9
sebesar 6,9% atau sekitar 12 juta jiwa penduduk Indonesia mengalami DM dengan 30,4% yang telah Pengobatan 0.000 Sangat kurang 0 0
terdiagnosis sebelumnya dan 69,6% yang tidak terdiagnosis sebelumnya. Prevalensi DM di Kalimantan
Selatan sebesar 1,4% dari jumlah penduduk pada usia di atas 14 tahun (2.722.366 orang) dengan
Perawatan kaki 0.000 Total 63 100
jumlah perkiraan 38.113 orang (Kemenkes RI, 2013).
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang akan diderita seumur hidup Gambaran Outcome Terapi
dan memiliki resiko terjadinya berbagai penyakit komplikasi, sehingga perlu upaya yang tepat agar
Tabel 4. Distribusi outcome terapi responden
pasien dapat mencapai outcome terapinya yaitu terkontrolnya kadar gula darah. Salah satu upaya
untuk mencapai outcome terapi yaitu dengan melakukan perawatan diri. Perawatan diri adalah aktivitas Outcome Frekuensi Persentase
dan inisiatif dari seseorang yang dilaksanakan oleh dirinya sendiri guna untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan (Asmadi, 2008). Menurut American Association of Diabetes Educator Terapi (orang) (%)
(2014) aktivitas perawatan diri (self care) pada pasien DM meliputi pengaturan pola makan (diet), Tercapai 40 63,5
latihan fisik (olahraga), pemantauan kadar gula darah, terapi obat dan perawatan kaki. Tidak
Berdasarkan uraian diatas dan tingginya kasus terjadinya penyakit DM di Kalimantan Selatan 23 36,5
perlu dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat perawatan diri dengan outcome terapi pada pasien
tercapai
DM tipe 2 di daerah Kalimantan Selatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha Total 63 100
Martapura.
Hubungan Tingkat Perawatan Diri Dengan Outcome Terapi
Metode Penelitian Tabel 5. Hasil analisis Chi-square tingkat perawatan diri dengan outcome terapi

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross sectional yang Outcome Terapi
dianalisis secara analitik kategorik. Analisis data menggunakan uji chi-square pada software SPSS Total Total
(Statistic Programme for Social Science). Penelitian ini melibatkan 63 pasien dengan teknik quota
Tidak
Tercapai (%) (%) (N=63) (%) P
sampling. Instrumen penelitian yang digunakan mengadopsi dari kuesioner SDSCA (Summary of Tercapai
Diabetes Self Care Activities) yang dikembangkan oleh Toobert et al (2000) dan telah dilakukan
validasi. Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: Baik 1 100 0 0 1 100
Cukup
Tingkat 34 85 6 15 40 100
Baik
Perawatan 0.000
Diri Kurang
5 22,7 17 77,3 22 100
Baik
Total 40 63,5 23 36,5 63 100

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tingkat perawatan diri pasien DM tipe 2 rawat jalan di
RSUD Ratu Zalecha yaitu sebanyak 40 orang (63,5%) termasuk dalam kategori cukup baik, 22 orang
(34,9%) termasuk dalam kategori kurang baik, sebanyak 1 orang (1,6%) termasuk dalam kategori
baik, dan sebanyak 0 orang (0%) pada kategori sangat baik dan sangat kurang, outcome terapi
pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Ratu Zalecha yaitu sebanyak 40 orang (63,5%) telah tercapai
outcome terapinya dan sebanyak 23 orang (36,5%) tidak tercapai outcome terapinya, dan terdapat
hubungan antara tingkat perawatan diri dan outcome terapi dengan nilai p = 0,000 (p <0,05).

Daftar Pustaka
Alldredge, B. K., Corelli, R.L & Ernest, M.E. 2008. Koda-Kimble and Young’s Applied Therapetics:
The Clinical Use of Drugs. Lippincot Williams & Wilkins. USA.
American Association of Diabetes Education. 2008. A Step by Step Guide for Quality Improvement in
Diabetes Education. American Association of Diabetes Education. Chicago.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. EGC. Jakarta.
Dipiro, J.T., Wells, B.G., Schwinghammer, T.L & C.V Dipiro. 2009. Pharmacotherapy Handbook 7th
edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. USA.
IDF. 2014. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition. International Diabetes Federation.
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.

You might also like